masyarakat dengan pemanfaatn Puskesmas (α=0,05< ρ=0,508). HUBUNGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT KELURAHAN TUMINTING DENGAN PEMANFAATAN PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomis (Perpres no. 72 Tahun 2012). Menurut UU no. 36 Tahun

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG KOTA SEMARANG

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan pelayanan kesehatan secara umum bisa dikaitkan baik. di beberapa daerah yang mengalami kendala dalam

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja. Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Anneke A. Tahulending 1), Christy Velia Kosegeran 2) 1)3) Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R. W. Mongisidi Malalayang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE OF THE FAMILY ON FAMILY TASK IN HEALTH AND THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICE AT PANDAK II HEALTH CENTER BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN PERILAKU LANSIA DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

BAB IV METODE PENELITIAN

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Wongkaditi

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

3. METODOLOGI. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Target Populasi pada penelitian ini adalah perempuan yang tinggal di daerah Paseban.

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di Kelurahan Rowosari Kota

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL

Abstract. Keywords: Utilization of health centers, education level, income level, Perception. Abstrak

PENELITIAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT. Desi Andriyani *

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

Transkripsi:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT KELURAHAN TUMINTING DENGAN PEMANFAATAN PUSKESMAS Alexander J. Pasiak, Prof. dr. Jootje M. L. Umboh, Ms, dr. Ricky C. Sondakh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratu Langi Manado Abstrak Salah satu hak asasi manusia adalah memperoleh kesehatan. Ini sesuai dengan citacita bangsa indonesia sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia (Gani, 2011). Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan secara terpadu dan menyeluruh.puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan. Keputusan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tergantung pada komponen predisposing, enabling, dan need. Data dua tahun terakhir dari Puskesmas Tuminting menunjukan penurunan kunjungan hingga 30%. Penelitian ini digunakan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik masyarakat kelurahan tuminting dengan pemanfaatan puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian adalah. Metode pengambilan sampling adalah Simple Random Samplingdan jumlah sampel adalah 96 sampel yang tersebar di 6 lingkungan. Analisis bivariat menggunakan chy square dengan α=0,5. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas (α=0,05 ρ=0,402), tidak terdapat hubungan antara pekerjaan masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas (α=0,05< ρ=0,374), tidak terdapat hubungan antara pendapatan masyarakat dengan pemanfaatn Puskesmas (α=0,05< ρ=0,508). Kata kunci: Karakteristik, Pemanfaatan, Puskesmas Abstrack Oneofhumanrightsistogethealth. This is in accordancewith the ideals ofthe nationindonesiaas statedin the UUD 1945 andpancasila (Gani, 2011). Torealize thehealth status ofthe highestorganizedeffortsin an integratedand holistichealth.puskesmasisfunctionalhealthcar e organizationsthat arecentral to the developmentof public healththatalsofostercommunity participationandprovidecomprehensive and integratedservicesto the peoplein the regionworkin the form ofactivity.person's decisiontoutilizehealth servicesdependsonthe componentpredisposing, enabling, andneed. DatalasttwoyearsofPuskesmasvisitsTumintings howed a decreaseof up to 30%. Thisresearchis usedtoanalyzethe relationshipbetweencommunity characteristicstumintingvillage, withthe use ofpuskesmas. This research is an analytical survey, with a cross-sectional approach. The research instrument used was a questionnaire. The sampling method is simple random sampling. sample size there are 96 samples, distributed in 6 areas. For bivariate analysis using chysquare test. The results showedthere was no correlationbetween thelevel of public educationwiththe use ofpuskesmas (α=0,05< ρ=402). There was no relationshipbetweencommunity work, withthe use ofpuskesmas (α=0,05< ρ=0,374). There was no correlationbetween theincome of the people, bythe use ofpuskesmas (α=0,05< ρ=508). Keywords: Characteristics, Utilization, andpuskesmas

1. PENDAHULUAN Salah satu hak asasi dari manusia adalah memperoleh kesehatan, dan hak memperoleh kesehatan ini harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaiman tercantum dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Gani, 2011). Sebaliknya, masyarakat mempunyai kewajiban dan tanggungjawab untuk melindungi kesehatan dan menjaga kesehatan dirinya sendiri dari segala ancaman penyakit dan masalah kesehatan yang lain (Notoadmodjo, 2007). Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang diselenggarakan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rahabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan (Kemenkes) Nomor 128 tahun 2004, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana tehnis (UPT) dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan, yang disebut sarana atau pelayanan kesehatan (health service). Jadi, pelayanan kesehatan adalah tempat atau sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan (Notoadmodjo, 2005b). Keputusan seseorang memanfaatkan pelayanan kesehatan tergantung pada 3 komponen, yaitu komponen predisposing, enabling dan need.nilai pemanfaatan puskesmas sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat dan kegiatan sumber daya manusia(andersen (1974) dalam Nitoadmodjo, 2007).Dalam penelitiannya Addani (2008) mengatakan, rendahnya angka pemanfaatan puskesmas dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik faktor masyarakat sebagai pengguna pelayanan kesehatan maupun faktor puskesmas itu sendiri sebagai penyedia pelayanan kesehatan Faktor harga atau biaya kunjungan mempengaruhi tingkat kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Sarwono Y. E. (2011) dalam penelitiannya mengenai Analisis Permintaan Masyarakat Akan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Di Kota Semarang menyimpulkan bahwa pendapatan keluarga, umur, tingkat pendidikan, kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap frekuensi kunjungan ke layanan kesehatan. Jumlah penduduk Kelurahan Tuminting berdasarkan data terakhir yaitu bulan Februari Kelurahan Tuminting adalah sebanyak 1809 KK (6474 jiwa) dan tersebar di 6 (enam) lingkungan. Dalam 2 tahun terakir berdasarkan data dari Puskesmas Tuminting terjadi penurunan pemanfaatan pelayanan Puskesmas Tuminting hingga 30%. Salah satu kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Tuminting adalah Kelurahan Tuminting. Belum pernah dilakukannya penelitian mengenai pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat di Kelurahan Tuminting dan latar belakang diatas membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Karateristik Masyarakat Kelurahan Tuminting dengan Pemanfaatan Pukesmas. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunderr. Data primer diperoleh dari hasil menjalankan kuesioner dan sekunder didapatkan dari data Kelurahan dan Puskesmas. Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga (KK), dalam hal ini siapa saja bisah mewakili dari anggota keluarga yang memenuhi kriteria inklusi untuk menjadi responden. Besar sampel dalam penelitian ini 96 KK yang tersebar di 6 lingkungan Kelurahan Tuminting. Penentuan besar sampel ditiap lingkungan ditentukan berdasarkan proporsi jumlah penduduk di tiap lingkungan. Penarikan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling(notoadmodjo, 2005). Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik masyarakat Kelurahan Tuminting yaitu tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan sedangkan variabel dependenya adalah pemanfaatan puskesmas.

Hipotesis dari penelitian ini adalah Ho=Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat kelurahan tuminting dengan pemanfaataan puskesmas, Ha=terdapat hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Tuminting dengan pemanfaatan puskesmas. Ho=Tidak terdapathubungan antara pekerjaan masyarakat kelurahan tuminting dengan pemanfaatan puskesmas, Ha=terdapat hubungan antara pekerjaan masyarakat Kelurahan Tuminting dengan pemanfaatan Puskesmas. Ho=Tidak terdapat hubungan antara pendapatan masyarakat Kelurahan Tuminting dengan pemanfaatan puskesmas, Ha=terdapat hubungan antara pendapatan masyarakat Kelurahan Tuminting dengan pemanfaatan puskesmas. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Luas wilayah Kelurahan Tuminting adalah 43,83 ha. Jumlah penduduk yang terdaftar sampai bulan Februari 2013 di Kelurahan Tuminting 6474 jiwa atau sebanyak 1809 KK yang tersebar di 6 lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Distribusi Jumlah penduduk Kelurahan Tuminting Lingkun gan Kepala Keluar ga Laki -laki Peremp uan Juml ah I 316 507 550 1057 II 267 504 508 1012 III 449 786 765 1551 IV 267 481 489 970 V 257 496 470 966 VI 253 469 449 918 Jumlah 1809 3243 3231 6474 Sumber: Laporan Kependudukan Kelurahan Tuminting, Februari 2013 Lingkungan 3 memiliki jumlah penduduk paling banyak yaitu 1551 jiwa (449 KK) dan paling sedikit adalah lingkungan 6 yaitu sebanyak 918 jiwa (253 KK). Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan jumlah responden (KK) yang memanfaatkan puskesmas adalah sebanyak 55 KK (57,3%), sedangkan yang tidak memanfaatkan adalah sebanyak 41 KK atau sebesar 42,7%. Untuk melihat pmanfaatan menurut masing-masing krakteristik dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Hubungan Karakteristik Masyarakat dengan Pemanfaatan Puskesmas Karakteristik Mayarakat Tingkat Pendidikan Pemanfaatan Puskesmas Tidak Memanfaatkan Total Memanfaatkan N % Rendah 15 (15,6%) 26 (27,1%) 41 42,7 Tinggi 26 (27,1%) 29 (30,2%) 55 57,3 Pekerjaan Tidak Bekerja 8 (8,3%) 6 (6,3%) 14 14,6 Bekerja 33 (34,4%) 49 (51%) 82 85,4 Tingkat Pendapatan < Rp. 1.550.000 15 (15,6%) 25 (26%) 40 41,7 Rp. 1.550.000 26 (27,1%) 30 (31,3%) 56 58,3 Dari tabel diatas terlihat responden (KK) yang memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih banyak memanfaatkan Puskesmas yaitu sebesar 30,2% dan yang tidak memanfaatkan sebesar 27,1%. Responden dengan tingkat pendidikan rendah yang tidak memanfaatkan Puskesmas sebesar 15,6% sedangkan yang memanfaatkan sebesar 27,1%. Responden (KK) yang bekerja dan memanfaatkan Puskesmas sebesar 51% sedangkan yang tidak memanfaatkan sebesar 34,4%. Respinden yang tidak bekerja ada sebanyak 14 responden (14,6%). Dari 14,6% yang tidak memanfaatkan ada sebesar 8,3% dan yang memanfaatkan sebesar 6,3%. Berdasarkan pendapatan, responden (KK) yang memiliki pendapatan Rp. 1.550.000 yang memanfaatkan Puskesmas adalah sebanyak 30 responden atau sebesar 31,3% sedangkan yang tidak memanfaatkan sebanyak 26 responden (27,1%). Responden dengan pendapatan < Rp 1.550.000 yang memanfaatkan Puskesmas adalah sebesar 25 (26%) sedangkan yang tidak memanfaatkan Puskesmas adalah sebesar 15,6% atau 15 responden (KK). Dari hasil pengujian statistik didapatkan Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas dimana α (0,05) < ρ (0,402), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Penelitian ini berbeda degan hasil penelitian dari Yulianto (2008) dan Sholihin (2012) yaitu dengan hasil terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemanfaatan Puskesmas.

Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas dimana α (0,05) < ρ (0,374) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Santhi (2008) dimana dalam hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan pemanfaatan Puskesmas. Tidak terdapat hubungan antara pendapatan masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas dimana α (0,05) < ρ (0,508), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil dari penelitian ini didukung oleh hasil penelitian dari Nurchayani (2000) yang dalam penelitiannya juga menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan pemanfaatan pengobatan di Puskesmas Bundaharjo. Dari hasil obervasi dilapangan, alasan responden tidak memanfaatkan Puskesmas sebagai tempat untuk memperoleh pengobatan ada banyak hal. Masalah biaya transportasi, antrian yang panjang, pelayanan yang kurang memuaskan, keberadaan dokter, kurangnya tingkatkepercayaaan, adanya tempat berobat alternatif adalah beberapa alasan yang sering diungkapkan responden mengapa mereka tidak berkunjung ke Puskesmas saat sakit. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas 2. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas 3. Tidak terdapat hubungan antara pendapatan masyarakat dengan pemanfaatan Puskesmas. Saran 1. Bagi Masyarakat Kiranya masyarakat Kelurahan Tuminting dapat menggunakan atau memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Dasar yang diberikan oleh Puskesmas dan tidak hanya melakukan pengobatan saja. Kiranya masyarakat dapat memanfaatkan Puskesmas sebagai tempat untuk mendapatkan informasi atau pngetahuan tentang kesehatan. 2. Bagi Puskesmas Kiranya dapat memperbaiki pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja secara terus menerus, serta meberikan informasi-informasi atau promosi kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak hanya mengunjungi Puakesmas untuk berobat saja tetapi juga untuk memperoleh pelayanan lain demi peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Semoga penelitian ini dapat dijadikan acuan pada penelitian selanjutnya dewngan eristik-karakteristik lain dari masyarakat yang belum diteliti pada penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Addani, A. 2008. Pengaruh Karakteristik Masyarakat terhadap Utilisasi Puskesmas di Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.TesisUniversitas Sumatera Utara. 2008 (Online), (http://repository.usu.ac.id/bitstream/1 23456789/6663/1/047012002.pdf) diaksespadatanggal 27 Januari 2013 Gani, A. 2011. Kesehatan Masyarakat Investasi Manusia menuju Rakyat Sejahtera. Jakarta: Republika Kemenkes, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 128 tahun 2004, Kebijakan Dasar Puskesmas.Jakarta. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoadmodjo, S. 2007a. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineke Cipta. Nurcahyani. Y. 2000. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Pengobatan di Puskesmas Bandaharjo Kota Semarang. (Online).(www.eprints.undip.ac.id/ 5970/1/0924.pdf) diakses pada tanggal 27 April 2013

Shanti L. A. 2008. Beberapa faktor yang berhubungan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan rawat jalan di instalasi geriatri rumah sakit dr. Kariadi semarang. (Online).(http://eprints.undip.ac.id/105 35/) diakses pada 22 Mei 2013 Yulianto, S. 2008. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Keluarga dengan pemanfaatan kepesertaan Askeskin di Puskesmas Ngilipar II Gunungkidul.