BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis rasio keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba. Laba secara operasional merupakan perbedaan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori sinyal (signaling theory)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

luas, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada Pengaruh Rasio

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Analisis Laporan keuangan. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Laporan Keuangan. bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Akuntansi berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama informasi

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pesat ini, menyebabkan pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat. Sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Laba menurut IAI dalam Chariri dan Ghozali (2003:213) adalah. pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Saham

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu liquidity, leverage, dan activity. Liquidity pada penelitian ini diproksikan

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan diproksikan melalui dimensi profitabilitas perusahaan. komposisi utang perusahaan (Harmono, 2011: ).

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya artinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB I PENDAHULUAN. Laba (penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis rasio keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik dan analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan datadata yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis (Wild, Subramanyam, dan Hasley 2005:3). Analisis laporan keungan melibatkan penggunaan laporan keuangan, terutama neraca dan laporan laba rugi karena laporan keuangan menyajikan informasi mengenai suatu perusahaan. Seperti yang disebutkan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia: 2007), bahwa informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca. Informasi kinerja keuangan terutama disediakan dalam laporan laba rugi. Neraca merupakan suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir tahun. Laporan laba rugi merupakan suatu ikhtisar yang berisi pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu.

2. Analisis Rasio a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio (ratio analysis) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Salah satu cara untuk melakukan analisis keuangan adalah dengan cara mempelajari hubungan antara berbagai perkiraan-perkiraan dalam laporan keuangan. Hubungan antara pos-pos tersebut dinyatakan dengan angka yang disebut dengan rasio. Rasio-rasio ini penting bagi analisis intern maupun ekstern dan menilai perusahaan dan laporan keuangan yang diumumkan perusahaan. Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut Sofyan Syafri Harahap (1999 : 297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36) Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan

penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. b. Jenis-jenis Rasio Keuangan Banyak penulis yang menyodorkan jenis rasio yang menurut penulisnya cocok untuk memahami perusahaan. Tetapi, menurut Sofyan Syafri Harahap (1999 : 301) adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah : a. Rasio Likuiditas b. Rasio Solvabilitas c. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas d. Rasio Leverage e. Rasio Aktivitas f. Rasio Pertumbuhan g. Market Based Value (Penilaian Pasar) h. Rasio Produktivitas Berbeda dari yang dikemukakan oleh Home dan Wachowicz (2005:204) Rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan pada dasarnya terdiri atas dua jenis. Jenis pertama meringkas beberapa aspek dari kondisi keuangan perusahaan untuk suatu periode-periode dengan neraca yang telah dibuat. Rasio-rasio ini disebut rasio neraca (balance sheet ratio), karena baik pembilang maupun penyebut dalam setiap rasio berasal langsung dari neraca. Jenis kedua dari rasio meringkas beberapa aspek kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam setahun. Rasio-rasio ini disebut sebagai rasio laporan laba-rugi (income statement ratio) atau rasio laba-rugi/neraca (income statement/balance sheet ratio).

Dan secara umum rasio dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis kelompok rasio keuangan antara lain : 1) Rasio Likuiditas Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka pendek seperti pemasok dan banker. Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing rasio likuiditas mencerminkan perspektif yang berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah rasio lancar (current ratio/cr), rumus untuk menghitungnya adalah: CCCCCCCCCCCCCC RRRRRRRRRR = CCCCCCCCCCCCCC AAAAAAAAAAAA CCCCCCCCCCCCCC LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar aktiva lancar, maka rasio semakin tinggi. 2) Rasio Leverage Perusahaan memperoleh sumber pendanaan dari dua sumber yaitu kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage menunjukkan berapa besar perusahaan didanai oleh kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage atau rasio utang, rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun

asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Rasio leverage yang menjadi fokus penelitian ini adalah : a) Debt to Asset Ratio Yaitu rasio total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan utang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh utang. Rasio ini juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. Rumus yang digunakan adalah : DAR = b) Debt to Equity Ratio TTTTTTTTTTTT LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL TTTTTTTTTTTT AAAAAAAAAA Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. DER= TTTTTTTTTT LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL TTTTTTTTTT EEEEEEEEEEEE 3) Rasio Aktivitas Rasio aktivitas sering juga disebut sebagai rasio efisiensi atau rasio pemanfaatan aktiva. Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.

Rasio aktivitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah : a) Rasio perputaran total aktiva (total assets turnover) Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Rumus yang digunakan adalah: TTTTTTTTTT AAAAAAAAAAAA TTTTTTTTTTTTTTTT = NNNNNN SSSSSSSSSS TTTTTTTTTT AAAAAAAAAA b) Rasio Perputaran Persediaan (inventory turnover ratio) Rasio ini menunjukkan berapacepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Rumus yang digunakan adalah : IIIIIIIIIIIIIIIIII TTTTTTTTTTTTTTTT = cccccccc oooo gggggggg ssssssss tttttttttt iiiiiiiiiiiiiiiiii 4) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas disebut juga rasio kinerja operasi. Rasio profitabilitas atau kinerja operasi digunakan untuk mengevaluasi margin laba dan aktivitas operasi yang dilakukan perusahaan. Dalam hubungannya dengan penjualan dan investasi, rasio profitabilitas dapat diklasifikasikan menjadi margin laba kotor (gross profit margin), margin laba operasi (operating profit margin), margin laba sebelum pajak (pretax profit margin), margin laba bersih (net profit margin), return on asssets, return on investment.

Rasio profitabilitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan gross profit margin (GPM). a) Return on Assets (ROA) Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rumus untuk menghitungnya adalah : RRRRRRRRRRRR OOOO AAAAAAAAAAAA = NNNNNN IIIIIIIIIIII TTTTTTTTTT AAAAAAAAAA b) Return On Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik, jika angka yang diperoleh besar, maka akan lebih baik. Rumus yang digunakan adalah : RRRRRRRRRRRR OOOO EEEEEEEEEEEE = NNNNNN IIIIIIIIIIII TTTTTTTTTT EEEEEEEEEEEE c) Gross Profit Margin (GPM) Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor dari setiap barang yang dijual perusahaan. Penggunaan rasio ini dalam menentukan bagaimana tingkat profitabilitas perusahaan memiliki kelemahan karena rasio ini hanya memberi tahu besarnya keuntungan kotor dari penjualan yang dilakukan perusahaan tanpa memasukkan struktur biaya yang ada pada perusahaan. Rumus untuk menghitung gross profit margin (GPM) adalah:

GGGGGGGGGG PPPPPPPPPPPP MMMMMMMMMMMM = SSSSSSSSSS CCCCCCCC oooo GGGGGGGG SSSSSSSS SSSSSSSSSS 3. Laba a. Pengertian Laba Laba yang maksimal merupakan salah satu tujuan akhir dari perusahaan. Wild, Subramanyam, dan Hasley (2005 : 25) mendefenisikan laba sebagai berikut: Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan atau penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas. Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004 : 230) dalam bukunya Financial Accounting Standard Board, laba terdiri dari empat elemen yaitu, pendapatan (revenue), beban (expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss), pengertian masing-masing elemen tersebut adalah sebagai berikut: i. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya atau kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut. ii. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan oleh entitas tersebut.

iii. iv. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. Kerugian (loss) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. Informasi tentang komponen-komponen laba akan membantu pemakai laporan keuangan untuk memprediksi laba dan arus kas di masa yang akan datang. b. Pengertian Pertumbuhan Laba Tujuan semua perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal, karena besarnya laba yang diperoleh sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup bagi perusahaan tersebut. Pertumbuhan laba yang semakin meningkat sangat diinginkan oleh setiap perusahaan dalam setiap tahunnya. Pertumbuhan laba adalah peningkatan laba suatu perusahaan pada suatu tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Prediksi pertumbuhan laba dapat digunakan untuk menilai bagaimana kinerja suatu perusahaan. Jadi, memahami laba, apa yang diukur oleh laba dan komponen-komponennya adalah penting untuk dapat memahami dan menginterpretasikan keadaan keuangan perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share). Maka dalam memprediksi pertumbuhan laba dalam penelitian ini menggunakan rumus pertumbuhan laba bersih. PPPPPPPPPPPPPPPPhaaaa LLLLLLLL = LLLLLLLL BBBBBBBBBBh TTTThuuuu tt LLLLLLLL BBBBBBBBBBh TTTThuuuu tt 1 LLLLLLLL BBBBBBBBBBh TTTThuuuu tt 1 4. Hubungan Rasio Keuangan Dengan Prediksi Laba Rasio keuangan digunakan dalam pengambilan keputusan menentukan pembelian saham perusahaan, peminjaman uang, atau untuk memprediksi kekuatan financial perusahaan di masa yang akan datang. Pemegang saham potensial tertarik pada keuntungan dari pembelian atau penjualan saham. Keuntungan dapat direalisasikan pada seberapa menguntungkan perusahaan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan melihat laporan keuangan perusahaan yang mengindikasikan seberapa bagus manajemen perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang tersedia. Hubungan antar elemenelemen pada laporan keuangan dijelaskan oleh rasio keuangan. Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk memprediksi laba perusahaan di masa yang akan datang.

B. Tinjauan Peneliti Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu memberikan hasil yang tidak konsisten. Penelitian Dian (2005) dan Haryanti (2007) menemukan bahwa perputaran total aktiva (total asset turnover) berpengaruh terhadap perubahan laba dan perubahan kinerja. Sedangkan Widiasih (2006) dan Sari (2008) menemukan bahwa total asset turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba, sehingga tidak dapat memprediksi pertumbuhannya. Selain itu, penelitian dari Widiasih (2006) menemukan bahwa secara parsial gross profit margin (GPM) berpengaruh terhadap perubahan laba, sedangkan penelitian Meilina Sari (2008) menemukan bahwa gross profit margin tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Ringkasan tinjauan penelitian terdahulu ditampilkan dalam table 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Peneliti Terdahulu Nama Judul Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian Dian Analisis rasio keuangan Current ratio, Rasio yang berpengaruh Meriewaty terhadap perubahan quick ratio, signifikan terhadap (2005) kinerja pada perusahaan working capital perubahan kinerja di industry food and to total asset, perusahaan adalah current beverages yang terdaftar total debt to ratio, total asset turnover di BEI equity ratio, dan return on investment

total debt to total capital asset ratio, long term debt to equity ratio, ROI,ROA, Working capital turnover ratio Lina Kemampuan Rasio Current ratio, Rasio yang dapat Purnamawati Keuangan dalam gross profit digunakan sebagai (2005) Memprediksi Pertumbuhan Laba margin, operating profit prediktor perubahan laba adalah inventory turnover, margin, net total asset turnover, net income to sales, income to sales, dan sales return on equity, to current liabilities. inventory turnover, total asset turnover, Nur Ari Analisis Rasio Keuangan Persediaan, Mempunyai pengaruh Widiasih dalam Memprediksi Perputaran terhadap perubahan laba. (2006) Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur aktiva tetap, Gross Profit Sedangkan secara parsial hanya gross profit margin yang Terdaftar di Bursa Margin (GPM), yang berpengaruh terhadap Efek Jakarta (BEJ dan leverage perubahan laba Dwi Evaluasi Manfaat Rasio Total Asset to Secara simultan, variable Haryanti Keuangan dalam debt ratio, Total Debt Ratio, Total Asset (2007) Memprediksi Asset turnover, Turnover, Net Profit Pertumbuhan Laba pada Net Profit Margin, dan Rate of KPRI di Kota Semarang Margin, dan Return on Investment

Return of Return berpengaruh secara on Investment signifikan. Evaluasi Kegunaan Working capital Working capital to total Yustinus Ari Wijaya (2007) Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba di Masa yang Akan Datang to total asset, working capital turnover, total debt to capital asset dan working capital turnover dapat memprediksi pertumbuhan laba satu tahun yang akan (Studi Kasus Perusahaan asset.. datang.. Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta) Meilina Sari Pengaruh Rasio Current Ratio, Secara simultan, Current (2008) Keuangan Terhadap Laba Perusahaan Tottal Asset Turnover, Ratio, Total Asset Turnover, Return on Manufaktur Industri Return on Equity, dan Gross Profit Barang Konsumen yang Equity, dan Margin berpengaruh Terdaftar di Bursa Efek Gross Profit terhadap perubahan laba. Indonesia Margin. Secara parsial, hanya variable Debt Ratio yang berpengaruh secara signifika, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba Sumber : Data diolah penulis, 2010

C. Kerangka Konseptual Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio (CR), debt asset ratio (DAR), debt to equity ratio (DER), total assets turnover (TATO), return on assets (ROA), return on equity (ROE), gross profit margin (GPM), inventory turnover (ITO). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian pada gambar 2.1.

Current Ratio (XX 1 ) Debt Equity Ratio (XX 2 ) Debt Asset Ratio (X 3 ) Total Asset Turnover (X 4 ) Return On Asset (XX 5 ) Profitabilitas (Y) Return On Equity (XX 6 ) Gross Profit Margin (XX 7 ) Inventory Turnover (XX 8 ) Gbr 2.1 : Kerangka Konseptual Semakin tinggi CR, maka perusahaan semakin likuid dan akan semakin mudah memperoleh pendanaan dari kreditor maupun investor untuk memperlancar kegiatan operasionalnya sehingga pertumbuhan laba juga akan meningkat. Semakin tinggi DAR, menunjukkan peningkatan pada resiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan membayar semua kewajibannya dan

akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran deviden. Semakin tinggi DER, maka semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham, jika rasio semakin rendah, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Semakin tinggi total asset turnover (TATO), maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dan laba perusahaan juga dapat meningkat. Semakin tinggi return on asset (ROA), semakin tinggi laba yang akan diperoleh perusahaan dari aktiva yang dimilikinya dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi return on equity (ROE), maka akan menunjukkan perolehan laba bersih perusahaan yang diukur melalui modal pemilik. Semakin tinggi gross profit margin (GPM), maka semakin efektif dan efisien perusahaan dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya sehingga akan dapat mempengaruhi laba bersih yang akan diperoleh perusahaan. Semakin tinggi inventory turnover (ITO), maka menunjukkan kecepatan perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, apabila semakin besar rasio ini, maka dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini adalah current ratio, debt ratio, total asset turnover, return on asset, return on equity, inventory turnover dan gross profit margin bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.