PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

dokumen-dokumen yang mirip
EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH JARAK TANAM ANTAR BARISAN PADA SISTEM TUMPANGSARI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DENGAN KACANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

PERTUMBUHAN DAN HASIL VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DALAM TUMPANGSARI KACANG TANAH (Arachis hipogeae L.)

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

OPTIMALISASI PRODUKSI KACANG TANAH DAN JAGUNG MANIS PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN PERLAKUAN DEFOLIASI JAGUNG

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK PADA TANAH BEKAS TSUNAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU DI DESA BLANG KRUENG

RESPONS BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DALAM SISTEM TUMPANGSARI PADA LAHAN BEKAS TSUNAMI

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

RESPONS BERBAGAI POPULASI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK UREA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Usaha budidaya telah dilakukan untuk mendapatkan hasil produksi

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DI LAHAN TSUNAMI

PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN LIDAH BUAYA

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH WAKTU TANAM BAWANG PREI (Allium porum L.) PADA SISTEM TUMPANGSARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI(Glycine max (L.)Merill) ARTIKEL ILMIAH RITA SARI

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

III. MATERI DAN METODE

TANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND]

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PENGARUH UKURAN FISIK DAN JUMLAH UMBI PER LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

RESPONS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea Mays L.) TERHADAP BEBERAPA PENGATURAN TANAM JAGUNG PADA SISTEM TANAM TUMPANGSARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN :

PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN JAGUNG TERHADAP PENGATURAN SAAT TANAM DAN JARAK TANAM

PENGARUH VARIETAS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI [Glycine Max (L.) Merrill]

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP. PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 13, No. 2, Oktober 2014

Citra Puluhulawa, , Dibimbing oleh Moh.Ikbal Bahua, Nurmi, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI PADA BERBAGAI JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

Kajian Sistem Tumpangsari Jagung Manis dan Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Musi Rawas

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DENGAN BEBERAPA PENGATURAN WAKTU TANAM KACANG TANAH PADA SISTEM TUMPANGSARI

REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

GROWTH AND YIELD RESPONSE SWEET CORN (Zea mays L. saccharata) IN INTERCROPPING SYSTEM WITH MUNG BEAN (Vigna radiata L.)

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR ABA TERHADAP PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr.

THE EFFECT OF SPACING AND PLANTING TIME SOYBEAN OF GROWTH AND YIELD SOYBEAN (Glycine max) ON SUGAR CANE (Saccharum officinarum L.

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

Jurnal Cendekia Vol 13 No 1 Jan 2015 ISSN:

OPTIMALISASI PRODUKSI KACANG TANAH DAN JAGUNG PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN PERLAKUAN DEFOLIASI JAGUNG

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 12, No. 2, Oktober 2013 PENGARUH JUMLAH BENIH PER LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH

KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN DALAM SISTEM TUMPANGSARI JAGUNG DENGAN EMPAT KULTIVAR KEDELAI PADA BERBAGAI WAKTU TANAM

III. BAHAN DAN METODE

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogeae L ) BERDASARKAN VARIASI POLA TANAM TUMPANGSARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PINANG (Areca catechu L.)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

KAJIAN MODEL TANAM DAN WAKTU TANAM DALAM SISTEM TUMPANGSARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH JAGUNG

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL TUMPANG SARI JAGUNG (Zea mays L.) DAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP WAKTU DAN POSISI PEMANGKASAN JAGUNG

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

PENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

PENGARUH PUPUK KOMPOS LAMTOROGUNG (Leucaena leucocephala) DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.

EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH. Effectiveness of Organic Fertilizer on Growth and Yield of Red Chili

PEMBERIAN SLUDGE KELAPA SAWIT DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DUA VARIETAS KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.)

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

Transkripsi:

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI Effect of Ground Nut Varieties and Sweat Corn Planting Time through Intercropping System on Growth and Yield of the Two Plants Lukman Nulhakim* dan Muhammad Hatta Fakultas Pertanian Unsyiah Darussalam Banda Aceh ABSTRACT The aim of this research was to know the effect of sweat corn planting time and ground nuts varieties, and interaction between them, on both growth and yield in intercropping system. This research was conducted at Cot Cut village, Kota Baro regency, Aceh Besar sub district, from June to October 2007. Treatments were arranged by Factorial Completely Randomized Block Design 3 x 4 with 3 replicates. Sweat corn planting time consisted of 0, 15, 30 and 45 days after ground nut planting, and ground nuts varieties consisted of Putih, Merah and Gajah. Each plot were 3,5 m x 3,5 m in size, the planting spacing for sweat corn was 100 cm x 75 cm, and for ground nut was 25 cm x 25 cm. Manure was 12,25 kg/plot, applicated 1 week before ground nut planting. Urea for ground nuts was 0,12 kg/plot, applicated at ground nuts planting. Urea for sweat corn was 0,37 kg/plot, applicated 1 week after each planting times. TSP and KCl were given at ground nut planting. The results showed that 0 day after ground nut planting was the best for sweat corn growth, but 15 days after ground nut planting was the best for sweat corn yield. Variety of Putih was the best for both plants growth and yield. There was interaction between both treatments on ear of sweat corn diameters. The best combination was Putih variety planted at the same time with sweat corn Keywords: Ground nut varieties, sweat corn planting time, intercropping PENDAHULUAN 1 Tumpangsari merupakan salah satu bentuk program intensifikasi pertanian alternatif yang tepat untuk melipatgandakan hasil pertanian. Faktor utama yang menentukan produksi tanaman dalam sistem tumpangsari adalah pemilihan varietas. Sumarno dan Hartono (1983) menyatakan bahwa secara umum varietas yang bermutu tinggi memiliki kelebihan dibandingkan varietas bermutu rendah baik terhadap sifat pertumbuhan maupun terhadap sifat produksinya. Varietas bermutu baik * Penulis koresponden ditentukan oleh faktor-faktor genetik, fisik, dan fisiologis yang baik pula. Dalam sistem tumpangsari waktu tanam juga mempunyai peranan yang penting terutama pada tanaman yang peka terhadap naungan. Tumpangsari antara jagung dan kacang tanah sering berakibat ternaungi kacang tanah oleh tanaman jagung manis. Untuk mengurangi pengaruh tersebut, waktu tanam jagung dan kacang tanah harus diatur agar pada periode kritis dari suatu pertumbuhan terhadap persaingan dapat ditekan (Marthiana dan Justiaka, 1982). Penanaman kacang tanah harus dilakukan lebih dahulu dari pada jagung 19

manis pada sistem tumpangsari karena dari segi morfologi kacang tanah lebih pendek dibandingkan dengan jagung manis. Selain itu, terlihat juga bahwa tanaman jagung lebih cepat tumbuh dari pada tanaman kacang tanah. Oleh karena itu, penanaman jagung yang dilakukan setelah penanaman kacang tanah akan memberikan hasil yang maksimal (Khalil, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas kacang tanah terbaik dan perbedaan waktu tanam jagung manis yang paling sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil kedua tanaman dalam sistem tumpangsari. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Desa Cot Cut, Kecamatan Kota Baro, Aceh Besar, dari Juni hingga Oktober 2007. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah benih jagung manis Sweet Boy, Benih kacang tanah Varietas Merah, Varietas Putih, dan Varietas Gajah, Dithane M-45, Curater. Pupuk kandang 10 ton/ha diberikan 7 hari sebelum tanam kacang tanah, Urea untuk jagung manis 300 kg/ha diberikan 7 hari setelah tanam jagung manis, sedangkan Urea untuk kacang tanah 100 kg/ha, TSP dan KCl 200 kg/ha, masing-masing diberikan bersamaan dengan penanaman kacang tanah, Alat-alat yang digunakan adalah Traktor, cangkul, garu, parang, timbangan, meteran, papan nama, hand sprayer, gembor, dan alat tulis menulis Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan, Ada dua faktor yang diteliti yaitu varietas kacang tanah dan waktu penanaman jagung manis. Faktor varietas kacang tanah (V) terdiri atas 3 taraf yaitu Varietas Putih (V 1 ), Varietas Merah (V 2 ) Varietas Gajah (V 3 ). Faktor waktu penanaman jagung manis terdiri dari 4 taraf yaitu Bersamaan dengan waktu tanam kacang tanah (W 0 ), 15 hari setelah penanaman kacang tanah (W 1 ), 30 hari setelah penanaman kacang tanah (W 2 ), 45 hari setelah penanaman kacang tanah (W 3 ). Jarak tanam kacang tanah dan jagung manis yang digunakan adalah 25 cm x 25 cm dan 75 cm x 100 cm. Peubah yang diamati adalah, (1) kacang tanah meliputi; tinggi tanaman dan jumlah cabang per rumpun umur 15, 30, 45, dan 60 HST, bobot berangkasan basah kacang tanah, jumlah polong bernas, berat 100 butir biji kering. (2) jagung manis meliputi; tinggi tanaman, panjang daun, jumlah daun umur 30 dan 45 HST. panjang tongkol jagung, jumlah tongkol, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot dan diameter tongkol tanpa kelobot. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis ragam (uji F) yang dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Varietas Kacang Tanah Dalam Sistem Tumpangsari Hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa varietas kacang tanah berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah pada umur 15 HST, jumlah cabang per rumpun pada umur 30 dan 45 HST, dan bobot berangkasan basah dan berpengaruh nyata terhadap berat 100 butir biji kering, berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot. 20

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman umur 15 HST, jumlah cabang per rumpun umur 30 dan 45 HST, bobot berangkasan basah, berat 100 butir biji kering kacang tanah, serta berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot jagung manis Varietas Kacang Tanah Tinggi Tanaman (cm) 15 HST Jumlah Cabang Per Rumpun 30 HST 45 HST Bobot Berangkasan Basah Berat 100 Butir Biji Kering Berat Berkelobot Berat Tanpa Kelobot Putih (V 1 ) 5 a 7.74 b 9.15 b 162,11 a 47,38 b 225,23 b 154,82 b Merah (V 2 ) 5.44 b 6.69 a 8.16 a 219,78 b 39,13 a 180,65 a 118,67 a Gajah (V 3 ) 4.66 a 7.8 b 9.33 b 178,78 ab 46,38 ab 184,86 ab 120,86 a Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5 % Tabel 1 menunjukkan bahwa tanaman tertinggi terdapat pada Varietas Merah karena Varietas Merah merupakan varietas lokal yang mempunyai bentuk morfologi yang lebih tinggi dan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan Varietas Gajah. Namun pada peubah jumlah cabang perumpun umur 30 dan 45 HST, Varietas Gajah menunjukkan jumlah cabang per rumpun terbanyak. Rahardi (1993) menyatakan bahwa komponen pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah daun akan mempengaruhi bobot berangkasan tanaman, seperti tampak pada Varitas Merah. Dari tabel 1 juga dapat diketahui bahwa varietas yang memiliki berat 100 butir biji kering tertinggi terdapat pada Varietas Putih. Hal ini dapat dijelaskan oleh pernyataan Sudjijo dan Salpinus (1995) yang menyatakan bahwa penggunaan benih dan cara bercocok tanam serta lahan yang tepat dapat mempengaruhi produksi, baik secara kualitas maupun kuantitas. Selanjutnya Simatupang (1997) menyatakan bahwa tingginya produksi suatu varietas dikarenakan varietas tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan. Meskipun secara genetik varietas lain mempunyai potensi produksi yang baik, tetapi karena masih dalam tahap adaptasi, produksinya dapat lebih rendah dari pada yang seharusnya. Varietas kacang tanah memiliki peranan penting dalam menunjang peningkatan hasil sesungguhnya dari masing-masing spesies tanaman yang ditumpangsarikan. Hasilnya yang lebih besar daripada hasil yang diharapkan menunjukkan bahwa, tanaman mengalami proses saling mengisi (Sitompul dan Guritno, 1995). Ini terlihat pada tanaman jagung manis yang ditanam bersama kacang tanah Varietas Putih yang memberikan hasil tertinggi pada peubah berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot. 21

Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman dan panjang daun umur 30 dan 45 HST, serta jumlah daun umur 30 HST jagung manis. Waktu Tanam Jagung Tinggi tanaman ( cm ) Panjang Daun ( cm ) Jumlah Daun (helai) Simbol HSTKT 30 HST 45 HST 30 HST 45 HST 30 HST W 0 0 53.99 bc 122.44 b 41.5 b 76.05 c 5.3 ab W 1 15 61.9 c 113.09 b 45.5 b 68.18 bc 4.89 a W 2 30 43.88 ab 85.6 a 32.04 a 63.51ab 5.48 b W 3 45 39.99 a 72.35 a 29.94 a 53.67a 5.37 ab Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5 % HSTKT : Hari Setelah Tanaman Kacang Tanah Tabel 3. Rata-rata panjang tongkol, jumlah tongkol, berat tongkol berkelobot (BTB), berat tongkol tanpa kelobot (BTTK), diameter tongkol tanpa kelobot (DTTK). Waktu Tanam Jagung Simbol HSTKT Panjang (cm) Jumlah (buah) BTB BTTK DTTK (cm) W 0 0 26.39 b 1.26 b 235.85 b 158.76 b 4.03 b W 1 15 26.15 b 1.11 ab 257 b 179.19 b 4.1 b W 2 30 25.43 ab 1.00 a 253.96 a 96.3 a 2.92 a W 3 45 23.64 a 1.00 a 140.85 a 91.56 a 3.19 a Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5 % HSTKT : Hari Setelah Tanaman Kacang Tanah Pengaruh Waktu Tanam Jagung Manis Dalam Sistem Tumpangsari Hasil uji analisis ragam menunjukkan bahwa waktu tanam jagung manis berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi dan panjang daun tanaman jagung manis pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam (HST), panjang tongkol, diameter tongkol tanpa kelobot, berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot. Disamping itu, waktu tanam jagung manis berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 30 HST dan jumlah tongkol. Waktu tanam jagung manis yang ditanam bersamaan dengan kacang tanah (W 0 ) menghasilkan pertumbuhan jagung manis yang nyata lebih baik dibandingkan perlakuan waktu tanam lainnya. Sedangkan waktu tanam jagung manis 15 HSTKT memberikan hasil yang lebih baik 22

dibandingkan dengan perlakuan waktu tanam jagung manis lainnya. Persaingan penyerapan unsur hara, air, cahaya, dan karbon dioksida pada perlakuan waktu tanam jagung manis yang bersamaan dengan kacang tanah dan 15 HSTKT masih belum tampak terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (tabel 2 dan 3) karena tanaman jagung manis memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang tanah terutama pertumbuhan akarnya sehingga penyerapan hara dan air oleh jagung manis akan semakin bebas. Begitu juga halnya dengan penyerapan cahaya matahari yang memiliki kebutuhan cahaya matahari lebih besar, selain disebabkan karena bentuk morfologinya lebih tinggi juga karena tergolong tanaman C 4 yang rakus akan cahaya matahari dibandingkan dengan morfologi tanaman kacang tanah yang pendek dan tergolong tanaman C 3 yang kapasitas fotosintesisnya rendah (Khalil, 2000). Namun pada peubah jumlah daun jagung manis umur 30 HST terbaik terdapat pada perlakuan waktu tanam jagung manis 30 HSTKT (tabel 2). Hal ini diduga pada saat tersebut hara di dalam tanah masih tersedia untuk keperluan tanaman, sedangkan selanjutnya berkurang akibat terjadinya kompetisi penyerapan hara, cahaya, air, dan karbon dioksida antara jagung manis dan kacang tanah (Khalil, 2000). Berbeda halnya pada perlakuan waktu tanam jagung manis 30 dan 45 HSTKT yang telah mengalami penurunan baik pertumbuhan maupun hasilnya (tabel 2 dan 3). Hal ini diduga disebabkan oleh adanya persaingan penyerapan unsur hara, air, dan cahaya serta karbon dioksida yang digunakan bersama-sama baik oleh tanaman jagung manis itu sendiri maupun oleh tanaman kacang tanah. Pada umumnya tanaman kacang tanah mempunyai arti penting dalam menambah kesuburan tanah karena kemampuannya mengikat N dari atmosfir sebagai hasil kerja sama dengan bakteri Rhizobium sp dalam bintil akar. Manfaat N fiksasi bagi tanaman lain dapat berupa perembesan dari bintil akar untuk tanaman yang tumbuh bersama tanaman leguminosa, dan perombakan bahan organik untuk tanaman berikutnya (Buckman dan Brady, 1982 dalam Kesumawati, 1991). Tetapi pada kenyataannya perembesan nitrogen terjadi lebih cepat dari pada penggunaannya, sehingga kelebihan nitrogen ini dilepaskan ke dalam tanah (Russel, 1950 dalam Kesumawati, 1991). Selain itu, tanaman jagung manis mengalami penaungan oleh kanopi kacang tanah yang semakin melebar sehingga tanaman jagung manis tidak banyak mendapatkan cahaya matahari dan karbon dioksida untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Dalam hal penyerapan unsur hara dan air, tanaman jagung manis mengalami hambatan karena panjang dan jumlah akar tanaman kacang tanah lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan akar tanaman jagung manis (Khalil, 2000). Interaksi Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata antara varietas kacang tanah dengan waktu tanam jagung manis pada peubah diameter tongkol tanpa kelobot. 23

Tabel 4. Rata-rata diameter tongkol tanpa kelobot tanaman jagung manis akibat perlakuan varietas kacang tanah dan waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpangsari Varietas Kacang Tanah Waktu Tanam Jagung Manis (HSTKT) 0 (W 0 ) 15 (W 1 ) 30 (W 2 ) 45 (W 3 ) Putih ( V 1 ) 13,19 e 12,59 de 8,3 a 8,56 a Merah ( V 2 ) 11,98 d 11,99 d 7,91 a 9,48 b Gajah ( V 3 ) 11,10 c 12,33 d 10,11 b 10,66 bc Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan baris yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5 % HSTKT : Hari Setelah Tanaman Kacang Tanah Adanya interaksi pada peubah tersebut menandakan bahwa varietas kacang tanah dan perlakuan waktu penanaman jagung manis yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil tanaman jagung manis. Tabel 4 menunjukkan bahwa diameter tongkol jagung manis tanpa kelobot terbaik terdapat pada perlakuan waktu tanam jagung manis akibat pengaruh penanaman kacang tanah Varietas Putih (V 1 ) yang ditanam bersamaan. Hal ini berarti bahwa pada perlakuan waktu tanam jagung manis yang ditanam bersamaan dengan kacang tanah telah dapat menekan persaingan dan mampu memanfaatkan perembesan unsur hara N dari tanaman kacang tanah Varietas Putih. Kesumawati (1991) menyatakan bahwa bila unsur hara cukup (terutama unsur hara N) pada awal pertumbuhan, tanaman akan tumbuh lebih cepat. Selain absorbsi N oleh tanaman jagung berlangsung selama pertumbuhannya, pada saat pembungaan (bunga jantan muncul) tanaman jagung juga mengabsorbsi N sebanyak 50 % dari seluruh kebutuhannya. Bila jagung kekurangan unsur hara N, diameter tongkol jagung yang terbentuk akan menjadi kecil dan kandungan protein dalam bijinya juga rendah. Disamping itu, laju fiksasi N bervariasi menurut tahapan pertumbuhan tanaman. Aktivitas pengikatan N di atmosfir sampai tanaman berbunga berjalan lambat, bertambah dengan cepat setelah berbunga dan kemudian menurun setelah pembentukan polong, dan 80 % dari nitrogen telah difiksasi antara tahap pembungaan sampai pembentukan biji muda (Weber et al. 1971 dalam Kesumawati, 1991). SIMPULAN DAN SARAN 1. Varietas kacang tanah berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 HST, jumlah cabang per rumpun umur 30 dan 45 HST dan bobot berangkasan basah, serta berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji kering kacang tanah, berat tongkol berkelobot, dan berat tongkol tanpa kelobot. 2. Waktu tanam jagung manis berpengaruh terhadap seluruh komponen pertumbuhan dan hasil jagung manis kecuali pada jumlah daun umur 45 HST. 3. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara waktu tanam jagung manis dan varietas kacang tanah dalam sistem tumpangsari terhadap peubah diameter tongkol tanpa kelobot. 4. untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil kedua tanaman yang baik disarankan penanaman kacang tanah Varietas putih dengan waktu tanam jagung manis yang bersamaan atau 15 HSTKT. 24

DAFTAR PUSTAKA Kesumawati, E. 1991 Pengaruh populasi tanaman kedelai terhadap komponen hasil jagung didalam tumpangsari kedelai-jagung. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Hal: 21-26. Khalil, M. 2000. Penentuan waktu tanam kacang tanah dan dosis pupuk posfat terhadap pertumbuhan, hasil kacang tanah dan jagung dalam sistem tumpang sari. Agrista. Vol 4, no 3 : 259-265. Marthiana, M dan Justika S.B.1982. Pengaruh perbedaan waktu tanam jagung pada sistem tumpangsari dengan kacang kedelai terhadap hasil dan komponen hasil kedua tanaman. Buletin Agronomi. Vol XIII, no 1 : 34-44. Rahardi. 1993. Agribisnis Tanaman Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta. 78 hal. Simatupang, S. 1997. Pengaruh pemupukan boraks terhadap pertumbuhan dan mutu kubis bunga. Jurnal Hortikultura 6 (5): 456-469. Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sudjijo, M. Dan N. Salpinus. 1995. Pengujian Varietas Kubis Bunga yang Sesuai Untuk Ekspor. Jurnal Hortikultura 5 (1): 102-105. Sumarno dan Hartono. 1983. Kedelai dan Cara Bercocok Tanamnya. Pusat Penilitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. 54 hal. 25