BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karangan di kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik. Observasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI BAGI SISWA KELAS IV B SD IT AS SALAMAH BATURETNO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IV MI ATTAHDZIBIYAH KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya 1.

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan suasana belajar yang kondusif. Suasana belajar yang kondusif. mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional 1, maka Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA. Aqib, Zainal Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. (Bandung: Yrama Widy).

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IV DI MI ATTAHDZIBIYYAH KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. konkret; sejak bayi seorang anak yang hidup di lingkungan serigala, maka

BAB I PENDAHULUAN. penutur bahasa yang sopan, maka terkesan seseorang tersebut berkarakter. meningkatkan kualitas penggunaan bahasa.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Asemrowo Surabaya untuk mengamati berbagai kendala yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BAGAN DINDING (WALL CHART) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengutamakan proses daripada hasil juga menggunakan angka-angka dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1 Belajar dilakukan oleh setiap individu dimulai dari masa anak-anak hingga dewasa. Anak-anak memiliki cara belajar yang masih konkret sedangkan orang dewasa sudah mampu belajar serta berfikir secara abstrak. Perbedaan cara belajar ini, menjadikan kegiatan belajar pada anak memerlukan cara dan pelayanan sendiri. Cara dan pelayanan belajar yang tepat pada anak dapat mengembangkan dan mewujudkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berilmu, cakap, kreatif dan bertanggung jawab. 2 Cara dan pelayanan belajar yang tepat ini bergantung pada proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di kelas. Proses belajar mengajar antara siswa dan guru harus terdapat interaksi dan dapat menghasilkan nilai yang maksimal, komunikatif, dan kondusif yaitu dengan menghadirkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 2006), 152. 1 Moh. User Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), 5. 2 Himpunan Perundang-undangan RI tentang Guru dan Dosen (Bandung: CV. Nuansa Aulia, 1

2 Dengan demikian pembelajaran tidak monoton, membosankan, dan peserta didik menjadi bersemangat dalam belajar. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar antara guru dan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah kurang maksimal dan monoton terutama dalam materi menulis karangan. Seharusnya siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah sudah bisa menulis karangan dengan memperhatikan penggunaaan tanda baca yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Sebagaimana terjadi di MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia yang menjelaskan bahwa sebagian besar siswa di sekolah tersebut khususnya kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan masih mengalami kesulitan jika harus menuangkan gagasan mereka ke dalam suatu kalimat dengan menggunakan ejaan yang disempurnakan yang selanjutnya disusun ke dalam paragraf karangan. 3 Selain itu juga berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa siswa kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik masih kurang dalam kemampuan menulis. Mereka kurang bisa menulis kalimat yang sesuai dengan tanda baca yang benar dan kurang bisa dalam menggabungkan antar kalimat dengan kata penghubung yang sesuai sehingga menjadi suatu paragraf karangan. 3 Suni ah, Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV, wawancara terstruktur, Gresik, 10 Desember 2012.

3 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang sudah dijelaskan di atas, peneliti dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik menemukan sejumlah faktor sebagai penyebab rendahnya kemampuan menulis karangan siswa, antara lain disebabkan oleh kurang terbiasanya siswa dalam menulis kalimat yang tepat sesuai dengan tanda baca yang benar, menyusun kalimat-kalimat menjadi paragraf tanpa melihat suatu gambar (kurang bisa berimajinasi), kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa kurang tertarik untuk menulis suatu karangan. Sehingga peneliti mengambil tindakan berupa penggunaan media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai perantara dalam menyampaikan pesan atau isi pelajaran yang dapat meningkatkan perhatian, minat, pikiran dan kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar. 4 Dengan demikian, guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini senada dengan pendapat Oemar Hamalik, sebagaimana yang dikutip oleh Azhar Arsyad, bahwa guru mempunyai kemampuan dan pemahaman untuk memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan agar proses pembelajaran lebih efektif dan inovatif. 5 4 Nana Syaodih dan Ibrahim R, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: PT Rineke Cipta,1996), 112. 5 Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), 4.

4 Media pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat proses belajar mengajar bermacam-macam, salah satunya adalah media visual. Media visual seperti foto, lukisan, stick figure (gambar garis), grafik, dan sebagainya. Mediamedia tersebut digunakan dalam rangka untuk meningkatkan minat belajar siswa. Media visual yaitu: foto merupakan gambar hasil dari suatu pemotretan, lukisan merupakan gambar hasil representasi simbolis dan artistik seseorang tentang suatu objek dan situasi, grafik merupakan gambar sederhana yang sedikit banyak menggambarkan data kuantitatif yang akurat dengan bentuk yang menarik dan mudah dipahami. Stick figure (gambar garis) adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu objek tanpa detail yang dapat menyampaikan pesan cerita atau pesan-pesan penting. 6 Stick figure bisa dibuat langsung pada papan tulis ketika kegiatan belajar berlangsung, Maupun juga gambar yang sudah disiapkan sebelumnya pada kertas karton atau kertas yang sesuai. Gambar ini merupakan rangkaian cerita yang berurutan dan siswa belajar mengungkapkan kegiatan-kegiatan dari cerita tersebut. Kelebihan dari stick figure yaitu mudah dalam penggunaannya, harganya juga relatif murah, tidak memerlukan peralatan khusus, mudah dibawa atau dipindahkan dan bisa dibuat sendiri oleh guru. Selain itu, stick figure juga digunakan untuk mendorong dan menstimulasi pengungkapan gagasan siswa, 6 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008), 85-89.

5 baik secara lisan maupun tertulis. Namun demikian, guru harus merancang pembelajaran dengan baik agar media ini dapat berfungsi dengan baik pula. Media stick figure dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk saling berkomunikasi. Tanpa bahasa seseorang tidak akan bisa berhubungan dengan orang lain. Dengan bahasa seseorang bisa menyampaikan pendapat atau pesan kepada orang lain. Keterampilan atau kemampuan dalam berbahasa seperti Bahasa Indonesia meliputi empat macam, yaitu : mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Di antara keempat komponen tersebut yang paling sulit adalah menulis. Kemampuan menulis atau mengarang merupakan kemampuan dalam menggunakan pola-pola bahasa yang diungkapkan dalam bentuk tulisan untuk mengungkapkan gagasan. Kemampuan menulis mencakup berbagai kemampuan, seperti kemampuan menguasai gagasan yang dikemukakan, kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa, kemampuan menggunakan bentuk karangan, kemampuan menggunakan gaya bahasa, dan kemampuan menggunakan ejaan serta tanda baca. 7 Penguasaan kemampuan menulis sangat penting karena pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah, kemampuan menulis termasuk kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dan menjadi syarat untuk dapat melanjutkan studi pada tingkat yang lebih tinggi. Pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah, kemampuan menulis mencakup penekanan terhadap kemampuan menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan serta penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar. Penekanan terhadap kemampuan 1984), 191. 7 Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan (Jakarta: CV Diponegoro,

6 menulis bertujuan untuk membiasakan siswa dalam menuangkan gagasan dalam tulisan dengan menggunakan ejaan yang disempurnakan sejak dini. Jika sejak dini siswa sudah terbiasa dengan menulis yang benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan terutama dalam menulis karangan, maka dalam tahap menulis yang tingkatannya lebih tinggi dari menulis karangan seperti menulis karya ilmiah, laporan dan lain sebagainya siswa akan lebih mudah dalam menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan dengan benar. Berdasarkan permasalahan yang ada di MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik, maka peneliti mengangkat penelitian tindakan kelas dengan tema Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Stick Figure pada Siswa Kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka terbentuklah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan menulis karangan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum menggunakan media stick figure pada siswa kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik? 2. Bagaimana penerapan media stick figure dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik?

7 3. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan media stick figure pada siswa kelas IV di MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kemampuan menulis karangan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum menggunakan media stick figure pada siswa kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik. 2. Untuk mendeskripsikan penerapan media stick figure dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik. 3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan media stick figure pada siswa kelas IV di MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik. D. Lingkup Penelitian Agar penelitian menjadi lebih terfokus, sehingga hasil penelitian tepat dan akurat, maka peneliti membatasi permasalahan pada hal-hal di bawah ini: 1. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. 2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV semester genap, dengan standar kompetensi mengungkapkan pikiran,

8 perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak dan kompetensi dasar menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain). Sedangkan indikator (1) menulis kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) sesuai dengan gambar stick figure, (2) menyusun kalimat-kalimat menjadi karangan dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) sesuai dengan gambar stick figure. Difokuskan pada kelas IV, karena pada saat wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia serta hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menemukan bahwa kemampuan menulis karangan siswa kelas IV masih rendah. Kemampuan menulis karangan siswa yang masih rendah ini terlihat dari hasil karangan siswa yang memiliki prosentase 17,6 % pada saat prasiklus. E. Tindakan yang Dipilih Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan Bahasa Indonesia. Dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan bisa dibantu dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan siswa yaitu salah satunya adalah media stick figure.

9 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh peneliti sebanyak 2 siklus atau 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 2 x 35 menit. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan (Acting), (3) Observasi (Observing), dan (4) Refleksi (Reflekting). 8 F. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi: 1. Siswa Dengan menggunakan media stick figure siswa akan lebih tertarik dan bersemangat dalam menulis karangan, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak membosankan, melibatkan siswa secara langsung dalam mengerjakan tugas mandiri dan kegiatan pembelajaran ini memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran menulis karangan. 2. Guru a. Menjadi masukan bagi guru agar kegiatan belajar mengajar yang dilakukan lebih baik. b. Menjadi referensi bagi guru dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat bagi siswa. 8 Zainal Aqib et al, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, TK (Bandung: CV. Yrama Widya, 2009), 21.

10 c. Dapat memajukan kualitas pendidikan di kelasnya, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran saat proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan nilai siswa. 3. Sekolah Sekolah akan lebih mudah memperoleh media pembelajaran yang bisa dibuat sendiri oleh guru, tidak membutuhkan banyak biaya dan tenaga untuk memperolehnya, juga bisa disimpan dan digunakan untuk siswa tahun berikutnya. 4. Penulis a. Pengalaman yang sangat berharga bagi penulis untuk bekal menjadi guru dimasa yang akan datang. b. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar strata 1 (S1) dalam ilmu ketarbiyahan di IAIN Sunan Ampel. G. Definisi Operasional Istilah yang dianggap penting bagi penulis yaitu: 1. Kemampuan adalah kesanggupan yang ada dalam diri seseorang yang dapat dilakukan dengan berusaha. 9 2. Menulis adalah membuat huruf dengan pensil atau pena yang dapat melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. 10 2000), 421. 9 LH. Santoso, Kamus Modern Bahasa Indonesia (Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan,

11 3. Karangan adalah suatu hasil rangkaian atau susunan yang dapat melukiskan pernyataan dengan lebih rinci sehingga tergambar dalam imajinasi pembaca. 11 4. Bahasa Indonesia adalah lambang bunyi yang digunakan oleh Bangsa Indonesia dalam berinteraksi. 12 Adapun maksud dalam penelitian ini, Bahasa Indonesia adalah sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di Madrasah Ibtidaiyah. 5. Media adalah alat atau sarana penghubung dalam suatu kegiatan. 13 6. Stick figure adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu objek tanpa detail yang dapat menyampaikan pesan cerita atau pesan-pesan penting. 14 Berdasarkan istilah-istilah yang telah dijelaskan di atas, maka maksud judul penelitian yaitu upaya guru dan peneliti untuk meningkatkan kemampuan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis karangan siswa kelas IV MI Miftahul ulum 2 Pereng Wetan Gresik dengan menggunakan media stick figure. 10 Ibid., 624. 11 Ibid., 328. 12 Ibid., 71. 13 Ibid., 432. 14 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, 115.