LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN I (2012)

dokumen-dokumen yang mirip
TOKSISITAS GRANULA EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI

EFEKTIVITAS GRANULA EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi vektor dari penyakit Demam Berdarah ini dikenal dengan

TOKSISITAS EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L.

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Bandar Lampung Januari hingga 14

I. PENDAHULUAN. bagi manusia, seperti demam berdarah, malaria, kaki gajah, dan chikungunya

I. PENDAHULUAN. Nyamuk Aedes Agypti merupakan vektor virus dengue penyebab penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah cukup besar yang menyangkut kesehatan masyarakat di negara-negara dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan dan musim kemarau. Salah satu jenis penyakit yang sering

I. PENDAHULUAN. yang ditularkan ke manusia dengan gigitan nyamuk Aedes Aegypty.

I. PENDAHULUAN. aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat. kejadian luar biasa atau wabah (Satari dkk, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan menempati urutan pertama di Asia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang. disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh

TOKSISITAS SPORA JAMUR Beauveria basiana TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, dimana negara

BAB I PENDAHULUAN. Dengue adalah salah satu penyakit infeksi yang. dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini. DBD merupakan salah satu masalah kesehatan utama di

TOKSISITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG SEPATU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MOJO (Aegle marmelos L.) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III

I. PENDAHULUAN. serangga yaitu Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah. penyakit demam berdarah akut, terutama menyerang anak-anak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Vektor demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes Albopictus.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berada di daerah tropis, sehingga. merupakan daerah endemik bagi penyakit-penyakit yang penyebarannya

BAB I PENDAHULUAN. (DBD) Filariasis. Didaerah tropis seperti Indonesia, Pada tahun 2001, wabah demam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang. disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk betina

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi di daerah tropis

I. PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakann penyakit yang. berkaitan erat dengan kenaikan populasi vektor Aedes aegypty.

TOKSISITAS GRANULA EKSTRAK BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI. Oleh Vita Gita Puspasari NIM

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di Indonesia. Pertama kali DBD terjadi di Surabaya pada tahun

BAB I. Infeksi virus dengue merupakan vector borne disease. Nyamuk Aedes

I. PENDAHULUAN. Aedes aegypti L. merupakan jenis nyamuk pembawa virus dengue,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINGKAT PREDASI IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti SKRIPSI. Oleh. Candra Utama NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. utama di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada tahun 2010, Indonesia UKDW

PERBEDAAN TOKSISITAS EKSTRAK, REBUSAN DAN RENDAMAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI

PROTEIN IMUNOGENIK PENYUSUN KELENJAR SALIVA VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE Aedes aegypti L. SKRIPSI. Oleh Rofiatul Laila NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu masalah kesehatan yang sangat penting karena kasus-kasus yang

I. PENDAHULUAN. dan mematikan bagi manusia, seperti demam berdarah (Aedes aegypti L.), malaria

I. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering

I. PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic. nyamuk Aedes aegypti (Kemenkes, 2010). Indonesia merupakan negara

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TOKSISITAS GRANULA EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI

UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI (Jasminum sambac L) TERHADAP DAYA BUNUH LARVA NYAMUK CULEX (Culex quinquefasciatus)

SISTEM DAUR ULANG ANTI NYAMUK ELEKTRIK DENGAN MENGGUNAKAN KULIT DURIAN (Durio zibethinus Murr) UNTUK PENGENDALIAN NYAMUK AEDES AEGYPTI

BAB l PENDAHULUAN. manusia. Nyamuk yang memiliki kemampuan menularkan penyakit ini

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Dalam hal upaya pengendalian Aedes aegypti, perlu

I. PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara negara

I. PENDAHULUAN. vektor penyakit infeksi antar manusia dan hewan (WHO, 2014). Menurut CDC

BAB I PENDAHULUAN. WHO melaporkan dengue merupakan mosquito-borne disease yang tercepat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Filariasis limfatik atau lebih dikenal dengan. penyakit kaki gajah adalah salah satu masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN MIMBA (Azadirachta indica) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DENGAN METODE SEMPROT

BAB I PENDAHULUAN. 2011a). Tahun 2010 Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kejadian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

BAB I LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan di negaranegara. subtropis. Penyakit ini endemik dibeberapa negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja (Kemenkes, gejala malaria pada tahun 2013 (WHO, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti dan Aedes

BAB I PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue. hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit virus yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. yaitu Den-1, Den-2, Den-3, Den-4 dan yang terbaru adalah Den-5.

SKRIPSI. EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI UNTUK MEMBASMI LARVA NYAMUK Aedes aegypti L.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir di seluruh belahan dunia terutama negara tropik dan subtropik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengue (DEN) dari kelompok Arbovirus B, yaitu termasuk arthtropod-borne virus

BAB I PENDAHULUAN. Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena. rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2013

BAB I. Pendahuluan UKDW. data dari World Health Organization (WHO) bahwa dalam 50 tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. beriklim tropis dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit. Rekapitulasi data kasus hingga 22 Agustus 2011 menunjukkan Case

TOKSISITAS GRANULA EKSTRAK BUAH LERAK (Sapindus rarak DC.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. provinsi dan 2 kota, menjadi 32 kasus (97%) dan 382 kasus (77%) kabupaten/kota pada

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) DALAM MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan. tahun 1953 di Fillipina. Selama tiga dekade berikutnya,

BAB I PENDAHULUAN. disadari. Bahkan telah lama pula disinyalir, bahwa peran lingkungan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang masih menjadi fokus utama masyarakat Internasional serta

BAB I PENDAHULUAN. penghujan disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk

BAB I PENDAHULUAN. Serangga selain mengganggu manusia dan binatang. melalui gigitannya, juga dapat berperan sebagai vektor

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kesehatan masyarakat selama 41 tahun terakhir. Sejak tahun 1968 telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

Transkripsi:

KESEHATAN LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN I (2012) GRANULASI SENYAWA TOKSIK SEBAGAI BIOINSEKTISIDA BARU PEMBERANTAS LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI YANG STRATEGIS DI INDONESIA Oleh: DR. DWI WAHYUNI, M.KES PROF. DR. JOKO WALUYO, M.SI DRS. SLAMET HARYADI,M.SI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER DESEMBER 2012

1 Lembar Pengesahan 1. Judul Penelitian :Granulasi senyawa toksik sebagai bioinsektisida baru pemberantas larva nyamuk Aedes aegypti yang strategis di Indonesia 2 Identitas ketua Penelitian a. Nama Lengkap : Dr. Dwi Wahyuni, Dra, M.Kes b. Bidang Keahlian : Bioinsektisida/ Parasitologi d. Jabatan Fungional : Dosen e. Unit Kerja : FKIP/P.Biologi/ P.MIPA f. Alamat : Jl.Kalimantan 37 Kotak Pos 162, Jember 68121 g. Alamat Surat : Jl. Srikoyo 120 (Depan Dinkes) Jember h. Telepon/Faks : 0811357366/(0331) 334988 i. E-mail : dwiwahyuni.fkip@unej.ac.id 3. Anggota Peneliti (1) a. Nama : Prof. Dr. Joko Waluya, M.Si b. Nama Lembaga : Univ.Jember c.alamat : JL.Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto Kotak pos 162 d.telepon/hp/faksimil/e-mail : (0331) 334 988,Fax (0331) 334 988. Anggota Peneliti (2) a.nama : Drs. Slamet Haryadi, M.Si b.nama Lembaga : Univ.jember c.alamat :JL.Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegal Boto d.telepon/hp/faksimil/e-mail : 0331) 334 988,Fax (0331) 334 988. Anggota Peneliti (3) : a.nama b.nama Lembaga c.alamat : Suhartatik : Mitra industri UD.TIRTA : Jl. Patimura Gebang Jember Dekan FKIP Jember, 16 Desember 2012 Ketua peneliti Prof.Dr.Sunardi, M.Pd Dr.DwiWahyuni,M.kes NIP.195405011983031005 NIP. 196003091987022002. Mengetahui Ketua lembaga Penelitian Prof.Ir.Achmad Subagio,M.Agr,Ph.D NIP. 196905171992011001

2 RINGKASAN Mewabahnya penyakit Demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia menjadi masalah nasional yang harus segera ditangani secara srategis. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Cara penanggulangan selama ini menggunakan insektisida sintetis/kimia.saat ini pestisida sintetis telah menimbulkan masalah yang mengerikan yaitu resistensi dan resurjensi sehingga penyakit demam berdarah semakin meningkat. Keadaan ini sangat mendesak untuk ditemukan insektisida pengganti. Tujuan penelitian: menghasilkan granula senyawa toksik sebagai bioinsektisida baru pemberantas larva nyamuk Aedes aegypti yang strategis di Indonesia. Metode : Kegiatan ini terdiri 2 tahun. Tahun I: (1) Memproduksi senyawa aktif, (2) menguji toksisitas senyawa aktif.,(3) membuat granula senyawa aktif. Tahun II: (1) Menentukan konsentrasi/ dosis optimum granula dengan uji laboratorium, (2) Melakukan uji efektifitas skala lapang, (3) Menghasilkan Produk baru bioinsektisida granula senyawa aktif Formula tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahun I telah diperoleh (1) Supernatan yang di analisis secara Native- Page menunjukkan 23 macam band/ komponen.(2)pengujian aktifitas setiap komponen terhadap larva nyamuk Aedes aegypti diketahui bahwa komponen senyawa steroid paling aktif/toksik terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. (3) Memproduksi senyawa aktif, (4) menguji toksisitas senyawa aktif. Telah diketahui besarnya toksisitas steroid terhadaplarva nyamuk Aedes aegypti dengan waktu dedah 48 jam, besarnya LC 50 =0,0129,(LC 50 ABATE : 0,113). Hasil penelitian tahun I ini perlu segera dilanjutkan pada tahun ke II sehingga dihasilkan produk baru bioinsektisida pemberantas larva nyamuk Aedes aegypti.

3 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN Saat ini Demam Berdarah merupakan tantangan yang harus diatasi bangsa Indonesia secara strategis, bersifat nasional, focus dan komprehenship. Pemberantasan penyakit Demam berdarah selama ini dengan membasmi nyamuk Aedes aegypti menggunakan insektisida sintetis menimbulkan resistensi dan nyamuk menjadi kebal,akibatnya penyakit demam berdarah semakin meningkat. Kenyataan ini sangat mendesak untuk ditemukan insektisida pengganti. Produk baru hasil penelitian ini sangat menjanjikan untuk diangkat sebagai alternatif pengganti insektisida sintetis, karena mempunyai daya bunuh yang tinggi dan tidak menimbulkan dampak negatif, sehingga dapat mengatasi masalah diatas. Penelitian ini merupakan penelitian yang lebih berorientasi pada penelitian terapan dari hasil penelitian sebelumnya, dimana produk hasil penelitian ini nantinya dapat diaplikasikan untuk Pengabdian Pada Masyarakat, yaitu granula senyawa Toksik Sebagai Bioinsektisida Baru Pemberantas Larva Nyamuk Aedes aegypti. Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang membawa virus dengue penyebab penyakit Demam Berdarah. Di Indonesia nyamuk penular (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang penting adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus, tetapi sampai saat ini yang menjadi vektor utama dari penyakit DBD adalah Aedes aegypti. (Soegijanto dalam Chrissanti, 2009). Departemen kesehatan telah mengupayakan berbagai strategi dalam mengatasi kasus DBD ini. Strategi yang digunakan adalah memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan atau fogging, kemudian strategi diperluas dengan menggunakan larvasida (Abate) yang ditaburkan ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Akan tetapi kedua metode tersebut sampai sekarang belum memperlihatkan hasil yang memuaskan (Kristina, dkk. 2005). Penggunaan larvasida secara terus menerus tanpa pengganti menimbulkan dampak negatif yang sekarang ini sudah terjadi.. Guna mengurangi dampak yang diakibatkan penggunaan insektisida sintetik, penggunaan insektisida alami merupakan alternatif pilihan karena insektisida alami tidak mengakibatkan kerugian. Penggunaan insektisida dari bahan alami lebih baik daripada bahan sintetis atau kimiawi, karena bahan alamiah tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan kesehatan (Abdillah, 2005).

4 Produk baru hasil penelitian ini berupa Bioinsektisida yang sangat menjanjikan untuk diangkat sebagai alternatif pengganti insektisida sintetis, karena mempunyai daya bunuh yang tinggi dan tidak menimbulkan dampak negatif, sehingga dapat mengatasi masalah diatas. B. Rumusan Masalah Sampai saat ini masalah penyakit Demam berdarah terus menjadi sorotan masalah nasional yang selalu membawa korban kematian. Dengan diperolehnya steroid sebagai senyawa aktif dalam piper batle yang ternyata sangat ampuh dalam membunuh larva nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit Demam berdarah ini,maka perlu dibuat granulasi untuk dapat diaplikasikan di masyarakat. Berdasarkan hal ini maka dapat disusun Rumusan masalah untuk tahun I sebagai berikut (1) Senyawa aktif apa yang terdapat pada ekstrak piper betle yang toksik terhadap larva nyamuk Aedes aegypti?memproduksi senyawa aktif (2) bagaimanakah toksisitas senyawa aktif hasil penelitian pada tahun I C. Penelitian tahun tahun ke I: (1) Memproduksi senyawa aktif, (2) menguji toksisitas senyawa aktif. D.Urgensi Penelitian Penggunaan insektisida untuk memberanas larva nyamuk Aedes aegypti secara terus menerus tanpa pengganti akn menimbulkan akibat yang sangat mengerikan bagi kehidupan manusia, yaitu resurjensi dan resistensi. Halini mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah kasus penyakit demam berdarah yang semakin tinggi. bahkan tahun ini terjadi peledakan penyakit Demam berdarah secara besar- besar. Hal ini menjadi sorotan utama media masa, sehingga pemerintah daerah beserta lembagalembaga yang terkait harus bekerja keras melakukan pencegahan untuk tidak semakin bertambahnya korban jiwa. Kenyataan ini mendorong pemerintah untuk segera mendapatkan insektisida pengganti. Hasil penelitian tahun I telah diperoleh senyawa steroid yang sangat toksik terhadap larva nyamuk Aedes aegypti, sehingga sangat perlu dilakukan kegiatan pada tahun ke II

5 untuk membuat granula dari senyawa aktif steroid sehingga dapat di aplikasikan di air sebagai habitat dari larva nyamuk Aedes aegepti. Granula steroid ini nanti akan menjadi alternatif Bioensektisida baru pengganti insektisida yang telah menimbulkan keresahan masyarakat. Bioinsektisida baru hasil penelitian ini menjadi alternatif bioensektisida pengganti yang dapat diaplikasikan pada daerah endemik Demam berdarah untuk memberantas larva nyamuk Aedes aegypti mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, yaitu: bahan bakunya mudah dan murah, ramah lingkungan, tidak menghasilkan limbah yang berbahaya, proses produksinya mudah, mempunyai nilai ekonomi tinggi