Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PENDAPATAN INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN DI DESA MELIKAN KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

KONTRIBUSI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI DESA PANJANGREJO KECAMATAN PUNDONG BANTUL

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DESA TERHADAP PEMBANGUNAN YANG DIBIAYAI OLEH KEUANGAN DANA DESA DI KECAMATAN SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN

Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan...

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

IN NORTH WANAREJAN VILLAGE TAMAN DISTRICT PEMALANG REGENCY

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Ulfatun Nisa Hidayati, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,

D I A N A FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA TENAGA KERJA PEREMPUAN INDUSTRI BATIK DI DESA TRUSMI KULON KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON

Aktivitas Sosial Ekonomi Wanita... (Nanda Oktarina A)

ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

Kondisi Sosial Ekonomi (Sentot Catur Pamungkas)

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015

ANALISIS KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TRANSMIGRAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN KE KALIMANTAN (KECAMATAN KETAPANG) (JURNAL) Oleh

SKRIPSI Oleh : Aisa Mayang Purnamasari K

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan, misalnya untuk menguji suatu hipotesis dengan mengunakan teknik serta

SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAPKINERJA KARYAWAN PT. INDOJAYA AGRINUSA, TBK TJ. MORAWA SUMATERA UTARA OLEH

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA SEBAGAI KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT (JURNAL) Oleh NANDA FITRIANI

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

ABSTRACT. Keyword : contribution, coal, income

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Oleh: ZAMZAM ZAWAWI FIRDAUS NIM:

ANALISIS RELASI GENDER DAN KEBERHASILAN ORGANISASI KOPERASI WARGA (KOWAR) SMP NEGERI 7 BEKASI

SKRIPSI. Diajukan untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Disusun oleh : ISNAENI RIZQI SYAHLITA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Oleh: Fauzan Ikhdal Umam Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta.

SKRIPSI OLEH RIYATH ISKANDAR

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

RESPON PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA GRATIS DI KELURAHAN PALUH KEMIRI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG

PENGARUH PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA GALUHTIMUR KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES

KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PENAMBANG BATU DI DESA ROGODADI KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI PENGARUH IMPLEMENTASI PEMASARAN RELASIONAL TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN OLEH BOBY HARIANTO SIREGAR

SKRIPSI PENGARUH DESKRIPSI KERJA, JENJANG KARIR, DAN PENGAWASAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PUTRI HIJAU MEDAN

KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA LAUT DENDANG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA

ANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE

MENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK KERBAU DI KECAMATAN KERAJAAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT

HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN PENGEMUDI DAN TAHUN KENDARAAN TERHADAP KUALITAS EMISI KENDARAAN DINAS KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA WARGA RT.006 RW.024 LINGKUNGAN KEBON DALEM KELURAHAN KEPATIHAN KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun 2016

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

INDUSTRI BATU BATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

i Universitas Kristen Maranatha

Edu Geography

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMA MENCARI KERJA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL

ANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI DESA AJIBARANG WETAN, KECAMATAN AJIBARANG, KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Jenis kelamin yang bekerja sebagai penambang bijih timah yang paling

TINJAUAN GEOGRAFIS TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI TUNGKU DAN KEBERLANJUTANNYA DI DESA REJOSARI (JURNAL) Oleh : SITI USWATUN HASANAH

IMPLIKASI LOKASI BERJUALAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA DI WISATA GUCI KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN DANAU PULAU BESAR DAN DANAU BAWAH DI KECAMATAN DAYUN KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

POLA DAN PERILAKU PENYEMPROTAN PESTISIDA TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PETANI JERUK DI DESA BERASTEPU KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO TAHUN 2011

KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PEDAGANG DI PASAR GODEAN KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN

ABSTRACT. Keyword: Perception, Tanjung Rambutan Village, Ex quarry land (Quarri)

USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI PUBLIKASI ILMIAH

SKRIPSI ANALISIS DAMPAK SOSIAL DAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS PENGGALIAN TAMBANG EMAS DI KEC. BATANG TORU KAB. TAPANULI SELATAN OLEH

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

PROFIL LULUSAN PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Cici Yoma Roza

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI NAGARI TANJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG E-JURNAL

METODE PENELITIAN. sekarang, yang dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN JUMLAH ANAK YANG DILAHIRKAN WANITA PUS. (Jurnal) Oleh AYU FITRI

: deskriptif, work engagement, dosen, Kota Bandung

CONDITION OF PROSPERITY OF FARMER OF PADDY RICE FIELD [IN] KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI DISTRICT OF KOTO XI TARUSAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Pabundu Tika (2005:4) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut:

PARTISIPASI PETANI DALAM PENERAPAN PERTANIAN PADI ORGANIK (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18).

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

Transkripsi:

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga (Khodijah) TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA SUPIR ANGKUT BATUBARA DI KECAMATAN MERAPI TIMUR KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh: Khodijah, Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta. dijahry@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :1) Karakteristik sosial supir angkut batubara; 2) Pendapatan rumah tangga supir angkut batubara, non-batubara atau pekerjaan lain, anggota keluarga lain dan total pendapatan rumah tangga supir angkut batubara; 3) Tingkat kesejahteraan rumah tangga supir angkut batubara; 4) Hubungan Pendapatan total rumah tangga supir angkut batubara dengan tingkat kesejahteraan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala rumah tangga supir angkut batubara di Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat yang tergabung dalam 5 CV sebanyak 216. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 responden, penentuan besarnya sampel menggunakan metode Slovin dengan taraf kesalahan 10%. Pengambilan sampel menggunakan tehnik Proposional Random Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 Juli 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Tehnik pengolahan data yang digunakan adalah editing, coding dan tabulasi. Tehnik analisis data dengan menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik sosial supir angkut batubara: a)jenis kelamin; b) umur; c) Status perkawinan; d) Tingkat pendidikan; e) Anggota rumah tangga; f) Pekerjaan pokok; 2) Pendapatan rumah tangga supir angkut batubara a) pendapatan kegiatan supir angkut batubara: pendapatan Rp.2.160.000 Rp.2.880.000 sebesar 52,94%; b) pendapatan non kegiatan supir angkut batubara: pendapatan < Rp.940.000 sebesar 81,25%; c) pendapatan anggota rumah tangga supir angkut batubara: pendapatan < Rp.1.366.666 sebesar 62,16%; d) total pendapatan: pendapatan < Rp.3.500.000 sebesar 55,88%. 3) Tingkat kesejahteraan rumah tangga supir angkut batubara: Tingkat kesejahteraan rumah tangga supir angkut batubara paling banyak terdapat pada kategori tingkat kesejahteraan tahap III sebanyak 45,59%; 4) Hubungan positif total pendapatan dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga supir angkut batubara terbanyak yakni rumah tangga sejahtera tahap II yaitu dengan total pendapatan < Rp.3.500.000 yaitu sebesar 100%, rumah tangga sejahtera tahap III dengan total pendapatn Rp.3.500.000 Rp.5.000.000 persentase terbanyak yaitu sebesar 74,19% dan rumah tangga sejahtera tahap III plus dengan total pendapatan > Rp.5.000.000 persentase terbanyak yaitu sebesar 71,43%. Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga (Khodijah) HOUSEHOLD PROSPERITY LEVEL OF COAL TRUCK DRIVER IN MERAPI TIMUR DISTRICT LAHAT REGENCY SOUTH SUMATERA PROVINCE By: Khodijah, Departement of Geography Education Yogyakarta State University. dijahry@gmail.com Abstract The research was aimed know: 1) The social characteristic of coal truck driver; 2) Household income from coal truck driver, non-coal driver, or another job, family member income, and household total income of coal truck driver; 3) Household prosperity level of coal truck driver; 4) The relation between household total income and prosperity level of coal truck driver. The research was a descriptive research by using quantitative method. The populations of the research involved all head household of coal truck driver in Merapi Timur District Lahat Regency that clustered in 5 CV by amount 216 drivers. Samples of the research were 68 respondents, they were established by using Slovin method by significance error 10%. The sampling technique used Propotional Random Sampling. The research was done by October 2015 January 2016. The collecting data technique used observation, interview, and documentation. Processing data technique used editing, coding, and tabulation. Analysis data technique used descriptive-quantitative data analysis by frequency and cross table. The result of thr research showed that: 1) Social characteristic of coal truck driver: a) gender; b) age; c) marriage status; d) education level; e) amount of family member; f) primary job; 2) Household income of coal truck driver: a) income by driving coal truck Rp.2.160.000 Rp.2.800.000 was 52,94% from total respondent; b) income from non-driving coal truck <Rp.940.000 was 81,25%; c) income from other family member < Rp.1.366.666 was 62,16%; d) household total income <Rp.3.500.000 was 55,88%. 3) Household prosperity level of coal truck driver, most of the respondent was categorize in household prosperity level III by 45,59%; 4) Positive relation between household total income and household prosperity level was household prosperity level II with total income < Rp.3.500.000 was 100%; household prosperity level III with total income Rp.3.500.000 Rp.5.000.000 was 74,19% and household prosperity level III plus with total income > Rp.5.000.000 by 71,43% Keywords: Prosperity level, income, coal truck driver.

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, hal ini dapat diketahui dari letak Indonesia secara geografis yakni terletak antara 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT 141 o BT. Letak geografis yang demikian itu menempatkan Indonesia pada posisi silang yang strategis dan baik karena terletak pada daerah lipatan muda, maka akan sangat dimungkinkan pengeksploitasian terhadap sumber-sumber mineral, seperti minyak bumi, batubara, besi, nikel, dan lainlain.batubara adalah batuan sedimen, terbentuk dari sisa-sisa macam tumbuhan yang merupakan material organik dan telah mengalami dikomposisi atau penguraian oleh adanya proses biokimia dan geokimia sehingga berubah baik sifat fisik maupun sifat kimianya.(dyah Prabowati & Edy Nursanto, dkk. 2011:12). Kabupaten Lahat merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi sumber daya alam batubara yang tinggi salah satunya adalah Kecamatan Merapi Timur.Wilayah Kecamatan Merapi Timur memiliki luas wilayah keseluruhan sebesar 265,55 km 2 dengan jumlah penduduk berdasarkan data terakhir bulan Mei adalah 25.704 jiwa di Tahun 2012. (Profil Kecamatan Merapi Timur, 2012). Dari sekian banyak batubara yang dieksploitasi di Kecamatan Merapi Timur, maka dalam upaya pengangkutan batubara menuju pelabuhan Tanjung Si Api-Api banyak sekali menggunakan truck-truck untuk mengangkut berton-ton bahan tambang batubara tersebut. Dalam hal ini pengangkutan batubara tidak terlepas dari jasa supir angkut batubara sendiri. Karakteristik sosial masyarakat Kecamatan Merapi Timur sekitar perusahaan pertambangan batubara sebagian besar adalah supir angkut batubara atau petani dengan lahan sempit. Pendapatan yang diterima oleh supir angkut batubara belumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dikarenakan gaji yang diterima dari perusahaan pertambangan sendiri tidak

secara langsung turun ke tangan para supir angkut batubara melainkan karena adanya pihak lain yang memegang andil dalam perolehan pendapatan yaitu CV atau Comanditaire Venootschap (Perseroan mengadakan penelitian dengan judul Tingkat Kesejahteraan Supir Angkut Batubara di Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Komanditer).Pendapatan bersih yang diperoleh oleh para supir angkut bahan tambang batubara sendiri tidak sesuai dengan yang mereka harapkan karena adanya pengeluaran seperti biaya bahan bakar solar, pungutan-pungutan liar di beberapa tempat, kerusakan ban, uang makan, dan lain sebagainya merupakan tanggung jawab pihak supir angkut batubara sendiri, sehingga pendapatan yang mereka peroleh relatif rendah. Dengan melihat dan memahami persoalan di atas secara umum timbul berbagai permasalahan antara lain apakah dengan bekarja sebagi supir angkut batubara di Kecamatan Merapi Timur mampu maningkatkan pendapatan serta meningkatkan kesejahteraan rumah tangga supir angkut batubara. Sesuai dengan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis (Moh. Pabundu Tika, 2005: 4).Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai tingkat kesejahteraan rumah tangga supir angkut batubara.populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kepala rumah tangga (KRT) supir angkut batubara di Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat yang tergabung dalam 5 CV yang berjumlah 216

orang. Penentuan besarnya sampel menggunakan Metode Slovin (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000: 74) Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling yang berjumlah 68 orang. Teknik pengumpulan data b. Jenis Kelamin Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 68 responden, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh responden berjenis kelamin laki-laki. c. Status Perkawinan menggunakan teknik observasi, Status perkawinan wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang. responden adalah menikah sebesar 85,29%, dan sebagian kecil belum menikah sebesar 11,77%, diikuti duda sebesar 2,94%. d. Pendidikan Responden Pendidikan terakhir Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Karakteristik Responden a. Umur responden adalah tamat SMP yaitu sebesar 50% atau separuh dari jumlah responden, diikuti tamat SD Responden terbanyak sebesar 29,41%. Responden yang terdapat pada kelompok umur 40 44 tahun yaitu sebesar 23,52%. Kemudian untuk responden dengan jumlah paling sedikit berada pada kelompok umur 55 tahun yaitu sebesar 1,47%. tidak tamat SD sebesar 7,35% dan tamat SMA sebesar 13,24%. e. Jumlah Anggota Rumah Tangga Lebih dari separuh anggota rumah tangga responden berjumlah 3 4 tanggungan yaitu sebesar 54,41% dan tanggungan rumah

tangga paling sedikit > 4 tanggungan yaitu sebesar 19,12%. f. Pekerjaan Responden Dari hasil penelitian diketahui bahwa pekerjaan pokok responden adalah menjadi supir angkut batubara yaitu sebesar 95,59%, dan pedagang sebesar 2. Pendapatan Responden a. Pendapatan dari Kegiatan Supir Angkut Batubara Dari hasil penelitian diperoleh data pendapatan tertinggi responden adalah sebesar Rp.3.600.000 dan pendapatan terendah responden adalah sebesar 4,41%.Pekerjaan sampingan Rp.1.440.000 dalam satu sebesar 76,47%. Responden yang menjadikan kegiatan supir angkut batubara sebagai pekerjaan sampingan sebesar 4,41%, pekerjaan sampingan responden lainnya adalah ojek motor sebesar 8,83% dan supir serabutan 4,41%. g. Lama Kerja Responden Sebagian besar responden bekerja 4 5 hari dalam seminggu yaitu sebesar 73,53%, dan paling sedikit responden bekerja 2 3 hari dalam seminggu yaitu sebesar 5, 88%. bulan.pendapatan Rp.2.160.000 Rp.2.880.000 sebesar 52,94%. Berikutnya diikuti responden dengan penghasilan <Rp.2.160.000 sebesar 32,35%. b. Pendapatan dari Non Kegiatan Supir Angkut Batubara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pendapatan tertinggi responden sebesar Rp.2.100.000 dan pendapatan terendah responden adalah sebesar Rp.360.000.Dari 16 responden, sebanyak 13 orang memiliki pendapatan < Rp.940.000 sebesar 81,25%, dan 3 orang

memiliki pendapatan > Rp.1520.000 sebesar 18,75%. c. Pendapatan Anggota Rumah Tangga Supir Angkut Batubara Pendapatan tertinggi anggota rumah tangga responden sebesar Rp.3.200.000 dan pendapatan terendah sebesar Rp.450.000.Diketahui bahwa dari 23 anggota rumah tangga responden memiliki pendapatan < Rp.1.366.666 sebesar 62,16%. d. Total Pendapatan Rumah Tangga Supir Angkut Batubara Dari hasil penelitian diperoleh data pendapatan tertinggi responden adalah sebesar 3. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Supir angkut Batubara Diketahui bahwa kesejahteraan rumah tangga responden pada tingkat kesejahteraan tahap II yaitu sebesar 44,12%, tingkat kesejahteraan tahap III yaitu sebesar 45,59%, dan tingkat kesejahteraan tahap III Plus yaitu sebesar 10,29%, jadi tingkat kesejahteraan supir angkut batubara paling banyak yakni pada tingkat kesejahteraan tahap III. 4. Hubungan Total Pendapatan Rumah Tangga Supir Angkut Batubara dengan Tingkat Kesejahteraan Persentase terbanyak rumah tangga sejahtera tahap II yaitu sebesar 100%, Rp.6.500.000 dan pendapatan rumah tangga sejahtera tahap III terendah responden adalah sebesar Rp.2.000.000. Sebanyak 38 orang memiliki pendapatan kurang dari Rp.3.500.000 sebesar 55,8% dan persentase terbanyak yaitu sebesar 74,19% dan rumah tangga sejahtera tahap III Plus persentase paling banyak yaitu sebesar 71,43%. sebanyak 2 orang memiliki pendapatan >Rp.5.000.000.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Supir Angkut Batubara berdasarkan berjumlah 68 orang dan berjenis kelamin laki-laki.umur supir angkut batubara terbanyak terdapat pada kelompok umur 40 44 tahun sebanyak 16 orang (23,52%).Secara keseluruhan sebagian besar status perkawinan responden adalah menikah sebanyak 58 orang (85,29%).Tingkat pendidikan terakhir responden terbanyak adalah tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sebanyak 34 orang (50%).Tanggungan rumah tangga responden sebagian besar berjumlah 3 4 tanggungan yaitu sebanyak 37 orang (54,41%). Pekerjaan pokok responden terbanyak adalah menjadi supir angkut batubara yaitu sebanyak 65 orang (95,59%) dan supir angkut batubara yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan sebanyak 52 orang (76,47%). Pendapatan kegiatan supir angkut batubara memiliki pendapatan sebesar Rp.2.160.000 Rp.2.880.000 sebanyak 36 orang (52,94%).Pendapatan non-kegiatan supir angkut batubara sebesar <Rp.940.000 sebanyak 13 orang (81,25%). Pendapatan anggota rumah tangga supir angkut batubara sebesar <Rp.1.366.666 sebanyak 23 orang (62,16%).Pendapatan total rumah tangga supir angkut batubara sebesar <Rp.3.500.000 sebanyak 38 orang (55,88%). Tingkat kesejahteraan rumah tangga supir angkut batubara paling banyak terdapat pada kategori tingkat kesejahteraan tahap III sebanyak 45,59% atau 31 orang, pada kategori rumah tangga tahap II yaitu sebanyak 44,12% atau 30 orang, dan tingkat kesejahteraan tahap III Plus yaitu sebanyak 10,29% atau 7 orang.persentase hubungan total pendapatan dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga supir angkut batubara terbanyak yakni rumah tangga sejahtera tahap II yaitu 100% atau 30 orang, rumah tangga sejahtera tahap III persentase terbanyak yaitu 74,19% atau 23 orang dan rumah tangga sejahtera tahap III Plus

persentase paling banyak yaitu 71,43% atau 5 orang. Saran 1. Bagi Pemerintah a. Memberikan penyuluhan secara intensif kepada para supir angkut batubara tentang bagaimana dalam kegiatan pengangkutan batubara bagi kehidupan masyarakat Kecamatan Merapi Timur dan wilayah sekitar yang digunakan sebagai jalur pengangkutan batubara seperti kerusakan jalan dan kemacetan. c. Aktif mengikuti penyuluhanpenyuluhan dari pemerintah guna keberlangsungan kegiatan. menuju tempat tujuan sesuai dengan aturan lalu lintas dinas terkait. b. Perlunya kerjasama antara pemerintah dan para supir angkut batubara agar tetap dapat melakukan kegiatan tanpa menimbulkan kerusakan jalan dan kemacetan lalu lintas. 2. Bagi Supir Angkut Batubara a. Para supir angkut batubara sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang dapat DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik. (1994). Indikator kesejahteraan Rakyat. Jakarta: Biro Pusat Statistik (BPS) Moh. Pabundu Tika. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Suparmini, dkk. (2000). Dasar - Dasar Geografi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta UUD NO. 10 Tahun 1992, Pembangunan Keluarga Sejahtera di Indonesia. Jakarta meresahkan masyarakat ketika kegiatan berlangsung. b. Para supir angkut batubara sebaiknya Yogyakarta, 20 September 2016 Reviewer memperhatikan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat dari kegiatan pengangkutan barubara yang Nurhadi, M.Si NIP. 19571108 198203 1 002 berlebihan dimana akan berdampak