Abstract. Key words: Motivation, Learning Outcomes, Articulation, Indonesian.

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Universitas Bung Hatta Abstract

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD NEGERI 35 PAGAMBIRAN PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.A SD KARTIKA 1-10 PADANG DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DELIKAN (DENGAR-LIHAT-KERJAKAN)

KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

METODOLOGI PENELITIAN

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INTERAKTIF DI SD NEGERI 14 LUBUK ALUNG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL IKHRIMA FITRIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: YURNA FITRYANI NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KWL (KNOW WANT TO KNOW LEARNED

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

Ria Angraini 1, Hj. Syofiani, 1 Erwinsyah Satria. 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT

Keyword : activity, result of learning, activity reading directed ( DRA)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PEMBENTUKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 1 PADANG SIBUSUK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE THE LEARNING CELL DI KELAS IV SDN 32 KOTO SALIDO PAINAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Transkripsi:

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BERBICARA SISWA KELAS IV SDN 13 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI Ayu Putri Utami¹, Syofiani¹, Elfa Arifin¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail : Ayuputriutami91@gmail.com Abstract This research is motivated by the lack of motivation to learn to speak and low learning outcomes of students in the fourth grade speaking SDN 13 Enam Lingkung in learning Indonesian, and this is because students do not dare to ask and respond to questions when learning took place and also teachers still use a variety of methods, to overcome this problem researchers use learning model articulation. The purpose of this study to describe an increase in motivation and learning outcomes of students speak using learning model articulation. This research is Classroom Action Research (CAR). The subjects were fourth grade students of SDN 13 Enam Lingkung totaling 18 students. The data obtained from this study teacher activity sheets, student motivation questionnaire, questionnaire speaking students, and student achievement test. The results contained in the sheet motivation of students in the first cycle with a percentage of 54.2%, and the percentage of second cycle with 79.2%, the test results of students in the first cycle with an average of 64.7 and the test results of students in the second cycle with an average of 73.8, means the target indicators in this study was achieved through the articulation of learning models. Based on the results of the study concluded that through articulation learning model can improve motivation and learning outcomes of students' speaking, should the use of a learning learning model articulation of an alternative that is used as a reference in learning. Key words: Motivation, Learning Outcomes, Articulation, Indonesian. A. PENDAHULUAN Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga berisi gagasan atau ide, pikiran, keinginan, atau perasaan yang disampaikan oleh seseorang secara lisan atau tulisan. Agar bahasa yang disampaikan tersebut dapat dipahami oleh orang lain, diperlukan penggunaan bahasa yang baik dan benar. pun pengertian bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi pemakaiannya, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang penggunaannya sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dengan demikian bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang penggunaannya sesuai dengan situasi pemakaiannya dan sekaligus sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam pelajaran bahasa Indonesia keterampilan berbicara merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa yang

mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Melalui kegiatan berbicara seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan pemikirannya secara lisan. Menurut pengamatan peneliti dalam penerapannya mengalami kesulitan untuk membiasakan siswa berbicara. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pembelajran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa berbicara itu sulit. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, ditemukan dalam pembelajaran guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, diperoleh gambaran bahwa proses pembelajaran bahasa Indonesia masih mengalami kendala-kendala di antaranya adalah kurangnya pemahaman siswa dalam menguasai materi. Rendahnya hasil belajar siswa dan pemahaman siswa dalam pembelajaran tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena itu diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Guru memegang peranan penting untuk melakukan perubahan. Untuk memecahkan masalah tersebut tidaklah mudah, karena faktor penyebab timbulnya masalah ini cukup bervariasi. Agar pembelajaram Bahasa Indonesia ini dapat ditingkatkan dengan baik, salah satu metode yang dapat membantu peserta didik adalah dengan menggunakan model artikulasi. Melalui model ini peserta didik perlu mengerti apa tujuan pelajaran dan bagaimana mencapainya. Hal ini sangat penting agar peserta didik mempunyai pemahaman bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berkeinginan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Berbicara Siswa Kelas IV SDN 13 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dengan Menggunakan Model Pembelajaran Artikulasi B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas (action research) dibidang pendidikan dan pengajaran Bahasa Indonesia, dalam penelitian tindakan kelas diadakan perlakuan tertentu yang didasarkan pada masalah-masalah aktual yang ditemukan di lapangan. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SDN 13 Enam Lingkung. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV yang berjumlah 18 orang, yang terdiri dari lakilaki sebanyak 10 orang dan perempuan 8 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II, terhitung dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil peneltian.

Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada desain PTK yang dirumuskan Arikunto, (2006 : 16) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan,pelaksanaan tindakan,observasi,dan refleksi. Data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data tersebut hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan hasil pembelajaran yang berupa informasi. Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan data yang diperoleh dengan melakukan observasi dan catatan lapangan. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila ketuntasan belajar siswa telah mencapai acuan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu 70. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk melakukan pemantauan terhadap tindakan penelitian. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan nantinya adalah: 1. Observasi 2. Teknik Tes 3. Teknik Dokumentasi Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif. Tahap analisis data tersebut antara lain : 1. Menelaah data yang terkumpul melalui observasi. 2. Reduksi data meliputi pengkategorian dan pengklsifikasian semua data yang terkumpul dikelompokkelompokan dan diseleksi sesuai dengan fokus masing-masing 3. Menyajikan data, dilakukan dengan cara mengorganisasikan data yang telah direduksi melalui rangkuman yang disajikan secara terpadu. 4. Menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data perencanaan, pelaksanaan dan kegiatan evaluasi. Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada berbagai informasi yang mendukung dan menghambat pembelajaran. Pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV SDN 13 Enam Lingkung Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Pada bab ini dikemukakan temuan hasil penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran keterampilan berbicara melalui model

Artikulasi. Data tindakan dan temuan serta refleksi tindakan diperoleh selama dua siklus tindakan pembelajaran. Data setiap siklus dipaparkan secara terpisah dari siklus yang lainnya agar teerlihat persamaan, perbedaan, perubahan, atau perkembangan alur siklus tersebut. Untuk kegiatan penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru yang dibantu oleh dua orang yaitu Ratna Juwita (guru kelas IV) bertindak sebagai observer I yang mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan observer II bernama Putri Kurnia yang mengamati kegiatan guru selama proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus gambarannya sebagai berikut: 1. Deskripsi Kegiatan pembelajaran Siklus I Hasil analisa dan hasil pengamatan Observer terhadap proses pembelajaran peneliti pada pembelajaran bahasa Indonesia menunjukkan bahwa pembelajaran peneliti laksanakan belum berlangsung dengan baik. Begitu juga dengan pengamatan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesiaa belum optimal, penjelasannya sebagai berikut: (1) Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, maka jumlah skor dan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Persentase Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru melalui Model Pembelajaran Artikulasi pada Siklus I Aspek Aktivitas Guru Kualitas Pelaksan aan Pembelaj aran I II Ratarata Nilai Kriteri Nilai Kriteri (%) a (%) a 60 Cukup 66.7 Cukup 63.4 46.7 Kurang 58.3 Kurang 52.5 Rata-rata 53.4 Kurang 62.5 Cukup 5.8 Dapat dikatakan bahwa persentase pengelolaan pembelajaran aktivitas guru melalui model pembelajaran artikulasi pada siklus I memiliki rata-rata 63.4 Sementara kualitas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru memiliki rata-rata 52.5 rata-rata secara keseluruhan adalah 5.8 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang baik. (2) Data Hasil Observasi Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Data hasil observasi ini dapat dilihat melalui lembar motivasi belajar siswa, digunakan untuk melihat proses, dan perkembangan motivasi belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil analisis observer terhadap motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada Tabel berikut ini: adalah 58.6% tergolong dalam kategori cukup. Rata-Rata Dan Persentase Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Model Pembelajaran Artikulasi Siklus I di Kelas IV SDN 13 Enam Lingkung Rata-Rata Indikator I II Persentase % % I 56.2 66.7 61.4% II 43.7 50.0 46.8% III 50.0 50.0 50.0% IV 56.2 61.1 58.6% Rata-rata 54.2% Keterangan: Indikator I : Memperhatikan guru Indikator II : Berani mengemukakan pendapat secara lisan Indikator III : Berani mengajukan dan menanggapi pertanyaan guru secara lisan Indikator IV : Berani berbicara di depan kelas Dapat dikemukakan peresentase motivasi siswa memperhatikan guru adalah 61.4% tergolong dalam kategori cukup. Rata-rata persentase motivasi siswa yang berani mengemukakan pendapat secara lisan pada siklus I adalah 46.8% tergolong dalam kategori rendah. Rata-rata persentase motivasi siswa yang berani mengajukan dan menanggapi pertanyaan secara lisan pada siklus I adalah 50.0% tergolong dalam kategori rendah. Rata-rata persentase motivasi siswa yang berani berbicara di depan kelas pada siklus I (3) Data Hasil Penilaian Berbicara Siswa dalam Pembelajaran Persentase Hasil Belajar Berbicara Siswa pada Siklus I dengan Menggunakan Model Pembelajaran Artikulasi di SDN 13 Enam Lingkung Ketuntasan Bericara I persentase II persentase Tuntas 4 25% 7 39% Tidak tuntas 12 75% 11 61% Terlihat bahwa hasil belajar berbicara siswa pada siklus I pertemuan I siswa yang tuntas 4 orang (25%) dan siswa yang tidak tuntas 12 orang (75%), dan pertemuan II terlihat siswa yang tuntas 7 orang (39%) dan yang tidak tuntas 11 orang (61%) (4) Data Hasil Penilaian Kemampuan Siswa dalam Mengajukan dan Menanggapi Pertanyaan Persentase Kemampuan Siswa dalam Mengajukan dan Menanggapi Pertanyaan pada Siklus I di SDN 13 Enam Lingkung Indikator Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan Kemampuan siswa menanggapi pertanyaan 6 (37.5%) 6 (37.5%) I II Tidak Tidak 9 9 (50%) 9 (56%) (50%) 9 (56%) 8 (44.5%) 10 (55.5% )

Terlihat bahwa hasil penilaian kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan pada siklus I pertemuan I terdapat 6 orang (37.5%) dan siswa yang tidak mengajukan pertanyaan 9 orang (56%), dan siswa yang menanggapi pertanyaan terdapat 6 orang (37.5%) dan siswa yang tidak menanggapi pertanyaan 9 orang (56%) dan pada siklus I pertemuan II terlihat siswa yang mengajukan pertanyaan 9 orang (50%) dan yang tidak mengajukan pertanyaan 9 orang (50%), dan siswa yang menaggapi pertanyaan 8 orang (44.5%), yang tidak menanggapi pertanyaan 10 orang (55.5%). (5) Data Hasil Penilaian Ranah Kognitif Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa pada saat tes akhir pada setiap siklus. Persentase hasil analisa hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Persentase Hasil Penilaian Ranah Kognitif pada Siklus I Ketuntusan Jumlah Persentase Belajar Siswa Tuntas 7 41.2% Belum Tuntas 10 58.8% Terlihat bahwa hanya 7 orang siswa (41.2%) yang mencapai KKM, dan 10 orang siswa lainnya (58.8%) masih memperoleh nilai kurang memuaskan atau masih di bawah KKM 70. (6) Data Hasil Penilaian Ranah Psikomotor Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembanganhasil belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Indikator hasil belajarnya adalah hasil belajar siswa ranah kognitif dan ranah psikomotor. Persentase hasil belajarsiswa pada siklus I berdasarkan ranah psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut: Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Berdasarkan Ranah Psikomotor Ranah Hasil I II Rata-rata Belajar Juml Persentase Kriteria % jumlah % ah Psikomotor 751 47 974 54% 50.5% Kurang Terlihat bahwa hasil belajar siswa dalam ranah psikomotor pada siklus I adalah 47% dan pada siklus II adalah 54%. Persentase hasil belajar adalah 50.5%, sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa dalam ranah psikomotor kurang baik. 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran siklus II Hasil analisa dan hasil pengamatan Observer terhadap proses pembelajaran peneliti pada pembelajaran bahasa Indonesia menunjukkan bahwa

pembelajaran peneliti laksanakan belum berlangsung dengan baik. Begitu juga dengan pengamatan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesiaa belum optimal, penjelasannya sebagai berikut: (1) Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Persentase Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru melalui Model Pembelajaran Artikulasi pada Siklus II Aspek I Nilai Kriteria (%) 80.0 Sangat baik II Nilai Krite (%) ria 86.7 Sanga t baik Aktivitas Guru Kualitas Pelaksana 71.7 Baik 80.0 Sanga an t baik Pembelaja ran Rata-rata 75.9 Baik 83.4 Sanga t baik Terlihat bahwa persentase pengelolaan pembelajaran aktivitas guru melalui model pembelajaran artikulasi pada siklus II memiliki rata-rata 83.4 Sementara kualitas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru memiliki rata-rata 75.9 rata-rata secara keseluruhan adalah 79.7 sehingga dapat Ratarata 83.4 75.9 79.7 diambil kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru baik. (2) Data Hasil Observasi Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Data hasil observasi ini dapat dilihat melalui lembar motivasi belajar siswa, digunakan untuk melihat proses, dan perkembangan motivasi belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil analisis observer terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Rata-Rata Dan Persentase Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Model Pembelajaran Artikulasi Siklus II di Kelas IV SDN 13 Enam Lingkung Indikator Rata-Rata I II Persentase % % I 83.3 88.9 86.1% II 77.8 83.3 80.5% III 72.2 77.8 75% IV 72.2 77.8 75% Rata-rata 79.2% Keterangan: Indikator I : Memperhatikan guru Indikator II : Berani mengemukakan pendapat secara lisan Indikator III : Berani mengajukan dan menanggapi pertanyaan guru secara lisan Indikator IV : Berani berbicara di depan kelas Terlihat bahwa persentase motivasi siswa memperhatikan guru adalah 86.1% tergolong dalam kategori sangat tinggi. Rata-rata persentase motivasi siswa yang berani mengemukakan pendapat secara

lisan pada siklus II adalah 80.5% tergolong dalam kategori sangat tinggi. Rata-rata persentase motivasi siswa yang berani mengajukan dan menanggapi pertanyaan guru secara lisan pada siklus II adalah 75% tergolong dalam kategori tinggi. Rata-rata persentase motivasi siswa yang berani berbicara di depan kelas pada siklus II adalah 75% tergolong dalam kategori tinggi. (3) Data Hasil Penilaian Berbicara Siswa dalam Pembelajaran Persentase Hasil belajar Berbicara Siswa pada Siklus II dengan Menggunakan Model Pembelajaran Artikulasi di SDN 13 Enam Lingkung Ketuntasan bericara I persentase II persentase Tuntas 10 55% 12 67% Tidak tuntas 8 45% 6 33% Hasil belajar berbicara siswa pada siklus II peretemuan I siswa yang tuntas 10 orang (55%) dan siswa yang tidak tuntas 8 orang (45%), dan pertemuan II terlihat siswa yang tuntas 12 orang (67%) dan yang tidak tuntas 6 orang (33%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar berbicara siswa pada siklus I ke Siklus II ini sudah mengalami peningkatan. (4) Data Hasil Penilaian Kemampuan Siswa dalam Mengajukan dan Menanggapi Pertanyaan Persentase Kemampuan Siswa dalam Mengajukan dan Menanggapi Pertanyaan pada Siklus II di SDN 13 Enam Lingkung Indikator Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan Kemampuan siswa menanggapi pertanyaan kemampuan 13 (72%) 14 (78%) I Tida k 5 (28%) 4 (22%) 14 (78%) 15 (83%) II Tidak 4 (22%) 3 (17%) Terlihat bahwa hasil penilaian siswa dalam mengajukan pertanyaan pada siklus II pertemuan I terdapat 13 orang (72%) dan siswa yang tidak mengajukan pertanyaan 5 orang (28%), dan siswa yang menanggapi pertanyaan terdapat 14 orang (78%) dan siswa yang tidak menanggapi pertanyaan 4 orang (22%) dan pada Siklus II pertemuan II terlihat siswa yang mengajukan pertanyaan 14 orang (78%) dan yang tidak mengajukan pertanyaan 4 orang (22%), dan siswa yang menanggapi pertanyaan 15 orang (83%), yang tidak menanggapi pertanyaan 3 orang (17%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan siswa dalb berbicara khususnya mengajukan dan menanggapi pertanyaan

pada siklus I ke Siklus II ini sudah mengalami peningkatan. (5) Data Hasil Penilaian Ranah Kognitif Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa pada saat tes akhir pada setiap siklus. Persentase hasil analisa hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Persentase Hasil Penilaian Ranah Kognitif pada Siklus II Ketuntusan Jumlah Persentase Belajar Siswa Tuntas 14 77.8% Belum Tuntas 4 22.2% Terlihat bahwa hanya 14 orang siswa (77.8%) yang mencapai KKM, dan 4 orang siswa lainnya (22.2%) masih memperoleh nilai kurang memuaskan atau masih di bawah KKM 70. Hali ini berarti sudah ada peningkatan nilai dari ranah kognitif pada siklus II dibandingkan dengan siklus I. Sehingga hasil belajar siswa sudah dapat dikatakan tuntas dalam belajar ranah kognitif. Hal ini terjadi karena guru telah merubah cara mengajar dalam pembelajaran. (6) Data Hasil Penilaian Ranah Psikomotor Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar observasi hasil belajar siswa, dan digunakan untuk melihat proses dan perkembangan hasil belajar siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Indikator hasil belajarnya adalah hasil belajar siswa ranah kognitif dan ranah psikomotor. Persentase hasil belajar siswa pada siklus II berdasarkan ranah psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut: Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Berdasarkan Ranah Psikomotor Ranah Hasil Belajar I II Jumlah % jumlah % Ratarata Persent ase Kriteria Psikomotor 1150 64% 1375 76% 70% Baik Hasil belajar siswa dalam ranah psikomotor pada siklus I adalah 64% dan pada siklus II adalah 76% Persentase hasil belajar adalah 70%. Sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa dalam ranah psikomotor sudah dikatakan baik. Pembahasan Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Artikulasi masih membuat siswa merasa bingung, sehingga dalam pelaksanaannya peneliti menemui berbagai masalah dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, setelah peneliti melakukan refleksi. Setelah itu peneliti merancang perancanaan dak pelaksanannya yang lebih baik menggunakan model pembelajaran Artikulasi. Akan tetapi penggunaan model pembelajaran Artikulasi ini juga

menyebabkan perubahan cara belajar bagi setiap siswa. 1. Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Persentase rata-rata kegiatan peneliti pada umumnya mengalami peningkatan untuk indikator keberhasilan pada kegiatan peneliti yang peneliti tetapkan dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran tidak hanya bersumber dari peneliti tetapi dapat bersumber dari siswa itu sendiri. Perbandingan persentase pengelolaan pembelajaran guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Perbandingan Persentase Pengelolaan Pembelajaran Guru dalam Proses Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II Perbandingan Aspek Yang Aktivitas Guru Dinilai Siklus I Siklus II Aktivitas Guru 63.4 83.4 20 Kualitas pelaksanaan Pembelajaran 2. Motivasi Belajar Siswa Pening katan 52.5 75.9 23.4 Persentase rata-rata motivasi belajar siswa mengalami peningkatan pembelajaran melalui model pembelajaran Artikulasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat persentase rata-rata motivasi belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada tabel berikut ini: Persentase Rata-rata Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus I dan Siklus II Indikator Rata-rata Persentase No Motivasi Belajar Siswa Siklus I Siklus II I Memperhatikan 61.4% 86.1% guru II Berani 46.8% 80.5% mengemukakan pendapat secara lisan III Berani 50.0% 75% mengajukan dan menanggapi pertanyaan guru secara lisan IV Berani berbicara di depan kelas 58.6% 75% Rata-rata kedua siklus 54.2% 79.2% 3. Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pada pelaksanaan pembelajaran aktivitas siswa pada siklus I dapat dikategorikan kurang karena siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif dan guru pun masih kurang berinteraksi dengan siswa. Persentase perbandingan hasil belajar siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Perbandingan Hasil Belajar dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II Rata-rata Pening Hasil Persentase katan Belajar Siklus Siklus (%) I (%) II (%) Kognitif 64.7 73.8 9.1 Psikomotor 50.5 70.0 19.5 Rata-rata 57.6 71.9 14.3

4. Hasil Belajar Persentase hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus Siklus I Siklus II Siklus I dan siklus II Ratarata Ketuntasan Siswa yang Tuntas 64.7 41.2 7 (41.2%) 73.8 77.8 14 (77.8%) D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Siswa yang Tidak Tuntas 10 (58.8)) 4 (22.2) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Melalui model pembelajaran Artikulasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 13 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini terlihat dari rata-rata persentase motivasi siswa pada siklus I sebesar 54.2% meningkat pada siklus II sebesar 79.2%. 2) Melalui model pembelajaran Artikulasi dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 13 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman dalam mengajukan dan menanggapai pertanyaan. Hal ini terlihat pada persentase kemampuan mengajukan pertanyaan siswa pada siklus I pertemuan I berjumlah 6 orang (37.5%), pada pertemuan II 9 orang siswa (50%), dan kemampuan siswa menanggapi pertanyaan pada siklus I pertemuan I berjumlah 6 orang (37.5%), dan pertemuan II 9 orang (56%). Persentase kemampuan siswa mengajukan pertanyaan pada siklus II pertemuan I siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 13 orang (72%), pertemuan II 14 orang (78%), dan siswa yang menanggapi pertanyaan pada siklus II pertemuan I sebanyak 14 orang (78%), dan pada pertemuan II 15 orang (83%). 3) Melalui model pembelajaran Artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar berbicara siswa kelas IV dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 13 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini terlihat pada persentase ketuntasan hasil belajar berbicara siswa pada siklus I pertemuan I siswa yg tuntas 4 orang (25%) yang tidak tuntas 12 orang (75%), pada pertemuan II siswa yang tuntas 7 orang (39%) yang tidak tuntas 11 orang (61%). Pada siklus II petemuan I siswa yang tuntas 10 orang (55%) yang tidak tuntas (45%) pertemuan II siswa yang tuntas 12 orang (67%) yang tidak tuntas 6 orang (33%).

DAFTAR PUSTAKA Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional Arikunto, Suharsimi dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara KTSP, 2006. Bahasa Indonesia Kelas I SD/MI. Jakarta Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003: Jakarta Desfitri, Rita, dkk. 2008. Peningkatan Aktivitas, Motivasi, dan Hasil Belajar Matematika Kelas VIII2 MTsn Model Padang Melalui Pendekatan Kontektual. Laporan Pengembangan Inovasi Pembelajaran di Sekolah (PIPS). Padang: Universitas Bung Hatta Hamalik, Oemar. 1993. Metodik Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Ganesha Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara. Hamzah, Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayati, Husnal. 2013. Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA dengan Model Artikulasi di Kelas IV SD Negeri 55 Air Pacah Padang. Padang: Universitas Bung Hatta. Kunandar, 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Grafindo Persada Mudini, 2009. Pembelajaran Berbicara di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Nurhayati, 2008. Pendidikan dan Komunikasi. Pustaka Setia Bandung Ras Eko Boeddy Santoso 2011. Model Pembelajaran Artikulasi. http://raseko.blogspot.com/2011/05 /model-pembelajaranartikulasi.html Rusmini, Novi, dkk. 2006. Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching Sudjana, Nana.2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Cetakan Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Taufik Taufina dan Muhammadi. 2009. Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang: SUKABINA Press Purwanto, M, Nyalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya