LOKAKARYA KEPABEANAN Bandung, 5 & 6 Juli 2012 DIVISI PMA - BPMIGAS

dokumen-dokumen yang mirip
Kepabeanan Barang Operasi Perminyakan

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 037 TAHUN 2006 TENTANG

Kebijakan Perpajakan Terkait Importasi Barang Migas KKKS

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KEEMPAT PEDOMAN PENGELOLAAN KEPABEANAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 6 /BC/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 177 / PMK.011 / 2007 TENTANG

Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan ikiim usaha yang lebih

FASILITAS DI BIDANG KEPABEANAN TERKAIT IMPORTASI BARANG MINYAK DAN GAS BUMI

Fasilitas Kepabeanan untuk pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan berdasarkan PMK Nomor 21/PMK.011/2010

2015, No c. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Keuangan di Badan Koordinasi Penanaman Modal, perlu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Besi. Baja. Ketentuan Impor.

PROSEDUR FASILITAS KEPABEANAN PEMBEBASAN BEA MASUK

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

Konsekuensi Penetapan Tarif dan Nilai Pabean

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2 dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas impor barang untuk kegiatan usaha eksploita

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/PMK.04/2014 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG

No. SOP: 16/TMPB/2016. Revisi Ke - Tanggal Penetapan 7 Desember Tanggal Revisi: -

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 06/BC/2006

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa k

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 580 / KMK.04 / 2003 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER- 14/BC/2012

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK. 011/2012 TENTANG

2015, No Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Tata Cara Pelaksanaan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas Impor Barang dan Bahan Terte

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 50/BC/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI...(1)... SURAT PERINTAH PENELITIAN ULANG Nomor: SPPU-...

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.04/2017 tentang Impor Sementara. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Angka Pengenal Importir.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 45/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 32/PRT/M/2006 TENTANG

IMPOR SEMENTARA. Jakarta, 18 Desember Homepage

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-43/BC/1999 T E N T A N G

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Mencabut Peraturan Dewan Pertahanan Negara Nomor 14 dan Menetapkan Peraturan T

P - 12/BC/2010 TATA CARA PEMBERIAN BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA

NOMOR : 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 107/PMK. 04/2009 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER -17 /BC/2012 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 399KMK.01/1996 TENTANG GUDANG BERIKAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/KMK.05/2000 TENTANG

2015, No terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 84/M-DAG/PER/12/2012 dan mengatur kembali ketentuan Angka Pengenal Importir; d. b

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERA TU RAN MENTE RI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Tanggal : Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 101/PMK.04/2005 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN MENTERI

Nomor : Tanggal : Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari :

Kewajiban Pabean Atas Impor- Ekspor Tenaga Listrik

TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN YANG AKAN DIRAKIT MENJADI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK TUJUAN EKSPOR MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.04/2011 TENTANG IMPOR SEMENTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR - 57 /BC/2011 TENTANG

142/PMK.04/2011 IMPOR SEMENTARA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTEW EMERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 037 TAHUN 2006

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 76/PMK.011/2012 dan 90/PMK.04/2012

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan : NPWP : Alamat Kantor : Telepon : Facsimile : Alamat Pabrik :

Universitas Sumatera Utara

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.04/2014

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 25 /BC/2005 TENTANG

NOMOR : KEP-03/BC/2003 NOMOR : 01/DAGLU/KP/I/2003 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI IMPORTIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Barang Modal. Bukan Baru.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Barang Modal. Bukan Baru.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 147/PMK.04/2011 TENTANG KAWASAN BERIKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KERAMIK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-19/BC/2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 129/KMK.04/2003 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

P - 03/BC/2009 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 03/BC/2009 TENTANG TATA CARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-205/ BC / 2003

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negar

Nama Perusahaan :... Bidang Usaha :... - Telepon :... - Faksimili :

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143/PMK.04/2011 TENTANG GUDANG BERIKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 51/PMK.011/2010

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahin 1998, dengan ini kami : Nama Wajib Pajak : Alamat : N.P.W.P. :

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 195/PMK.02/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

-2- kepolisian, termasuk suku cadang, serta barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang yang dipergunakan bagi keperluan pertahanan d

Transkripsi:

LOKAKARYA KEPABEANAN Bandung, 5 & 6 Juli 2012 DIVISI PMA - BPMIGAS

Lingkup Pengaturan Pedoman Pengelolaan Kepabeanan KKKS ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API), NOMOR IDENTITAS KEPABEANAN (NIK) DAN NOMOR POKOK IMPORTIR KHUSUS (NPIK) TATA CARA MEMPEROLEH PEMBEBASAN IMPOR BOP IMPOR SEMENTARA PINDAH LOKASI/ALIH TANGGUNG JAWAB ATAS BOP SEWA EKSPOR BOP eks SEWA PENGAWASAN & PELAPORAN

Lingkup Pengaturan Pedoman Pengelolaan Kepabeanan KKKS ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API), NOMOR IDENTITAS KEPABEANAN (NIK) DAN NOMOR POKOK IMPORTIR KHUSUS (NPIK)

API, NIK, NPIK Sebelum melaksanakan kegiatan impor/ekspor KKKS wajib memiliki Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK) Pengakuan sebagai IP Besi atau Baja dan IP B2

API Angka Pengenal Importir merupakan tanda pengenal sebagai importir yang diberikan oleh Kementerian Perdagangan yang harus dimiliki oleh importir/kkks yang melakukan kegiatan impor. Ketentuan mengenai API diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 45/M-DAG/PER/9/2009 (telah dilakukan penyesuaian melalui Peraturan Menteri Perdagangan No. 20/M-DAG/PER/7/2011). Pasal 2: Impor hanya dapat dilakukan oleh Importir yang memiliki API API yang wajib dimiliki oleh KKKS adalah jenis API-P (Angka Pengenal Importir Produsen) KKKS yang akan mengajukan permohonan untuk memperoleh API-P wajib mendapatkan rekomendasi dari Badan Pelaksana (45/M-DAG/PER/9/2009 Pasal Pasal 11 Ayat 2 (d)).

ALUR PROSES PENGURUSAN API

NPIK Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK) adalah tanda pengenal sebagai importir khusus yang harus dimiliki setiap perusahaan yang melakukan perdagangan impor barang tertentu (pengajuan NPIK perlu mendapatkan rekomendasi BPMIGAS) Peraturan Menteri Perdagangan No.07/M-DAG/PER/3/2008 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 141/MPP/Kep/3/2002 Tentang Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK) Pasal 1 Ayat 1: Nomor Pengenal Importir Khusus disingkat NPIK adalah tanda pengenal sebagai importir khusus yang harus dimiliki setiap perusahaan yang melakukan perdagangan impor barang tertentu. Pasal 1 Ayat 2: NPIK hanya dapat diberikan kepada perusahaan yang telah memiliki Angka Pengenal Importir sesuai dengan bidang usahanya.

ALUR PROSES PENGURUSAN NPIK

NIK Dasar Peraturan Undang- Undang No. 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang No. 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan Peraturan Menteri Keuangan No.63/PMK.04/2011 Tentang Registrasi Kepabeanan

NIK Nomor Identitas Kepabeanan yang selanjutnya disingkat NIK adalah nomor identitas yang bersifat pribadi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada Pengguna Jasa yang telah melakukan Registrasi Kepabeanan untuk mengakses atau berhubungan dengan sistem kepabeanan yang menggunakan teknologi informasi maupun secara manual. Sebelum mengajukan NIK, KKKS wajib mendapatkan rekomendasi dari BPMIGAS: Untuk mendapatkan rekomendasi BPMIGAS, KKKS melampirkan: Salinan Kontrak Kerja Sama KKKS dengan BPMIGAS; Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) KKKS; Salinan API yang berlaku bagi KKKS; dan Surat Keterangan Domisili.

ALUR PROSES REGISTRASI KEPABEANAN

ALUR PROSES REGISTRASI SISTEM APLIKASI REGISTRASI KEPABEANAN ALUR PROSES REGISTRASI PADA SISTEM APLIKASI REGISTRASI KEPABEANAN (REGISTRASI BARU/PERUBAHAN DATA)

IP BESI ATAU BAJA DAN IP B2 IP B2 adalah Importir produsen yang diakui oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan disetujui untuk mengimpor sendiri bahan berbahaya yang diperuntukkan dalam memenuhi kebutuhan proses produksi perusahaan yang bersangkutan. IP Besi Baja adalah perusahaan produsen besi atau baja dan perusahaan produsen yang menggunakan produk besi atau baja yang mendapat pengakuan dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan disetujui untuk mengimpor sendiri produk besi atau baja yang diperuntukkan semata-mata hanya untuk kebutuhan produksinya sendiri. Untuk mendapatkan pengakuan sebagai IP Besi atau Baja dan IP B2, KKKS harus mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dengan melampirkan: Rekomendasi dari BPMIGAS; API yang berlaku bagi KKKS; Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan Pertimbangan teknis dari Direktur Jenderal pembina teknis yang membidangi industri atau energi dan sumber daya mineral.

Lingkup Pengaturan Pedoman Pengelolaan Kepabeanan KKKS TATA CARA MEMPEROLEH PEMBEBASAN IMPOR BOP

LANDASAN HUKUM KONTRAK KERJA SAMA Peraturan Menteri Keuangan No.20/PMK.04/2005 tentang Pembebasan Bea Masuk Dan Pajak Dalam Rangka Impor Tidakdipungut Atas Impor Barang Berdasarkan Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract) Minyak Dan Gas Bumi Peraturan Menteri Keuangan No.177/PMK.11/2007 tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang untuk Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Serta Panas Bumi. Peraturan Menteri Keuangan No. 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan Dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang Dan Kegiatan Di Bidang Impor Atau Kegiatan Usaha Di Bidang Lain. Peraturan Menteri Keuangan No. 27/PMK.011/2012 tentang perubahan kedua atas c keputusan menteri keuangan nomor 231/kmk.03/2001 tentang perlakuan pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah atas impor barang kena pajak yang dibebaskan dari pungutan bea masuk

FASILITAS IMPORTASI BOP (BARANG OPERASI PERMINYAKAN) Kontrak sebelum UU 22/2001 20/PMK.010/2005 BM bebas PDRI tidak dipungut Importasi Migas BM Bebas 177/2007 Kontrak sesudah UU 22/2001 PPN (Eksplorasi) 27/2012 PPh 154/2010

KEMENTERIAN/NSTANSI TERKAIT DALAM PROSES KEGIATAN IMPOR KKKS Kementerian Perdagangan Kementerian Perindustrian BPMIGAS Ditjen Migas Ditjen Bea Cukai API-P NPIK IP Besi atau Baja, dan IP B2 Ijin Impor Barang Modal Bukan Baru Rekomendasi IP Besi Baja Rekomendasi RKBI Rekomendasi API Rekomendasi NIK Rekomendasi NPIK, IP Besi atau Baja. IP B2 Persetujuan Ekspor Pindah Lokasi Penandasahan RKBI menjadi RIB Penerbitan Nomor Identitas Kepabeanan Penerbitan Skep Pembebasan BM & PDRI Pengawasan Pemasukan BOP melalui KPBC

MASTERLIST/RKBI RKBI (Rencana Kebutuhan Barang Impor) Adalah dokumen rencana induk kebutuhan Barang Operasi yang akan diimpor dan akan digunakan yang disusun oleh Kontraktor/BPMIGAS untuk suatu kegiatan operasi dalam lingkup Kegiatan Usaha Hulu sebagai dasar pengajuan impor Barang Operasi

ALUR PROSES IMPOR BOP BARU

ALUR PROSES IMPOR BOP BUKAN BARU

MASTERLIST/RKBI PENGAJUAN RKBI KE BPMIGAS KKKS mengajukan permohonan rekomendasi RKBI kepada DJMIGAS melalui BPMIGAS. BPMIGAS melakukan verifikasi dokumen, terutama terhadap WP&B atau AFE yang diajukan sebagai dasar anggaran BPMIGAS mengeluarkan rekomendasi dalam waktu lima (5) hari kerja kepada KKKS setelah dokumen diterima lengkap. Kelengkapan dokumen yang dibutuhkan: RKBI yang telah disiapkan; Salinan WP&B dan/atau AFE yang telah disetujui BPMIGAS; Salinan kontrak pengadaan berikut daftar barang dan harga; Proforma Invoice; Salinan ARS Ijin P2 khusus untuk RKBI bahan peledak; Berita acara pengadaan; dan Surat pernyataan mengenai barang yang akan diimpor, apakah barang tersebut bukan merupakan finished product untuk barang-barang Oil Country Tubular Goods (OCTG) atau konsinyasi/non- konsinyasi atau diekspor barang sewa.

MASTERLIST/RKBI Pengajuan RKBI ke Ditjen MIGAS Kontraktor/PT Pertamina (Persero) menyusun Rencana Kebutuhan barang Impor (RKBI) yang memuat nama Kontraktor Kontrak Kerja Sama/Kontrak Bagi Hasil, alamat, NPWP, status Kontrak Kerja Sama/Kontrak Bagi Hasil, daerah operasi, nama kegiatan/proyek, nomor dan tanggal pengajuan, deskripsi barang, spesifikasi, perkiraan jumlah dan harga, serta tujuan penggunaan Barang Operasi yang bersangkutan. Ditjen Migas akan mengeluarkan Surat Penandasahan RIB rangkap 3 (tiga), KKKS diwajibkan untuk menandatangani ke 3 (tiga) lampiran tersebut, 1 (satu) asli dokumen diberikan kepada KKKS sisanya dikembalikan kepada DJ MIGAS

MASTERLIST/RKBI Pengajuan Permohonan Pembebasan Bea Masuk dan PDRI ke Bea Cukai RIB yang ditandasahkan oleh Ditjen Migas menjadi lampiran permohonan Skep Pembebasan kepada Bea Cukai Surat Permohonan ditandatangani oleh pegawai yang telah memiliki spesimen tandatangan di Bea Cukai Permohonan ditujukan kepada Direktur Fasilitas Kepabeanan dengan menyertakan RIB yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh Dirjen Migas. Salinan Kontrak kerja Sama (untuk pembebasan BM/PDRI yang pertama kalinya). Ijin Pembelian dan Penggunaan/P2dari mabes POLRI (bahan peledak).

Lingkup Pengaturan Pedoman Pengelolaan Kepabeanan KKKS IMPOR SEMENTARA

IMPOR SEMENTARA KKKS mengajukan surat permohonan pembebasan atau keringanan BM kepada DJBC melalui Kepala Kantor Pabean dengan melampirkan: Dokumen pendukung yang menerangkan bahwa barang tersebut akan diekspor kembali. Dokumen identitas pemohon seperti NPWP, surat ijin usaha dan API yang berlaku bagi KKKS. Barang Impor dapat disetujui untuk dikeluarkan menggunakan fasilitas Impor sementara apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: Tidak akan habis dipakai; Identitas barang (contoh deskripsi, kuantitas barang) tersebut jelas; Dalam jangka waktu Impor sementara tidak mengalami perubahan bentuk kecuali aus karena penggunaan; dan Dilengkapi dokumen pendukung bahwa barang tersebut akan dikeluarkan kembali dari Daerah Pabean Indonesia (misalnya kontrak sewa)

IMPOR SEMENTARA KKKS dapat mengajukan surat permohonan pembebasan atau keringanan Bea Masuk, yang memuat: Rincian jenis, jumlah, spesifikasi, identitas, dan perkiraan nilai pabean barang Impor sementara; Pelabuhan tempat pemasukan barang Impor sementara; Tujuan penggunaan barang Impor sementara; Lokasi penggunaan barang Impor sementara; dan Jangka waktu Impor sementara. KKKS yang mendapatkan keringanan BM terhadap barang Impor sementara wajib : Membayar BM sebesar 2% (dua persen) untuk setiap bulan atau bagian dari bulan, dikalikan jumlah bulan jangka waktu Impor sementara, dikalikan jumlah BM yang seharusnya dibayar atas barang Impor sementara bersangkutan dan (formula) Membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Menyerahkan jaminan sebesar selisih antara BM yang seharusnya dibayar dengan yang telah dibayar ditambah dengan Pajak Penghasilan Pasal 22.

IMPOR SEMENTARA

Lingkup Pengaturan Pedoman Pengelolaan Kepabeanan KKKS PINDAH LOKASI/ALIH TANGGUNG JAWAB ATAS BOP SEWA EKS

PINDAH LOKASI/ALIH TANGGUNG JAWAB Dasar Hukum Peraturan Menteri ESDM No. 037 Tahun 2006 Pasal 15 ayat 1 Kontraktor/PT Pertamina (Persero) dapat melakukan pemindahan lokasi dan/atau pengalihan tanggung jawab antar Kontraktor/PT Pertamina atas Barang Operasi yang disewa setelah mendapat persetujuan BPMIGAS. Pindah Lokasi/ Alih Tanggung jawab dapat dilakukan oleh KKKS pengguna selanjutnya sebelumnya Kontrak antara KKKS sebelumnya dengan penyedia barang/jasa belum berakhir.

ALIH TANGGUNG JAWAB Rangkaian Proses Alih Tanggung Jawab Verifikasi Dokumen Salinan kontrak atau LOI antara KKKS dan Penyedia Barang/Jasa atau para KKKS dengan Penyedia Barang/Jasa dalam hal kontrak bersama; Memorandum of Understanding (MOU) KKKS tentang pengalihan tanggung jawab; PIB berikut dokumen pelengkap kepabeanan. Surat keterangan/ berita acara serah terima BOP Sewa dari KKKS pengguna kepada Penyedia Barang/Jasa. Realisasi pindah lokasi/alih tanggung jawab dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh KKKS yang bersangkutan. Pencatatan dan pengadministrasian BOP Sewa tersebut untuk kepentingan audit kepabeanan. Apabila dianggap perlu, BPMIGAS dapat melaksanakan pemeriksaan dokumen Kepabeanan dan pemeriksaan fisik BOP Sewa terlebih dahulu sebelum alih tanggung jawab dilakukan.

ALIH TANGGUNG JAWAB KKKS BPMIGAS KPBC Permohonan dari KKKS Dokumen pendukung BPMIGAS -Verifikasi dokumen -Pemeriksaan fisik BOP Tidak Disetujui Persetujuan Pelaksanaan Pindah Lokasi Disetujui Pemberitahuan kepada KPBC setempat Dokumen Pendukung LOI MOU PIB dan dukumen kepabeanan lainnya Berita acara serah terima

Lingkup Pengaturan Pedoman Pengelolaan Kepabeanan KKKS EKSPOR BOP eks SEWA

EKSPOR Ekspor BOP BOP Bukan Sewa : exchange, repair,dan overhaul. BOP Sewa BOP Konsinyasi Landasan Hukum (Ekspor BOP Sewa) Peraturan Menteri ESDM No. 037 Tahun 2006 Pasal 14 Ayat 3 Dalam hal Barang Operasi yang disewa telah selesai masa penggunaan atau masa kontrak maka masa pembebasan Bea Masuk dan/atau Pajak Dalam Rangka Impor Tidak Dipungut berakhir, dan Kontraktor/PT Pertamina (Persero) dan/atau pihak lain yang berkontrak dengan Kontraktor/ PT Pertamina (Persero) wajib segera melaksanakan ekspor atas Barang Operasi yang disewa

EKSPOR

EKSPOR Verifikasi dokumen di BPMIGAS Salinan Kontrak PIB BL/AWB Invoice Packing List Surat Keputusan Pembebasan Konsekuensi tidak dilaksanakannya ekspor atas barang sewa: Peraturan Menteri ESDM No. 037 Tahun 2006 Pasal 14 ayat 4 Terhadap Kontraktor/PT Pertamina (Persero) atau pihak lain yang berkontrak dengan Kontraktor/PT Pertamina (Persero) tidak melaksanakan ekspor atas Barang Operasi yang disewa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenakan sanksi berupa teguran tertulis dan/atau denda sebesar Bea Masuk dan/atau Pajak Dalam Rangka impor Tidak Dipungut.

Lingkup Pengaturan Pedoman Pengelolaan Kepabeanan KKKS PELAPORAN & SANKSI

PELAPORAN KKKS wajib menyampaikan laporan realisasi Impor dan Ekspor yang telah dilaksanakan pada bulan sebelumnya kepada BPMIGAS setiap awal bulan berikutnya (paling lambat tanggal 10) sesuai dengan format pelaporan sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata Kerja 007 Buku Keempat tentang Pedoman Pengelolaan Kepabeanan (Lampiran L.6, L.7, dan L.8). KKKS wajib menyampaikan laporan terkait kegiatan Kepabeanan dalam rangka Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi kepada Kementerian/Instansi terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

SANKSI BPMIGAS dapat memberikan peringatan tertulis kepada Pimpinan Tertinggi KKKS apabila KKKS yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran terhadap pedoman, ketentuan dan peraturan perundang-undangan berdasarkan bukti-bukti yang ada dari hasil temuan BPMIGAS dan lembaga pengawasan/pemeriksaan eksternal secara terus-menerus selama 3 (tiga) tahun, serta kerugian yang timbul akibat pelanggaran dimaksud tidak dapat dibebankan kepada biaya operasi berdasarkan Kontrak Kerja Sama (Cost Recovery).

SELESAI

KEMENTERIAN/NSTANSI TERKAIT DALAM PROSES KEGIATAN IMPOR KKKS Rekomendasi RKBI, API KEMENTERIAN PERDAGANGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRI AN BPMIGAS DJMIGAS DIRJEN BEA & CUKAI

DIAGRAM ALUR KEGIATAN IMPORTASI KKKS BARU KEPMEN NO. 037/2006 KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 1 BPMIGAS 2 3 DITJEND MIGAS KONTRAKTOR KONTRAK KERJASAMA 4 KANTOR PELAYANAN BEA CUKAI 7 PEMBEBASAN BARANG (PIB) 6 KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 5 DITJEND BEA & CUKAI 4.a. 1. KKKS MENGAJUKAN RENCANA IMPOR BARANG (RKBI) KEPADA DJMIGAS MELALUI BPMIGAS. 2. DJMIGAS MELAKUKAN VERIFIKASI TERMASUK APRESIASI DOMESTIK PRODUK (ADP) 3. RIB/ML DIAJUKAN UNTUK MENDAPATKAN PENANDASAHAN DARI DJMG. 4. RIB/ML DITERUSKAN KE DJBC UNTUK MENDAPAT PERSETUJUAN FASILITAS KEPABEANAN. 5 3 (TIGA) LEMBAR ASLI MASTERLIST YANG SUDAH MENDAPAT PERSETUJUAN DIKIRIM MELALUI DJMG KEPADA KKKS. 4.a. 1 (SATU) LEMBAR ASLI RIB/ML YANG SUDAH MENDAPAT PERSETUJUAN DJBC (PUSAT) DIKIRIMKAN KE KANTOR PELAYANAN BEA CUKAI (KPBC) TEMPAT BARANG MASUK. 6. REALISASI IMPORTASI. 7. PENYELESAIAN DOKUMEN KEPABEANAN DI MASING-MASING KPBC. ws

Permohonan Pembebasan Bea Masuk (BM) PMK 177/2007 Badan Usaha / Bentuk Usaha Tetap dan PT. Pertamina 1 Dirjen Migas Dep. ESDM Dirjen Bea dan Cukai, Depkeu 2 4 Permohonan Persetujuan dan tanda sah RIB 3 3 Keputusan Menteri Keuangan Pelaksanaan Impor