PENGARUH PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA JENIS POMPA MMO 65-5 TERHADAP EFISIENSI POMPA DENGAN DEBIT 74,3 M 3 /H SAAT PERFORMANCE TEST PRODUKSI POMPA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

BAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan

PENGARUH KECEPATAN SUDUT TERHADAP EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL JENIS TUNGGAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

Bab I. Pendahuluan. satu pompa air laut milik PT. Petrokimia Nusantara Interindo. Keretakan ini

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

ANALISIS PENGARUH KEKENTALAN FLUIDA AIR DAN MINYAK KELAPA PADA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB III METODE PENELITIAN

REKAYASA INSTALASI POMPA UNTUK MENURUNKAN HEAD LOSS

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah

KAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK IRIGASI PERTANIAN

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB I PENDAHULUAN. Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

BAB III METODELOGI STUDI KASUS. Mulai. Studi literatur dan kajian pustaka

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

ANALISA POMPA AIR PENDINGIN (COOLING WATER PUMP) KAPASITAS 166M 3 /H, HEAD 25M DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR

MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN PARALEL

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH KETINGGIAN PERMUKAAN AIR POMPA HIDRAM DIAMETER INLET ¾ INCH DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 15 0 TERHADAP KINERJA POMPA

UNIVERSITAS DIPONEGORO YUSUF WIRYAWAN ABDULLAH

Ilham Budi Santoso Moderator KBK Rotating.

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN-MESIN FLUIDA

BAB II LANDASAN TEORI

Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi

PENGARUH PUTARAN TERHADAP POMPA SENTRIFUGAL PADA RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

J U R N A L T E K N I K Teknik Informatika ~ Teknik Mesin ~ Teknik Sipil Teknik Elektro ~ Teknik Industri

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN POMPA PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR BEBAS MINERAL IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 KCi

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

:... (m) / (bar) vacuum. Viscocity :...(mm 2 /s) Chemical Material Pompa Mech.Seal Design Konsentrasi Media :...(%)

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

PENGARUH VARIASI DEBIT ALIRAN DAN PIPA ISAP (SECTION) TERHADAP KARAKTERISTIK POMPA SENTRIFUGAL YANG DIOPERASIKAN SECARA PARALEL

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FLUID MACHINES LABORATORY MECHANICAL ENGINEERING BRAWIJAYA UNIVERSITY JL. MAYJEN HARYONO 167 MALANG TELP/FAX :

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

PERENCANAAN ULANG DAN PEMILIHAN POMPA INSTALASI DESTILATE WATER PADA DESALINATION PLANT UNIT 6 DI PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

RANCANG BANGUN ALAT UJI HEAD STATIS POMPA PADA TEKANAN TANGKI 0.5 BAR TUGAS AKHIR NAMA :LUHUR SETIABUDI NIM :

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB IV PERHTUNGAN DAN PEMBAHASAN

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

PENGUKURAN ALIRAN TUNAK PADA SALURAN TERBUKA DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK DASAR POMPA TURBIN. Disusun Oleh : Latif Wahyu

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

KATA PENGANTAR Analisa Performansi Pompa Sentrifugal Kapasitas 45 m³/jam dari Water Treatment Plant (WTP) Ke Tower Tank Pada PKS PTPN IV ADOLINA

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

Transkripsi:

Abstrak PENGARUH PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA JENIS POMPA MMO 65-5 TERHADAP EFISIENSI POMPA DENGAN DEBIT 74,3 M 3 /H SAAT PERFORMANCE TEST PRODUKSI POMPA M. Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS, Semarang 50329 Telp. 7473417, 7466420 (Hunting), Fax. 7472396 Perkembangan aplikasi pompa telah banyak dimamnfaatkan untuk industri dan berbagai macam kegiatan manusia. Hal ini menarik minat para penelitian tentang performance test dalam produksi pompa seperti head pada pompa, kapasitas pompa, putaran pompa, discharge, suction, shaft power dan efisiensi pada pompa. Oleh sebab itu tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui efisiensi pompa dengan mengkondisikan debit sama dan memvariasikan putaran motor penggerak pompa. Metode saat performan test dilakukan dengan putaran motor yang menggerakan pompa divariasikan dan debit yang dihasilkan dibuat konstan yaitu sebesar 74,3 m 3 /h. Pada putaran yang tertinggi yaitu 2975 rpm didapatkan efisiensi sebesar 64,58%. Pada putaran yang terendah yaitu 2000 rpm didapatkan efisiensi sebesar 18,15%. Semakin tinggi putaran motor yang digunakan untuk memutarkan pompa maka efisiensi pompa akan semakin naik.. Kata kunci : Performance test, Efisinsi Pompa, Putaran motor 1. Pendahuluan Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara suction dan bagian discharge. Dengan kata lain pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga menjadi tenaga kinetis atau kecepatan dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Dalam proses produksi pompa akan melalui beberapa proses machining untuk merapikan dan memperbaiki bentuk dari bagian-bagian pompa sehingga didapatkan bentuk yang sesuai dengan standar spesifikasi serta menambahkan bagian-bagian yang penting. Bagian-bagian yang masuk dalam proses machining antara lain: casing cover, volute 56 casing, shaft, impeller dan bearing housing. Pompa yang telah melalui proses machining, akan berada pada proses Water Pressure Test. Proses ini berfungsi untuk mengetahui kebocoran komponen pompa. Komponen yang diuji meliputi: folut casing, casing cover, stage casing, discharge casing dan suction casing. Tabel 1. Water Pressure Test Nama Komponen Tipe Pompa Tekanan (Bar) Waktu (Menit) Cover Casing CA 15 10 Volute Casing CA 15 10 Volute Casing Eta-N 15 5 Stage Casing MMO 60 5 Discharge Casing MMO 60 5 Suction Casing MMO 60 5 Jika hasil pengetesan tidak sesuai dengan standar perusahaan atau mengalami kebocoran pada sisi salah satu komponen pompa untuk part kualitas lokal akan di foundry ulang tanpa proses repair sedangkan untuk part dengan kualitas luar akan direpair.

Gambar 1. Proses Water Pressure Test Proses produksi pompa telah banyak menarik keingintahuan peneliti salah satunya Galih (2010) yang tertarik menganalisis kegagalan shaft stainless steel 17-4 PH pada pompa sentrifugal. Dari penelitian yang telah dilakukannya didapatkan kesimpulan adanya awal retakan (crack initiation) terjadi karena adanya konsentrasi tegangan pada daerah rumah pasak yang memiliki sudut yang tajam. Sehingga Galih (2010) menyarankan penggunaan NDT ultrasonic testing dan liquid penetrant test untuk mengantisipasi adanya indikasi kegagalan komponen poros pompa terutama pada bagian yang berhubungan dengan impeller. Tukiman (2013) telah melakukan perhitungan dan pemilihan pompa yang diaplikasikan pada instalasi pengolahan air bebas mineral iradiator Gamma. Salah satu komponen yang diperhitungkan adalah kapasitas pengolahan air bebas mineral yang dirancang dengan kapasitas 3 m 3 /jam atau setara dengan 50 liter/menit, NPSHA perhitungan 8,01 m dan head total pompa 1,884 m. Dari beberapa peneliti tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang performance test dalam produksi pompa seperti head pada pompa, kapasitas pompa, putaran pompa, discharge, suction, shaft power dan efisiensi pada pompa. Tujuannya adalah untuk mengetahui efisiensi pompa dengan mengkondisikan debit sama dan memvariasikan putaran motor penggerak pompa.. 2. Metodologi Untuk melakukan performance test pompa yang pertama kali dilakukan adalah mensetting pompa pada base plate dan menghubungkan dengan kopling pada motor. Motor tersebut akan memutar pompa dan memindahkan air sebagai fluida kerjanya dengan temperature mencapai 40 0 C. Komponen yang menjadi perhatian pada saat performance test adalah: a. Head pada pompa b. Kapasitas pompa c. Putaran pompa d. Discharge e. Suction f. Shaft power g. Efisiensi pada pompa Berdasarkan kapasitas laju aliran, metode pengukuran dan peralatannya dibedakan : a. Dari 0 5 m 3 /min gunakan magnetic flow b. Diatas 5 m 3 /min gunakan square weir c. Bila magnetic flow ada kerusakan, dapat digunakan triagular weir. Gambar 2. Pengujian pompa Pada saat performan test, putaran motor yang menggerakan pompa divariasikan dan debit yang dihasilkan dibuat konstan yaitu sebesar 74,3 m 3 /h. Sesuai aturan JIS, penentuan performance pompa harus mengikuti kaidah berikut : 57

a. Metode Pengetesan : JIS B 8301 dan JIS B 8302 b. Metode Penerimaan : ISO 9906 dan SpecCustomer Total Head (H) diukur dengan Bourdon- Tube Gauge dan Vacuum Gauge. Pengukuran kapasitas (Q) dilakukan dengan tangki pengukur, elektro magnetic flow meter, dan weir. Sedangkan Shaft Power (L) dihitung dalam input power yang terbaca pada panel dikalikan dengan efisiensi motor yang dipakai. Shaft Power pada titik kerja yang diminta tidak melebihi batasan berikut: ƒ 1.5 kw = 20 % 1.5-15 kw = 15 % ƒ 15 kw = 10 % Speed (n) atau putaran poros dengan Tachometer digital dan Efisiensi (η) dihitung dengan rumus sbb : η = 0.163 x Q x H/SP x100% Q = kapasitas (m 3 /min) H = Total Head (m) L = Shaft Power (kw) Hasil pengetesan yang didapat harus diberikan nilai koreksi untuk meminimalisir kerugian yang membuat hasil pengetesan tidak sesuai dengan kenyataannya. Koreksi putaran Q = Qt x (n / nt) H = Ht x (n / nt)2 L = Lt x (n / nt)3 n = putaran diinginkan nt = putara pengetesan Specific gravity SG = SGt x (/ t) SG = specific gravity cairan diinginkan SGt = specific gravity cairan ditest 58 Pompa yang melalui serangkaian performance test mempunyai kriteria keberterimaan yang terdiri dari flow rate, total head dan pump effesiensi. Tabel 2. Kriteria Keberterimaan Quantity Symbol Kelas 1 Kelas 2 Flow rate Q ±4.5% ±8% Pump Total Head H ±3% ±5% Pump Effisiensi Eff -3% -5% Sedangkan untuk pompa dengan driver power input kurang dari 10 Kw berlaku sebagai berikut: Tabel 3. Kriteria keberterimaan power < 10 Kw Quantity Symbol Tolerance Flow Rate Q ±9% Pump Total Head H ±7% Pump Eff. Eff -7% Catatan : Kelas 1 adalah Untuk pompa yang mempunyai ketelitian tinggi. Kelas 2 adalah untuk pompa yang mempunyai ketelitian rendah. Hasil performance test diverifikasi untuk menyatakan pompa lulus uji dengan memplot kedalam kurva unjuk kerja pompa. H2 H1 Head Total H Capasity Q Gambar 3. Verifikasi unjuk kerja pompa P Q1 Q2

Perhitungan selisih H2-H1 dan Q2-Q1 dinyatakan dalam nilai persentasi yang akan dibandingkan dengan persyaratan keberterimaan dalam Tabel 1 dan 2. Bila memenuhi ketentuan tersebut maka pompa tsb lulus uji, bila tidak maka harus dilakukan tindakan perbaikan agar dapat sesuai ketentuan tersebut. 3. Hasil dan Pembahasan Performance test 1 : N = Putaran pompa : 2975rpm Q = Debit air : 74,3 /h D = Discharge : 2,03 Mpa V = Tegangan : 381 Volt I = Arus : 115,78 A : 65,05 kw Cos Ø : 0,85 : 31,9 C Gauge head : 21,955 m Daya Shaft : 55,943 wat Standar Shaft Power : 6,81 watt Efisiensi pompa : 64,58% Performance test 2 : N = Putaran pompa : 2500rpm Q = Debit air : 74,3 /h D = Discharge : 1,22 Mpa V = Tegangan : 329,46 Volt I = Arus : 93,82 A : 42,56 kw Cos Ø : 0,79 : 31,5 C Gauge head : 13,855 m Daya Shaft : 36,60 watt Standar Shaft Power : 7,51 watt Efisiensi pompa : 37,12 % Performance test 3 : N = Putaran pompa : 2000rpm Q = Debit Air : 74,3 /h D = Discharge : 0,66 Mpa V = Tegangan : 262,78Volt I = Arus : 74 A : 26,65 kw Cos Ø : 0,79 : 31 C Gauge head : 8,255 m Daya Shaft : 22,919 watt Standar Shaft Power : 9,19 watt Efisiensi pompa : 18,15% Tabel 4. Hasil perhitungan data pengujian pompa Putaran Pompa (rpm) Debit Discharge Suction Tegangan Air (m 3 (MPa) (MPa) (Volt) /h) Arus (A) (KW) Cosø. ( o C) 2975 74.3 2.03 0.042 381 115.78 65.05 0.85 31.9 2500 74.3 1.22 0.042 329.46 93.82 42.56 0.79 31.5 2000 74.3 0.66 0.042 262.78 74 26.65 0.79 31 Dari Tabel 4 dapat digambarkan grafik seperti dalam Gambar 4. Gambar 4. Grafik putaran terhadap efisiensi Efisiensi dari pompa adalah perbandingan antara daya air yang dihasilkan pompa dengan daya poros dari motor listrik. Pada saat putaran motor 2975 rpm efisiensinya 64,58%, 2500 rpm efisiensinya 37,12% dan 2000 rpm efisiensinya 18,15%. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi putaran motor untuk memutarkan pompa akan semakin tinggi efisiensinya. Untuk memutarkan pompa membutuhkan daya yangsemakin besar akan tetapi daya yang dibutuhkan untuk memutarkan pompa masih lebih rendah dengan daya yang dihasilkan pompa dan kecenderungannya meningkat 59

sehingga efisiensinya terlihat semakin meningkat. Meskipun debit yang dihasilkan dijaga konstan sebesar 74,3 m 3 /h tetapi pengaturan bukaan katub membuat tekanan yang keluar dari pompa juga semakin besar yang membuat daya yang dihasilkan pompa semakin besar. 4. Kesimpulan Setelah melakukan pengamatan dan analisis menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Semakin tinggi putaran motor yang digunakan untuk memutarkan pompa maka efisiensi pompa akan semakin naik. 2. Pada putaran yang tertinggi yaitu 2975 rpm didapatkan efisiensi sebesar 64,58%. 3. Pada putaran yang terendah yaitu 2000 rpm didapatkan efisiensi sebesar 18,15%. 5. Daftar Pustaka Galih Nurhadyan, Muchtar Karokaro, Tubagus Noor Rohmannudin, 2010, Analisa Kegagalan Shaft 17-4 PH Pada Pompa Sentrifugal 107-JC Di Pabrik 1 Plant Ammonia PT. Petrokimia Gresik, Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS. Tukiman, Puji Santoso, dan Ari Satmoko, 2013, Perhitungan Dan Pemilihan Pompa Pada Instalasi Pengolahan Air Bebas Mineral Iradiator Gamma Kapasitasa 200 Kci, Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir, PRPN BATAN, 14 November 2013. Torishima Pump Hand Book Jenny Delly, 2009, Pengaruh erature Terhadap Terjadinya Kavitasi Pada Sudu Pompa Sentrifugal, DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Vol. 1, No. 1, November 2009, ISSN : 2085-8817. Daniel Ortega Panjaitan, Tekad Sitepu, 2012, Rancang Bangun Pompa Hidran Dan Pengujian Pengaruh Variasi Tinggi Tabung Udara Dan Panjang Pipa Pemasukan Terhadap Unjuk Kerja Pompa Hidran, Jurnal e-dinamis, Volume II, No.2, September 2012, ISSN 2338-1035.. 60