BAB IV ANALISIS FORMULASI PENENTUAN UPAH MINIMUM KOTA SURABAYA DALAM PERKPEKTIF M{ASLAH}AH

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI NO. 17 TH 2005

2012, No.707.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

h: 1/12

BAB IV. A. Pengajuan Pemisahan Harta Bersama Antara Suami dan Isteri Sebagai Syarat Mutlak dalam Izin Poligami

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Hubungan Industrial. Proses Penentuan Upah, Dewan Pengupahan dan Kebutuhan Hidup Layak. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi

BAB III PENUTUP. Terwujudnya Kepastian Hukum Bagi Pekerja pada hakekatnya belum bejalan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar

Influencing Factor Determination of Fee and Prediksi UMP Provinsi of Bangka Belitung Archipelago Year 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan hanya pada bagaimana cara untuk menangani masalah-masalah

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG UPAH MINIMUM PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 65 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

BERITA RESMI STATISTIK


Inflasi tingkat Nasional sebesar 0,39 persen dengan inflasi tahun kalender 1,67 persen, dan inflasi year on year

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN SEPTEMBER 2016

42 Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum Ketenagakerjaan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) KOTA TEMBILAHAN DESEMBER 2016 INFLASI 0,02 PERSEN

KOTA METRO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

: 1. Menimbang : a. fahwa komponen dan pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup

KOTA METRO BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 1737 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KOTA BATAM TAHUN 2016 GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN AGUSTUS 2016

KOTA METRO BULAN JANUARI 2017 INFLASI SEBESAR 0,72 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN JANUARI 2017

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khususnya makanan, minuman, peralatan dan perlengkapan rumah

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA SURABAYA DAN PROSES PENENTUAN UPAH MINIMUM KOTA (UMK) KOTA SURABAYA TAHUN 2014

BAB IV ANALISIS. A. Penetapan UMK kabupaten lampung selatan terhadap peningkatan taraf hidup buruh

PETUNJUK TEKNIS SURVEI KEBUTUHAN HIDUP LAYAK (KHL) DAN PENTAHAPAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN HIDUP LAYAK (KHL)


BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Jenis Barang di Usaha Dagang Berutu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 191/KA/XI/2010 TENTANG BIAYA DINAS LAPANGAN DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN APRIL 2017 INFLASI SEBESAR 0,19 PERSEN

benda di sekitar pelajaran 5

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI OKTOBER 2014 INFLASI 0,51 PERSEN

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG BIAYA DINAS LAPANGAN DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB IV ANALISIS DATA A. Tata Cara Pelaksanaan Sulam Alis di Salon kecantikan Evi Beauty Galery Bandar Lampung

MODUL SURVEI PENGUPAHAN NASIONAL 2015 RUMAH DIAH PITALOKA (RDP)

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Kota Pasuruan Oktober 2014 Inflasi 0,25 Persen

BAB III PENUTUP. terhadap Upah pekerja/buruh di Kebon Hotspot Cafe belum diberikan oleh pihak

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN SEKSI PENYELENGGARAAN DIKLAT PANITIA DIKLAT PENGENALAN PEMBELAJARAN DAN KEHIDUPAN DI KAMPUS

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

MEKANISME PENGUSULAN DAN PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA. Diana Fajarwati ABSTRACT

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENELITIAN TERHADAP INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU KEPUTUSAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN OKTOBER 2015 INFLASI 0,13 PERSEN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

\\

BERITA RESMI STATISTIK

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 2802/H4/P/2009 TENTANG TATA TERTIB ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. barang kebutuhan sehari-hari khususnya makanan (sembako) bermacam jenis

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 65 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

BERITA RESMI STATISTIK

BAB II LANDASAN TEORI

BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,07 PERSEN


KOTA METRO BULAN MARET 2017 DEFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 561.4/78/2006 TENTANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

PROFIL KEMISKINAN MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia bertujuan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS FORMULASI PENENTUAN UPAH MINIMUM KOTA SURABAYA DALAM PERKPEKTIF M{ASLAH}AH A. Proses Penentuan Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya tahun 2014 Dalam proses pengupahan di kota Surabaya khusunya dalam hal Upah Minimum Kota (UMK) yang selanjutnya disingkat UMK, mempunyai beberapa acuan ataupun aturan mengenai penentuan upah kota, diantaranya mengacu pada peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 63 tahun 2013 tentang tata cara penetapan dan penangguhan Upah Minimum Kabupaten atau Kota di Jawa Timur dan surat edaran Gubernur Jawa Timur nomor : 560 / 17414 / 031 / 2013 tanggal 5 September perihal jadwal pelaksaan kegiatan penetapan Upah Minimum Kabupaten atau Kota tahun 2014 di Jawa Timur. 1 Dalam pelaksanaanya mengenai penentuan Upah Minimum Kota surabaya tahun 2014 Depan Pengupahan Kota Surabaya melakukan survei pasar dengan menindaklanjuti surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Timur dengan melakukan survey pasar tentang nilai kebutuhan hidup layak (KHL), karena ini sebagai salah satu syarat pokok untuk penentuan Upah Minimum Kota Surabaya, oleh karenanya Dewan Pengupahan Kota Surabaya melaksanakan Survey Kebutuhan Hidup Layak di tiga Pasar yang 1 Surat Edaran Gubernur Jawa Timur nomor : 560 / 17414 / 031 / 2013 tanggal 5 September perihal jadwal pelaksaan kegiatan penetapan Upah Minimum Kabupaten atau Kota tahun 2014 di Jawa Timur. 74

75 ada di kota Surabaya diantaranya yaitu ; Pasar Wonokromo, Pasar Soponyono Rungkut, dan Pasar Balongsari. Survey tersebut dilaksanakkan selama 2 bulan antara bulan September dan bulan Oktober 2013, dibawah ini akan kami paparkan dengan jelas mengenai mekanisme penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya tahun 2014 : 1. Mekanisme penetapan UMK 2014, memperhatikan tahapan sebagai berikut : a. Pembentukkan Tim Survey yang diketuai oles BPS dan pembuatan tata tertib survey oleh Dewan Pengupahan Kabupaten atau kota. b. Penentuan komponen dan paramater survey mengacu pada Permenakertrans Nomor : Per 17 / MEN / VIII / 2005, sedangkan obyek survey adalah pasar tradisional yang telah disepakati oleh Dewan Pengupahan Kabupaten / Kota. c. Penetapan KHL oleh Tim Survey Kabupaten atau Kota untuk dijadikan salah satu bahan pertimbangan perhitungan nilai usulan UMK tahun 2014. d. Pembahasan dan penetapan nilai UMK tahun 2014 oleh DPK untuk direkomendasikan kepada Bupati atau Walikota setempat. e. Pengusulan UMK tahun 2014 oleh Bupati atau Walikota kepada Gubernur dengan tembusan kepada DPP dan kepala Disnakertransduk.

76 f. Pembahasan dan penentuan nilai UMK tahun 2014 se Jawa Timur oleh DPP dengan memerhatikkan usulan Bupati atau Walikota untuk direkomendasikan kepada Gubernur. g. Penetapan nilai UMK Tahun 2014 oleh Gubernur. 2. Ketentuan Penetapan UMK Suarabaya Tahun 2014 a. Seluruh anggota tim survey harus memahami dan melaksanakan (kompeten) terhadap metode survey yang ditetapkan. b. Anggota tim survey harus mentaati tata tertib yang telah ditetapkan. c. Penetapan nilai akhir KHL dari 3 kali hasil survey pasar dibagi rata dituangkan dalam berita acara yang ditanda tangani oleh anggota tim survey yang mewakili masing-masing unsur. Dalam hal tidak semua unsur terwakili pedandatanganan dapat dan atau cukup ditanda tangani ketua saja. d. Pembahasan usulan UMK tahun 2014 oleh DPK dilakukan secara musyawarah mufakat, dan merekomendasikan satu angka kepada Bupati atau Walikota dengan mempertimbangkan : 1. Nilai KHL 2. Nilai UMK 2013 3. Inflasi 4. Produktivitas, pertumbuhan ekonomi, dan usaha yang paling tidak mampu (marginal) di Kabupaten atau Kota 5. Kondisi pasar kerja 6. Kemampuan perusahaan

77 e. Hasil pembahasan dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota DPK yang mewakili 3 (tiga) unsur SP atau SB, Asosiasi pengusaha dan pemerintah. f. Dalam hal pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan oleh DPK maka Bupati atau Walikota mengambil keputusan atas pertimbangan BPS setempat. g. Bupati atau Walikota menyampaikan usulan UMK Tahun 2014 kepada Gubernur dengan tembusan kepada ketua DPP dan kepala Disnakertransduk, dilampiri : 1. Berita acara penetapan KHL 2. Berita acara hasil pembahsan Dewan Pengupahan Kbupaten atau Kota 3. Rekap KHL 3 (tiga) pasar yang di survey 4. Memperhatikan PDRB 5. Inflasi h. Dalam hal usulan UMK Tahun 2014 yang tidak memenuhi kaidah logika ekonomi (terjadi ketidak layakan dengan usulan UMK daerah sekitarnya) maka DPP merekomendasikan kepada Gubernur untuk mengkoordinasikan dengan Bupati atau Walikota yang bersangkutan. i. Usulan UMK 2014 dari Bupati atau Walikota harus memperhatikan dan jadwal yang sudah ditentukkan. Jika dalam sampai batas akhir Bupati atau Walikota yang bersangkutan tidak menyampaikan usulan

78 UMK tahun 2014 atau tidak sesuai ketentuan tersebut pada huruf D, maka Gubernur Jawa Timur meperingatkan sampai 3 (tiga) Kali. j. Apabila peringatan tersebut tetap tidak dipenuhi sampai dengan saat pemantapan akhir, maka UMK tahun 2014 untuk Daerah tersebut dtetapkan oleh Gubernur menggunakan UMK Tahun sebelumnya (UMK 2013) k. UMK tahun 2014 berlaku mulai tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. B. Analisis Al-Mas}lah}ah terhadap Upah Minimum Kota (UMK) Kota Surabaya tahun 2014 Dalam pembahasan mas}lah}ah, al-ima>m al-sha>t}ibi> dalam kitabnya al- Muwa>faqa>t membagi al-maslahah menjadi tiga bagian yaitu : a. Da}ru>riyah (Primer) Yang dimaksud da}ruriyah adalah mas}lah}ah yang yang berkorelasi erat dengan terjaganya kehidupan agama dan dunia, sehingga stabilitas kemaslahatan agama dan dunia itu sangat tergantung pada terealisasinya mas}lah}ah da}ruriyah itu 2. Masl}ah}ah da}ru>riyah ini termanifetasi dalam penjagaan yang sangat utuh terhadap lima hal, agama, jiwa, keturunan, harta dan akal. Mas}lah}ah da}ru>riyah dalam hal ini termanifetasi dalam penjagaan yang sangat utuh terhadap lima hal, agama, jiwa, keturunan, harta dan akal. Rinciannya sebagaimana 2 Al- Sha>t}ibi>, al-muwa>faqa>t fi Ushul al- Syari ah, (Kairo: Mustafa Muhammad, t.th.), 221.

79 berikut. Dalam hal penjagaan agama, Allah mensyariatkan kewajiban beriman pada rukun-rukun agama, adanya kewajiban sholat, zakat, haji, puasa, termasuk juga pensyariatan menyiarkan agama Islam, kewajiban jihad jika posisi agama dalam keadaan terancam, adanya sangsi bagi orang murtad dan syariat-syariat lainnya yang menjadi tiang agama. Penjagaan jiwa termanifestasi dalam pensyariatan pernikahan, termasuk juga adanya perintah untuk memakan makanan yang halal dan melarang menkonsumsi makanan yang haram. Keturunan dijaga diantaranya dalam bentuk penyariatan pernikahan secara sah, dan melarang perbuatan zina dan tindakan aborsi. Dalam hal penjagaan harta, Allah membolehkan proses transaksi yang sangat beragam asalkan tidak merugikan salah satu pihak. Begitu juga Allah melarang keras segala bentuk pencurian dan mensyariatkan sanksi bagi pelaku pencurian tersebut. Sedangkan akal dijaga diantaranya dalam bentuk penyariatan larangan meminum minuman-minuman keras dan semacamnya yang bisa membuat seseorang kehilangan kesadaran. 3 b. Ha>jiyah (Sekunder) Yang dimaksud ha>jiyah adalah mas}lah}ah yang dibutuhkan oleh manusia agar terlepas dari kesusahan dan kesulitan yang akan menimpa mereka, dan andaikan mas}lah}ah itu tidak terealisasi maka 3 Abdul Karim Zaidan Tahqiq, al-wajiz fi Ushul Fiqh, (Beirut : Muassasah ar-risalah Riyadl, 2011), 379-380.

80 tidak sampai merusak tatanan kehidupan manusia, akan tetapi hanya menyebabkan manusia jatuh pada jurang kesulitan dan kesempitan 4. Dalam terminologi Imam Syatibi, mas}lah}ah hajiyah ini bisa masuk pada ranah ibadah, a>dah, mu a>malah dan jina>yah. Sedangkan dalam penentuan Upah Minimum Kota (UMK), harus melihat pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 78 tahun 2013 tentang Upah Minimum Kabupaten atau Kota di Jawa Timur tahun 2014 yang sudah disahkan oleh Gubernur Jawa Timur pada tanggal 20 Nopember 2013 menetapkan bahwa besaran pah Minimum Kota Surabaya pada tahun 2014 sejumlah Rp. 2.200.000,- (Dua Juta Dua Ratus Ribu) per bulan. Dimana Hasil tersebut didasarkan antara lain pada KHL kota Surabaya tahun 2014 yang sudah ditetapkan tentang besarnya nilai KHL nya, yang telah selesai dilaksanakan survey mengenai KHL pada September dan Oktober tahun 2013, inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Komponen-kompenen yang di survey yang menjadi dasar pijakan penetuan KHL diantaranya ada 60 (enam puluh) item yang di bagi menjadi 7 (tujuh) bagian diantaranya ; Makanan dan Minuman, Sandang, Perumahaan, Pendidikan, Kesehatan, Transportasi, Rekreasi dan Tabungan. prediksi nilai KHL bulan Desember 2013 sebesar Rp. 1.763.180,47 ( satu juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu seratus delapan puluh rupiah empat puluh tujuh sen ), asumsi inflasi RAPBN tahun 2014 sebesar 5,5% dan pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tahun 2014 sebesar 7,5%. Maka UMK ditetapkan sebesar Rp. 4 Ibid. 380

81 2.199,633,75 ( dua juta seratus sembilan ribu enam ratus tiga puluh tiga rupiah tujuh puluh lima sen ) dibulatkan menjadi Rp. 2.200.000,- ( dua juta dua ratus ribu ) per bulan. Dari besaran nilai KHL tersebut terdapat 7 item yang menjadi bahan untuk survey di lapangan seperti yang penulis sebutkan diatas tadi, diantaranya yaitu: a) Makanan dan Minuman Dari makanan dan Minuman yang menjadi bahan utama survei KHL dengan menyurvei 11 jenis makanan dan minuman rata-rata yang menjadi objek penelitian yang digunakan sebagai acuan untuk melihat nilai KHL ini yaitu barang yang mayoritas kualitasnya barang yang baik. Sebelas diantaranya adalah: beras, sumber protein, kacangkacangan, susu bubuk, gula pasir, minyak goreng, sayuran, buahbuahan, karbohidrat lain, teh dan bumbu-bumbuan. Diantara makanan dan minuman yang paling banyak dikonsumsi dan sangat dibutuhkan adalah beras. Beras merupakan makanan pokok masyarakat kota Surabaya. Makanan yang harus selalu dikonsumsi setiap harinya. Masyarakat surabaya akan terancam kehidupannya bila tidak mengkonsumsi nasi yang bahan mentahnya adalah beras. Dengan demikian, kebutuhan terhadap beras menjadi sangat penting dan krusial. Ketiadaaan, yang bisa jadi desebabkan oleh ketidak mampuan untuk membeli, beras akan menimbulkan kerusakan pada jiwa, yaitu kematian (alpanya hifz} al-nafs). Oleh karena itu, secara tidak langsung

82 beras merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai almas}lah}ah al-d}oru>riyah. Sedangkan makanan dan minuman selain beras hanya sebagai pelengkap saja. Namun keberadaanya juga cukup penting. Karena jika tidak dipenuhi akan menimbulkan kesulitan bagi kehidupan masyarakat kota surabaya. Dengan demikian, pemenuhan terhadap makanan dan minuman selain beras adalah upaya untuk mencapai almaslahah al-hajiyah. b) Sandang Dalam hal sandang yang menjadi salah satu pijakan untuk menentukan KHL meliputi 13 item yang menjadi dasar untuk penetuan KHL yang meliputi;celana panjang/rok/pakaian muslim, celana pendek, ikat pinggang, kemeja lengan pendek, kaos oblong/bh, celana dalam, sarung/kain panjang, sepatu, kaos kaki, perlengkapan pembersih sepatu, sandal jepit, handuk mandi dan perlengkapan ibadah. Dari beberapa macam pakaian yang disurvey, beberapa diantaranya masuk kategori kebutuhan al-d}aru>riyah seperti pakaian muslim dan perlengkapan ibadah. Kebutuhan tersebut sangat dibutuhkan bagi masyarakat kota surabaya, terutama yang beragama islam untuk ibadah dan menutup aurat. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka upaya hifz} al-di>n tidak akan tercapai dan al-mas}lah}ah al-d}aru>riyah tidak tercapai.

83 Sedangkan jenis-jenis pakaian yang lain seperti sepetu,sandal jepit, kaos kaki dan perlengkapan pembersih sepatu masuk kategori kebutuhan tertier (tah}si>niah). Karena bila barang-barang tersebut tidak terpenuhi, praktik keagamaan masyarkat muslim Surabaya tidak akan terganaggu (hifz} al-di>n tetap terjaga) dan masyarat surabaya tidak akan mengalami kesulitan. Barang-barang tersebut hanya sebagai pelengkap saja. c) Perumahan Kategori yang ke tiga ini mensurvey kebutuhan mengenai perumahan atau tempat untuk tinggal, disini di survei mulai dari sewa kamar sampai dengan isi perlengkapan rumah dan dapur ini mencapai 26 point. Diantara kebutuhan-kebutuhan yang masuk ketegiru perumahan ialah: sewa kamar, dipan/tempat tidur, perlengkapan tidur, seprei dan sarung bantal, meja dan kursi, lemari pakaian, sapu, perlengkapan makan, ceret alumunium, wajan alumunium, panci alumunium, sendok masak, rice cooker ukuran ½ liter, kompor dan perlengkapannya, gas elpiji, ember plastik, gayung plastik, listrik, bola lampu hemat energi, air bersih, sabun cuci pakaian, sabun cuci piring, strika, rak piring portable plastik, pisau dapur dan cermin. Dalam hal ini, ada beberapa barang yang masuk dalam kategori ha>jiyah seperti sewa kamar, listrik, rice cooker, dan gas elpiji. dikatakan ha>jiyah karena yang masuk dalam kategori ini sebagai bentuk manusia agar terlepas dari kesusahan dan kesulitan yang akan

84 menimpa mereka, dan andaikan mas}lah}ah itu tidak terealisasi maka tidak sampai merusak tatanan kehidupan manusia yang lima, akan tetapi hanya menyebabkan manusia jatuh pada jurang kesulitan dan kesempitan. Selain itu, beberapa barang masuk kategori tah}si>niyah karena keberadaannya hanya sebagai pelengkap semata. Jika barang-barang yang diantaranya; lemari pakaian, meja dan kursi, seprei dan sarung bantal, tidak dipenuhi, kebutuhan primer manusia yang lima tidak akan tercederai dan masyarakat Surabaya juga tidak akan menemui kesulitan. d) Pendidikan Dari hasil survey yang sudah dilaksanakan dalam point ini hanya men cangkup 2 aspek saja, buku bacaan dan ballpoint yang dimasukkan dalam kategori pendidikan, padahal sesungguhnya kategori pendidikan ini menurut penulis ini masuk dalam kategori Da}ru>riyah (Primer) sehingga jika dalam hal ini tidak bisa dipenuhi maka hal ini tidak dapat menjaga agama, dengan pendidikan manusia akan bisa menjaga agama. e) Kesehatan Dalam hal kesehatan, barang-barang yang disurvey meliputi;sarana kesehatan (pasta gigi, sabun mandi, sikat gigi sampo,dan pembalut) deodorant, obat anti nyamuk, potong rambut

85 dan sisir. Dari beberapa barang tersebut, semuanya masuk kategori kebutuhan pelengkap saja. Jika barang-barang tersebut tidak dipenuhi, kebutuhan primer manusia yang lima tidak akan tercederai dan masyarakat Surabaya juga tidak akan menemui kesulitan. f) Transportasi Kategori transportasi disini berkenaan dengan tarif angkutan umum. Mengingat kota surabaya merupakan kota industri dimana masyarakat kebanyakan mengandalkan transprotasi umum. Kebutuhan terhadap transprortasi ini merupakan kebutuhan yang bersifat h}a>jiya>t. Karena apabila kebutuhan terhadap transprortasi itu tidak dipenuhi tidak mencederai kebutuha dasar manusia yang lima, namun masyarkat surabaya akan mengalami kesulitan dalam berkatifitas. g) Rekreasi dan tabungan Poin terakhir yang disurvey dalam penentuan KHL masyarakat kota surabaya adalah rekreasi dan tabungan. Dua hal tersebut merupakan kebutuhan pelengkap (tah}siniya>t). bila dua hal itu tidak dipenuhi, kebutuhan primer manusia yang lima tidak akan tercederai dan masyarakat Surabaya juga tidak akan menemui kesulitan. Dari uraian di atas bisa diambil kesimpulan bahwa sebagian besar dari hal-hal yang disurvey dalam menentukan KHL yang nantinya akan menjadi pertimbangan untuk menentukan UMK kota Surabaya adalah bersifat d}aru>riya>h dan h}a>jiyah. Dikatakan d}aru>riyah karena berkenaan dengan

86 kebutuhan primer manusia seperti nyawa dan agama, seperti pemenuhan kebutuhan pokok dan pakaian untuk menutup aurat. Dan dikatakan h}a>jiyah karena apabila tidak dipenuhi, masyarakat kota Surabaya akan mengalami kesulitan dan kesukaran, seperti pemenuhan jasa transportasi dan tempat tinggal. Poin-poin yang masuk kategori d{aru>riyah meliputi sebagian makanan, sebagaian sandang dan pendidikan. Dimana tiga hal itu merupakan hal yang amat pokok yang harus dipenuhi. Sedangkan poin-poin yang masuk kategori h{a>jiyah ialah sebagian makanan, perumahan, sebagian sandang dan transportasi. Hal-hal tersebut menjadi kebutuhan rutinitas, seperti halnya transprotasi. Bila hal-hal itu tidak dipenuhi masyarakat kota surabaya akan mengalami kesukaran dalam hidupnya. Maka karena itu UMK ditetapkan sebesar Rp. 2.199,633,75 ( dua juta seratus sembilan ribu enam ratus tiga puluh tiga rupiah tujuh puluh lima sen ) dibulatkan menjadi Rp. 2.200.000,- ( dua juta dua ratus ribu ) per bulan tentu akan memberikan kemaslahatan bagi surabaya mengingat prediksi nilai KHL bulan Desember 2013 sebesar Rp. 1.763.180,47 ( satu juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu seratus delapan puluh rupiah empat puluh tujuh sen ), asumsi inflasi RAPBN tahun 2014 sebesar 5,5% dan pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tahun 2014 sebesar 7,5%.