PEMBERIAN MIKROMINERAL, VITAMIN, DAN JUS Shinta Dwi Kurnia, Tyas Rini Saraswati, Sri Isdadiyanto, 43-47

dokumen-dokumen yang mirip
Shinta Dwi Kurnia*, Koen Praseno*, Kasiyati* *Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN KOMBINASI MIKROMINERAL

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

Kadar High Density Lipoprotein (HDL) Telur Puyuh Jepang (Coturnix japonica L.) setelah Pemberian Tepung Kunyit (Curcuma longa L.

Indeks Kuning Telur dan Nilai Haugh Unit Telur Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) Hasil Pemeliharaan dengan Penambahan Cahaya Monokromatik

PENDAHULUAN. telurnya karena produksi telur burung puyuh dapat mencapai

KADAR PROTEIN TELUR PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) SETELAH PEMBERIAN CAHAYA MONOKROMATIK

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

PENDAHULUAN. puyuh (Cortunix cortunix japonica). Produk yang berasal dari puyuh bermanfaat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peubah* Konsumsi Ekstrak Daun Konsumsi Saponin

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Konsumsi Ransum. Tabel 8. Rataan Konsumsi Ransum Per Ekor Puyuh Selama Penelitian

Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2 Nomor 1 Februari 2017 e-issn ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/index p-issn

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat

PENGARUH SUPLEMENTASI BETAIN DALAM RANSUM RENDAH METIONIN TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Jurusan/Program Studi Peternakan

I. PENDAHULUAN. Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke. dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

PENGARUH PENAMBAHAN FITASE DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BURUNG PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)

Pengaruh Pemberian Mengkudu (Morinda citrifolia L.)...Cempaka Putri Suciningtyas

PENGGUNAAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI DAN EFISIENSI PAKAN AYAM PEDAGING

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KANDUNGAN KOLESTEROL, HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN DARAH BURUNG PUYUH DENGAN PEMBERIAN ADITIF CAIR BUAH NAGA MERAH SKRIPSI

PENGARUH FREKUENSI DAN AWAL PEMBERIAN PAKAN TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA PUYUH BETINA (Coturnix coturnix japonica) SKRIPSI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pendapatan perkapita masyarakat, kebutuhan bahan makanan semakin

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena

EFFECT OF ADDITION OF DURIAN SEED MEAL IN FEED TO THE FEED CON- SUMPTION, HEN DAY PRODUCTION AND FEED CONVERSION ON QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

Yosi Fenita, Irma Badarina, Basyarudin Zain, dan Teguh Rafian

PENGARUH JENIS BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) DENGAN PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI PERIODE BERTELUR

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA

THE EFFECT OF ADDITION DURIAN SEED FLOUR IN FEED ON FEED CONSUMPTION, BODY WEIGHT GAIN, AND CARCASS PERSENTAGES OF QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telurnya. Jenis puyuh yang biasa diternakkan di Indonesia yaitu jenis Coturnix

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016

I. PENDAHULUAN. ayam broiler. Ayam broiler merupakan jenis unggas yang berkarakteristik diantara

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Air Minum Mengandung Sari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) terhadap Edible dan In-Edible Ayam Broiler

TINJAUAN PUSTAKA Probiotik

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Hartini Tiono, dr., M.Kes

Kadar Protein Daging Pada Keturunan Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) Betina (F1) Dari Induk Yang Diberi Suplemen Serbuk Kunyit Dalam Pakan

Efektivitas Penambahan Zeolit dalam Ransum terhadap Performa Puyuh Petelur Umur 7-14 Minggu

THE EFFECT OF LIGHT COLOR ON FEED INTAKE, EGG PRODUCTION, AND FEED CONVERSION OF JAPANESE QUAIL (Coturnix-coturnix japonica) ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

Suplementasi Tepung Jangkrik Sebagai Sumber Protein Pengaruhnya Terhadap Kinerja Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

PANJANG DAN BOBOT OVIDUK SETELAH PEMBERIAN TEPUNG KUNYIT DAN TEPUNG IKAN PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) ABSTRAK

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

PENGARUH SISTEM KANDANG BERTINGKAT DAN PENGGUNAAN AMPAS TEH HITAM DALAM RANSUM TERHADAP TINGKAH LAKU PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) SETELAH PEMBERIAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma longa L.) PADA PAKAN

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG BUNGKIL INTI SAWIT SKRIPSI WIDYA PITA LOKA E

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pakan ternak sehingga diperlukan penggunaan pakan alternatif. Sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

3 PERFORMA DAN KUALITAS TELUR PUYUH YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG STEROL DARI TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus) DAN MURBEI (Morus alba)

SUPLEMENTASI BEBERAPA PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER PERIODE AKHIR

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

PENGARUH PEMBERIAN TINGKAT PROTEIN RANSUM PADA FASE GROWER TERHADAP PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

PEMANFAATAN TEPUNG PUPA ULAT SUTRERA (Bombyx mori) UNTUK PAKAN PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) JANTAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH:

KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

PENDAHULUAN. terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar

PENGARUH PEMBERIAN FEED SUPPLEMENT VITERNA PADA AIR MINUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM PEDAGING

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dan diusahakan sebagai usaha sampingan maupun usaha peternakan. Puyuh

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN MIKROMINERAL (Fe, Co, Cu, Zn), VITAMIN (A, B 1, B 12, C) DAN JUS MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP KONSUMSI PAKAN, BOBOT LEMAK ABDOMINAL DAN JUMLAH FOLIKEL OVARIUM YANG BERKEMBANG PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica L.) Shinta Dwi Kurnia, Tyas Rini Saraswati, Sri Isdadiyanto Program Studi Magister Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang Email : shintadwi90@gmail.com ABSTRACT The purpose of the research was evaluated feed consumption, abdominal fat and amount mature folliclesfrom cultivated with combination solution of microelements (Fe, Co, Cu, Zn), vitamins (A, B 1, B 12, C) and morinda juice (Morinda citrifolia L.) as drinking water to optimization the productincultivation of the quail. Sixty quails (Coturnix coturnix japonica L.) fourteen days were divided into four treatments of combination solution microelements, vitamins and morinda juice with 15 quails in each treatments. The treatments were control, microelements and vitamins, morinda juice, and minroelements, vitamins and morinda juice. Experimental data were analyzed by using ANOVA based on completely randomized design. The result showed that combination solution of microelements, vitamins and morinda juice significant in feed consumption. Morinda juice increased feed consumption so that solution must not be used in cultivation technique of quail. Microelements and vitamins combination decreased feed consumption but not influential to mature follicles. Keywords: microelements, vitamins, morinda juice, Coturnix coturnix japonica L. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi pakan, bobot lemak abdominal dan jumlah folikel ovarium yang berkembang pada puyuh hasil pemeliharaan dengan suplementasi mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn), vitamin (A, B 1, B 12, C) dan jus mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai air minum dalam rangka pemeliharaan untuk meningkatkan produktivitas puyuh. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica L.) dengan jumlah 60 ekor puyuh betina umur 14 hari. Penambahan mikromineral, vitamin dan jus mengkudu pada air minum diberikan secara ad libitum. Puyuh dibagi menjadi 4 kelompok percobaan masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor puyuh, yaitu kontrol, mikromineral dan vitamin, jus mengkudu, dan campuran mikromineral, vitamin dan jus mengkudu. Data yang diperoleh diolah menggunakan anova dengan dasar rancangan acak lengkap. Pemberian mikromineral, vitamin dan jus mengkudu berpengaruh terhadap konsumsi pakan. Pemberian jus mengkudu meningkatkan konsumsi pakan sehingga pemberian jus mengkudu tidak dianjurkan dipakai dalam teknik budi daya puyuh. Campuran mikromineral dan vitamin menurunkan konsumsi pakan tetapi tidak mempengaruhi jumlah folikel yang berkembang. Kata kunci : mikromineral, vitamin, jus mengkudu, Coturnix coturnix japonica L. 43

Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XXIII, Nomor 2, Oktober 2015 Pendahuluan Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) merupakan unggas yang dibudidayakan untuk diambil telur dan dagingnya karena pemeliharaannya sangat mudah, konsumsi pakan sedikit, pertumbuhannya cepat, dan pada umur 41 hari sudah bertelur. Telur puyuh memiliki kandungan protein 13,1%. Peningkatan potensi produksi puyuh dapat dilakukan dengan melakukan manajemen pemeliharaan yang baik. Salah satu cara yang dicoba untuk meningkatan produktivitas adalah dilakukannya penelitian melalui pengaturan air minum. Penambahan mikromineral, vitamin dan jus buah mengkudu sebagai air minum diharapkan dapat memberi hasil yang optimal. Mikromineral diperlukan oleh hewan untuk memelihara fungsi tubuh, mengoptimalkan pertumbuhan, reproduksi, dan respon imunitas yang tepat. Kekurangan unsur mikromineral dapat menyebabkan penurunan performa produksi yang sangat nyata (Murwani, 2008). Vitamin tergolong mikronutrisi yang sangat dibutuhkan bagi metabolisme normal pada hewan untuk mencapai kesehatan yang optimal. Kekurangan vitamin pada puyuh dapat menimbulkan kerugian pada masa produksi, sebagai contoh ternak akan lebih mudah terserang penyakit sehingga menurunkan produktivitas bahkan mengalami kematian (Listyowati, 2000). Mengkudu (Morinda citrifolia) mengandung zat aktif utama yaitu polisakarida, scopoletin, asam askorbat, β-karoten, l-arginin, dan enzim proxeronase dari suatu alkaloid pro-xeronin (Kamiya dkk., 2004). Mengkudu (Morinda citrifolia) diketahui memiliki aktivitas anti mikroba, anti jamur, anti protozoa, anti diabetes, anti oksidan, anti hipertensi, anti diare, dan mempercepat penyembuhan luka (Adnyana et al., 2004; Gautam et al., 2007; Mesia et al., 2008;Jainkittivong et al., 2009; Nayak et al., 2009; Gilani et al., 2010). Pemberian mikromineral, vitamin dan jus mengkudu dikaitkan dengan tingkat produktivitas puyuh. Produktivitas dapat dilihat dari konsumsi pakan harian, bobot lemak abdominal dan jumlah folikel yang berkembang. Kombinasi larutan mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn) dan vitamin (A, B 1, B 12, C) dosis normal berpotensi meningkatkan karakteristik kualitas telur puyuh (Kurnia dkk., 2012). Oleh karena itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenani potensi formula yang terdiri atas mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn), vitamin (A, B 1, B 12, C) dan jus mengkudu terhadap produktivitas melalui konsumsi pakan harian, bobot lemak abdominal dan jumlah folikel yang berkembang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn), vitamin (A, B 1, B 12, C) dan jus mengkudu sebagai air minum terhadap tingkat produktivitas melalui jumlah folikel yang berkembang. Metodologi Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica L.) dengan jumlah 60 ekor puyuh betina umur 14 hari. Puyuh diaklimasi selama dua minggu pada kandang sangkar untuk menyesuaikan dengan kandang percobaan dan 44

manajemen percobaan. Perlakuan kombinasi mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn), vitamin (A, B 1, B 12, C) dan jus mengkudu dalam air minum diberikan pada puyuh selam 12 minggu, mulai dari umur 4 minggu hingga 16 minggu. Perlakuan air minum diberikan secara ad libitum. Puyuh dibagi menjadi 4 kelompok percobaan masing-masing terdiri dari 15 ekor puyuh, yaitu: - P0 : kontrol - P1 : mikromineral dan vitamin (Fe 80 ppm; Co 22 ppm; Cu 5 ppm; Zn 40 ppm; vitamin A 6000 IU; vitamin B 1 0,4 mg; vitamin B 12 0,003 mg; vitamin C 1050 mg) - P2 : jus mengkudu (jus mengkudu 10%) - P3 : mikromineral, vitamin dan jus mengkudu (Fe 80 ppm; Co 22 ppm; Cu 5 ppm; Zn 40 ppm; vitamin A 6000 IU; vitamin B 1 0,4 mg; vitamin B 12 0,003 mg; vitamin C 1050 mg; jus mengkudu 10%) Data dalam penelitian ini meliputi konsumsi pakan, bobot lemak abdominal dan jumlah folikel yang berkembang. Konsumsi pakan harian diperoleh dari awal perlakuan hingga minggu ke-15. Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. dengan uji lanjut jarak berganda Duncan pada taraf signifikansi 95%. Semua analisis data dikerjakan dengan prosedur GLM (general linear model) pada program SAS (Anwar, 2006). Hasil dan Pembahasan Hasil data kkonsumsi pakan harian, bobot lemak abdominal dan jumlah folikel yang berkembang ditampilkan pada Tabel 1. Pemberian mikromineral, vitamin dan jus mengkudu berpengaruh pada konsumsi pakan harian, namun kombinasi tidak mempengaruhi bobot lemak abdominal dan jumlah folikel yang berkembang. Penggunaan kandang dan perlengkapannya seragam sehingga semua hewan uji memperoleh pencahayaan yang sama. Tingkat konsumsi pakan puyuh dipengaruhi oleh tingkat energi dan palatabilitas pakan pada puyuh. Pakan yang diberikan sesuai dengan periode pertumbuhan puyuh. Penyeragaman hewan dilakukan dengan penggunaan hewan uji dari strain, umur dan jenis kelamin yang sama Tabel 1. Hasil pengamatan pengaruh pemberian mikromineral, vitamin dan jus mengkudu terhadap konsumsi pakan harian, bobot lemak abdominal dan jumlah folikel yang berkembang Variabel Perlakuan P0 P1 P2 P3 Kons. Pakan (g/ekor/hr) 21.27 b ± 0.03 20.80 c ± 0.16 22.25 a ± 0.19 20.94 c ± 0.12 Bobot Lemak abdominal (g) 0.75 a ± 0.38 0.66 a ± 0.31 0.54 a ± 0.13 0.62 a ± 0.16 Jumlah Folikel yang Berkembang 3.70 a ± 0.30 3.90 a ± 0.60 3.66 a ± 0.47 3.63 a ± 0.42 Keterangan: Angka dengan superskrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan perbedaan tidak nyata pada taraf uji 95%: P0: puyuh kontrol; P1: puyuh yang diberi kombinasi mikromineral (Fe, Co, 45

Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XXIII, Nomor 2, Oktober 2015 Cu, Zn) dan vitamin (A, B 1, B 12, C); P2: puyuh yang diberi jus mengkudu; P3: puyuh yang diberi kombinasi mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn), vitamin (A, B 1, B 12, C) dan jus mengkudu Hasil analisis pemberian mikromineral, vitamin dan jus mengkudu terhadap konsumsi pakan harian menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0.05). Pemberian larutan P1 dan P3 dapat menurunkan konsumsi pakan harian sedangkan pemberian jus mengkudu meningkatkan konsumsi pakan. Pemberian mikromineral dan vitamin (P1) lebih efektif menurunkan konsumsi pakan. Fungsi dari mikromineral dan vitamin adalah sebagai koenzim dan kofaktor dalam metabolisme.hal ini disebabkan kandungan saponin, antrakuinon dan alkaloid pada jus mengkudu yang bekerja sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhimurium dalam saluran pencernaan, sehingga kerja saluran pencernaan optimal. Smithard (2002) menyatakan bahwa saponin dapat meningkatkan permeabilitas mukosa usus, sehingga meningkatkan penyerapan zat makanan. Konsumsi pakan yang rendah kemungkinan terjadi karena nutrisi yang diperlukan oleh puyuh tersebut telah terpenuhi. Hal ini dapat disebabkan oleh manfaat dari vitamin dan mikromineral pada larutan perlakuan yang berfungsi mengoptimalkan metabolisme. Suplementasi mineral pada puyuh digunakan untuk memelihara tekanan osmotik cairan tubuh, menjaga kepekaan saraf dan otot, mengatur transport zat makanan dalam sel, kofaktor enzim, dan mengatur metabolisme. Konsumsi pakan paling tinggi pada perlakuan dengan penambahan jus mengkudu (P2) yaitu 46 22.25 g/ekor/hari. Ekstrak mengkudu yang bekerja pada sistem kekebalan inang dapat meningkatkan kemampuan sel-sel kekebalan dalam mengatasi berbagai stres lingkungan (Murwani, 2008). Faktor dominan pada proses metabolisme adalah status pakan. Apabila kualitas dan kuantitas pakan hewan baik, maka produk metabolismenya juga baik (Praseno, 2001). Hasil analisis pemberian mikromineral, vitamin dan jus mengkudu tidak berbeda nyata (P>0.05) pada bobot lemak abdominal dan jumlah folikel yang berkembang pada puyuh. Pakan berperan dalam pembentukan lemak pada tubuh. Kelebihan yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein dalam pakan akan disimpan sebagai lemak tubuh apabila kebutuhan energi telah terpenuhi. Pada unggas lemak cadangan dibagi menjadi dua yaitu lemak subkutan dan lemak abdominal. Bobot lemak abdominal yang tidak berbeda antara kontrol dan perlakuan dapat disebabkan karena kondisi tubuh puyuh dalam keadaan baik dan bebas dari cekaman. Jumlah folikel yang berkembang menunjukkan perbedaan tidak nyata (P>0.05) menandakan bahwa dengan peningkatan konsumsi pakan pada pemberian jus mengkudu tidak mempengaruhi jumlah folikel yang mature. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mikromineral dan vitamin efektif digunakan sebagai alternatif suplemen

untuk puyuh dan berpotensi meningkatkan produktivitas puyuh. Daftar Pustaka Adnyana, I.K., Yulinah, E., Soemardji,A.A., Kumolosari,E., Iwo, M.I., Sigit,J.L., Suwendra. 2004. Uji aktivitas antidiabetesekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L.).Acta Pharm. Indonesia. 29:2004-2043. Anwar, S. 2006. Analisa Statistik Menggunakan Aplikasi SAS. Semarang: UNDIP Press. Gautam, R., Saklani, A., Jachak, S.M. 2007. Indian medicinalplants as a source of antimycobacterial agents. Journal Ethnopharmacol110:200-234. Gilani, A.H.,Mandukhail, S.R., Iqbal, J., Yasinzai, M., Aziz, N., Khan, A., Rehman,N. 2010. Antispasmodic andvasodilator activities of Morinda citrifolia root extractare mediated through blockade of voltage dependentcalcium channels. BMC Complementary andalternative Medicine 10:1-9. Jainkittivong, A., Butsarakamruha, T., Langlais,R.P. 2009.Antifungal activity of Morinda citrifolia fruit extractagainst Candida albicans. Oral Surg Oral Med OralPathol Oral Radiol Endod. 108:394-398. Kamiya, K., Tanaka, Y., Endang, H., Umar, M., Satake,T. 2004. Chemical constituent of Morinda fruits inhibit cooper-induced low density. lipoprotein oxidation. Journal Agriculture Food Chemistry22.52.19:5843-5848. Kurnia, S.D., Praseno, K., Kasiyati. 2012. Indeks kuning telur (IKT) dan Haugh Unit (HU) telur puyuh hasil pemeliharaan dengan pemberian kombinasi larutan mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn) dan vitamin (A, B 1, B 12, C) sebagai drinking water. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Volume XX No 2 Oktober 2012. Mesia, G.K., Tona, G.L., Nangka, T.H., Cimanga, R.K., Apers, S., Cos, P., Maes, L., Pieters, L., Vlietinck,A.J. 2008. Antiprotozoaland cytotoxic screening of 45 plant extracts fromdemocratic Republic of Congo. J Ethnopharmacol115:409-415. Murwani, R. 2008. Aditif Pakan: Aditif Alami Pengganti Antibiotik. Semarang: Unnes Press. Nayak, B.S.,Sandiford, S.,Maxwell,A. 2009. Evaluation ofwound healing activity of ethanolic extract of Morindacitrifolia L. Leaf. Evid Cased Alternat Med 6:351-356. Praseno, K. 2001. Fisiologi Hewan. Semarang: Universitas Diponegoro. Smithard, R. 2002. Secondary plant metabolites in poultry nutrition. New York: CABI Publishing. 47