HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG DAN PENDORONG DENGAN PEMERIKSAAN TES IVA BAGI WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SOLOK TAHUN 2015 Abd. Gafar, Syahrial, Devi Yanti (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The aim of research was to determine the relationship among predisposing, enabling and reinforcing the IVA test examination. The method used the Dominant Less Dominant. The implementation date was at 15 June to 10 July 2015. The population and sample were women on childbearing age. The data were analyzed by using Chisquare and content analysis. The results of the study was less majority (44%) of respondents knowledgeable high, more than a majority (58%) of respondents have a positive attitude, majority (50%) of respondents have a positive motivation, less than a majority (35%) of respondents support the family, the majority (71 %) of respondents said there was the role of health workers, a fraction (20%) of respondents never examine IVA test. There was a relationship between knowledge, attitude, motivation, resources, the role of health care workers and family roles with IVA examination in Solok public health at 2015. Keywords: Examination IVA, predisposition factors, Support and Drivers Di Indonesia pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan metoda IVA sudah merupakan program yang harus dilaksanakan. Di Kota Solok target 80% yang dicanangkan secara Nasional baru terealisasi 49,95. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposisi, pendukung dan pendorong dengan pemeriksaan tes IVA. Metode yang digunakan adalah Dominant Less Dominant. Pelaksanaan tanggal 15 Juni - 10 Juli tahun 2015. Populasi dan sampel wanita pasangan usia subur. Data dianalisis dengan Chi- square dan konten analisis. Hasil penelitian Kurang sebagian (44 %) responde n berpengetahuan tinggi, lebih dari sebagian (58 %) responden mempunyai sikap positif, Sebagian (50 %) responden mempunyai motivasi positif, kurang dari sebagian (35 %) responden mendapat dukungan keluarga, sebagian besar (71 %) responden menyatakan ada peran petugas kesehatan, sebagian kecil (20%) responden pernah melakukan pemeriksaan tes IVA. Ada hubungan antara pengetahuan, sikap, motivasi, sumber informasi, peran petugas kesehatan dan peran keluarga dengan pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Solok tahun 2015. Diharapkan pimpinan puskesmas agar membuat kebijakan yang lebih spesifik tentang pemeriksaan IVA dan petugas kesehatan dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada ibu PUS lebih intensif dan terjadwal melalui pendekatan secara individu ataupun kelompok di posyandu, RT ataupun RW. Kata Kunci :, faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong PENDAHULUAN Penanggulangan kanker ialah suatu usaha untuk mengendalikannya dengan berbagai tindakan. Masalah kanker sangat luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tapi juga keluarga, masyarakat serta pemerintah. (Rasjidi, 2009). 100
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016 Kanker serviks dapat dicegah melalui program deteksi dini. Tetapi masih menjadi masalah dalam pencapaian target pencegahan. Hal ini disebabkan karena masih kurang baiknya perilaku kesehatan wanita di Indonesia. Ini dibuktikan dengan belum tercapainya sasaran program deteksi dini kanker serviks yang telah direalisasikan di puskesmas di Indonesia (Depkes RI 2009, p.31 ). Proses skrining dengan inspeksi visual asam asetat merupakan pemeriksaan yang paling disarankan oleh Depertemen Kesehatan karena biaya yang paling murah. (Wijaya, 2010). Kanker serviks merupakan pembunuh wanita nomor dua di Indonesia setelah kanker payudara. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai angka 100 per 100.000 penduduk pertahun (Depkes RI 2010). Di Indonesia pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan metoda IVA merupakan program yang harus dilaksanakan. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Dinas Kesehataan Kota Solok, di Sumatera Barat Kota Solok adalah salah satu Kota yang di tunjuk untuk melakukan program tersebut. Dan kegiatan ini dilakukan sejak bulan September 2010 dengan target capaian 80%. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut Dinas Kesehatan Kota Solok telah melakukan berbagai upaya seperti pengiriman tenaga surveilannya untuk dilatih, sosialisasi tentang IVA kepada masyarakat dan tokoh masyarakat melalui penyuluhan, mengratiskan setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh WUS. Namun target 80% yang dicanangkan tersebut sampai saat ini terealisasi 49,95%. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas belum tercapainya target tersebut disebabkan oleh faktor perilaku, masih rendahnya kesadaran WUS untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks secara teratur serta kurang memahami tentang bahaya yang timbul bila mengalami kanker servik, wanita usia subur merasa malu dalam melakukan pemeriksaan serta takut akan hasil pemeriksaan IVA, karena bila mengetahui dirinya menderita penyakit kanker PUS berpendapat bahwa kanker tidak bisa diobati. Berdasarkan larat belakang diatas telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara faktor predisposisi, pendukung dan pendorong dengan pemeriksaan tes IVA pada Wanita Pasangan Usia Subur di Kota Solok 101
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Desain Kombinasi yaitu metode kuantitatif dan kualitatif.(idrus, 2009). metode gabungan ini disebut Dominant Less Dominant, dimana metode kuantitatif (dominant) digunakan sebagai metode utama dan metode kulatitaif sebagai metode pendukung. Creswel (1994). Untuk penelitian kuantitatif jenis penelitiannya adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Crosssectional study ynag bertujuan untuk mengkaji determinan dari suatu fenomena, sedangkan penelitian kualitatif dengan pendekatan study kasus. Penelitian ini dilakukan di Kota Solok dari ttanggal tanggal 15 Juni sampai dengan 15 Juli tahun 2015. Populasi Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) yang berkunjung ke puskesmas wilayah Kota Solok. baik yang pernah dilakukan pemeriksaan IVA maupun yang belum Pengambilan sampel dilakukan secara aksidental sampling.analisa data dilakukan secara kuantitatif menggunakan Analisis Bivariat dengan menggunakan uji Chi- square: dan Analisis kualitatif dengan membuat transkrip, menelaah, mereduksi data, mengelompokan data dengan makna yang sama, membuat koding dan kategori dengan konten analisis. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan No Pengetahuan f % 1 Tinggi 44 44 2 Rendah 56 56 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap No Sikap f % 1 Positif 58 58 2 Negatif 42 42 Tabel 3.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi No Motivasi f % 1 Positif 50 50 2 Negatif 50 50 102
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Keluarga No Dukungan Keluarga f % 1 Ada 35 35 2 Tidak Ada 65 65 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Petugas Kesehatan No Peran Petugas Kesehatan f % 1 Ada 71 71 2 Tidak Ada 29 29 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pemeriksaan Tes IVA No pemeriksaan Tes IVA f % 1 Ya 20 20 2 Tidak 80 80 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap No Pengetahuan Pernah Belum Pernah f % f % f % 1 Tinggi 16 36.4 28 63.6 44 100 2 Rendah 4 7.1 52 92.9 56 100 20 20 80 80 100 100 OR = 7.42 P = 0.001 Hasil wawancara mendalam dengan responden tentang pengetahuan pemeriksaan IVA Seperti kutipan saya Pernah mendengar tentang IVA, setahu saya, ya pemeriksaan kanker leher rahim tu kan manfatnya ooooo... mendeteksi kanker leher rahim. orang yang dilakukan oo...mmm... orang yang sudah berkeluarga, dan mungkin... oooo mungkin orang yang pernah berhubungan itu. (responden 1) IVA itu...katanya sih kanker... Orang yang dilakukan pemeriksaan adalah yaa.. semuanya kali, perempuan yaa. Yang sudah dewasa, yang sudah menikah pasti ya (responden 7) Lai (ada mengetahui) (responden 8) tidak,apa itu?. apakah itu sejenis penyakit (responden 2) e. tidak pernah mendengar dari bidan atau dari ii..e.. dari a namo, dari pemerintah, tidak pernah, belum pernah (responden 5) tidak...tidak...saya tidak pernah dengar dan belum pernah dengar (responden 6) 103
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Hubungan Sikap Terhadap No Sikap Pernah Belum Pernah 1 Positif 16 27.6 42 72.4 58 100 2 Negatif 4 9.5 38 90.5 42 100 20 20 80 80 100 100 OR = 3.61 P = 0.048 Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan responden: Ya kalau misalnya banyak orang yang mau ikut,saya ikut juga. kalau bagus pemeriksaan ini kata orang apa salahnya kita coba (responden 2) pemeriksaan IVA itu... sangat butuh sekali (responden 5) untuk melakukan pemeriksaan IVA itu saya mau dan bersedia sih (responden 6) Saya sangat menerima, baik sekali soalnya kan kita mnegetahui ada apa didalam hehe gituu kan? ntar kalo ada itu.. waktu, pergi bisa ajak tetangga kan (responden 7) bila saya mengetahui saya akan datang ke acara penyuluhan itu, saya juga akan mencoba dan mengetahui tentang penyakit itu (responden 8) Tabel 9. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Hubungan Motivasi Terhadap di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Solok Tahun 2015 No Motivasi Pernah Belum Pernah 1 Tinggi 15 30,0 35 70,0 50 100 2 Rendah 5 10,0 45 90,0 50 100 20 20 80 80 100 100 OR = 3.85 P = 0.024 Hasil wawancara mendalam yang peneliti lakukan dengan responden tentang Motivasi ya menerima dan ikutlah melakukan pemeriksaan Iva kalau tahu ya... (responden 1) ee.. kalau ada uang bb..benar, saya akan pergi melakukan pemeriksaan (responden 5) pergi melakukan pemeriksaan karena keinginan diri sendiri (responden5) Untuk melakukan pemeriksaan sih Pengen... (responden 7) Ada keinginan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, bila ada Penyuluhan (responden 8) 104
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016 Tabel 10. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Hubungan Sumber Informasi dengan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Solok Tahun 2015 No Sumber Pernah Belum Pernah Informasi 1 Ada 20 26,0 57 74,0 77 100 2 Tidak ada 0 0,0 23 100,0 23 100 20 20 80 80 100 100 OR = 1,35 P = 0.006 Hasil wawancara dengan responden Dari surat kabar ada dari televisi, ada dari pamflet- pamflet ada, aaaa... sudah lama lah.. kira- kiraaaaa... sudah 4 atau 5 tahunan lah (responden 1) Mendapat informasi kalau di TV ee.. memang ada (responen 5) Saya tinggal dekat dengan puskesmas... tapi saya tidak pernah mendapatkan dan mendengar tentang IVA (responden 6) Informasi... iya melalui posyandu gitu.. soalnya diposyandu ngga ee..pernah dibilangin tentang IVA, IVA soalnya kan tiap bulan kan posyandu (responden 7) Mendapatkan informasi dari temanteman ketika berkumpul (responden 8) Tabel 11. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Hubungan Peran Petugas Terhadap di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Solok Tahun 2015 No Peran Pernah Belum Pernah Petugas 1 Ada 20 28,2 51 71,8 71 100 2 Tidak ada 0 0,0 29 100,0 29 100 20 20 80 80 100 100 OR = 1,39 P = 0.003 Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan responden Ya seharusnya memang diberi tahu, ini sama sekali tidak diberi tahu, jadi kan ndak tau warga masyarakat gitu (reponden 7) Ndak pernah mendengar penyuluhan dari petugas (responden 8) 105
Tabel 12.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Hubungan Peran Keluarga Terhadap di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Solok Tahun 2015 No Peran Pernah Belum Pernah Keluarga 1 Ada 14 40,0 21 60,0 35 100 2 Tidak ada 6 9,2 59 90,8 65 100 20 20 80 80 100 100 OR = 6,55 P = 0.001 Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan responden Tidak. Tidak ada kakak atau kelurga lain yang memberi tahu saya, kalau ia memang ada pasti salah satu dari keluarga atau tetangga bilang untuk mengajak pergi ke acara penyuluhan itu.(responden 2) Nanti kalau saya sudah paham, saya akan pergi ee..didampingi suami (responden 5) Iya murni dari diri sendiri, soalnya kan pas baru tahu tu langsung, yaa langsung tertarik, ya gapapa biar kita tau penyakit..nn.. ada yang didalam, gitu (responden 7) Ya kalau periksa dia suami mendukung sih (responden 7) PEMBAHASAN Pengetahuan akan berkembang setiap saat dan membutuhkan proses belajar, karena proses ini memegang peranan penting dalam memahami pengertian sehingga hasil dari tahu akan berpengaruh pada sikap dan perilaku. (Notoadmodjo,2010: 137). Positif atau negatif sikap seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan. (N iven : 41) Hasil penelitian ditemukan di lapangan sebagian responden dengan tingkat pengetahuan baik dan sikap positif. Hal ini disebabkan sering mendengarkan penyuluhanan dari petugas kesehatan, mendapatkan informasi dari tetangga sekitar rumah dan memanfaatkan media masa. Menurut Azwar (2008) dalam ilmu sosiologi sikap negatif adalah sikap yang tidak peduli sama sekali terhadap suatu hal atau objek. Kurang kepedulian dari seseorang dapat menimbulkan sikap negatif dan akhirnya berdampak pada perilaku seseorang. Motivasi merupakan dorongan bertindak untuk memuaskan suatu kebutuhan. Dorongan ini diwujudkan dalam tindakan atau perilaku. Motivasi itu timbul karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi, dan keinginan itu akan mendorong individu untuk melakukan tindakan. Motivasi yang rendah biasanya menghasilkan tindakan yang juga kurang kuat. (Sarwono S, 1997). 106
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016 Penyuluhan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan dimana dalam penyuluhan terdapat serangkaian kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan dapat hidup sehat dengan cara memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatannya (Dep.Kes RI, 2007). Penyuluhan kesehatan dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan penderita karena menurut Notoatmojo, (201 0) pengetahuan dan persepsi seseorang erat hubungannya dengan tindakan seseorang. Oleh karena itu peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan kesehatan sangat penting dalam usaha meningkatkan kepatuhan terhadap terapi. (Depkes RI,2010) Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat juga menentukan tentang program KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian 44 % responden mempunyai pengetahuan tinggi tentang pemeriksaan tes IVA.58 % responden mempunyai sikap positif terhadap pemeriksaan IVA.50 % responden mempunyai motivasi positif terhadap pemeriksaan IVA. 35% pengobatan yang dapat mereka terima. Pratt (1976) yang dikutip Friedman menyatakan telah memperhatikan bahwa peran yang dimainkan keluarga dalam pengembangan kebiasaan kesehatan dan pengajaran terhadap anak-anak mereka dan keluarga juga memberikan dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit (Niven, 2002 : 195) Fungsi keluarga menurut Friedman (199 8) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga yang berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi di antara keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan dan penggunaan sumber dari dalam maupun dari luar. Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi, dan pendidikan yang dulu didasari sebagai tujuan keluarga yang universal tidak diterapkan lagi untuk seluruh keluarga. responden mendapat dukungan dari keluarga melakukan pemeriksaan IVA. 71% responden menyatakan petugas kesehatan berperan terhadap pemeriksaan IVA.. 20% responden pernah melakukan pemeriksaan tes IVA. Ada hubungan antara pengetahuan, sikap, motivasi, sumber informasi, 107
peran petugas kesehatan dan peran keluarga dengan pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Solok tahun 2015 Diharapkan kepada pemimpin puskesmas agar membuat kebijakan yang lebih spesifik untuk melakukan pemeriksaan IVA terhadap masyarakat dan kantor-kantor dinas agar pemeriksaan IVA di Puskesmas bisa tercapai sesuai dengan target 80% pertahunnya. Meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada ibu PUS dengan metode penyuluhan yang lebih intensif dan efektif setiap bulannya dan terjadwal melalui pendekatan secara individu ataupun kelompok-kelompok kecil di posyandu, RT ataupun RW, agar ibu PUS paham dan yakin untuk melakukan pemeriksaan IVA tanpa takut, dan malu DAFTAR PUSTAKA Azwar. 2009. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Departemen Kesehatan RI. (2009). Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta. -----------------------------(2007). Pedoman dan Penatalaksanaan Penyakit Kanker Tertentu Di Komunitas. Jakarta. ------------------------------(2010). Petunjuk Teknis Pencegahan- Deteksi Dini Kanker Payudara & Kanker Leher Rahim. Jakarta. Friedman, Marilyn. 1998.. Keperawatan Keluarga. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Idrus, John Muhammad.2009.Metode Penelitian Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga W.Cresswell.1994.Research Design Qualitative & Quantitative Approach.California:SAGE Publications, Inc Neil Niven, (2002). Psikoliogi kesehatan. Jakarta: EGC Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta Notoatmodjo. 2010. Pengantar Perilaku dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Rasjidi, Imam, 2009, deteksi dini dan Pencegahan kanker apda wanita, Jakarta: CV Sangung Seto Utarini, A. ( 2007), Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan, minat utama perilaku dan promosi kesehatan, Yogyakarta. Wijaya Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta : Sinar Kejora Yin, R.K., (2004) Studi Kasus, Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 108