BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dimana pertumbuhan ekonomi, kemakrnuran dan ketentraman

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara bekerja, dan seseorang yang bekerja tentu mengharapkan imbalan. atau balas jasa dari hasil pekerjaannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PENENTUAN UPAH KARYAWAN PADA USAHA AIR MINUM DI PERUMAHAN GRAHA MUSTAMINDO PERMAI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, kampus, sekolah, rumah sakit, dan ruang-ruang publik. petugas kebersihan ( cleaning service) dan islam

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, segala keinginan dan kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. unjuk rasa. Penanganan pengupahan ini tidak hanya menyangkut aspek teknis dan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB III TINJAUAN TEORI. non material, intelektual atau fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dalam

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang makin meningkat terbuka yang tidak mengenal batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut kadang-kadang disebut majikan atau pemberi kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah menjanjikan rezeki bagi makhluk yang ada di permukaan bumi ini, namun

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya dengan pembangunan di segala bidang kehidupan masyarakat, itu adalah demi mencapai sebuah cita-cita yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya menjadi hak milik pribadi yang di hormati dan dilindungi karena terkait

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan utama ( primer), pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan. ketuhanan dan etika. Ia terpancar dari aqidah Islamiah.

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sunnatullah bahwa manusia harus bermasyarakat dan saling tolong

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, para wanita ikut berpartisipasi meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu-membantu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sistem ekonomi di tengah-tengah masyarakat. Ada tiga pilar

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Islam bukan hanya mengatur urusan manusia dengan tuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. atas modal dan tanggung jawab sendiri. 1 Sedang bekerja pada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. berarti tolong menolong antara sesama. Koperasi berasal dari kata Cooperation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan disegala bidang yang lumayan tinggi dan. PLN harus menyediakan pasokan listrik yang cukup, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sangat memberikan peran penting dalam kehidupan manusia. datang kepada individu dan golongan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia mondren sekarang ini peranan perbankan dalam

ETIKA KARYAWAN PASAR RAYAMALLINDOBANGKINANG TERHADAPCALONPEMBELIDITINJAU MENURUTEKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bunga bank yang umumnya berlaku dalam sistem dunia perbankan dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. secara khusus adalah makanan, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang saling ketergantungan antara satu sama yang lainnya. Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan mereka tidak bisa hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan ketergantungan. Hal ini merupakan suatu fitrah bagi setiap manusia. Selain interaksi dalam rangka saling membutuhkan antara satu dengan yang lain, mereka juga harus melakukan aktifitas dalam menjaga keberlangsungan hidup. 1 Salah satu Sunnatullah yang sudah menjadi ketentuan Yang Maha Kuasa adalah perbedaan yang terdapat pada setiap diri manusia. Setiap orang lahir dan hidup didunia memiliki kondisi tersendiri yang berbeda dengan orang lain. Perbedaan ini mencakup semua aspek, mulai dari budaya, sosial, kultur, dan sebagainya. Salah satu perbedaan yang mudah di defenisikan adalah perbedaan kondisi ekonomi. 2 Al-qur an mendesak orang-orang beriman, yang memiliki kemampuan fisik untuk bekerja keras, dan Allah menjanjikan pertolongan bagi siapa saja yang berjuang dan berlaku baik. Dalam bagian ini Al-qur an menyerukan kepada setiap muslim agar menginvestasikan tenaga, fikiran dan waktu untuk melakukan amal shaleh, amal yang produktif dan sangat merugi orang-orang yang menyia-nyiakan 1 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, ( Jakarta: Lantabora Press, 2005 ), h. 59. 2 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 56 1

waktu, yang malas dan berpangku tangan, dan orang yang bekerja tapi tidak menghasilkan manfaat. 3 Setiap muslim di anjurkan untuk bekerja. Kerja merupakan salah satu kegiatan penting bagi kehidupan manusia bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibandingkan dengan aktifitas-aktifitas lainnya terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Kerja dapat diartikan secara umum maupun khusus, secara umum kerja mencakup semua bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia, baik dalam mencari materi maupun non material, intelektual atau fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniaan maupun keakhiratan. 4 Firman Allah Swt, dalam surah Al-Jumu ah ayat : 10. Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.(q.s Al Jumu ah:10) 5 Ayat ini mengajarkan kita untuk bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki yang halal lagi baik. Salah satu mencari rezeki yang halal adalah dengan melakukan usaha. Usaha yang dilakukan dapat berupa tindakan-tindakan untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis guna memenuhi syarat-syarat minimal atau kebutuhan dasar agar dapat bertahan hidup. Dimana kebutuhan dasar merupakan dasar kebutuhan biologis dan lingkungan h. 222 2005), h. 555 3 Muh. Said, Pengantar Ekonomi Islam, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), h.55 4 M.B. Hendri Anto, Pengantar Ekonomi Mikro Islam, (Yogyakarta: Ekonisia UII, 2003), 5 Departemen Agama RI, al-qur an dan terjemahan,( Jakarta: Syamil Cipta Media, 2

sosial budaya yang harus dipenuhi bagi kelangsungan hidup individu dan masyarakat. Sumber daya yang memiliki nilai ekonomis adalah air, air merupakan salah satu unsur yang paling penting bagi kelangsungan hidup dimuka bumi. Tanpa air, kemungkinan besar tidak akan ada kehidupan dimuka bumi ini. Selain untuk dikonsumsi, air juga digunakan untuk kelancaran kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Hampir sebagian kegiatan manusia berhubungan dengan air, baik sebagai bahan baku, bahan pendamping atau pelengkap, dan lainlain. 6 Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan air bersih pun akan semakin meningkat. Melihat begitu besarnya potensi di atas sangat memungkinkan bagi pelaku bisnis untuk melakukan terobosan nyata dalam bidang industri, salah satu industri yang dapat dikembangkan adalah industri air galon. Di lain pihak yaitu untuk perusahaan, hal ini tentu memberi peluang bisnis yang menguntungkan. 7 Dan dapat membuka lowongan kerja bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan. Antara pekerja dan pengusaha mempunyai persamaan kepentingan ialah kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Tetapi disisi lain hubungan antar keduanya juga memiliki perbedaan dan bahkan potensi konflik, terutama apabila berkaitan dengan persepsi atau interpretasi yang tidak sama tentang kepentingan masing-masing pihak yang pada dasarnya 6 Yuldedi, (Pemilik Usaha Air Minum Sahira), Wawancara, Pekanbaru: 10 Maret 2015 7 Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2007), h.20 3

memang ada perbedaan. Seorang pekerja yang bekerja harus diberi upah/imbalan atas pekerjaannya. Upah adalah hak yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan. 8 Menurut pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Namun dalam menetapkan besarnya upah, pengusaha dilarang membayar lebih rendah dari ketentuan upah minimum yang telah ditetapkan pemerintah setempat (pasal 90 ayat 1 UU No. 13/2003). Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 88 ayat 1 UU No.13/2003). Pasal 89 UU No. 13 menyatakan bahwa penentuan upah minimum diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan yang layak. 9 Upah harus diberikan secara adil dan tidak merugikan salah satu pihak. Adil secara bahasa mengandung dua arti, tidak berat sebelah (tidak memihak) 8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), cet III, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 1250 9 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Tentang Tenaga Kerjaan 4

yang sepatutnya tidak sewenang-wenang. 10 Upah merupakan hak pekerja yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan mereka dan keluarganya. Sistem pengupahan perlu dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan antara prestasi atau produktifitas kerja, kebutuhan pekerja, dan kemampuan perusahaan. Dalam menentukan upah, G. Kartasaputra menjelaskan tentang sifat dan karakteristik upah yang fundamental yaitu upah harus dapat menjamin upah minimum, sehingga para pekerja tidak kekurangan konsentrasi karena banyak mengingat kebutuhan-kebutuhannya yang belum terpenuhi. a. Upah dapat diterima dan disetujui oleh para buruh/pekerja dengan penuh kesadaran b. Upah dapat mencerminkan apresiasi kemampuan dan kemajuan para buruh/pekerja. c. Upah dirinci sederhana mungkin agar mudah dipahami oleh buruh/pekerja. d. Upah harus fleksibel dan menghadapi perubahan yang tidak diharapkan. e. Upah hendaknya dapat meningkatkan peningkatan tingkat kualitas produk tanpa menurunkan kuantitas. f. Sistem pengupahan harus dapat dirasakan berkeadilan dan berprikemanusiaan baik oleh pekerja maupun oleh pengusaha. 11 10 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Bali Pustaka, 1976), cet, Ke-16, h. 16 11 G. Kartasaputra, dkk, Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila, (Jakarta: Sinar Grafika, 1992), cet, Ke-3, h. 102 5

Dalam ekonomi islam defenisi upah tidak jauh berbeda dengan apa yang di sebut diatas, namun kita dapat lihat dari dua segi yaitu moneter dan bukan moneter. Dalam islam upah (Al-Ijarah) adalah merupakan salah satu jalan untuk memenuhi hajat manusia oleh sebab itu para ulama menilai bahwa (ijarah) merupakan suatu hal yang boleh dan bahkan kadang-kadang perlu dilakukan. 12 Ujrah ialah upah yang diharuskan dalam Islam berdasarkan Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah Ayat: 105 Artinya: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S At-Taubah:105) 13 Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kita untuk bekerja, dan Allah pasti membalas semua apa yang telah kita kerjakan. Dari ayat-ayat Al- Qur an dapat didefenisikan bahwa; upah adalah imbalan yang diterima seseorang atas pekerjaannya dalam bentuk imbalan materi didunia (adil dan layak) dan dalam bentuk imbalan pahala di akhirat (imbalan yang lebih baik). Penentuan upah atau gaji dalam islam adalah berdasarkan jasa kerja atau kegunaan atau manfaat tenaga kerja seseorang. Pada dasar pola masyarakat Islam, 12 Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), cet. Ket-1, hal. 230 13 Departemen Agama RI, al-qur an dan terjemahan,( Jakarta: Syamil Cipta Media, 2005), h. 204 6

upah bukan hanya suatu konsensi, akan tetapi merupakan hak asasi bagi pekerja yang dalam penetapannya harus memenuhi 3 asas, yaitu asas keadilan, asas kebajikan, asas kelayakan. a. Asas keadilan menuntut agar upah buruh atau pekerja dibayar secara seimbang atas jasa-jasa yang telah diberikan oleh buruh atau pekerja. b. Asas kelayakan diperlukan untuk memperhatikan terpenuhinya kebutuhan pokok pekerja dengan taraf hidup masyarakat, sehinggah buruh atau pekerja dapat hidup layak, tidak berdasarkan tingkat ekonomi semata saja. c. Asas kebajikan yang dalam hubungan kerja dapat diterjemahkan sebagai asas kerohanian dan diharapkan mampu menggugah hati nurani para pemilik pekerjaan untuk dapat menghargai jasa para buruh atau pekerja yang telah memberikan sumbangan untuk mendapatkan kekayaan yang lebih. 14 Adapun dalam konteks di Negara kita upah yang sepadan itu sama dengan UMR/UMP, yakni upah minimum yang berlaku untuk semua perusahaan dalam daerah tertentu, upah minimum regional (UMR/UMP) di setiap daerah besarnya berbeda-beda yang didasarka pada indeks harga konsumen, kebutuhan fisik minum, perluasan kesempatan kerja. Upah pada umumnya yang berlaku secara regional dipengaruhi oleh tingkat perkembangan perusahaan, tingkat perkembangan perekonomian regional yang berlaku didaerah tersebut. cet, Ke-4, h. 191 14 Akhmad Azhar Basyir, Refleksi atas Persoalan Keislaman, (Bandung: Mizan, 1996), 7

Namun tidak semua usaha itu sesuai dengan UMR (upah minimum regional), dan syariat islam dalam menentukan upah bagi para pekerjanya, seperti pada usaha air minum (air galon) yang mana usaha ini sudah dapat dikatakan usaha yang maju karna sudah berdiri 8 (delapan) tahun lamanya. Akan tetapi upah yang diberikan pada pekerja/karyawannya dibawah upah minimum regional yaitu sebesar 700.000 1000.000/ bulan. Pengusaha/pemilik usaha dalam menentukan upah juga tidak melihat pada keahlian dan manfaat yang diberikan oleh para pekerja. Tentu upah yang diperoleh oleh pekerja/karyawannya tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan mereka dan pekerja/karyawan pada usaha air minum sahira tidak semuanya berstatus lajang akan tetapi sudah ada yang berkeluarga. 15 Yang mana kebutuhan perindividu itu berbeda-beda apalagi untuk pekerja/karyawan yang sudah berkeluarga. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik meneliti bagaimana penentuan upah karyawan dengan judul PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PENENTUAN UPAH KARYAWAN PADA USAHA AIR MINUM DI PERUMAHAN GRAHA MUSTAMINDO. B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan maka penelitian ini hanya berkisar tentang: Pandangan Ekonomi 15 Fadhla, (Karyawan Usaha Air Minum Sahira), Wawancara, Pekanbaru: 13 maret 2015 8

Islam Terhadap Penentuan Upah Karyawan Pada Usaha Air Minum di Perumahan Graha Mustamindo Permai. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana Penentuan Upah Karyawan Pada Usaha Air Minum di Perumahan Graha Mustamindo Permai? b. Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Penentuan Upah Karyawan Pada Usaha Air Minum di Perumahan Graha Mustamindo Permai? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah seagai berikut: 1. Untuk Mengetahui Penentuan Upah karyawan pada Usaha Air Minum di Perumahan Graha Mustamindo Permai 2. Untuk Mengetahui Pandangan Ekonomi Islam Mengenai Penentuan Upah Karyawan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.Sy) pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RIAU. 2. Memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama pada usaha air minum sahira (air galon) dalam penentuan upah karyawan. 9

3. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan penelitian mengenai masalah usaha air minum sahira (air galon) pada penelitian selanjutnya. 4. Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah penulis terima dalam masa perkuliahan. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Untuk melakukan penelitian ini penulis mengambil lokasi yang beralamat di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang KM 14 Rimbo Panjang. Alasan penulis meneliti di sini adalah karena lokasinya mudah di jangkau. 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pimpinan dan karyawan. b. Objek Penelitian Yang mejadi objek dalam penelitian ini adalah pandangan ekonomi Islam terhadap penentuan upah karyawan. 3. Jenis dan Sumber Data Dalam hal ini penulis memakai da jenis data untuk melengkapi penelitian yaitu: 10

a. Data Primer Jenis data primer adalah data yang pokok yang berkaitan dan diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data penelitian secara langsung. 16 b. Data Sekunder Jenis data sekunder adalah jenis data yang dapat dijadikan sebagai pendukung data pokok, atau dapat pula didefenisikan sebagai sumber yang mampu atau dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat memperkuat data pokok. 17 Maksudnya data pendukung yang diperoleh oleh penulis dari pihak usaha air minum sahira seperti jumlah karyawan, jumlah gaji, dan data-data tambahan yang diperlukan untuk informasi pelengkap. 4. Populasi dan Sampel Penelitian Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha air minum Sahira (air galon) yang berada di Perumahan Graha Mustamindo Permai sebanyak 1 pengusaha dan 5 orang pekerja, karena populasi sedikit yaitu hanya 6 orang maka penulis menjadikan semua populasi sebagai sampel dengan tekhnik pengambilan adalah total sampling. 18 16 Joko P. Subagyo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 87-88 17 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo, 1998), h. 85 18 Bambang Prasetyo, Dkk, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.122 11

5. Metode Pengambilan Data 1. Observasi Metode observasi adalah suatu bentuk penelitian dimana manusia menyelidiki, mengamati terhadap objek yang diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung. 19 2. Wawancara/Interview Wawancara atau Interview adalah suatu metode penelitian untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang tersebut. 20 3. Penelitian Keperpustakaan Yaitu memperoleh data yang ada hubungannya dengan permasalahan penelitian baik yang didapat dari buku-buku teori tentang upah, penentuan upah, dan hukum Islam terhadap penentuan upah, hasil-hasil seminar dan skripsi-skripsi yang mempunyai korelasi terhadap penelitian ini. 4. Dokumentasi Yaitu mengumpulkan data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan masalah penenlitian ini. 6. Teknik Analisa Data Setelah analisa terkumpul, kemudian data tesebut dianalisa untuk mendapatkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis h. 162 19 Winarmo Surahmad, Dasar dan Teknik Research, (Bandung: CV. Tarsito, 1972), h. 155 20 Koentjoningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1997), 12

deskriptif, yaitu suatu metode penganalisaan yang menggambarkan seluruh peristiwa dari objek yang diteliti dan kemudian dikaitkan dengan teori-teori yang terdapat dalam landasan teori. F. Teknik Penulisan 1. Deduktif, yaitu uraian yang dilakukan dengan menggunakan kaedah-kaedah umum dianalisis dan secara khusus. 2. Induktif, yaitu uraian dengan menggunakan kaedah-kaedah khusus dianalisis dan diambil kesimpulan secara umum. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini maka penulis membaginya dalam beberapa bab dan sub bab, yaitu sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari: Latar belakang masalah, batasan masalah, permusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Terdiri dari: Kondisi geografis dan demografis desa rimbo panjang kecamatan tambang, sejarah singkat berdirinya usaha air minum sahira, struktur usaha air minum sahira, visi misi usaha air minum sahira. 13

BAB III : TINJAUAN PUSTAKA TENTANG PERANAN USAHA Terdiri dari: Pengertian tenaga kerja, Pengertian upah, Dasar hukum upah, Undang-undang tentang penentuan upah dan Pandangan Ekonomi Islam pada konsep upah. BAB IV :PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PENENTUAN UPAH KARYAWAN Terdiri dari: Pembahasan Penentuan upah karyawan pada usaha air minum di perumahan graha mustamindo permai dan suatu pandangan Ekonomi Islam terhadap penentuan upah karyawan pada usaha air minum di perumahan graha mustamindo permai BAB V : PENUTUP Terdiri dari: Kesimpulan yang di tarik dari pembahasan serta saran-saran yang mungkin akan bermanfaat dalam penentuan upah karyawan. 14