PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD SUKASARI I BANDUNG PERIODE

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PREVALENSI BALITA DENGAN BERAT BADAN RENDAH DI SULAWESI UTARA PADA TAHUN 2009 Marsella Dervina Amisi*, Ester Candrawati Musa*

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, karena masa balita

KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA

GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DI KELURAHAN RANOMUUT MANADO

GAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN

TUMBUH KEMBANG BAYI 0-6 BULAN MENURUT STATUS ASI DI PUSKESMAS TELAGA BIRU PONTIANAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE

PERBEDAAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN LINGKUNGAN KUMUH DAN LINGKUNGAN TIDAK KUMUH DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA SKRIPSI

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Perbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL GENDINGAN YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

Oleh : Suyanti ABSTRAK

DAN KMS] [STATUS GIZI [GIZI KESEHATAN MASYARAKAT] Andi Muh Asrul Irawan K Gizi A. Tugas Gizi Kesmas

Gambaran Status Gizi Balita di Posyandu RT 5 RW V Perumahan Villa Tembalang Bulusan, Tembalang, Semarang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

Triwik Sri Mulati, Wiwik Setyaningsih, Dodiet Aditya S Kementrian Kesehatan Politeknik Surakarta Jurusan Kebidanan


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMANFAATAN PROGRAM POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU BOUGENVILLE KOTA CIMAHI SELATAN TAHUN 2017

Puseksmas Kambat Utara, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

GAMBARAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BULUKUMBA; STUDI ANALISIS DATA SURVEI KADARZI DAN PSG SULSEL 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI KAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI KEBIDANAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan suatu negara. Berdasarkan target Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. Motorik halus adalah pergerakan yang melibatkan otot-otot halus pada tangan

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

frekuensi kontak dengan media massa (Suhardjo, 2003).

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Oleh. Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat

Key word: motorik development, nutrition status, children age 1-3 years old. Kata Kunci: Perkembangan Motorik, Status Gizi, Anak usia 1-3 tahun

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

HUBUNGAN PEMANFAATAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN KOTA JANTHO

PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN UMUR IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN POSYANDU (D/S) Beatric Maria Dwi Jayanti Baga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

Jurnal Kebidanan 09 (02) Jurnal Kebidanan http : / HUBUNGAN PERAN KADER POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA

STUDI DESKRIPTIF POLA NUTRISI BALITA PENGUNJUNG POSYANDU I DI DESA DASUN Rt 02 Rw01 KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG. Oleh. Dewi Hartinah ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

PERBEDAAN PEMBERIAN KABOHIDRAT DAN PROTEIN TELUR TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA ANAK BALITA GIZI BURUK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

ABSTRACT. Keywords: severe acute malnutrition, child, nutrition status, economic status

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

Transkripsi:

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA Siti Handayani ¹, Sri Yatmihatun ², Hartono ³ Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract: Nutritional status, anthropometry index BB / U and BB / TB, IHC. The purpose of this research was to determine the differences in nutritional status of children were assessed with anthropometric indices BB / U and the index weight / height. Type of research is a descriptive cross sectional survey method (cross-sectional). The population of this study was overall a toddler in IHC in the Surakarta Health Polytechnic with a large target sample of 121 children under five posyandu corresponding two criteria. Statistical tests in this study using t-test. The results of this study indicate there is no difference in the nutritional status of children using the index W / A index weight / height ρ value of 0.000. Differences were also seen in the prevalence of malnutrition and poor staus, where poor nutrition and lack of higher index of BB / U than the index weight / height. The prevalence of malnutrition / poor found in the age group 13-60 months. Keywords: Nutritional Status, Anthropometry Index BW / U and BB / TB, IHC Abstrak: Status Gizi, Indeks Antropometri BB/U dan BB/TB, Posyandu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status gizi balita yang dinilai dengan indeks antropometri BB/ U dan Indeks BB/ TB. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey belah lintang (cross sectional). Populasi penelitian ini adalah keseluruhan balita di Posyandu di wilayah binaan Poltekkes Surakarta dengan besar sampel 121 anak balita dari dua posyandu yang sesuai kriteria. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji t- test. Hasil penelitian ini menunjukkan ada ada perbedaan status gizi anak dengan menggunakan indeks BB/U dengan indeks BB/TB dengan nilai ρ sebesar 0,000. Perbedaan juga tampak pada prevalensi staus gizi kurang dan buruk, dimana status gizi kurang dan buruk lebih tinggi pada indeks BB/U dibandingkan indeks BB/TB. Prevalensi gizi kurang/buruk ditemui pada kelompok usia 13-60 bulan. Kata Kunci: Status Gizi, Indeks Antropometri BB/U dan BB/TB, Posyandu 33

34 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November 2012, hlm. 1-94 PENDAHULUAN Ciri khas dari seorang anak adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuh kembang anak dipengaruhi beberapa faktor yang saling terkait. Masa Balita (0-5 tahun) merupakan masa pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga pertumbuhan masa ini akan menentukan kualitas kehidupan di masa selanjutnya. Untuk menjamin pertumbuhan berjalan optimal dan mengantisipasi penyimpangan di perlukan teknik penilaian kesehatan Balita. Status gizi merupakan aspek yang harus dipantau secara reguler dan terus menerus, karena status gizi dapat dipakai sebagai cerminan kesehatan dan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan anak. penilaian status gizi Balita di Posyandu dilakukan menggunakan indeks antropometri. Indeks antropometri tersebut yang sering digunakan sekarang ini adalah BB/ U, TB/ U dan BB/TB yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Selanjutnya indeks antropometri tersebut dibandingkan dengan baku rujukan yang telah disepakati. Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Status Gizi Balita berdasarkan indeks Antropometri BB/U dengan Indeks BB/TB pada posyandu di wilayah binaan Poltekkes Surakarta. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey belah lintang (cross sectional). Populasi penelitian ini adalah keseluruhan balita di Posyandu di wilayah binaan Poltekkes Surakarta dengan besar sampel 121 anak balita dengan kriteria balita yang datang keposyandu, berumur 0-59 bulan, baik yang baru pertama datang maupun yang lama, balita yang datang ke posyandu yang mempunyai data tanggal kelahiran, balita dalam keadaan sehat, dan tidak menderita sakit dua minggu terakhir. Formula yang digunakan untuk menganalisis menggunakan t tes dengan bantuan program SPSS. HASIL PENELITIAN Status Gizi Balita berdasarkan Umur Prevalensi Obesitas/ Gemuk terjadi pada kelompok usia 13-60 bulan, dengan persentasi 2%, (2 dari 95 balita) ditemukan pada kedua parameter pengukuran yaitu indeks BB/U dan BB/TB, Anak dengan status gizi normal, merupakan jumlah terbesar baik pada kelompok usia 3-12 bulan maupun pada kelompok usia 13-60 bulan. Pada kelompok anak usia 3-12 bulan persentase mencapai 85% (BB/U) dan 96% (BB/TB). Pada kelompok usia 13-60 bulan, persentase kejadian adalah 53% (BB / U) dan 89% (BB / TB Prevalensi gizi kurang pada kelompok usia 3-12 bulan adalah 15% ( 4 dari 26 balita) menurut indeks BB/U, dan 4% (1 dari 26 balita) menurut indeks BB/TB yang kejadiannya lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia 13-60 bulan yang prevalensi gizi kurang mencapai 35% (35 dari 95 balita) dengan indeks BB/U dan 9% (9 dari 95 balita) dengan indeks BB/TB.Prevalensi Gizi Buruk/Kurang Sekali. Anak balita yang menderita gizi buruk hanya ditemukan pada kelompok anak usia 13-60 bulan. Anak balita yang berstatus gizi buruk berjumlah 7% (7 dari 95 balita) yang

Siti Handayani, perbandingan status gizi balita berdasarkan indexs 35 seluruhnya berdasarkan pada indeks BB/U. Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita berdasarkan Umur dapat dijelaskan pada tabel 1. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita berdasarkan Umur Gizi Balita Frekuensi berdasarkan Umur 3-12 bl 13-60 bl BB/U - BB/TB BB/U - BB/TB Gizi Lebih 0 0 2 2 Gizi Baik 22 25 53 84 Gizi Kurang 4 1 33 9 Gizi Buruk 0 0 7 0 Jumlah 26 26 95 95 Kecenderungan Gizi balita berdasarkan indeks antropometri Gambar 1, menjelaskan hasil pengukuran 3 bulan menunjukkan ada perbedaan pola/kecenderungan status gizi antara indeks BB/U dengan BB/TB. Indeks BB/U cederung fluktuatif (labil), yang didukung oleh data prevalensi status gizi baik dari Mei sampai Juli yaitu 74, 70, 75 dan prevalensi gizi kurang yaitu 37, 42, 36. Sementara untuk indeks BB/TB cenderung stabil, hal ini dibuktikan dengan data prevalensi status gizi Baik dari Mei sampai Juli yaitu: 111, 111, 113 dan prevalensi gizi kurang 8, 8, 6. Gambar. 1 Kecenderungan Gizi berdasarkan indeks antropometri Perbedaan Gizi Balita sesuai indeks antropometri Berdasarkan indeks BB / U didapatkan rerata 2,50, sedangkan untuk indeks BB/TB didapat rerata 2,95. Berdasarkan hasil uji statistik t- test dengan tingkat kepercayaan 95 %, diketahui nilai ρ<0,05(ρ=0,000) yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara status gizi anak yang dinilai berdasarkan indeks BB / U dengan indeks BB/TB. Tabel 2. Hasil uji statistik Indeks BB Mean SD ρvalue BB / U BB /TB 2.50 2,95 0,634 0,284 0,000 PEMBAHASAN Hasil analisa diperoleh bahwa ada perbedaan yang signifikan antara status gizi balita yang di nilai berdasarkan indeks BB/U dengan yang dinilai berdasarkan indeks BB/TB. Hasil ini sesuai dengan teori pengukuran antropometri BB/U yang lebih mencerminkan status gizi saat ini (Current nutrition), artinya BB/U sangat labil mudah mengalami kenaikan atau penurunan yang disebabkan karena faktor asupan makanan yang kurang atau karena sakit. Sementara indeks BB/TB cenderung lebih bermanfaat untuk menilai status gizi masa lalu. Hal ini disebabkan parameter tinggi badan relatif stabil, jadi tidak bersifat fluktuatif. Persentase kasus gizi kurang dan gizi buruk lebih tinggi jika menggunakan indeks antropometri BB/U daripada indeks BB/TB. Hal ini bisa dimengerti, karena indeks BB/U berdasarkan pada teori konsep dasar pertumbuhan yaitu anak yang sehat akan mengalami kenaikan berat badan

36 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November 2012, hlm. 1-94 seiring dengan pertambahan umur (Soetjiningsih, 2000), sedangkan indeks BB/TB berdasarkan teori proporsional tubuh. Jadi walaupun anak tidak mengalami kenaikan berat badan pada bulan tersebut jika tubuhnya masih proporsional antara BB dengan TB, berarti anak tersebut tidak mengalami kekurangan/ masalah gizi. Status gizi balita dengan pemantauan indeks antropometri yang menggunakan BB/U lebih mudah berubah dibandingkan dengan BB/ TB. Hal ini terlihat pada pemantauan selama tiga bulan pada untuk gizi baik untuk bulan Mei 61%, bulan Juni 58% dan bulan Juli 62%. Sedangkan menggunakan indeks antropometri BB/ TB selama bulan Mei dan Juni Gizi baik 92% dan bulan Juli 93%. Hal ini sesuai pendapat menurut Susilowati (2008) pertumbuhan TB tidak seperti BB, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap TB akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Prevalensi Gizi Kurang lebih tinggi pada kelompok umur 13-60 bulan dibandingkan kelompok 3-12 bulan. Hal ini dimungkinkan karena saat anak mulai berusia 13 bulan, makanan utama anak adalah makanan padat, bukan ASI. Sehingga jika terjadi kurang asupan gizi diantaranya disebabkan oleh kurang nafsu makan, infeksi saluran pernafasan akut atau infeksi sistem pencernakan, tentunya hal ini berpengaruh langsung pada kecakupan pemenuhan gizi anak, yang selanjutnya dapat menyebabkan perubahan status gizi balita. Selain itu dalam teori pada buku Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar (2006) dijelaskan bahwa balita usia 12-59 bulan, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan mengalami perkembangan motorik (gerak kasar dan halus) serta gungsi ekskresi. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan status gizi balita berdasarkan indeks antropometri antara yang diukur dengan parameter indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan indeks Berat Badan menurut tinggi Badan (BB/TB). Dan ada perbedaan prevalensi gizi kurang dan buruk pada anak balita yang diukur berdasarkan indeks BB/U dengan Indeks BB/TB. Indeks antropometri BB/U lebih peka, dalam artian lebih efektif untuk Screening/penapisan kasus-kasus gizi kurang dan buruk dibandingkan dengan indeks antropometri BB/TB. Untuk Screening/ penapisan kasuskasus gizi lebih/ kegemukan, kedua indeks yaitu BB/U dan BB/TB mempunyai tingkat kepekaan relatif sama. Saran yang diajukan adalah dianjurkan dengan menggunakan indeks antropometri (BB/U), yaitu dengan menggunakan KMS (2009) seperti yang telah ditetapkan oleh Direktorat Status Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Selain itu sebaiknya menggunakan indeks BB/ TB sebagai acuan dalam menentukan status gizi dan seyogyanya petugas kesehatan tidak hanya berdasarkan PLOT/titik berat badan pada grafik KMS, tetapi lebih penting juga memperhatikan kurva pertumbuhan anak sesuai pita warna

Siti Handayani, perbandingan status gizi balita berdasarkan indexs 37 DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, (1990), Pedoman Kegiatan Kader di Pos Pelayanan Terpadu, Jakarta Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1464 (2010), Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan Notoatmojo, (2007), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta, Rineka Cipta Haditono, R. (1996), Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. Latipun, (2001), Psikologi Konseling, Malang, UMM Press Depkes RI, (2006), Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Jakarta Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Bandung, Alfabeta. Arikunto, S. (2002), Prosedur Penelitian Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta Hidayat, A. A. A. (2007), Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, (2003), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Cetakan 1, Jakarta, Rineka Cipta. Ifada, I., (2010) Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pelayanan Mata, Skripsi, diakses 24 September 2012.