Semen (Portland) padatan berbentuk bubuk, tanpa memandang proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II STUDI PUSTAKA

Sifat Kimiawi Beton Semen Portland (PC) Air Agregat bahan tambah peristiwa kimia PC dengan air hidrasi pasta semen

BAB III DASAR TEORI Semen. Semen adalah suatu bahan pengikat yang bereaksi ketika bercampur

proporsi perbandingan tertentu dengan ataupun tanpa bahan tambah yang

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON. Ferdinand Fassa

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON YANG DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN ASAM SULFAT

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SEMEN TERHADAP MUTU BETON

PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU YANG DIOVEN PADA SUHU 400 O C UNTUK CAMPURAN PEMBUATAN DINDING PANEL PAGAR ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

BAB III LANDASAN TEORI

Kinerja Kuat Tekan Beton dengan Accelerator Alami Larutan Tebu 0.3% Lampiran 1 Foto Selama Penelitian

REAKTIVITAS BERBAGAI MACAM POZZOLAN DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN MEKANIK

Jenis pengujian atau. Spesifikasi, metode pengujian, yang diuji. sifat-sifat yang diukur

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PERBEDAAN KARAKTERISTIK TYPE SEMEN ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC) dan PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR

BAB III LANDASAN TEORI

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Untuk Pembuatan Bata Beton Berlobang

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh hasil pengujian laboratorium.

/BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh faktor air semen dan suhu selama perawatan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Mortar Menurut beberapa sumber pengertian mortar adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat secara tidak

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO UNTUK BETON RINGAN DENGAN CAMPURAN FLY ASH, FOAM, DAN SERAT KENAF

TEKNOLOGI BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)

RABID. Salah satu material yang banyak digunakan untuk struktur teknik sipil. adalah beton. Beton dihasilkan dari peneampuran semen portland, air, dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istimewa Yogyakarta. Alirannya melintasi Kabupaten Sleman dan Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Sifat Kimia Terhadap Unjuk Kerja Mortar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Semen portland pozolan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penggunaan Kaca Dalam Bidang Konstruksi. yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB III LANDASAN TEORI

hendak dicapai, maka diskusi antara insinyur perencana dan pemborong pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN AKSELERATOR PADA BETON YANG MENGGUNAKAN PEREKAT BERUPA CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU TERBANG

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.

BAB II BAHAN SEMEN DAN PERSYARATANNYA

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Deskripsi SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sifat beton itu. Departemen Pekerjaan Umum 1989-(SNI ). Batako terdiri dari beberapa jenis batako:

a. Jenis I merupakan semen portland untuk penggunaan umum yang memerlukan persyaratan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penggunaan Kaca Dalam Bidang Konstruksi. yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel

PEMANFAATAN ABU KULIT KERANG (ANADARA GRANDIS) UNTUK PEMBUATAN EKOSEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel

BAB I PENDAHULUAN. & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut. Menurut (Abdullah Yudith, 2008 dalam lesli 2012) berdasarkan beratnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu bahan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan. Hampir semua bangunan gedung,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland. dan air dengan perbandingan 1 semen : 7 pasir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya

Kekurangannya adalah: - Kekuatan tarik yang rendah, keuletan yang rendah dan beberapa penyusutan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BARtl TINJAUAN PUSTAKA. Teknologi beton terns berkembang seiring dengan tuntutan kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tambahan yang membentuk massa padat. Beton Normal adalah beton yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Pertumbuhan penduduk, dan kemajuan IPTEK memberikan tantangan

pemakaian air (angka perbandingan air dan semen) yang

Material Paving Block

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Semen (Portland) Semen didefinisikan sebagai campuran antara batu kapur/gamping (bahan utama) dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk, tanpa memandang proses pembuatannya, a yang mengeras atau au membatu pada pencampuran dengan air. Bahan : - batu kapur atau kapur dari kapur tulis atau marl menghasilkan kalsium karbonat - tanah liat atau batu tulis menghasilkan alumina dan silikat Slide 1

Proses pembuatan semen Proses Basah Proses Kering Slide 2

Proses basah Slide 3

Proses kering Slide 4

Tabung Pendingin Slide 5

Gilingan semen Slide 6

Kapur (CaO) Silikat (SiO 2 ) Alumina (Al 2 O 3 ) Besi Oksida (Fe 2 O 3 ) Komposisi kimia dari semen Portland (i) Biasa Pengerasan Panas Tahan cepat rendah Sulfat 63,1% 64,5% 60 % 64% 20,6% 20,7% 22,5% 24,4% 6,3% 5,2% 5,2% 3,7% 3,6% 2,9% 4,6% 3,0% Slide 7

Komposisi kimia dari semen Portland (ii) Kapur: berlebihan, menyebabkan perpecahan semen setelah timbul ikatan. Tinggi tapi tak berlebihan memperlambat pengikatan dan menghasilkan kekuatan awal yang tinggi. Kekurangan mengakibatkan semen yang lemah. Kurang sempurna pembakaran menyebabkan ikatan yang cepat. Silika + Alumina: silika tinggi dan alumina rendah menghasilkan semen dengan ikatan lambat, berkekuatan tinggi dan meningkatkan ketahanan terhadap agresi kimia. Slide 8

Komposisi kimia dari semen Portland (iii) Silika + Alumina: silika rendah dan alumina tinggi menghasilkan semen dengan ikatan cepat, berkekuatan tinggi. Besi Oksida: memberi warna abu-abu pada semen, dan mempunyai sifat yang seperti alumina. Komposisi kecil dari magnesium (MgO), dibatasi samapi 4 %, dan bl belerang (SO 3 ), dibatasi i antara 2,5 dan 3 %. Jumlah yang berlebihan, kurang baik. Komposisi kecil dari alkali (Na 2 O dan K 2 O) dapat bereaksi dengan beberapa jenis agregat mengakibatkan perpecahan semen dan pengurangan kekuatan. Slide 9

Komposisi kimia dari semen Portland (iii) Slide 10

Senyawa kimia akibat hidrasi (ii) Biasa Pengerasan Panas Tahan cepat rendah dh Sulfat C 3 S 40 % 50 % 25 % 40 % C 2 S 30 % 21 % 45 % 40 % C 3 A 11 % 9 % 6 % 2 % C 4 AF 11 % 9 % 14 % 9 % dimana C=CaO; S=SiO 2 ;A=Al 2 O 3 ;F=FeO 2 3 Slide 11

Senyawa kimia akibat hidrasi (i) Ketika semen bercampur dengan air terjadilah reaksi kimia yang menghasilkan bermacam-macam senyawa Kimia. Senyawa yang paling penting adalah C 3 S = 4,07(CaO) 07(CaO)-7,6(SiO 2 )-6 6,72(Al 2 O 3 )-1 1,43(Fe 2 O 3 ) -2,85(SO 3 ) C 2 S = 2,87(SiO 2 )-0,75(C 3 S) C 3 A = 2,65(Al 2 O 3 )-1 1,69(Fe 2 O 3 ) C 4 AF = 3,04(Fe 2 O 3 ) Perhitungan JW 2004 ini berdasarkan Sifat Bahan Konstruksi hasil (Beton dari I) R. H. Bogue Slide 12

Trikalsium Aluminat (tiga molekul kapur terikat tpada satu alumina) )C 3 A. Hidrasi sangat cepat disertai pelepasan sejumlah besar panas Pengerasan awal Kurang kontribusi pada kekuatan batas Kurang ketahanannya terhadap agresi kimiawi Disintegrasi oleh sulfat air tanah Tendensi sangat besar untuk retak-retak oleh perubahan volume Slide 13

Pengaruh dari C 3 A terhadap panas yang ditimbulkan akibat hidrasi i Slide 14

Trikalsium Silikat C 3 S Mengeras dalam beberapa jam dengan melepas sejumlah panas Berpengaruh besar terhadap kekuatan beton pada awal umurmu terutama dalam 14 hari pertama Slide 15

Pengaruh dari C 3 S terhadap panas yang dihasilkan akibat hidrasi Slide 16

Dikalsium Silikat C 2 S Hidrasi yang lambat dengan perlepasan panas yang lambat Berpengaruh pada proses peningkatan kekuatan yang terjadi dari 14 sampai 28 hari dan seterusnya Mempunyai ketahanan terhadap agresi kimia yang relatif tinggi Penyusutan kering yang relatif rendah Slide 17

Tetra Kalsium Aluminoferrite C 4 AF Dipercaya C 4 AF terhidrasi menjadi C 3 A dan senyawa CaO.Fe 2 O 3.aq 2 3 q Pengaruh terhadap kekuatan dan sifat-sifat semen lainnya masih dipertanyakan Slide 18

Perkembangan hidrasi dari senyawa Slide 19

Perkembangan kekuatan dari senyawa Slide 20

Pertambahan kekerasan dengan tambahan Al O Al 2 O 3 Slide 21

Semen Portland yang cepat mengeras Kadar trikalsium silikat (3CaO.SiO 2 ) yang relatif tinggi Mempunyai permukaan spesifik berkisar 450 600 m 2 /kg (metode Blaine) Slide 22

Semen dengan kuat awal yang sangat tinggi Diproduksi dengan memisahkan bagian halus semen Portland yang cepat mengeras dalam terowongan angin cyclone Faktor pengeras dikontrol oleh kalsium fluoroaluminat (C 11 A 7.CaF 2 ). Dengan kadar 5% akan dicapai kekuatan 6 MPa dalam satu jam, dengan kadar 50% akan mencapai 20 MPa dalam satu jam atau kurang. Mempunyai permukaan spesifik berkisar 700 900 m 2 /kg (metode Blaine) Slide 23

Semen panas rendah Mempunyai dikalsium silikat yang tinggi (C 2 S) sebagai hasil dari trikalsium silikat (C 3 S) Semen ini terutama dibuat karena persoalan kenaikan suhu yang didapati pada bangunan bermassa beton yang besar dan bersama dengan sifat beton yang low thermal conductivity dapat mengakibatkan retak yang serius Dibandingkan semen biasa, kekuatan awalnya lebih rendah Slide 24

Semen portland tahan sulfat Reaksi kimia antara C 3 A dan sulfat air tanah mengakibatkan penambahan volume yang besar sehingga mengalami idisintegrasii i Kadar C 3 A dikurangi sehingga mempunyai sifat yang lebih tahan sulfat dibandingkan semen biasa. Kadar C 3 A yang rendah dan juga kadar C 3 AF yang rendah mengakibatkan semen mengandung g silikat yang relatif tinggi, sehingga semen mempunyai kekuatan yang tinggi biarpun kekuatan awal rendah Panas hidrasii adalah dlhrelatif rendah dh Kurang tahan terhadap korosi untuk beton bertulang Biaya pembuatan yang mahal hl Slide 25

Semen portland putih dan berwarna Semen portland putih mempunyai sifat-sifat yang sama dengan semen portland biasa. Kadar besi dibawah 1%. Harga sekitar 3 kali harga semen biasa Semen portland berwarna didapat dengan menambahkan zat warna yang sesuai pada semen portland biasa bila ingin warna yang tua. Untuk warna muda maka ditambahkan pada semen portland putih Slide 26

Semen Pozzolanic Diproduksi dengan mencampur 85-60% semen portland dengan 15-40% pozzolana, yang merupakan bahan aktif alamiah seperti abu volkanis atau batu apung atau bahan buatan seperti abu bahan bk bakar, tanah hliat bakar bk atau batu tulis Kecepatan pertambahan kekuatan relatif rendah Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap agresi sulfat Mempunyai tahanan yang lebih tinggi iterhadap disintegrasi kimia dari pada semen portland Slide 27