BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV. akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dari bangsa Indonesia. Hal lain yang mendukung keberterimaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di jalan raya, hilangnya rasa sopan santun, minum-minuman. dengan menggunakan pembelajaran di kelas, penanaman nilai-nilai positif

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE 52 TAHUN 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

I. PENDAHULUAN. Kemandirian dan tanggung jawab merupakan pilar penting bagi terwujudnya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PROGRAM SEKOLAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI SMAN 13 DAN SMAN 7 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. semua orang, terutama menjadi guru maupun lingkungan masyarakat. Karena

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Secara Umum, Pendidikan seni yang dilaksanakan di SMK Negeri 10

BAB I PENDAHULIAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tryout atau uji coba sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

Pengembangan Sekolah Berkarakter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hindam, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

ETOS KERJA PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER MODUL : WLO - 01 PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

KESADARAN, BUDAYA, DAN GENGSI. Oleh : ANASTASIA EVIRA

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung pada dekade saat ini yang ditandai dengan ledakan besar ilmu

Pembentukan Karakter Peserta Didik melalui Ekstrakurikurikuler Polisi Cilik di SDN Landungsari 1 Malang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lutma Ranta Allolinggi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG SEMARANG MASA BAKTI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Ambon melalui peraturan tentang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

BAB I. pendidikan informal dalam rangka pembentukan nilai-nilai, sopan santun, (1991) bahwa keluarga, yakni orangtua merupakan sumber pengasuhan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Program-program Pendidikan Karakter SMA Negeri 1 Batui.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadikan manusia dapat berbeda dengan makhluk lain yang. dengan sendirinya, pendidikan harus diusahakan oleh manusia.

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan. 1. Kesimpulan Umum Penelitian ini dilatarbelakangi oleh : (1) pembinaan nilai kedisiplinan untuk peserta didik sangat penting, mengingat tuntutan dalam menghadapi era globalisasi, (2) perkembangan peserta didik SD masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya sehingga jika lingkungan tidak disiplin maka mereka pun menjadi tidak disiplin, (3) pembinaan nilai kedisiplinan di sekolah sudah berjalan melalui berbagai program seperti ekstrakurikuler pramuka namun belum mendapatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, perlu dicari solusi yang tepat untuk membina nilai kedisiplinan mereka. Permasalahan pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Bagaimana tingkat kedisiplinan peserta didik SD Santa Ursula Bandung? (2) Bagaimana pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka di SD Santa Ursula Bandung? (3) Bagaimana peranan program ekstrakurikuler pramuka di SD Santa Ursula Bandung dalam membina kedisiplinan peserta didik? (4) Faktor-faktor pendukung dan kendala apa yang mempengaruhi program ekstrakurikuler pramuka dalam membina kedisiplinan di SD Santa Ursula Bandung? 144

145 Yang dimaksud dengan pembinaan dalam penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh pendidik SD Santa Ursula Bandung untuk membantu peserta didik agar menjadi pribadi yang berdisiplin melalui program ekstrakurikuler pramuka sebagai proses menjadi manusia yang utuh. Sedangkan yang dimaksud dengan nilai kedisiplinan adalah upaya SD Santa Ursula untuk membantu peserta didik agar memiliki pengendalian diri dan sikap mental dalam mengembangkan kepatuhan, ketaatan, dan ketertiban terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya serta dilaksanakan dengan senang hati. Program ekstrakurikuler pramuka berarti salah satu program kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh SD Santa Ursula untuk membina peserta didik agar memiliki nilai kedisiplinan melalui kegiatan yang mengandung pendidikan dengan metode yang menyenangkan, menarik, dan dilakukan di alam terbuka di luar jam sekolah. Esensi kedisiplinan menurut Hurlock adalah konsistensi, ganjaran, dan hukuman. Tujuan konsistensi adalah untuk menanamkan keteguhan dalam memegang prinsip. Sedangkan ganjaran sebagai pendorong agar peserta didik mengulangi perbuatan yang baik sehingga menjadi kebiasaan dan dengan hukuman diharapkan akan menghalangi perbuatan yang dianggap tidak baik berdasarkan hukum yang berlaku. Salah satu upaya yang paling efektif dalam membantu peserta didik menjadi disiplin adalah keteladanan dari para guru. Pramuka dapat dijadikan sebagai sarana untuk membantu peserta didik menjadi lebih disiplin karena kedisiplinan merupakan salah satu sasaran yang

146 ingin dicapai dalam kegiatan kepramukaan. Hal ini sesuai dengan tujuan pramuka berdasarkan Kepres RI nomor 24 tahun 2009 yaitu : (1) Menanamkan dan menumbuhkan mental, moral, watak, sikap dan perilaku yang luhur melalui pendidikan agama, memupuk kerukunan hidup beragama dan memupuk rasa kesadaran dan kesetiakawanan sosial, (2) Menumbuhkembangkan rasa gotong royong dan percaya diri, sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif, rasa tanggung jawab dan disiplin, (3) Melatih panca indera dan pendidikan jasmani, mengolah pikir, hasta, karya untuk membentuk kader. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Santa Ursula yang terletak di jalan Bengawan nomor 2 dengan responden peserta didik kelas tiga sampai enam, kepala sekolah, guru wali kelas, guru bidang studi, guru BK, pembina pramuka, dan orang tua. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data diambil berdasarkan teori Miles dan Hubermas yang dimulai dengan pengumpulan data sebanyak-banyaknya di lapangan, kemudian data direduksi berdasarkan pokok permasalahan, dan terakhir pengambilan kesimpulan. Secara umum SD Santa Ursula adalah sekolah yang disiplin. Kedisiplinan dapat dilihat dari kriteria seperti kehadiran peserta didik yang tinggi, ketepatan waktu masuk dan mengumpulkan tugas, kelengkapan membawa perlengkapan sekolah dan berseragam. Sikap disiplin terbantu dengan adanya program ekstrakurikuler pramuka yang diberlakukan wajib bagi peserta didik kelas tiga

147 dan lima. Program ekstrakurikuler pramuka dapat membantu peserta didik menjadi disiplin karena sesuai dengan Dasa Dharma ke-8 yang menyebutkan bahwa salah satu nilai yang ingin dicapai adalah kedisiplinan. Diharapkan dengan adanya pembiasaan berdisiplin sejak dini maka nilai disiplin akan terintegrasi dalam diri peserta sehingga membantu menjadi pribadi yang utuh serta siap menghadapi persaingan di jaman globalisasi. Kedisiplinan dapat diterapkan dengan baik di SD Santa Ursula disamping adanya program ekstrakurikuler pramuka, hal ini juga disebabkan sekolah sudah memiliki kebijakan jelas, kepala sekolah dan staff pengajar terlibat dalam pembinaan kedisiplinan, serta mendapat dukungan dari orang tua. 2. Kesimpulan Khusus Kesimpulan khusus merupakan kesimpulan yang secara spesifik peneliti peroleh selama melakukan penelitian di SD Santa Ursula Bandung. Adapun hasil secara keseluruhan yang telah dianalisa oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Tingkat kedisiplinan peserta didik SD Santa Ursula Bandung tinggi. Indikator yang menunjukkan bahwa kedisiplinan tinggi dapat dilihat dari tingkat kepatuhan, ketaatan, dan ketertiban. Secara konkrit dapat dilihat dari kehadiran peserta didik, ketepatan waktu masuk, ketepatan mengumpulkan tugas, kelengkapan membawa perlengkapan sekolah, dan berseragam. Secara umum peserta didik tidak merasa berat dalam melaksanakan peraturan walaupun masih ada unsur takut dengan hukuman. b. Program ekstrakurikuler Pramuka di SD Santa Ursula Bandung mengalami pasang surut dalam pelaksanaannya. Sejak tahun ajaran 2010-2011, pembina

148 pramuka banyak melakukan pembaharuan khususnya di bidang program pelaksanaan. Kebijakan yang cukup berani dengan mewajibkan peserta didik kelas tiga dan lima untuk mengikuti program ekstrakurikuler pramuka. Program wajib ini diharapkan dapat membantu peserta didik untuk lebih mampu menjadi pribadi yang utuh. c. Program ekstrakurikuler Pramuka di SD Santa Ursula Bandung telah memberikan dampak dalam membantu peserta didik menjadi lebih disiplin. Dampak tersebut dapat dilihat melalui materi dan kegiatan yang diberikan oleh pembina pramuka. Beberapa materi dan kegiatan tersebut seperti mengajarkan agar peserta patuh pada ayah bunda, menyelesaikan tugas tepat waktu, atau membawa tugas yang telah diminta, tertib mengikuti upacara, baris berbaris, dan taat pada peraturan. d. Pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka dalam membina kedisiplinan di SD Santa Ursula Bandung selain memiliki faktor pendukung juga memiliki faktor kendala. 1) Faktor Pendukung Faktor pendukung yang dirasakan seperti para pembina pramuka yang umumnya sudah memiliki spesialisasi, kreatif, bersemangat, disiplin, dan berdedikasi, adanya dukungan dari kepala sekolah, wali kelas, para guru, staf penunjang, orang tua, Kwartir Cabang, dan Majelis Pendidikan Katolik.

149 2) Faktor Kendala Faktor kendala yang dirasakan para pembina seperti sarana prasarana yang masih kurang memadai, waktu kegiatan selama satu jam yang dirasa kurang, cuaca kadang kurang mendukung untuk kegiatan outdoor, peserta didik yang masih sering dipengaruhi oleh mood, adanya orang tua yang bersikap masa bodoh atau terlalu protektif, rapat dari Kwartir, Kwarcab, atau MPK yang sering dilaksanakan pada sore, malam, atau di hari libur sehingga menyita waktu pembina, lingkungan masyarakat yang memberi model cara berbicara yang kurang sopan dan mental instan sehingga peserta gampang mengeluh dan menyerah ketika diberikan tantangan. e. Beberapa hal yang menyebabkan SD Santa Ursula Bandung memiliki peserta didik yang disiplin adalah adanya kebijakan sekolah yang jelas tentang kedisiplinan seperti adanya sanksi yang tegas jika terjadi pelanggaran, selain itu juga kepala sekolah beserta seluruh jajarannya mau terlibat dalam pembinaan kedisiplinan serta didukung oleh sebagian besar orang tua. Pembinaan hanya akan berjalan dengan optimal jika ada kerjasama yang baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. B. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian tentang pembinaan nilai kedisiplinan melalui program ekstrakurikuler pramuka maka peneliti mengungkapkan sejumlah rekomendasi untuk perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang kepada beberapa pihak sebagai berikut :

150 1. Guru Agar lebih memaksimalkan hasil pembinaan kedisiplinan maka perlu adanya komitmen, dedikasi, dan konsistensi dari semua pendidik yang berada di SD Santa Ursula Bandung. Jika semua pendidik memiliki komitmen, dedikasi, dan konsistensi maka diharapkan peserta didik dalam melaksanakan kedisiplinan juga akan menjadi konsisten. Mereka tidak akan lagi melihat siapa guru yang mereka hadapi tetapi dimanapun dan kapanpun nilai kedisiplinan tetap akan menjadi milik mereka. Selama ini terlihat peran yang paling besar dalam membina nilai kedisiplinan adalah kepala sekolah, wali kelas, guru bimbingan dan konseling, dan pembina kesiswaan. Guru sebagai model merupakan cara membina nilai kedisiplinan yang paling efektif karena peserta didik akan melihat secara langsung perilaku guru dan mencontoh. Oleh karena itu, guru ditantang untuk mampu berkata dan berperilaku yang sama, khususnya jika berhadapan dengan peserta didik. 2. Pembina Pramuka Program ekstrakurikuler pramuka akan dapat berjalan lebih baik jika pembina mendesain kurikulum, program, dan rancangan pengajaran. Setiap program yang telah dilaksanakan perlu di evaluasi secara formal. Evaluasi yang dilakukan secara spontan dan perorangan dapat menyebabkan masalah yang sama kembali terulang karena tidak semua pembina terlibat dalam evaluasi. Program ekstrakurikuler pramuka harus memperhatikan nilai edukatif, inspiratif, dan rekreatif sehingga peserta perlu diberi penjelasan tentang tujuan

151 dari setiap materi. Materi pramuka juga harus diberikan dengan cara yang menarik sehingga peserta akan melaksanakan semua kegiatan dengan antusias. 3. Kepala Sekolah Kepala Sekolah perlu mengadakan sosialisasi secara berkala kepada orang tua sehingga mereka menyadari manfaat pramuka bagi pembentukan karakter anak, termasuk pembinaan nilai kedisiplinan. Orang tua dapat diundang menghadiri kegiatan kepramukaan untuk melihat secara langsung kegiatan dan materi yang dipelajari dan dampak bagi perkembangan anak sehingga terlibat dalam pelaksanaan di rumah. Kepala sekolah perlu memperhatikan pelaksanaan program ekstrakurikuler yang meliputi waktu, fasilitas, anggaran, dan pengelolaan kepramukaan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan optimal. Program pramuka akan menjadi lebih efektif dan berdaya guna jika diwajibkan bagi peserta didik mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam dengan pertimbangan pendidikan yang berkesinambungan sehingga tidak terjadi missing link. 4. Menteri Pendidikan Menteri Pendidikan dapat menjadikan pramuka sebagai sarana yang efektif untuk pembentukan karakter bangsa dengan kembali menjadikan pramuka sebagai program nasional yang dilaksanakan di pendidikan formal mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Selain itu juga perlu melakukan peningkatan eksistensi organisasi Pramuka mulai dari tingkat Gudep sampai tingkat Kwarnas.