BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. manusia, pendidikan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan mental/karakter seorang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran kelas.

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Meningkatkan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional. Pendidikan adalah investesi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan dimasa yang akan datang. Pembelajaran adalah mentranfer ilmu dari seorang yang memiliki ilmu pengetahuan lebih luas atau guru kepada seorang yang ingin mengetaui ilmu pengetahuan dalam hal ini siswa. Pembelajaran bertujuan untuk transfer ilmu pengetahuan seorang guru agar dapat dipahami oleh seluruh siswa seta siswa dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2 Untuk mencapai tujuan tertentu perlu adanya proses yang dapat dilaksanakan oleh guru dan dimengerti seluruh siswanya serta didukung oleh sarana belajar yang memadai. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003: Guru sebagai bagian dari pendidik berkewajiban untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Di era modern seperti sekarang ini, program pembelajaran terlihat belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung suasana kelas nampak tegang dan membosankan, siswa belajar hanya sebagai rutinitas. Selama ini proses pembelajaran di SDN Cilangkap 5 masih menggunakan paradigma lama, dimana guru sibuk menyampaikan materi kepada siswa yang pasif tanpa mau tau tentang siswanya faham atau tidak yang terpikirkan hanya supaya materi habis dan urusan menjadi beres. Guru dalam menyampaikan materi selalu monoton atau tidak melakukan variasi-variasi dan kurang menarik perhatian siswa. Dalam proses pembelajaran guru terlihat tidak menguasai adanya teknologi atau gatek (gagap teknologi) sehingga kurang mampu menggunakan media proses pembelajaran. Pembelajaran dengan kondisi seperti ini tidak akan mampu meningkatkan kemampuan siswa, hal ini mengakibatkan tidak berhasilnya baik kualitas pembelajaran atau ditinjau dari hasil belajar siswa.

3 Penelitian ini muncul dilatar belakangi oleh pengamatan penulis di SDN Cilangkap 5 tentang sulitnya siswa dalam memahami materi pelajaran IPA yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di kelas IV yang penulis teliti, siswanya masih pasif sehingga dalam penyampaian materi lebih didominasi oleh guru yaitu ceramah, dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar catat dan hafal. Dalam kaitannya dengan Pakem guru dituntut untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang siswanya dalam belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sebagai guru harus mengupayakan situasi pakem tersebut untuk semua mata pelajaran. Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikan atau hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Terilhami oleh suatu ungkapan saya mendengar lalu saya lupa, saya melihat lalu saya ingat, saya berbuat lalu saya mengerti, maka penulis berasumsi bahwa pemakaian media pembelajaran menjadikan anak bisa melihat dan berbuat tidak hanya mendengar. Dalam abad 21 ini yang ditandai dengan kemajuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengetahuan siap dan kepiawaian berpikir logis dikembangkan dalam pelajaran IPA sangat diperlukan. Berangkat dari keprihatinan tersebut penulis mencoba menyumbangkan ide berupa penggunaan media sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA serta menghilangkan asumsi anak bahwa pelajaran IPA membosankan dan membuat siswa menyenangi pembelajaran IPA.

4 Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA salah satunya dengan media audio visual. Dengan menggunakan media audio visual dapat memudahkan siswa memahami konsep-konsep IPA. Selain itu juga penggunaan media audio visual dapat menarik minat dan perhatian siswa pada saat pembelajaran. Siswa bukan hanya membayangkan tentang konsepkonsep IPA akan tetapi dapat melihat secara langsung melalui media audio visual. Kedudukan media dalam pembelajaran cukup menentukan, sebab meskipun seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah mengusai materi dengan baik dan sudah menggunakan metode yang tepat, tetapi jika tidak menggunakan media yang tepat dengan materi, terlebih lagi untuk SD, maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal. Media audio visual merupakan media yang mencakup dua jenis media yang ada yang biasanya digunakan dalam proses pembelajaran yang terdiri audio (dapat dilihat) dan visual (dapat di dengar). Audio visual menurut Hernawan (2007) adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Diharapkan bahwa dalam pembelajaran IPA dapat dikembangkan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa sehingga setelah belajar IPA di sekolah, siswa tidak hanya memiliki kemampuan untuk bersaing ditingkat nasional dan internasional tetapi juga menjadi warga Indonesia yang

5 peduli terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Menurut Sujana (2009:3), menyatakan bahwa: Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam memahami IPA, salah satunya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran peningkatan kualitas pembelajaran harus di mulai dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Peningkatan kwalitas pembelajaran pada tingkat dasar harus menjadi prioritas utama, karena pembelajaran pada tingkat dasar merupakan landasan utama bagi pembelajaran pada tingkat selanjutnya. Pembelajaran IPA kelas IV disusun dan dilaksanakan berdasarkan kurikulum berisi petunjuk tentang kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA. Kemampuan yang ditekankan antara lain produk, sikap, nilai dan moral. Hasil kemampuan produk, sikap, nilai dan moral bukanlah suatu kemampuan yang secara tiba-tiba dapat dimiliki oleh seorang anak, melainkan suatu kemampuan yang dimiliki melalui proses. Proses itu diantaranya melalui pengenalan, latihan dan belajar secara terus menerus. Setiap anak mempunyai kemampuan dan perkembangan yang berbeda-beda dalam menyerap suatu materi. Oleh karena itu guru dalam mengajarkan suatu materi haruslah menggunakan metode, pendekatan dan media yang bervariasi agar tercapainya tujuan pembelajaran. Metode adalah prosedur yang difokuskan untuk kemudahan siswa dalam memahami pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang melingkupi metode dengan cakupan teori sedangkan media adalah alat yang digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran.

6 Meskipun masalah pendidikan begitu komplek, namun pada akhirnya dalam kondisi tertentu semua itu bermuara pada peranan guru dalam memainkan seluruh komponen pendidikan secara harmonis, yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu komponen peningkatan mutu di SD adalah sarana dan prasarana pendidikan termasuk didalamnya penggunaan media belajar atau alat peraga pendidikan. Pada kenyataannya dilihat dari daftar nilai yang terdapat di kelas IV SDN Cilangkap 5 pada pembelajaran IPA masih rendah. Rata-rata kelas pada pembelajaran IPA adalah 5,87 sedangkan hasil prosentasenya adalah 59% siswa saja yang mencapai KKM. Sementara nilai KKM untuk mata pelajaran IPA yaitu 60. Siswa kurang memahami konsep dikarenakan kurangnya perhatian siswa ketika jam pelajaran IPA berlangsung. Beberapa faktor penyebabnya adalah guru sekolah dasar mengajarkan pelajaran IPA dengan cara klasikal dan kurang menarik minat siswa, kondisi dilapangan bahwa pembelajaran klasikal dominan. Seluruh proses pembelajaran masih diwarnai pada penekanan aspek pengetahuan dan masih sedikit yang mengacu pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar itu sendiri. Guru kurang dalam penggunaan metode dan media yang tepat. Mengingat pentingnya kemampuan pemahaman konsep IPA pada siswa kelas IV sekolah dasar, berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Cilangkap 5, sebagian besar siswa kurang memahami konsep IPA. Penulis tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Audio

7 Visual Pada Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Semester Ganjil 2012-2013 SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Depok ). PTK ini bertujuan untuk mencari solusi mengatasi masalah pemahaman konsep IPA yang pada akhirnya terkait dengan hasil belajar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok? 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilangkap 5 dalam pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok?

8 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti serta informasi yang diharapkan harapkan, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5. 2. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5. 3. Mendeskripsikan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk guru, siswa sekolah dan peneliti. Secara rinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Diharapkan memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi guru dalam merancang dan menerapkan media oudio visual dalam pembelajaran IPA. b. Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pembelajaran di kelas.

9 2. Bagi Sekolah a. Diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk pilihan-pilihan media pembelajaran sebagai upaya inovasi dalam proses pembelajaran. b. Diharapkan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. 3. Bagi Siswa a. Diharapkan dengan media audiovisual dapat memberikan pengalaman dalam proses pembelajaran. b. Diharapkan dengan menggunakan media audiovisual dapat membantu siswa untuk meningkatkan mutu hasil belajar dalam pembelajaran IPA. E. Hipotesis (Tindakan) Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah diungkapkan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan media audio visual hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilangkap 5 dapat meningkat F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan dengan berusaha dan berlatih untuk mendapatkan pengetahuan.

10 2. Media Audio Visual Media audio visual merupakan kombinasi audio dan visual atau disebut dengan media pandang dan dengar. 3. Materi Rangka Manusia Rangka dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka anggota gerak.