KORELASI ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD KELAS V ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

KORELASI MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 4 WATES KULON PROGO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN NGEMPLAK

FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN TERHADAP TATA TERTIB DI SEKOLAH SISWA KELAS XI IPS MAN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Menulis Siswa Kelas X. Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN REWARD DAN REINFORCEMENT NEGATIF TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

PENGARUH PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SE GUGUS WIROPATI

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

Tiyas Pratamawati Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 8 JAKARTA BARAT

Total 202 orang 100 %

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Transkripsi:

344 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016 KORELASI ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA THE CORRELATION BETWEEN PARENTS SOCIAL SUPPORT AND STUDENT LEARNING MOTIVATION Oleh: Cahyo Adi Kurniawan, Mahasiswa PGSD FIP UNY adhy.kael@hotmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Subyek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri se-kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta yang diambil secara propotional random sampling dengan jumlah 132 siswa. Instrumen yang digunakan berupa skala. Uji validitas menggunakan uji validitas isi dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach s Alpha. Adapun analisis data penelitian menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi belajar siswa r = 0,657, p < 0,05. Semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka semakin tinggin motivasi belajar. Sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orang tua maka semakin rendah motivasi belajar siswa. Kata kunci: dukungan sosial orang tua, motivasi belajar Abstract This study aimed to know the relationship between parents social support and learning motivation.this study used a quantitative approach. This type of research was ex post facto. The research subjects were Elementary School fourth grade students in the District Mantrijeron, Yogyakarta, which has been taken by proportional random sampling with 132 students. Instruments used in the form of scale. Validity test used content validity and reliability test used Cronbach's Alpha. The research data analysis used correlation product moment. The results showed that there is a positive relationship between parents social support and learning motivation r = 0.657, p <0.05. The higher the parent social support, the higher learning motivation. Conversely the lower the parents social support, the lower the learning motivation Keywords: social support parents, motivation to learn PENDAHULUAN Motivasi dalam kegiatan belajar juga dikenal sebagai motivasi belajar. Menurut Hamzah B. Uno (2007:21) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Motivasi sangat penting dalam dunia belajar. Dengan adanya motivasi siswa yang sedang belajar bisa mendapatkan sesuatu yang diingikannya seperti perubahan tingkah laku yang sudah dikehendakinya. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa motivasi berkaitan dengan belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar pula. Jadi siswa tersebut akan merasa senang dan tekun dalam kegiatan belajarnya. Motivasi belajar yang dimiliki siswa akan terlihat pada kegiatan atau aktivitas yang dilakukannya sehari-hari. Ketika siswa dengan motivasi belajar yang tinggi kegiatan atau aktivitas yang dilakukan cenderung mengarah pada kebutuhan belajarnya, seperti membaca buku pelajaran, mengerjakan tugas sekolah, dan ketika di dalam kelas akan memperhatikan guru. Namun berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, siswa tersebut

Korelasi Antara Dukungan Sosial... (Cahyo Adi Kurniawan) 345 menghindari kegiatan belajar dan memilih kegiatan yang disukainya. Penulis Poltekes Depkes, 2010:124). Dukungan sosial orang tua diberikan agar siswa dapat Tinggi rendahnya motivasi belajar yang terpenuhi kebutuhannya. Kebutuhan siswa dimiliki siswa akan mempengaruhi kegiatan meliputi jasmaniah, kasih sayang, untuk belajar yang dilakukannya. Oemar Hamalik (2011:108) berpendapat bahwa tinggi rendahnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Dari penjelasan tersebut bahwa motivasi belajar akan menentukan rajin tidaknya memiliki dan aktualisasi diri (Maslow). Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka motivasi dalam belajarnya dapat meningkat. Oleh karena itu dukungan sosial orang tua diperlukan dalam motivasi belajar siswa. siswa dalam melakukan kegiatan yang Dukungan sosial orang tua terdiri dari berhubungan dengan belajar. Semakin tinggi dukungan fisik dan dukungan psikologis. motivasi belajar maka semakin rajin dalam Dukungan fisik adalah dukungan yang belajar, sedangkan semakin rendah motivasi diwujudkan dengan pemberian barang. belajar maka semakin malas dalam belajar. Contoh,seorang siswa disediakan buku pelajaran oleh orang tua guna membantu kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa juga dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah lingkungan Dukungan psikologis adalah dukungan yang diwujudkan dengan meberikan informasi, kasih keluarga. Menurut Raymond dan Judith sayang, nasehat, dan rasa diterima. Contoh, (2004:24) keluarga merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi motivasi belajar siswa. Dalam kondisi normal keluarga yang paling seorang siswa diberikan nasehat dalam belajar. Kedua bentuk dukungan tersebut dibutuhkan oleh siswa dalam kehidupannya. dekat dengan siswa adalah orang tua. Orang tua Dukungan sosial orang tua yang dalam kegiatan belajar siswa sebaiknya diberikan haruslah positif dan tepat jika tidak memberikan faslitas yang cukup, dan juga dukungan tersebut akan berdampak negatif. memberikan semangat kepadanya. Namun hal Menurut Sarafino dan Smith (2012:57) itu belum cukup, siswa juga membutuhkan kondisi belajar yang baik dan teladan dari orang tua agar dapat mendukung kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dukungan dan bantuan yang diperoleh siswa dari orang tua termasuk dalam dukungan sosial. Dukungan sosial merupakan sebuah bantuan, kepedulian, atau kesediaan individu yang diberikan kepada individu lainnya yang dapat berupa bantuan fisik atau psikologis menyebutkan beberapa dampak negatif dari dukungan sosial yaitu dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai sesuatu yang membantu, dukungan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan individu, sumber dukungan memberikan contoh buruk pada individu, dan terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam melakukan sesuatu yang diinginkannya. Dari dampak yang dikemukakan diatas dapat diketahui bahwa dukungan sosial orang tua harus seperti perasaan dicintai, dihargai, atau diterima sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya (Sarason, McCuen, dan Pender dkk dalam Tim seorang siswa membutuhkan perlengkapan

346 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016 sekolah maka dukungan yang diberikan dengan Maka perlu adanya penelitian untuk mengetahui menyediakan perlengkapan sekolah yang bagaimana hubungan antara dukungan sosial diperlukan siswa. Berbagai persoalan tersebut, sesuai orang tua dengan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan dengan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil observasi di SD N Gedongkiwo terdapat penelitian tentang Korelasi antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Motavasi Belajar Siswa. permasalah tentang motivasi belajar siswa yaitu METODE PENELITIAN pada saat mata pelajaran IPS. Di saat guru Jenis Penelitian menerangkan pelajaran IPS tentang peta terdapat Jenis penelitian digunakan dalam beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru penelitian ini adalahpenelitian dan ramai sendiri sampai guru mengingatkan kuantitatif.penelitian kuantitatif adalah jenis berkali-kali sampai siswa tenang dan penelitian dengan data yang akan dikumpulkan memperhatikan guru. Hal tersebut terjadi oleh peneliti berupa angka dan nantinya akan berulang-ulang dari awal pembelajaran IPS dianalisis menggunakan rumus-rumus statistika. sampai akhir pembelajaran IPS dengan siswa yang berbeda-beda. Selanjutnya disaat guru dan siswa membahas 5 soal IPS yang diberikan oleh guru, tidak ada siswa yang bersedia menjawab dengan suka rela sehingga guru menunjuk siswa Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Maret November 2015. Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri se-kecamatan Mantrijeron, agar beredia menjawab pertanya dengan Yogyakarta. SD Negeri yang terletak di menuliskan dipapan tulis. Adanya permasalahan Kecamatan Mantrijeron berjumlah 6, yaitu: SD tentang dukungan sosial orang tua yang didapat Negeri Gedongkiwo, SD Negeri dari hasil wawancara dengan wali kelas IV yang menyatakan bahwa orang tua dalam membantu dalam proses belajar anak sangat kurang dan Suryodiningratan I, SD Negeri Suryodiningratan II, SD Negeri Suryodiningratan III, SD Negeri Suryowijayan, dan SD Negeri Minggiran. sebagian besar orang tua sibuk dengan Target/ SubjekPenelitian pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas terdapat siswa Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD se-kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta tahun yang memiliki motivasi yang rendah namun ajaran 2015/2016. Adapun jumlah siswa yang memiliki dukungan sosial orang tua yang tinggi. digunakan sebagai responden sebanyak 132 Hal tersebut tidak sesuai dengan pendapat siswa dengan rincian: 1) SD Negeri Gedongkiwo Raymond dan Judith (2004:24) yang menyatakan 30 siswa, 2) SD Negeri Suryodiningratan I 11 bahwa dukungan orang tua dalam motivasi siswa, 3) SD Negeri Suryodiningratan II 13 belajar siswa sangatlah penting dan orang tua siswa, 4) SD Negeri Suryodiningratan III 42 juga mempengaruhi perkembangan motivasi siswa, 5) SD Negeri Suryowijayan 14 siswa, dan belajar siswa dalam setiap tahap perkembangan.

Korelasi Antara Dukungan Sosial... (Cahyo Adi Kurniawan) 347 6) SD Negeri Minggiran 21 siswa.jumlah Dalam menyusun instrumen harus sesuai responden tersebut ditentukan dengan dengan prosedur yang sudah ditentukan. menggunakan teknik propotional random Menurut Suharsimi Arikunto (2006:166) sampling. menjelaskan bahwa prosedur yang harus Prosedur ditempuh dalam membuat instrumen yang baik, yaitu : Berdasarkan aspek metode, penelitian ini a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menggunakan metode korelasional. Penelitian ini menentukan variabel, kategorisasi variabel. dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1) persiapan b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penelitian, diawali penyusunan proposal penyusunan skala, penyusunan pedoman dilanjutkan dengan pengurusan perijinan, 2) wawancara. tahap uji coba instrumen untuk menentukan c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen validitas dan reliabilitas instrumen, dan 3) dengan pedoman mengerjakan surat pengumpulan data dilanjutkan penyusunan pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang laporan penelitian. perlu. Teknik Pengumpulan Data d. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun Metode pengumpulan data yang besar. digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala bertingkat dengan model Skala likert untuk e. Penganalisisan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran. mengukur opini atau persepsi responden (Erwan dan Dyah, 2007:63) tentang dukungan sosial dan f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik. motivasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Teknik Analisis Data se-kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Skala ini Analisis data adalah proses menyeleksi, merupakanpernyataan dengan empat pilihan menyederhanakan, memfokuskan, jawaban,yaituselalu, sering, jarang, dan tidak mengabstraksikan, mengorganisasikan data pernah.skala disajikan dalam bentuk secara statistik dan rasional sesuai dengan tujuan pernyataanfavorabel dan tidak favorabel. penelitian (Sugiyono, 2010:209). Setelah data tentang dukungan sosial orang tua dan motivasi Instrumen Penelitian belajar diperoleh maka analisis data diawali Instrumen yang digunakan dalam dengan melakukan analisis dekriptif terlebih penelitian ini berupa skala dukungan sosial dahulu yaitu dengan cara membuat tabel orang tua dan skala motivsi belajar. Skala ini distribusi frekuensi untuk menggambarkan merupakan skala psikologi dengan empat pilihan frekuensi masing-masing variabel dan jawaban yaitu Skala ini merupakanpernyataan mengkategorikan variabel ke dalam kategori dengan empat pilihan jawaban,yaituselalu, tinggi, sedang, dan rendah. sering, jarang, dan tidak pernah.

348 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016 Dalam penelitian ini juga digunakan uji mengkonsultasikan pada tabel r product normalitas untuk mengetahui kenormalan moment.ketentuannya bila r hitung lebih distribusi data, dan uji linieritas untuk kecil dari r tabel, maka Ho diterima dan Ha mengetahui kelieneran hubungan antar variabel ditolak, begitu juga sebaliknya. bebas dan terikat. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dihitung untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan pada kedua variabel yang diteliti dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan IBM SPSS Statistics 23. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan ditabulasi, kemudian dilakukan analisis data menggunakan analisis korelasi. Deskripsi data yang akan dijelaskan dalam penelitian ini meliputi deskripsi dukungan sosial orang tua dan motivasi belajar. Secara lebih rinci, berikut ini adalah deskripsi variabel-variabel penelitian 2. Uji linieritas dilakukan guna mengetahui apakah antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) membentuk garis linear atau tidak secara signifikan. Untuk menguji yang telah diteliti 1. Dukungan Sosial Orang Tua Data diperoleh dari skala dukungan sosial orang tua yang diberikan kepada linieritas data dengan satu variabel bebas ini subjek penelitian yang berjumlah 132 yaitu dengan menentukan F hitung dan F table dengan kriteria F hitung>f table maka berdisribusi linier sedangkan F hitung F tablemaka distribusi tidak linier. Pengolahan data untuk uji linieritasini menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 23. siswa.jumlah butir skala dukungan sosial orang tua adalah 21 butir dengan 4 pilihan jawaban (selalu, sering, jarang, tidak pernah).untuk penyekoran pernyataan positif yaitu selalu adalah 4, sering adalah 3, jarang adalah 2, dan tidak pernah adalah 1.Untuk penyekorang pernyataan negatif yaitu selalu 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah 1, sering adalah 2, jarang adalah 3, dan tidak pernah adalah 4.Setelah melakukan menggunakan teknik korelasi dengan penyekoran maka dapat dilihat data setiap korelasi pearson product moment. Korelasi dari dukungan sosial orang tua. pearson product moment digunakan untuk menghitung korelasi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Hasil yang diperoleh kemudian diuji signifikansi, dengan tujuan untuk menguji apakah hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan) atau tidak.uji signifikansi dilakukan dengan

Tabel 1.Skor Dukungan Sosial Orang Tua No Indikator Frekuensi Persentase 1 Orang tua memperhatikan 1556 19.43% kegiatan yang dilakukan siswa 2 Orang tua memberikan 840 10.49% penghargaan kepada siswa 3 Orang tua meluangkan waktu 370 4.62% untuk bersama dengan siswa 4 Orang tua memberikan nasehat 398 4.97% kepada siswa 5 Orang tua memberikan 1554 19.41% informasi kepada siswa 6 Orang tua memberikan 757 9.45% pengetahuan kepada anak 7 Orang tua menyediakan tempat 732 9.14% dan perlengkapan belajar 8 Orang tua menyediakan 315 3.93% peralatan belajar, 9 Orang tau memberikan uang 865 10.80% atau barang untuk kebutuhan belajar 10 Orang tua menyediakan jasa untuk memenuhi kebutuhan belajar 620 7.74% Berdasarkan tabel di atas maka data dukungan sosial orang tua dapatdisajikan dalam bentuk histogram berikut ini. Korelasi Antara Dukungan Sosial... (Cahyo Adi Kurniawan) 349 Tabel 2. Perhitungan Klasifikasi Dukungan Sosial Orang Tua No Perhitungan Kategori 1 X < (60,66 1,0 x 7,605) Rendah 2 (60,66 1,0 x7,605) X < (60,66 + 1,0 x 7,605) Sedang 3 (60,66 + 1,0 x7,605) X Tinggi Berdasarkan tabel rumus di atas, maka data mengenai dukungan sosial orang tua dapat diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut. Tabel 3. Klasifikasi Dukungan Sosial Orang Tua No Kategori Interval Frekuensi Presentase 1 Rendah X < 53,055 25 19% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% Dukungan Sosial Orang Tua 2 Sedang 53,055 X <67,265 79 59,8% 3 Tinggi 67,265 X 28 21,2% Jumlah 132 100% Gambar 1. Histogram Skor Dukungan Sosial Orang Tua Setelah data diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 23 diperoleh nilai mean sebesar 60,66, nilai modus 61, nilai median sebesar 61, dan nilai standar deviasi sebesar 7,605. Dari data tersebut dapat diklasifikasi distribusi frekuensi variabel dukungan sosial orang tua menggunakan rumus berikut tabelnya. 80.0% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0% Berdasarkan dari data tabel di atas data dukungan sosial orang tua dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut. Rendah Sedang Tinggi Gambar 2. Histogram Klasifikasi Dukungan Sosial Orang Tua Dukungan Sosial Orang Tua Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa tingkat dukungan sosial orang tua siswa dalam

350 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016 kategori rendah dengan jumlah responden sebanyak 25 (19%),kategori sedang dengan jumlah responden sebanyak 79 (59,1%) dan kategori tinggi dengan jumlah responden sebanyak 28 (21,9%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial orang tua siswa termasuk dalam kategori sedang karena dalam tabel tersebut menunjukkan jumlah yang paling banyak. 2. Motivasi Belajar Data diperoleh dari skala motivasi belajar yang diberikan kepada subjek penelitian yang berjumlah 132 siswa.jumlah butir skala motivasi belajar adalah 21 butir dengan 4 pilihan jawaban (selalu, sering, jarang, tidak pernah).untuk penyekoran pernyataan positif yaitu selalu adalah 4, sering adalah 3, jarang adalah 2, dan tidak pernah adalah 1.Untuk penyekorang pernyataan negatif yaitu selalu adalah 1, sering adalah 2, jarang adalah 3, dan tidak pernah adalah 4.Setelah melakukan penyekoran maka dapat dilihat data setiap dari motivasi belajar. N O 1 2 3 4 5 6 7 8 Tabel 4. Skor Motivasi Belajar Berdasarkan table di atas maka data motivasi belajar dapat disajikan dalam bentuk histogram berikut ini. 30.0% 20.0% 10.0% 0.0% 1 Indikator Frekuensi Persentase dorongan untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, dorongan untuk mencari tahu hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran, dorongan untuk belajar secara mandiri dorongan untuk menghindari hukuman guru dan orang tua dorongan untuk mendapatkan pujian dari guru dan orang tua dorongan untuk menyenangi hati orang tua, dorongan untuk mendapatkan nilai yang bagus dorongan untuk mendapatkan pengakuan dari teman-teman. 2 Motivasi Belajar 3 4 5 6 Gambar 3. Histogram Skor Motivasi Belajar Setelah data diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 23 diperoleh nilai mean sebesar 62,13, nilai modus 57 dan 61, nilai median sebesar 62, dan nilai standar deviasi sebesar 8,289. Dari data tersebut dapat diklasifikasi distribusi frekuensi variabel motivasi belajar berikut tabelnya. 1762 21,5% 1540 18,8% 1559 19% 636 7,8% 616 7,5% 995 12,1% 484 5,9% 609 7,4% JUMLAH 8201 100% 7 8

Berdasarkan tabel rumus di atas, maka data mengenai motivasi belajar dapat diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut. Tabel 6. Klasifikasi Motivasi Belajar Berdasarkan dari data tabel di atas, data motivasi belajardapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut. Gambar 4. Hitogram Klasifikasi Motivasi Belajar Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa tingkat motivasi belajar siswa dalam kategori rendah dengan jumlah responden sebanyak 19 (14,4%),kategori sedang dengan jumlah responden sebanyak 94 (71,2%) dan kategori tinggi dengan jumlah responden sebanyak 19 Korelasi Antara Dukungan Sosial... (Cahyo Adi Kurniawan) 351 Tabel 5. Perhitungan Klasifikasi Motivasi (14,4%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat Belajar motivasi belajar siswa termasuk dalam No Perhitungan Kategori 1 X < (62,13 1,0 x 8,289) Rendah 2 (62,13 1,0 x 8,289) X <(62,13 + 1,0 x 8,289) Sedang 3 (62,13 + 1,0 x 8,289) X Tinggi No Kategori Interval Frekuensi Presentase 1 Rendah X < 53,841 19 14,4% 2 Sedang 53,841 X <70,419 94 71,2% 3 Tinggi 70,419 X 19 14,4% Jumlah 132 100% Motivasi Belajar 80.0% 60.0% 40.0% 20.0% Motivasi Belajar 0.0% Rendah Sedang Tinggi kategori sedang karena dalam tabel tersebut menunjukkan jumlah yang paling banyak. Hasil analisis penelitian menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi belajar siswa. Dari uraian tersebut dijelaskan bahwa dukungan sosial orang tua memiliki kontribusi dalam mengoptimalkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, siswa yang mendapatkan dukungan sosial orang tua yang tinggi akan memiliki motivasi belajar siswa yang tinggi pula dan sebaliknya jika siswa mendapatkan dukungan sosial orang tua rendah maka akan memiliki motivasi belajar yang rendah pula. Dukungan sosial orang tua adalah dukungan yang berasal dari orang tua (ayah dan ibu) yang berupa bantuan material, informasi, nasehat, kasih sayang, rasa dibutuhkan orang lain dan hal tersebut akan membantu dari segi emosi dan perilaku bagi penerimanya. Dukungan sosial orang tua tersebut juga dibutuhkan seorang anak yang sedang belajar di Sekolah Dasar. Pada usia Sekolah Dasar karaketeristik anak menurut Desmita (2012:74) menganggap orang tua sebagai figur dan kontrol dari orang tua berkurang namun dukungan yang dibutuhkan anak sangat tinggi. Dengan dukungan sosial orang tua akan mampu membantu semangat belajar anak. Namun dari hasil penelitian didapatkan kategori sebagai berikut yaitu 25 siswa (19 %) berada dalam kategori rendah, 79 siswa (59,8 %) berada dalam kategori sedang dan 28 siswa (21,2 %) berada dalam kategori tinggi. Hasil ini mengindikasikan

352 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016 bahwa siswa mempunyai dukungan sosial orang tua yang sedang. Dukungan sosial orang tua dibagi menjadi beberapa aspek yaitu dukungan B. Uno, 2007:40) jika satu kebutuhan terpenuhi maka mereka akan memenuhi kebutuhan lainya yang memilki tingkat lebih tinggi. Jika kebutuhan kebutuhan akan cinta emosional, dukungan kognitif, dan dukungan atau kebutuhan sosial dan kebutuhan material. Dari hasil penelitian aspek yang penghargaan terpenuhi maka siswa akan paling rendah adalah aspek dukungan berusaha memenuhi kebutuhan ke tingkat material hal ini ditunjukan dengan persentase 31,62% didapat dari Orang tua yang lebih tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Oleh karena itu siswa akan berusaha menyediakan tempat dan perlengkapan meningkatkan potensi yang dimiliki dan belajar, orang tua menyediakan peralatan mengembangkan diri secara maksimal, belajar, orang tua memberikan uang atau barang untuk kebutuhan belajar, dan orang tua menyediakan jasa untuk memenuhi sehingga motivasi belajar yang dimiliki siswa akan meningkat. Motivasi belajar adalah seluruh daya kebutuhan belajar. Aspek dengan persentase penggerak dalam sebuah upaya untuk tertinggi adalah aspek dukungan emosional dengan persentase 34,54% didapat dari meningkatkan kegiatan belajar yang berupa dorongan intrinsik dan ekstrinsik serta nilai Orang tua memperhatikan dengan tujuan tertentu. Dalam dunia belajar kegiatan yang dilakukan siswa, orang tua tingkat motivasi belajar sangat berpengaruh memberikan penghargaan kepada siswa, dan terhadap proses belajar siswa. Oemar orang tua meluangkan waktu untuk bersama dengan siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek yang paling dominan pada siswa adalah aspek dukungan emosional, sehingga siswa memiliki kondisi psikologis yang baik. Menurut Sheridan & Radmacher, Sarafino dan Taylor (Namora Lumonga Lubis, 2009:159) bahwa bentuk dukungan emosional membuat perasaan nyaman, yakin, diperlukan dan dicintai oleh orang lain yang Hamalik (2011:108) berpendapat bahwa tinggi rendah motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Berdasar penjelasan tersebut bahwa motivasi belajar menetukan rajin tidaknya anak dalam belajar. Dari hasil penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut yaitu 19 siswa (14,4 %) berada dalam kategori rendah, 94 siswa (71,2 %) berada dalam kategori sedang dan 19 siswa (14,4 %) berada dalam kategori tinggi. memberikan dukungan oleh sebab itu Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa masalah yang dihadapi oleh penerima dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu dengan dukungan emosional yang tinggi maka kebutuhan akan cinta atau kebutuhan sosial dan kebutuhan penghargaan akan terpenuhi. Sesuai dengan penjelasan Maslow (Hamzah mempunyai motivasi belajar yang sedang. Dorongan intrinsik dan dorongan ekstrinsik yang dimaksud menurut Sadirman (2007:89) dorongan intrinsik adalah motif yang muncul tanpa ada rangsaangan dari luar, sedangkan dorongan ektrinsik muncul

KKorelasi Antara Dukungan Sosial... (Cahyo Adi Kurniawan) 353 karena mendapat rangsangan dari luar. Saran Berdasarkan pendapat tersebut tingkat Berdasarkan penelitian dan pembahasan motivasi dapat dipengaruhi dari diri anak dan dari luar diri anak. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa - yang mengacu pada aspek intrinsik memiliki persentase yaitu 59,3%. Indikator yang mengacu pada aspek ekstrinsik memiliki persentase 40,7%. Hal tersebut menunjukan yang telah dipaparkan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut. 1. Bagi Orang Tua Orang tua hendaknya memperhatikan dukungan sosial yang diberikan pada siswa meliputi dukungan emosional, dukungan kognitif, dan dukungan material. Khususnya bahwa aspek yang paling dominan adalah dalam aspek dukungan material yang aspek intrinsik. Raymond dan Judith memiliki presentase terendah, yaitu dengan (2004:24) yang menyatakan bahwa menyediakan tempat dan perlengkapan dukungan orang tua dalam motivasi belajar belajar, menyediakan peralatan belajar, anak sangatlah penting dan orang tua juga memberikan uang atau barang untuk mempengaruhi perkembangan motivasi kebutuhan belajar, dan menyediakan jasa belajar anak dalam setiap tahap untuk memenuhi kebutuhan belajar karena perkembangan. Sehingga perlu diperhatikan lagi aspek ekstrinsik siswa agar siswa dapat memiliki motivasi belajar yang lebih baik hal tersebut berpengaruh bagi motivasi belajar siswa. 2. Bagi Guru lagi. Guru hendaknya dapat berperan mengembangkan motivasi belajar siswa KESIMPULAN DAN SARAN dengan memperhatikan aspek-aspek motivasi Kesimpulan belajar yaitu aspek intrinsik dan aspek Berdasarkan penelitian dan pembahasan ekstrinsik. Khususnya pada aspek ektrinsik maka menunjukkan bahwa ada hubungan positif dengan presentase rendah dibanding aspek antara dukungan sosial orang tua dengan intrinsik yaitu dengan meningkatkan daya motivasi belajar siswa dengan nilai r = 0,657, p bersaing siswa dalam belajar sehingga < 0.05. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin motivasi belajar siswa meningkat. tinggi dukungan sosial orang tua maka semakin 3. Bagi Siswa tinggi pula motivasi belajar siswa. Sebaliknya Siswa diharapkan memperhatikan jika dukungan sosial orang tua semakin rendah dalam mencari tahu hal-hal yang maka semakin rendah pula motivasi belajar berhubungan dalam belajar karena dalam siswa penelitian ini mimiliki nilai paling kecil dari 3 indkator dalam aspek dorongan intrinsik motivasi belajar siswa. Sehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat.

354 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas subyek penelitian tidak hanya pada kelas IV dan di luar Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta DAFTAR PUSTAKA Hamzah B. Uno.(2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Oemar Hamalik. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Raymond J. Wlodkowskid and Judith H.Jaynes.(2004). Eager to learn (Hasrat untuk belajar).diterjemahkan oleh NurSetio Budi Widarto.Yogyakarta: PustakaPelajar Offset. Sarafino E.P dan Smith, T.W. (2012).Health Psychology: Biopsychosocial Interactions.John Wiley & Sons Inc. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandun g: Alfabeta Suharisimi Arikunto (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.