BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sikap, dan perilaku. Disiplin adalah latihan watak dan batin agar segala perbuatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. pelajaran ekonomi siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa Inggris yaitu discipline yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,DAN HIPOTESIS. kewajiban belajar secara sadar dan menaati peraturan yang ada di lingkungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia.

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

MODEL PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KELAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi,

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, pendidikan tidak hanya bisa

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah,

PENDIDIKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI HUKUMAN (Studi Tentang Pandangan Stakeholder di SMP Miftahurrohman Punduttrate Benjeng Gresik)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

PENGARUH KREATIVITAS DAN KEDISIPLINAN MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KALKULUS

BAB I PENDAHULUAN. rata-rata dengan ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DI TINJAU DARI SEGI MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII DI SMP IT ABUBAKAR YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.

Mahendra (2009:10) juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI SEGI MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII DI SMP IT ABU BAKAR YOGYAKARTA

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORETIS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA BIOLOGI

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

KEPATUHAN SISWA TERHADAP DISIPLIN DAN UPAYA GURU BK DALAM MENINGKATKANNYA MELALUI LAYANAN INFORMASI

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 86.

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS DENGAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya: Usaha Nasional 1982), h. 45

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd.

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

HUBUNGAN KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Monawati, Rosma Elly, Desi Wahyuni.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendidik siswa dalam hal akademis saja, tetapi juga melatih siswa agar

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua

BAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. merasa, atau tindakan dapat dianggap sebagai pendidikan. Pendidikan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi. Organisasi merupakan tempat karyawan melakukan aktualisasi diri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedisiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Disiplin Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit di pelajari karena merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya antara lain berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Disiplin adalah latihan watak dan batin agar segala perbuatan seseorang sesuai dengan peraturan yang ada. 1 Disiplin akan timbul bila adanya keterbukaan, kerjasama, mematuhi suatu norma dengan rasa tanggung jawab. Pentingnya disiplin bukan hanya pada lembaga formal, namun pada lembaga non formal pun sangat penting. Berdasarkan hal ini, kedisiplinan belajar dapat di rumuskan bahwa kedisiplinan tersebut harus bisa mengatur, mengendalikan, mengontrol tingkah laku dan sikap hidupnya agar bisa membuahkan hal-hal yang positif. Maka dari itu kedisiplinan belajar merupakan suatu kondisi yang terbentuk melali proses usaha yang di lakukan manusia untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi terhadap lingkungan yang menunjukkan nilai-nilai dan kepatuhan, keteraturan, ketertiban, tanggung jawab, kesungguhan, dan kesadaran. Disiplin penting karena beralasan sebagaai berikut ini : 1 13

Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorng. 2 Oleh karena itu peserta didik harus belajar mendahulukan kewajibankewajiban sebelum mengejar kesenangan. Harus ada peraturan dan tata tertib bagi anak, yang mengatur cara bergaul dan tingkah laku anak. Memang benar anak harus memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dan penyaluran perasaannya. Tetapi itu bukan berarti bahwa semua keinginan harus di turuti, dengan perkataan lain dimanja tanpa batasan, tanpa disiplin maka anak akhirnya tidak terkendalikan. Ia akan merasa diri bimbang dan ragu bila harus mengambil keputusan. Dapat disimpulka bahwa anak tidak maudiatur, sebaliknya mau mengatur hidup mereka sendiri, tetapi sesungguhnya mereka sendiri mengalami konflik dalam diri mereka sendiri, disatu pihak mereka ingin mengatur hidup mereka sendiri, bebas dari orag tua dan pengawasan orang dewasa lainnya, dilain pihak mereka merasa diri aman bila hidupnya dengan peraturan dan tata tertib yang ada di sekelilingnya. Disiplin menjadikan prasyarat dan kesuksesan peserta didik tersebut.kontribusi lainnya untuk lingkungan yaitu menciptakan kondisi yang tenang dan tentram sehingga mampu membangun suasana yang nyaman untuk belajar.belajar harus dengan disiplin karena disiplin merupakan kunci sukses. 2.1.2. Pengertian Belajar 2 Tulus Tu u dalam http: // honewsty. blogspot. Com, 2004, loc.cit, hlm.37 14

Belajar merupakan usaha untuk merubah tingkh laku untuk memenuhi kehidupannya dengan cara berinterksi dengan lingkungan. Perubahan yang terjadi tersebut terjadi di dalam individu sendiri, banyak sekali sifat dan jenisnya bukan setiap perubahan dalam diri individu yang merupakan perubahan dalam arti belajar.sedangkan pengertian belajar menurut Slameto (2010 : 2) bahwa: Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan 3 Pencapaian prestasi belajar yang tinggi di perlukan sikap mental peserta didik dalam mengarahkan seluruh belajarnya. Peserta didik yang ingin prestasi belajarnya tinggi harus mempunyai disiplin yang tinggi, karena sikap yang membuat peserta didik senantiasa memiliki kesediaan, kegairahan, dan tanggung jawab dalam belajar, tanpa sikap seperti ini siswa tidak mampu mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan. Peserta didik yang memiliki disiplin belajar tinggi makaakan memperoleh prestasi yang tinggi. Peningkatan mutu akademik khususnya dari mutu pendidikan pada umumnya menjadi tuntutan masyarakat masa kini dan yang akan dating. Salah satu faktor yang menentukan meningkatnya mutu akademik atau prestasi belajar adalah upaya menegakkan disiplin belajar. 2.2 Teori Belajar hlm.2. 3 Slameto, Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta, 2010, 15

Teori-teori yang mengupas tentan belajar sangat banyak, salah ssatunya teori yang di kemukakan oleh Gagne dan Berliner teori ini di sebut dengan teori behavioristik dalam.(http://lenterakecil.com/definisi-belajar-menurut-beberapapsikolog/31/01/2014) menyatakan bahwa Teori behavioristik adalah sebuah teori tentang tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori danpraktik pendidikan dan pembelajaran yang di kenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan modelhubungan stimulusresponnya mendudukan orang yang beajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakain kuat bila di berikan penguatan dan akan menghilang bila di kenai hukuman. 4 2.3 Prinsip prinsip Disiplin Ditinjau dari pengertian disiplin mengandung makna bahwa setiap individu yang di didik untuk memiliki disiplin perlu di perlakukan sebagai orang yang belajar.di dalam disiplin terdapat prinsip-prinsip yang mana di antaranya saling mendukung satu dengan yang lain. Prinsip-prinsip disiplin menyebutkan bahwa : a. Disipin mencakup bukan hanya tentang ketaatan belaka, tetapi termasuk juga percaya diri, control diri, inisiatif dan kebebasan bertindak b. Disiplin yang baik dikembangkan berdasarkan sikap kesopanan dan respect antara pimpinan dan bawahan c. Disiplin yang baik adalah dengan kegiatan kegiatan yang bermakna sesuai hasil perencanaan bersama d. Disiplin yang baik merupakan hasil pengawasan bersama pimpinan dan bawahan. e. Rangsanglah setiap bawahan untuk berpartisipasi dalam perencanaan 4 Gagne dan Berliner, (http://lenterakecil.com/definisi-belajar-menurut-beberapapsikolog/31/01/2014) 16

f. Jelaskan segala aturan agar dipahami dengan baik. 5 2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Peserta didik yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan baik, teratur sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik. Faktor-faktor belajar turut berpengaruh terhadap tingkat disiplin individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah: 1..Faktor ekstrinsik 1.1 Faktor non sosial - keadaansuhu udara yang terkadang tidak memungkinkan, misalnya waktu musim penghujan maka peserta didik kehujanan sehingga peserta didik menjadi kurang sehat dan menjadi belajarnya terhambat. - Waktu belajarnya terkadang buat hal-hal yang lain. - tempat tinggal peserta didik yang jauh dari keramaian sehingga tidak ada transportasi. - alat-alat atau fasilitas yang dipakai untuk belajar yang kurang memadai dari kriteria. 1.2 Faktor social antara lain faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru, dan cara mengajar, lingkungan, dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi social. 2. Faktor intrinsik 1. Faktor fisiologis, kondisi seperti ini umumnya sangat berpengaruh terhadap belajarnya seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berbeda dengan orang yang dalam keadaan lelah. Maka dengan sendirinya dapat terjawab bahwa keadaan segar jasmani akan lebih mudah mendisiplinkan diri terhadap aturan-aturan yang berlaku. 2. Faktor psikologi, seperti minat, bakat, motivasi, konsentrasi, dan kemampuan kognitif maka peserta didik tersebut harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut a. Disiplin dalam menempati jadwal belajar 5 Umbu Tagela dalam Rambu Mbangi Rawambaku, Kedisplinan dalam Pendidikan, Salatiga, Widya Sari Press, 2006, hlm.6. 17

Apabila peserta didik tersebut mempunyai jadwal kegiatan dalam belajar, peserta didik harus menempati jadwa yang telah dibuatnya.dalam hal ini peserta didik sudah di perintah untuk membuat jadwal belajar sesuai dengan jadwal mata kuliahnya. b. Disiplin dalam mengatasi godaan yang akan menunda waktu belajar Apabila pesera didik sudah tibawaktunya untuk belajar kemudian di ajak bermain dengan orang lain, maka peserta didik tersebut harus dapat menolak ajakan temannya secara halus agar tidak tersinggung. c. Disiplin terhadap diri sendiri Peserta didik dapat menumbuhkan semangat belajar baik di sekolah maupun dirumah yang harus di tanamkan oleh tiap-tiap individu, karena sekalipun memiliki mempunyai rencana belajar yang baik akan tetap tinggal rencana kalau tidak adanya disiplin diri. d. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik Menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dilakukan dengan cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik sangat penting, kalau tidak akan mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Misalnya peserta didik sebelum berangkat kuliah harus sarapan dulu agar dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik. 6 2.5 Faktor-Faktor Pembentuk Disiplin Dan Macam-Macam Disiplin 1. Faktor pembentuk disiplin, antara lain : a. Konsep moral atau disebut peraturan yang dimaksud dalam hal ini adalah bahwa peraturan yang dibuat harus secara jelas. b. Hukuman yang di maksud dalam hal ini ialah bahwa peserta didik yang melangar peraturan atau tata tertib yang berlaku harus di beri sanksi yang berat agar peserta didik tidak mengulangi kesalahan nya. 6 htpp://honewsty.animenekoi. blogspot.com/2012/01 18

c. Hadiah yang dimaksud dalam hal ini ialah bahwa peserta didik yang telah menjalakan peraturan atau tatatertib yang berlaku maka di berikan hadiah atau penghargaan 2. Macam-macam disiplin a. Disiplin dalam kegiatan belajar yang dimaksud disiplin dalam kegiatan belajar adalah peserta didik yang memiliki disiplin belajar dapat dilihat dari keteraturan dan ketekunan belajarnya. Disilin peserta didik dalammengikuti perkuliahan menuntut adanya keaktifan, keteraturan, ketekunan dan ketertiban dalam mengikuti perkuliahan yang terarah pada suatu tujuan belajar. b. Disiplin untuk masuk kelas yang dimaksud disiplin masuk kelas ialah keaktifan, kepatuhan, dan ketaatan dalam masuk kelas. Artinya peserta ddik di katakana disiplin jika peserta didik selal aktif masuk kuliah pada waktunya, tidak pernah terlambat serta tidak pernah membolos. Kebalikan dari tindakan tersebut yaitu yang sering dating erlambat, tidak masuk perkuliahan, banyak melakukan pelanggaran terhadap tata tertip, hal ini menujukkan bahwa peserta didik yang bersangkutan memiliki disiplin yang baik. c. Disiplin terhadap peraturan yang dimaksud disiplin peserta didik dalam menjalankan peraturan yang berlaku adalah kesesuaian tindakan peserta didik dengan tata tertib atau peraturan yang di tunjukkan dalam 19

setiap perilaku yang selalu taat dan mau melaksanakan tata tertib dengan penuh rasa sadar. 2.6 Penelitian Yang Terdahulu Penelitian yang terdahulu dilakukan oleh Muslim Fikri (2010) yang berjudul Hubungan Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Kependidikan Islam Angkatan 2007 dan 2008 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tujuan penelitian yakni pertama, untuk mengetahui tingkat kedisiplinan, motivasi dan prestasi belajar Mahasiswa Jurusan Kependidikan Islam angkatan 2007 dan 2008 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah semua Mahasiswa Jurusan Kependidikan Islam angkatan 2008-2009 Fakultas Tarbiyah berjumlah 214. Tehnik sampel yang di gunakan dalam penelitian yakni proposional stratified random sampling. Metode penelitian, subjek penelitian mahasiswa Jurusan KI angkatan 2007 dan 2008. Pengumpulan data melalui Angket, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Ujiinstrumen meliputi: uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data melipyti: analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: 1). Motivasi belajar mahasiswa Jurusan KI angkatan 2007 dan 2008 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan adalah baik, dengan jumlah Mo : 53 mahasiswa, dan SD = 3,08. 2). Disiplin belajar mahasiswa Jurusan KI angkatan 2007 dan 2008 Fakultas Tarbiyah dan Keguruanadalah baik, dengan jumlah Mo : 55 mahasiswa, dan SD = 1,95. 3). Prestasi belajar mahasiswa Jurusan KI 20

angkatan 2007 dan 2008 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan adalah memuaskan dengan Indeks Prestasi 3,31, dan SD = 0,26. 21