BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III DESAIN PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak experimental design dengan one group pretest-postest design ( desain kelompok tunggal dengan pretes-postest). Pada desain penelitian ini menggunakan dua kali pengukuran yaitu sebelum eksperimen (pretes) dan sesudah eksperimen (postes) dengan soal yang sama. Desain One group Pretest-postest (Kelompok tunggal pretes-postes) ini hanya menggunakan satu kelas eksperimen dan tidak menggunakan kelas kontrol. Perbedaan antara pretes dan postes diasumsikan sebagai hasil dari eksperimen. O 1 X O 2 Keterangan : O 1 = Nilai pretes X = Perlakuan berupa penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada materi alkana = Nilai Postes O 2 B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X salah satu SMA Negeri di Bandung tahun ajaran 2011-2012. Pengambilan data dilakukan di salah satu kelas dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang.

25 Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa dibagi dalam 7 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 7 atau 6 orang. Pengelompokkan ini dilakukan secara acak, tidak berdasarkan kategori tertentu. Selama pembelajaran siswa bekerja secara berkelompok agar siswa dapat berdiskusi dengan teman sekelompoknya. C. Alur Penelitian Alur penelitian ditunjukkan pada gambar 3.1. Berdasarkan alur penelitian, dapat dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, pertemuan pertama melakukan pretes sebelum proses pembelajaran dimulai, lalu siswa dibuat secara berkelompok dan masing-masing kelompok mendapatkan LKS I, dalam pengisian LKS I peneliti membimbing siswa menemukan konsep. Pada pertemuan kedua siswa kembali berkelompok dan masing-masing kelompok mendapatkan LKS II, ketika pengisian LKS II siswa dibimbing oleh peneliti, setelah LKS II telah dijawab oleh siswa kemudian melakukan postes dengan soal yang sama dengan pretes.

26 Analisis Indikator KBK yang dikembangkan Analisis Standar Isi Kimia SMA Analisis Kegiatan Inkuiri Terbimbing Pembuatan LKS Rancangan RPP Pembuatan Instrumen soal, angket siswa, dan pedoman wawancara guru Validasi instrumen dan uji coba Tahap Persiapan Pretes Implementasi model pembelajaran inkuiri terbimbing Tahap Pelaksanaan Postes Angket Wawancara Analisis Data Tahap Akhir Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian

27 1. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan penelitian adalah sebagai berikut: a. Menentukan materi yang dapat dikembangkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu dengan cara menganalisis materi pada Standar Isi Kimia SMA dan buku paket kimia. Kemudian dilakukan studi kepustakaan tentang pembelajaran dengan inkuiri terbimbing. b. Menentukan indikator keterampilan berpikir kritis yang dapat dikembangkan sesuai materi pada alkana. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pembelajaran inkuiri terbimbing d. Membuat instrumen penelitian, yang terdiri dari tes tertulis berupa pilihan berganda beralasan, serta membuat, angket, dan pedoman wawancara. e. Membuat LKS 1 dan 2 untuk sarana pembelajaran. f. Melakukan validasi, reliabilitas terhadap seluruh instrumen kepada kelompok ahli serta melakukan uji reliabilitas dan analisis hasil uji coba. g. Merevisi/memperbaiki instrumen. h. Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian i. Menentukan subjek penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan a. Pelaksanaan pretes dilakukan sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui konsep awal siswa pada materi alkana. b. Pemberian perlakuan

28 c. Pelaksanaan postes d. Pelaksanaan penyebaran angket untuk siswa e. Pelaksanaan wawancara untuk guru kimia Angket dilakukan setelah pelaksanaan postes untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran Inkuiri terbimbing yang dilakukan. Demikian pula pada wawancara untuk guru kimia. 3. Tahap Akhir Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir penelitian adalah : a. Mengolah data hasil penelitian b. Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. Analisis tersebut dilakukan secara statistik untuk menarik suatu kesimpulan akhir setelah melakukan penelitian. c. Menarik kesimpulan penelitian. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa, angket, dan pedoman wawancara Guru. Tes tertulis keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep Tes ini digunakan untuk mengetahui akibat penggunaan pembelajaran berinkuiri terbimbing untuk peningkatan keterampilan berpikir kritis, dan

29 penguasaan konsep siswa pada saat sebelum dan setelah pembelajaran. Tes ini disusun berdasarkan konsep pada pokok bahasan alkana yang dikaitkan dengan indikator keterampilan berpikir kritis. Butir soal yang digunakan berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 18 soal. Kisi-kisi butir soal tes secara utuh dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes NO STANDAR KOMPETENSI 1 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. KOMPETENSI DASAR 4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. INDIKATOR KONSEP 4.2.1 Menyebutkan contoh senyawa alkana 4.2.2 Menggambar struktur alkana INDIKATOR KBK Bertanya dan menjawab pertanyaan SUB INDIKATOR KBK Menyebutkan contoh JUMLAH SOAL 2 3 4.2.3 Memberi nama senyawa alkana 4.2.4 Menentukan isomer struktur alkana Membuat dan menentukan hasil pertimbangan Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan latar belakang fakta-fakta 1 6 4.2.5 Menentukan sifat kimi dan fisik alkana Mengobserva si dan mempertimba ngkan laporan observasi Melibatkan sedikit dugaan 6

30 Tes tertulis diberikan sebagai pretes dan postes yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. E. Teknik Pengolahan Data a) Analisis Hasil Tes Sebelum instrumen dipergunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas oleh dosen dan guru kimia SMA. Kemudian dilakukan uji coba pada kelas X yang telah mempelajari materi alkana. Setelah data diperoleh kemudian diolah dengan anates pilihan berganda. Hasil pengolahan data yang diperoleh yaitu reliabilitas dan daya pembeda tiap butir soal. Setelah data reliabilitas dan daya pembeda kemudian tes digunakan untuk pretes dan postes. Berikut data pretes dan postes yang diperoleh pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Pretes, Postes, dan Rata-rata No Nama Siswa Nilai Pretes Postes 1 AAN 11,11 79,16 2 AM 16,67 76,38 3 A ZA 15,27 88,88 4 AEP 16,67 94,44 5 AF 8,33 61,11 6 BJ 6,94 86,11 7 CL 11,11 55,55 8 DP 25 94,44 9 DK 8,33 63,88 10 FI 11,11 52,77 11 FRV 11,11 76,38 12 GMQ 8,33 66,67 13 GR 5,55 52,77 14 IAZ 2,77 70,83

31 Tabel 3.2 Hasil Pretes, Postes, dan Rata-rata (Lanjutan) No Nama Siswa Nilai Pretes Postes 15 IKS 5,55 54,16 16 IPS 19,44 52,77 17 KNP 11,11 48,61 18 LT 1,38 43,05 19 MNS 8,33 86,11 20 MS 8,33 87,5 21 MLS 5,55 65,27 22 MR 20,83 73,611 23 MIR 10 52,77 24 NNF 10 80,55 25 NMS 8,33 83,75 26 PA 16,67 61,11 27 QA 8,33 95,83 28 RYS 16,67 62,5 29 RFN 4,16 65,27 30 RNH 18,05 66,67 31 RP 5,55 51,38 32 RS 16,67 54,16 33 RMT 8,33 86,11 34 SF 13,88 62,5 35 SRP 2,77 73,61 36 SK 16,67 88,89 37 SPJ 15,27 87,5 38 TPE 15,27 65,27 39 VS 2,77 81,94 40 YA 13,88 48,61 Jumlah 442,09 2798,87 Rata-rata 11,05 69,97 minimal 1,38 43,05 maksimal 25 95,83

32 b) Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Suatu alat evaluasi disebut reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subjek yang sama. Pengertian relatif disini adalah tidak persis sama tetapi tidak mengalami perubahan yang berarti (signifikan). Setelah diperoleh nilai reliabilitas, selanjutnya diputuskan tes ini reliabel atau tidak, dengan dibandingkan menurutkan kriteria pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas (Arikunto, 2006) Reliabilitas Kriteria 0,80 1,00 Sangat Tinggi 0,60 0,79 Tinggi 0,40 0,59 Sedang 0,20 0,39 Rendah < 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan pengolahan data reliabilitas diperoleh nilai reliabilitas tes pilihan berganda yang digunakan dalam penelitian sebesar 0,89 yang termasuk kategori tinggi. c) Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (menguasai materi) dengan siswa yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi). Logikanya adalah siswa yang lebih pandai tentu akan lebih mampu menjawab dibandingkan dengan siswa yang kurang pandai

33 (Arifin, 2009). Setelah mendapatkan data kemudian nilai daya pembeda yang diperoleh ditafsirkan berdasarkan kriteria yang ditunjukkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda (Arikunto, 2006) Daya Pembeda Kriteria < 0,00 Sangat jelek 0,00 0,20 Jelek 0,20 0,40 Cukup 0,40 0,70 Baik 0,70 1,00 Baik Sekali Berikut adalah perolehan daya pembeda tiap butir soal pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Daya Pembeda Tiap Butir Soal No No Butir Soal Daya Pembeda Kriteria 1 1 0,63 Baik 2 2 0,50 Baik 3 3 0,50 Baik 4 4 0,63 Baik 5 5 0,25 Cukup 6 6 0,63 Baik 7 7 0,88 Baik Sekali 8 8 0,12 Jelek 9 9 0,25 Cukup 10 10 0,38 Cukup 11 11 0,25 Cukup 12 12 0,38 Cukup 13 13 0,50 Baik 14 14 0,38 Cukup 15 15 0,63 Baik

34 Tabel 3.5 Daya Pembeda Tiap Butir Soal (Lanjutan) 16 16 0,25 Cukup 17 17 0,25 Cukup 18 18 0,25 Cukup 19 19 0,25 Cukup 20 20 0,75 Baik Sekali 21 21 0,13 Jelek 22 22 0,25 Cukup Pada penelitian ini menggunakan soal sebanyak 18 soal dari 22 soal. Untuk butir soal nomor 8 dan 21 memiliki daya pembeda sebesar 0,12 merupakan kategori kurang baik. Sehingga tidak digunakan untuk penelitian. Untuk nomor 6 dan 8 tidak digunakan atas dasar kerepresentatifan soal. a. Melakukan Interpretasi Kemampuan Berinkuiri Terbimbing Melakukan interpretasi kemampuan berinkuiri terbimbing siswa dalam bentuk persentase (%). Persentase (%) = skor kelompok skor maksimal 100% Dalam penelitian ini, untuk instrumen yang mengukur kemampuan berinkuiri terbimbing siswa peneliti menggunakan penggolongan tingkat kemampuan siswa berdasarkan kriteria berikut Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa (Arikunto, 2009) Persentase (%) Kriteria 81-100 Sangat Baik 62-80 Baik 41-60 Cukup 21-40 Kurang 0-20 Sangat Kurang

35 b. Melakukan Intepretasi Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melakukan intepretasi peningkatan keterampilan berpikir kritis ditentukan dengan N-gain yaitu nilai pretes dan postes dengan menggunakan rumus : Gain ternormalisasi = nilai postes nilai pretes skor maksimal nilai pretes Penafsiran nilai N-Gain sesuai yang dikemukakan oleh Hake (1999) Tabel 3.7 Kriteria peningkatan KBK siswa (Hake,1999) N-Gain Kriteria Peningkatan G> 0.7 Tinggi 0.3 < G < 0.7 Sedang G < 0.3 Rendah c. Melakukan Intepretasi Penguasaan Konsep Siswa Melakukan intepretasi penguasaan konsep siswa dengan mengelompokkan soal tes kedalam konsep alkana, kemudian memberikan skor baik pretes dan postes kemudian dihitung nilai N-gainnya. Menghitung N-gain dan menafsirkan nilai N-gain sesuai dengan Tabel 3.7. Selain tes tertulis sebagi instrumen penelitian juga menggunakan angket dan wawancara. 1. Angket Angket yang digunakan berupa angket tertutup, yaitu angket dengan jawaban yang telah disediakan sehingga siswa tinggal memilih yang sesuai dengan keadaan dirinya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa

36 sejumlah peryataan dengan opsi jawab yang disusun dalam bentuk skala Likert yang dikategorikan dalam skala SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Angket dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelajaran kimia, bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran, tanggapan terhadap LKS dan tanggapan terhadap soal pretes dan postes yang digunakan selama pembelajaran. Angket siswa dapat dilihat pada lampiran A.7. Analisis Hasil Angket Jenis angket yang digunakan adalah skala Likert. Untuk menghitung hasil angket siswa, digunakan rumus sebagai berikut: Skor angket = fx : n Keterangan: f = frekuensi alternatif jawaban benar x = skor skala Likert n = jumlah sampel 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari guru mengenai tanggapan guru terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing. Analisis Hasil Wawancara Hasil analisis wawancara diperoleh berdasarkan wawancara dengan guru kimia setelah penelitian dilakukan. Format wawancara dan hasil wawancara terdapat pada lampiran A.6.