BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia membawa berbagai konsekuensi logis bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi serta nilai-nilai budaya dalam bentuk kegiatan pembelajaran, baik. formal di sekolah maupun non formal di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan global menuntut pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dalam segala aspek kehidupan. Menurut Zuhal (Triwiyanto,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. kualitas (mutu) yang dapat diterima oleh masyarakat secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar bisa hidup lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kerangka berpikir. Tatakerja pendekatan sistem menelaah masalah

BABI PENDAHULUAN. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) berhubungan erat

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 dikenal dengan abad pengetahuan. Pengetahuan menjadi landasan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan dari Sekolah Bertaraf Internasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia menjadi tanpa batas, kemajuan iptek serta aplikasinya terhadap

I. PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Untuk itu perlu langkah strategis pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

SBI adalah sekolah yang telah memenuhi SNP dan diperkaya dengan keungulan mutu tertentu dari negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang modern ditandai dengan semakin majunya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. lama dicanangkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. global village (kampung global), telah menuntut pengelolaan lembaga

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR BAGI SISWA YANG MEMILIKI POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menghendaki agar peserta didik dapat berkembang sesuai

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Perbaikan yang dilakukan. diantaranya pada kegiatan seleksi penerimaan siswa baru.

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. program peningkatan mutu pendidikan, di antaranya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai yang bagus dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya

PEACE International School. -Sekolah Bertaraf Internasional- BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia. tahun 1945 menyatakan bahwa, salah satu tujuan Negara Republik

HAPSORO HAMONGPRANOTO

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

I. PENDAHULUAN. tenaga kerja sebagai sumber daya manusianya. Standar dan kualitas tenaga. di pasar nasional, regional, maupun internasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah untuk mencerdaskan kehidupan

PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (STUDI DI SMP NEGERI 3 PETERONGAN JOMBANG)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

mengembangkan Sekolah Bertaraf Internasional (Septikasari, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam mempersiapkan generasi

PENGERTIAN RINTISAN SBI = (SNP + X),

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sikap sikap dan keterampilan, serta peningkatan kualitas hidup menuju

BAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan informasi saja atau mengarahkan ke satu tujuan saja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad 21 ini dunia pendidikan kita menjadi geger, geger dengan

DORONGAN BELAJAR SISWA PASCA PEMBERIAN BOS TESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. sebuah komunitas, dan komunitaslah yang membentuk masyarakat. Substansi ini

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

KEBIJAKAN UNIVERSITAS TENTANG PENYELENGGARAAN KELAS INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kebutuhan akan pendidikan sebagai suatu investasi. Oleh karena itu,

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan masa depan bangsa. Dewasa ini pesatnya, perkembangan

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

PENERAPAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI INDONESIA. Oleh Judyanto Sirait (Fisika, PMIPA, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang melanda dunia membawa berbagai konsekuensi logis bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Aspek politik, sosial, budaya dan ekonomi menjadi imbas munculnya makhluk bernama globalisasi ini. Dunia pendidikan pun tidak mau kalah. Sebagai upaya mewujudkan keterandalan kualitas pendidikan nasional, lembaga pendidikan pun diharuskan untuk menyesuaikan diri seiring datangnya kekuatan besar globalisasi (Arief, 2009: 1). Proses globalisasi ini menjadi lebih menarik ketika sudah merambah dalam sistem pendidikan. Substansi pendidikan nasional hampir selalu diorientasikan pada pemenuhan kebutuhan pasar global di tingkat internasional. Indikator kualitas pendidikan, bahkan juga diarahkan untuk menyesuaikan kondisi global. Salah satu indikasinya adalah pengukuran HDI (Human Development Index), hampir selalu digunakan untuk mengukur kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan menerapkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). RSBI dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan program baru dari Departemen Pendidikan Nasional yang keberadaannya diatur dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 50. Namun banyak yang harus dibenahi dengan cepat oleh Departemen Pendidikan Nasional. Kelambanan pembenahan tersebut akhirnya menuai kritik pedas dari berbagai lapisan warga negara mengenai hal 1

2 tersebut. Depdiknas seharusnya sudah mempersiapkan dengan baik sebelum meluncurkan program baru tersebut bukannya menambah masalah dalam pendidikan di Indonesia (Anonim, 2007: 4). Sekolah Bertaraf Internasional merupakan sekolah nasional yang menyiapkan peserta didik berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia berkualitas Internasional, dan lulusannya berdaya saing internasional. Sebagai sekolah dengan kualitas internasional, tentu saja fasilitas/ media ajar, sumber daya, konsep pengajaran, manajemen sekolah, hingga proses publikasi sekolah harus sesuai dengan standar yang biasanya dipakai di negara-negara maju. Ini merupakan salah satu cara baru pemerintah untuk memacu pihak sekolah melahirkan generasi-generasi yang nantinya mampu bersaing dengan tenaga asing. Penggunaan bahasa internasional sebagai bahasa pengantar merupakan keharusan bagi sekolah berstandar internasional, bahkan ada beberapa sekolah yang menggunakan bahasa kedua sebagai bahasa pengantar di sekolah (Anonim, 2008: 12). Pada kenyataannya hadirnya Sekolah Bertaraf Internasional tidak begitu membawa dampak signifikan terhadap sekolah nasional. Jumlah Sekolah Bertaraf Internasional belum sebanding dengan sekolah nasional, dan hanya ada di beberapa kota besar. Metode pengajaran pada sekolah nasional umumnya masih konvensional. Tuntutan akademik begitu besar sehingga siswa dituntut untuk menguasai pelajaran dalam waktu singkat. Jumlah siswa yang besar dalam satu kelas, menyebabkan pendidik tidak secara intens memperhatikan perkembangan setiap anak didiknya. Ini berbeda dengan sekolah bertaraf internasional di mana

3 dalam satu kelas terdapat lebih dari satu guru yang menangani sedikit siswa. Sistem pembelajaran lebih kontekstual, kurang memfokuskan pada praktik dan observasi langsung. Keberhasilan pendidikan dengan cara lama ini, diukur dengan penilaian berupa angka di raport. Namun penghargaan terhadap siswa yang mempunyai bakat tertentu (menggambar, menyanyi, menari, bela diri, dan lain-lain) masih kurang. SMP Negeri 1 Salatiga, merupakan salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sebagai sekolah RSBI, SMP Negeri 1 Salatiga telah melengkapi diri dengan peningkatan kemampuan guru, kelengkapan sarana dan prasarana, serta dukungan dana. Khususnya dukungan dana, keberadaan SMP Negeri 1 Salatiga sebagai RSBI tidak lepas dari peran pemerintah Kota Salatiga, dan Pemerintah Pusat. Untuk menuju SBI bukanlah persoalan yang mudah, baik persoalan menyangkut SDM, pendanaan, maupun sarana dan prasarana. Adanya keinginan warga sekolah untuk menjadikan SMP Negeri 1 Salatiga menjadi SBI menuntut kepala sekolah dan jajarannya berupaya untuk meningkatkan kemampuan guru dengan melakukan pengelolaan yang baik, melakukan pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien dan mengelola sarana prasarana agar dapat digunakan dengan baik. Namun, upaya tersebut tidak lepas dari berbagai kendala dan permasalahan untuk itu, maka dalam penelitian ini akan dikaji Pengelolaan RSBI di SMP Negeri 1 Salatiga. B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penelitian ini memfokuskan pada permasalahan bagaimana pengelolaan RSBI di SMP Negeri 1 Salatiga.

4 Fokus penelitian tersebut dijabarkan menjadi 3 (tiga) sub fokus, yaitu sebagai berikut. 1. Bagaimana karakteristik pengelolaan guru di SMP Negeri 1 Salatiga? 2. Bagaimana karakteristik pengelolaan keuangan di SMP Negeri 1 Salatiga? 3. Bagaimana karakteristik pengelolaan sarana prasarana di SMP Negeri 1 Salatiga? C. Tujuan Penelitian Dari permasalahan tersebut di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan karakteristik pengelolaan guru di SMP Negeri 1 Salatiga. 2. Untuk mendeskripsikan karakteristik pengelolaan keuangan di SMP Negeri 1 Salatiga. 3. Untuk mendeskripsikan karakteristik pengelolaan sarana prasarana di SMP Negeri 1 Salatiga. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Mengembangkan prinsip-prinsip pengelolaan guru, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan sarana prasarana sesuai dengan teori hasil penelitian.

5 2. Manfaat Praktis a. Disdikpora Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam mengembangkan SMP RSBI, khususnya di Salatiga. b. Kepala Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah kebijakan terkait dengan pengelolaan SMP RSBI. c. Guru Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan partisipasinya terhadap pelaksanan tugas-tugas guru, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan sarana prasarana di SMP, khususnya di SMP RSBI maupun SBI. E. Definisi Istilah 1. Pengelolaan adalah kegiatan menyusun rencana, melaksanakan, mengorganisir, dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. 2. RSBI adalah calon dari Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). RSBI didefinisikan sebagai sekolah rintisan yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP). 3. Pengelolaan RSBI adalah tindakan Kepala Sekolah beserta warga sekolah dalam merencanakan, melaksanakan dan memonitoring kegiatan sekolah untuk menuju sekolah bertaraf internasional.