APROKSIMASI PERSAMAAN MAXWELL-BOLZTMANN PADA ENERGI ALTERNATIF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hewani yang sangat dibutuhkan untuk tubuh. Hasil dari usaha peternakan terdiri

BAB II LANDASAN TEORI

Chrisnanda Anggradiar NRP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam negeri sehingga untuk menutupinya pemerintah mengimpor BBM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

TINJAUAN PUSTAKA. Limbah ternak adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan

PENGARUH EM4 (EFFECTIVE MICROORGANISME) TERHADAP PRODUKSI BIOGAS MENGGUNAKAN BAHAN BAKU KOTORAN SAPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KINETIKA PERTUMBUHAN BAKTERI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI MOLASES PADA CONTINUOUS REACTOR 3000 L

KAJIAN KEPUSTAKAAN. ciri-ciri sapi pedaging adalah tubuh besar, berbentuk persegi empat atau balok,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

PANDUAN TEKNOLOGI APLIKATIF SEDERHANA BIOGAS : KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASINYA DI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bahan dasar campuran antara enceng gondok dan kotoran sapi serta air sebagai

Adelia Zelika ( ) Lulu Mahmuda ( )

I. PENDAHULUAN. Industri sawit merupakan salah satu agroindustri sangat potensial di Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Biogas merupakan gas yang mudah terbakar (flammable), dihasilkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara produsen minyak dunia. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Macam macam mikroba pada biogas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu gas yang sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar)

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

Pertumbuhan Total Bakteri Anaerob

PENDAHULUAN. masyarakat terhadap pentingnya protein hewani, maka permintaan masyarakat

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara sapi Bos indicus (zebu)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembuatan Biogas dari Sampah Sayur Kubis dan Kotoran Sapi Making Biogas from Waste Vegetable Cabbage and Cow Manure

BIOGAS. KP4 UGM Th. 2012

ANALISIS PERAN LIMBAH SAYURAN DAN LIMBAH CAIR TAHU PADA PRODUKSI BIOGAS BERBASIS KOTORAN SAPI

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk industri dan transportasi. Untuk mengurangi ketergantungan

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

BAB II KAJIAN TEORI. volume gas dalam suatu wadah tertutup, dimana temperatur dijaga konstan. Adapun

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akang

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

Analisis Kelayakan Ekonomi Alat Pengolah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Biogas

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

BIOGAS DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI PADI)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB XV LIMBAH TERNAK RIMINANSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. kita pada krisis energi dan masalah lingkungan. Menipisnya cadangan bahan

Analisa Hasil Penyimpanan Energi Biogas Ke Dalam Tabung Bekas

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

TINJAUAN LITERATUR. Biogas adalah dekomposisi bahan organik secara anaerob (tertutup dari

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

ANALISIS MESIN PENGGERAK PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN BAHAN BAKAR BIOGAS. Tulus Subagyo 1

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah perlunya usaha untuk mengendalikan akibat dari peningkatan timbulan

SNTMUT ISBN:

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada data terakhir bulan november tahun 2015 volume sampah di TPA

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Presentasi Tugas Akhir. Hubungan antara Hydraulic Retention Time (HRT) dan Solid Retention Time (SRT) pada Reaktor Anaerob dari Limbah sayuran.

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon kelapa sawit terdiri dari dua spesies besar yaitu Elaeis guineensis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

MEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 3.2 Hukum Utama Termodinamika Penjelasan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Muhammad Ilham Kurniawan 1, M. Ramdlan Kirom 2, Asep Suhendi 3 Prodi S1 Teknik Fisika, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

4 m 3 atau 4000 liter Masukan bahan kering perhari. 6Kg Volume digester yang terisi kotoran. 1,4 m 3 Volume Kebutuhan digester total

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI) DAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah penduduk. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kaya akan sumber daya alam dan terbatas ilmu. fosil mendapat perhatian lebih banyak dari kalangan ilmuan dan para

PENGARUH PERLAKUAN BAHAN BAKU, JENIS MIKROBA, JUMLAH MIKROBA RELATIF, RASIO AIR TERHADAP BAHAN BAKU, DAN WAKTU FERMENTASI PADA FERMENTASI BIOGAS

Transkripsi:

APROKSIMASI PERSAMAAN MAXWELL-BOLZTMANN PADA ENERGI ALTERNATIF Heltin Krisnawati, Fitryane Lihawa*, Muhammad Yusuf** Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Persamaan Maxwell-Bolztmann merupakan persamaan statistikal mekanik yang digunakan untuk menentukan energi yang dihasikan oleh biogas dengan temperatur tertentu. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan melakukan beberapa tahapan dalam pembuatan biogas dan mendapatkan data hasil penelitian kemudian diplot dengan menggunakan aplikasi Origin 8,5. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menentukan besar energi dan mol gas yang terdapat pada biogas yang berbahan dasar kotoran sapi. dimana semakin tinggi temperatur drum atau digester maka energi semakin besar juga sebaliknya semakin rendah temperatur drum maka energi dan kaor yang dihasilkan akan semakin menurun. Adapun grafik yang didapatkan oleh persamaan Maxwell- Bolztmann yaitu grafik yang menunjukkan hubungan antara temperatur terhadap energi berbanding lurus, sehingga membuat energi bergantung pada temperatur drum atau digester dan mol zat gas yang terkandung dalam biogas. Kata Kunci : Persamaan Maxwell-Bolztmann, Energi Alternatif, Kotoran sapi, Mol Gas. 1. PENDAHULUAN Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum yang mengatur perubahan energi dari suatu bentuk kebentuk lain, aliran dan kemampuan energi melakukan usaha, energi dapat berubah dari satu bentuk kebentuk lain tanpa ada pengurangan maupun penambahan, prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dimana salah satunya yaitu energi panas dari matahari yang diserap oleh bumi yang berupa gelombang eletromagnetik. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam termodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam melakukan kegiatannya. Aplikasi termodinamika sangat banyak, hal ini terjadi karena perkembangan ilmu termodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh ilmuan termodinamika seperti 1

Rudolph Clausius, William Rankine, dan Lord Kelvin pada abad ke-19. Perkembangan termodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopis hingga yang bersifat mikroskopis. Adapun bentuk-bentuk energi yang dihasikan dalam proses termodinamika dapat berupa berbagai bentuk, diantaranya energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir salah satunya yaitu energi yang terdapat pada biogas itu sendiri yaitu dengan pendekatan persamaan Maxwell-Boltzmann. Biogas sebagai sumber energi alternatif mempunyai beberapa keunggulan daripada BBM yang berasal dari fosil. Yaitu bersifat ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Selain itu biogas memiliki kandungan energi yang tidak kalah dari kandungan energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Oleh karena itu, biogas sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, dan bahan bakar fosil lainnya. Substrat kotoran sapi dianggap substrat paling cocok untuk pemanfaatan biogas itu sendiri. Pembuatan biogas pada dasarnya membutuhkan ketekunan dan ketelitian yang sangat besar, jika tidak maka hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Banyak kesulitan yang dihadapi oleh para pembuat biogas yang menginginkan hasil yang maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya yaitu : temperatur di dalam drum yang dijadikan tempat pembuatan biogas itu sendiri, yang terpenting yaitu perbandingan volume air dan volume kotoran sapi dimana jika perbandingan volume air dan volume sapi tersebut terlalu pekat, maka bakteri yang berperan dalam pembusukan atau terbentuknya biogas tidak dapat bekerja dengan baik. Sehingga berdampak dengan hasil biogas yang buruk. Energi yang dihasilkan biogas selama ini tidak diperhitungkan berapa yang didapat, tetapi hanya dengan perhitungan sederhana oleh karena itu membutuhkan sebuah solusi eksak yang logis bagi orang lain agar prediksi energi biogas yang terdapat dalam satu digester dapat diketahui berapa hasilnya. Melihat fenomena yang tersebut, maka secara tidak langsung saya terinspirasi untuk melakukan penelitian dengan judul: Aproksimasi Persamaan Maxwell-Boltzmann Pada Energi Alternatif. 2

2. METODE PENELITIAN Dalam pembuatan biogas membutuhkan skema alat yang digunakan berupa satu unit digester dan tabel hasil pengamatan yang digunakan untuk memasukkan data hasil penelitian. Persamaan Maxwell-Bolztmann merupakan sebuah persamaan mekanika statistik yang salah satunya digunakan untuk menentukan berapa besar energi yang didapat dari biogas terbuat dari kotoran sapi, persamaan tersebut secara matemats dapat dituliskan sebagai berikut : E 5 2 NkT Dengan ; E energi J k konstanta Boltzmann (J/K) B T temperatur K N jumlah total molekul molekul mol U energi dalam J Temperatur dan mol zat gas merupakan dua parameter yang harus ditentukan dalam menentukan besar energi dalam persamaan Maxwell- Bolztmann. Setelah mengolah data tersebut maka hasil energi gas dapat diprediksi besarnya yang disesuaikan dengan digester, dalam penelitian ini digunakan digester yang berukuran 300 Liter atau sekitar 0,3 m 3. Skema digester dalam pembuatan biogas dari kotoran sapi yaitu; Gambar 1. Skema Alat Pembuat Biogas 3

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kotoran sapi merupakan salah satu kotoran ternak yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia diantaranya untuk dijadikan pupuk organik dan gas yang dikenal namanya sebagai biogas. Pada dasarnya bau dari kotoran ternak tersebut sangat mengganggu lingkungan sekitarnya dan mengandung zat Metana yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg kotoran tiap harinya. Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman (Rahayu dkk, 2009). Biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi pada dasarnya akan memerlukan waktu fermentasi selama kurang lebih 30-45 hari. Dimana perbandingan pembuatan biogas yaitu kotoran sapi dan air adalah 1:1, hal ini dilakukan agar biogas dapat terbentuk dengan baik. Pembentukan biogas oleh mikroba pada kondisi anaerob oleh Haryati (dalam Mara, 2012:39) meliputi tiga tahap proses yaitu: a. Hidrolisis, pada tahap ini terjadi peruraian bahanbahan organik mudah larut dan bahan pencernaan bahan organik yang komplek menjadi sederhana,perubahan struktur bentuk polimer menjadi b. Pengasaman, pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari perombakan gula-gula sederahana ini yaitu asam asetat propionat, format, laktat, alkohol dan sedikit butirat, gas karbon dioksida, hidrogen dan amonia. c. Metanogenik, pada tahap metanogenik terjadi proses pembentukan gas metan. Bakteri pereduksi sulfat juga trerdapat dalam proses ini, yaitu mereduksi sulfat dan komponen sulfur lainnya menjadi sulfur sulfida. Adapun hasil penelitian pembuatan biogas yang saya lakukan beberapa waktu lalu yaitu : 4

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Temperatur Pada Saat Pembuatan Biogas No Massa Kotoran Sapi (kg) Massa Air (kg) Temperatur ( 0 C) Tekanan (Pa) 1 100 100 30 17519,68 2 100 100 31 35039,37 3 100 100 32 52559,055 4 100 100 33 70078,74 5 100 100 34 87596,425 Dimana dari hasil pengamatan tersebut diatas dapat diketahui Kalor maupun energi yang terdapat dalam biogas itu sendiri dapat diprediksi melalui persamaan-persamaan mekanika statistik. Dimana dalam satu drum yang berisi 300 liter, energi dan kalor yang dihasilkan dihitung dengan persamaan Maxwell- Bolztmann pada mekanika statistik dalam (Huan,2013:33): dengan persamaan energi kinetik rata-rata yang dihubungkan dengan energi termal yaitu persamaan tersebut : 1 2 3 mv K T 2 2 B 3 5 EK U NkT NkT 2 2 (3.1) Dimana : E energi J k konstanta Boltzmann (J/K) B T temperatur K N jumlah total molekul molekul mol U energi dalam J Dimana data temperatur digester 30-34 0 C dengan massa kotoran sapi 100 kg dan massa air 100 kg dengan volume digester yaitu 300 liter dapat diketahui energi yang dihasilkan dengan volume digester 300 liter yakni dengan memasukkan kedalam aproksimasi persamaan Maxwell-Boltzmann. 5

EK(10 4 J) Adapun pemodelan persamaan Maxwell-Bolztmann 5 EK U NkT 2 Persamaan diatas dapat digunakan dengan mengubah nilai N dengan n x N A, yang mana nilai mol zat gas dicari yang dalam hal ini hanya gas CH 4 dan gas tang lain dicari, karena sebagian besar kandungan biogas didominasi oleh zat gas Metana. 1. Energi yang didapatkan dalam digester berukuran 300 Liter dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Pengaruh Temperatur Terhadap Energi Gas No Massa Kotoran Sapi (kg) Massa Air (kg) Temperatur ( 0 C) Energi Gas (J) 1 100 100 30 13128,09 2 100 100 31 26256,15 3 100 100 32 39384,21 4 100 100 33 52306,14 5 100 100 34 65636,84 7 6 5 Equation Weight Residual Sum of Squares y = a + b*x No Weighting 2,91721E-4 Pearson's r 0,99999 Adj. R-Square 0,99998 Value Standard Error EK Intercept -395,82162 0,9511 EK Slope 131,06749 0,31183 4 3 2 1 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 T(10 2 K) Gambar 2. Grafik hubungan antara temperatur terhadap energi kinetik gas 6

Berdasarakan grafik tersebut diatas dapat diketahui hasil penelitian membuktikan bahwa temperatur digester sangat berpengaruh terhadap pembentukan biogas yaitu energi yang dihasilkan, dimana semakin besar temperatur pada digester atau drum sebagai wadah fermentasi kotoran sapi maka nilai energi yang dihasilkan akan semakin tinggi, begitu sebaliknya semakin rendah temperatur digester, maka energi maupun biogas yang dihasilkan akan semakin rendah dan kualitasnya juga tidak maksimal jika digunakan dalam penggunaan energi. 2. Perbandingan mol gas yang terdapat dalam biogas dapat dilihat pada tabel berikut ini. No Tabel 3.2 Perbandingan mol zat CH 4, CO 2, dan N 2, O 2, H 2, & H 2 S Tekanan Gas (N/m 2 ) Mol zat CH 4 (mol) Mol zat CO 2 ( 10-4 mol) Mol zat N 2, O 2, H 2, & H 2 S ( 10-4 mol) 1 10 7,1 4,5 0,2 2 35 24,9 15,8 0,8 3 47 33,4 21,1 1,1 4 59 41,7 26,4 1,4 5 68 47,9 30,4 1,6 Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa perbandingan mol zat yang terkandung dalam biogas dari kotoran sapi dalam hal ini didominasi oleh zat CH 4 kemudian zat CO 2 dan zat N 2, O 2, H 2, & H 2 S. Hal ini berdasarkan kapasitas dari biogas, dimana dengan volume digester 300 Liter maka dapat menghasilkan gas sekitar ± 300 Liter pula tiap harinya hingga gas habis atau tidak beroperasi lagi. Komponen biogas antara lain sebagai berikut : ± 60 % CH 4 (metana), ± 38 % CO 2 (karbon dioksida) dan ± 2 % N 2, O 2, H 2, & H 2 S (Hamidi, 2012) 4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh suatu hasil dimana pada pembuatan biogas yang berbahan dasar kotoran sapi diperlukan ketelitian dan keuletan dengan menjaga temperatur digester agar gas yang terbentuk sangat baik sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu digunakan 7

sebuah aplikasi dari persamaan Maxwel-Bolztmann pada energi alternatif yang menghasilkan suatu hubungan yaitu sebagai berikut : 1. Temperatur sangat berpengaruh pada pembentukan biogas, hal ini juga mempengaruhi energi biogas itu sendiri, dimana semakin tinggi temperatur digester maka energi gas akan semakin besar juga. Dan sebaliknya semakin kecil temperatur digester maka energi yang dihasilkan juga akan menurun. 2. Mol zat mempengaruhi banyaknya energi pada biogas semakin besar mol zat maka energi akan semakin besar begitu sebaliknya semakin kecil nilai mol zat maka energi pada biogas terebut akan menurun juga. 3. Perbandingan mol zat dalam biogas yaitu terbesar dimulai darich 4, CO 2,dan N 2, O 2, H 2, & H 2 S Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis menyarankan beberapa hal yang diantaranya sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan pembelajaran dan informasi bagi kita untuk meningkatkan pengetahuan khususnya penerapan teori fisika dalam kehidupan sehari-hari. 2. Dapat digunakan penelitian selanjutnya dengan melakukan penelitian serupa tetapi menggunakan persamaan dalam teor ilmu fisika yang lain. 3. Dapat dijadikan sebuah motivasi bagi orang lain yang ingin mempelajari lebih mendalam penerapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari yang sangat menguntungkan banyak pihak itu sendiri, baik diri sendiri mapun orang lain, karena lingkungan sangat mempengaruhi suatu ekosistem yang tinggal ditempat tersebut, sehingga jika di lingkungan sekitar terdapat sesuatu yang hanya dibuang percuma maka bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sebuah karya energi yang terbarukan. DAFTAR PUSTAKA Hamidi, Nurkholis. (2011) Peningkatan Bahan Bakar Biogas Melalui proses pemurnian Bahan Bakar Alam. Jurnal Rekayasa Mesin. Jilid 2 No 3. (http://rekayasamesin.ub.ac.id. diakses 20 Februari 2013). Huan, Alfred. 2013, Statistical Mechanics, (pdf), (http://www.spms.ntu.edu.sg/pap/courseware/statemech,diakses Mei 2013) 8

Mara, I Made. (2012) Analisis Penyerapan Gas Karbondioksida (CO 2 ) Dengan Larutan NaOH Terhadap Kualitas Biogas Kotoran Sapi. Jurnal Dinamika Teknik Mesin (Online). Jilid 2 No 1. (http://www.ejournal.ftunram.ac.id. diakses 16 Maret 2013). Rahayu dkk. (2009) Pemanfaatan Kotoran ternak Sapi Sebagai Sumber Energi Altrnatif Ramah Lingkungan Beserta Aspek sosio Kulturalnya. Jurnal Lingkungan. Jilid 13 No 2. (http://journal.uny.ac.id. diakses 20 Februari 2013). 9