Desain Kendaraan Roda Dua Bertenaga Matahari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Sepeda Motor Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

Perancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun

Somilano, Mainan Air Bertenaga Surya Untuk Anak Usia 5 Tahun

Optimasi Pengaktifan Motor Penggerak pada Prototipe Sepeda Motor Hibrid untuk Menurunkan Konsumsi Bahan Bakar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Pengaturan Pencahayaan Ruangan Menggunakan Sinar Matahari

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)


BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

RANCANG BANGUN SISTEM SEPEDA ENERGI SURYA DENGAN MEMANFAATKAN SOLAR CELL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

Desain Sepeda Listrik sebagai Sarana Penunjang Mobilitas Staff Industri Pabrik PT. INKA

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

renewable energy and technology solutions

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [REALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK] BAB I PENDAHULUAN

BAB II METODE PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK DENGAN TENAGA SURYA SEBAGAI KENDARAAN ALTERNATIF DAN RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MASYARAKAT ABSTRACT

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi manusia untuk beraktifitas sehari-hari dapat terpenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tegnologi dibidang industri otomotif sepeda motor.

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)

CONTOH SOAL FISIKA OSN KE-1 Oleh: Enjang Jaenal Mustopa

ANALISA ERGONOMI KANOPI SEPEDA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. menguntungkan sampai 40%, gundukan melintang berupa peninggian sebagaian. antaranya; speed bump, speed hump, dan speed table.

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Artificial Photosynthesis : Energi Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

I. PENDAHULUAN. dari efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming,

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI UNTUK LAMPU PENERANGAN UMKM YANG SERING TERGANGGU KONDISI LISTRIK TIDAK STABIL DARI PLN DI MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Dari serangkaian analisis yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan :

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Transkripsi:

Desain Kendaraan Roda Dua Bertenaga Matahari Oemar Handoyo¹, Giasa Lutfiah 1,* 1 Institut Teknologi Sains Bandung, Kota Deltamas, Bekasi *Email : giasalutfia@gmail.com Abstrak. Kemajuan suatu bangsa berbanding lurus dengan ketersediaan energi, akan tetapi pertumbuhan kemajuan tidak sebanding dengan pertumbuhan sumber daya energi, bahkan dewasa ini hampir mencapai suatu kondisi yang sangat krisis akan ketersediaan sumber energi yang dibutuhkan. Untuk itu perlu diupayakan usaha untuk menghemat energi, salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan misalnya pemanfaatan energi matahari menjadi energi listrik. Upaya ini harus dapat disosialisasikan dengan baik agar menjadi suatu gerakan penghematan energi terutama di kalangan akademisi. Sebagai suatu bentuk sosialisasi yang mudah dipahami perlu dibuat alat dengan sentuhan desain yang dapat dioperasionalkan. Dari hasil observasi dan kuisioner dihasilkan studi desain berupa sketsa dan studi fungsi dalam bentuk model / experimental 3D sehingga dihasilkan suatu produk, yaitu suatu kendaraan roda dua yang bertenaga matahari yang berfungsi sebagai sarana transportasi mahasiswa Institut Teknologi dan Sains Bandung di kampus. Kata kunci : Energi terbarukan, desain produk industri, transportasi, kendaraan roda dua. 1. Pendahuluan Dewasa ini Indonesia mengalami krisis energi listrik.energi listrik merupakan kebutuhan primer yang vital untuk pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial.berdasarkan data historis, mulai pada tahun 2005, konsumsi energi final di sektor ketenagalistrikan mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 7% per tahun. Dari total konsumsi energi final tersebut, sebagian besar disuplly dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi fosil yang merupkan energi tak terbarukan sebagai bahan bakar. Sebaliknya dalam kurun waktu yang sama pemanfaatan energi terbarukan belum optimal. [1] Indonesia mempunyai potensi sumber energi terbarukan yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai sumber energi alternatif pengganti energi fosil yang produksinya telah menurun. Sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan antara lain adalah surya. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia berada di jalur katulistiwa yang memiliki energi surya yang berlimpah sepanjang tahun di seluruh wilayahnya. Namun fakta mengatakan bahwa sumber energi yang berlimpah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. [2] Seiring dengan berkembangnya zaman, sekarang sudah tersedia teknologi yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik, yang bernama teknologi sel surya. Sel surya adalah suatu perangkat yang mampu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan mengikuti prinsip fotovoltaic. [2] Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) yang berada di Kota Deltamas Bekasi merupakan kampus yang memiliki konsep green campus. [3] Salah satu aspek yang diperhatikan dalam program ITSB green campus adalah transportasi. Penataan sistem transportasi harus ditekankan pada usaha mengurangi ketergantungan pada penggunaan kendaraan motor berbahan bakar minyak. Salah satu alternatifnya adalah dengan pengadaan kendaraan berenergi terbarukan. Berdasar pada hal tersebut di atas, penelitian ini akan memfokuskan pada perancangan kendaraan roda dua dengan memanfaatkan teknologi sel surya melalui pendekatan desain produk industri. 2. Studi Penerapan Teknologi Sel Surya pada Kendaraan Roda Dua Dalam upaya mewujudkan kendaraan roda dua bertenaga matahari, dilakukan beberapa tahapan studi desain melalui studi kuisioner, penghitungan kebutuhan sel surya yang akan digunakan, studi blocking, studi ergonomi, studi bentuk, studi fungsi, studi material dan prototyping. A. 172 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

2.1. Studi Desain 2.1.1. Hasil Studi Kuisioner 1. Kegiatan mahasiswa dalam satu hari yaitu berangkat ke kampus, pulang kampus, makan malam dan pulang makan malam, 2. Jarak tempuh mobilitas mahasiswa rata-rata sejauh 5-10 km / hari dengan rata-rata waktu selama 2 jam / hari. 2.1.2. Penghitungan Kebutuhan Sel Surya Motor yang digunakan membutuhkan daya listrik sebesar 50 watt, sehingga energi yang dibutuhkan untuk penggunaan selama 2 jam / hari, adalah: W = 100 WH. Jika energi listrik yang dibutuhkan sebesar 100 WH dengan rata-rata waktu penyinaran sinar matahari selama 5 jam / hari, maka daya listrik atau daya puncak (watt peak) yang dihasilkan sebesar: P = 20 WP. Daya listrik sebesar 20 WP dapat dihasilkan dari dua modul sel surya dengan masing-masing modul memiliki daya 10 WP. Motor yang digunakan membutuhkan daya listrik sebesar 50 watt dan tegangan sebesar 24 volt, sehingga dibutuhkan baterai bertegangan 12 volt sebanyak dua buah. 2.1.3. Studi Blocking dan Studi Ergonomi Studi blocking dilakukan untuk menentukan peletakan komponen engineering yang paling baik. Komponen engineering yang diperlukan pada perancangan kendaraan roda dua bertenaga matahari adalah: 1. Sel surya diletakan pada bagian depan karena berdasarkan hasil observasi dan uji coba, panel sel surya tidak memantulkan cahaya, sehingga tidak mengganggu pengendara lain yang berlawanan arah. 2. Posisi kemiringan panel sel surya adalah 15 dengan pertimbangan agar sinar matahari dapat mengenai panel secara maksimal dalam jangka waktu lima jam mulai pukul 10.00 s/d 15.00. 3. Baterai dan controller diletakkan di bagian bawah rangka agar tidak mengganggu pengguna dan agar bentuk rangka lebih ramping. 4. Bagian atas tempat penyimpanan baterai dan controller dapat dijadikan pijakan sehingga pengguna akan nyaman mengendarai kendaraan roda dua tersebut. 2.2. Konsep Desain 1. Kendaraan roda dua bertenaga matahari berjalan dengan motor listrik yang terdapat pada ban belakang dengan sumber listrik dari baterai yang pengisian listriknya memanfaatkan sel surya. 2. Produk merupakan kendaraan khusus untuk area kampus ITSB. 3. Pengguna adalah orang dewasa (unisex) dengan berat badan di bawah 100 kg. 4. Sepeda memiliki tuas gas yang tersambung pada motor. Ketika gas ditarik, motor akan berputar menggerakan ban. Dalam keadaan minim sinar matahari, pengguna bisa menggunakan adaptor untuk mengisi baterai. 5. Konsep warna menggunakan imej green dan sporty. 6. Rangka dibuat dari batang besi alumunium. 7. Produk dirancang untuk tetap berfungsi sebagai alat transportasi meskipun baterai tidak menyimpan listrik. 2.2. Perancangan Desain Produk Sepeda Roda Dua 2.2.1.Studi Bentuk dan Sketsa Desain Konsep desain divisualisasikan dalam sketsa alternatif desain. Sketsa desain digunakan untuk melakukan studi bentuk dengan mulai mempertimbangkan aspek estetika. Hasil studi bentuk diverifikasi dengan hasil studi ergonomi agar diperoleh bentuk sepeda yang baik dan memenuhi standar ergonomi. SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 173

Gambar 1.1 :sketsa final Gambar 1.2 :Uji Sketsa Gambar 1.3 :Dimensi Kasar 2.2.2. Pembuatan Mock Up Skala 1:1 dan Studi Fungsi Pembuatan mock up mengalami beberapa kali perombakan untuk menghasilkan mock up yang baik dan akurat untuk dijadikan landasan dalam proses pembuatan prototipe. Gambar 1.4 :MockUp 1:1 2.3. Studi warna dan Studi Material Setelah melalui proses analisis dan perbaikan pada tahap pembuatan model, maka tahap berikutnya adalah proses pembuatan model secara digital dari desain terpilih berikut dengan seluruh komponen engineering dan komponen assecories. Pembuatan pemodelan digital ini menggunakan program Autocad untuk membuat gambar teknik dan program Solidwork untuk merendering object 3D agar terlihat realistik. Dengan bantuan program ini maka proyeksi hasil akhir sepeda sudah dapat direpresentasikan meliputi warna, bentuk, konfigurasi komponen, dan material sesuai konsep yang telah diputuskan.. 2.4. Gambar Teknik Gambar 1.5 :Modeling Digital (Sumber Gambar 1.6 :Gambar Tampak Gambar 1.7 :Exploded View A. 174 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

2.5. Proses Pembuatan Prototype Secara keseluruhan proses pembuatan prototipe ini memerlukan waktu 15 hari. Pembuatan prototipe dilakukan di beberapa tempat yaitu bengkel las sepeda dan sepeda motor Sayogya Jalan Raya Cikarang Baru, Bekasi dan bengkel sepeda listrik Jalan Raya Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara. Gambar 1.8 :Pembutan Rangka (Sumber Gambar 1.9 :Pembuatan box baterai (Sumber Gambar 1.10 :Pembuatan Rangka belakang (Sumber : dokumentasi pribadi) Gambar 1.11 :Pembuatan Rangka Depan 2.5.1.Finishing Gambar 1.22 :Proses Finishing 2.5.2. Perakitan 2.5.3.Prototipe Gambar 1.13 :Proses Perakitan Gambar 1.14:Prototipe SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 175

3. Keunggulan Keunggulan kendaraan roda dua bertenaga matahari yang dirancang yaitu: 1. Kendaraan roda dua ini Tidak dilengkapi dengan pedal dan rantai karena fungsi kendaraan roda dua sudah memenuhi sebagai alat transportasi di area kampus ITSB. 2. Kendaraan roda dua dirancang melalui pendekatan desain produk industri. Kendaraan dirancang tidak hanya sekedar menerapkan sel surya, namun juga mempertimbangkan aspek ergonomi, material, appearance dan kelayakan produksi dari kacamata industri dimana aspek-aspek tersebut merupakan hal yang penting untuk mencapai sebuah produk yang fungsional, bagus penampilannya dan bernilai ekonomi. 3. Kendaraan roda dua terlihat ramping meskipun di dalam pijakannya terdapat berbagai macam komponen pendukung yaitu dua buah baterai 12 volt, controller dan power booster 4. Sepeda ini dapat dinaiki oleh dua orang, satu orang dewasa dan satu orang anak-anak. 5. Desain sepeda ini berkonsep dual mode, yaitu pertama mode sepeda listrik dan kedua mode otoped saat tidak ada pasokan listrik yang cukup untuk menggerakkan motornya, sehingga meskipun listrik sudah habis, sepeda tetap bisa digunakan sebagai alat transportasi dengan mode otoped. 4. Kesimpulan & Saran 4.1. Kesimpulan Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat ditarik: 1. Mengaplikasikan teknologi sel surya pada produk fungsional dapat dilakukan melalui pendekatan desain produk industri. 2. Kendaraan roda dua bertenaga matahari adalah alat sosialisasi gerakan hemat energy dengan memanfaatkan energy terbarukan, karena kendaraan roda dua bersifat dinamis bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. 3. Teknologi sel surya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya pada alat transportasi akan tetapi juga pada alat-alat lainnya. 4.2.Saran a. Konsep kendaraan roda dua sel surya dapat dikembangkan untuk diterapkan tidak hanya sebagai alat transportasi khusus area ITSB tapi juga bisa dikembangkan untuk menjadi alat transportasi area lain, seperti area indoor yang luas atau area cluster. b. Produk dapat dikembangkan lebih lanjut dari aspek estetika untuk mendapatkan produk yang lebih baik dan lebih inovatif. Perbaikan bisa dilakukan dari sisi bentuk atau konfigurasi komponen engineering yang lebih efisien. c. Produk dapat dikembangkan ke bentuk yang lebih artistik sesuai dengan perkembangan teknologi sel surya, misalkan dengan menggunakan sel surya yang bertipe monocristal (berbentuk elastis seperti kain), sehingga sel surya dapat diletakan pada posisi-posisi yang saat ini dianggap tidak mungkin. d. Engineer dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengembangkan baterai / accu kering yang tipis dan elastis untuk diaplikasikan di kendaraan roda dua bertenaga matahari. 5. Daftar Referensi [1] Doni J, Widianto. 2011. Pengembangan Energi Terbarukan Indonesia. Jakarta. [2] Lutfiah, Giasa. 2015. Pengembangan Desain Kendaraan Roda Dua Bertenaga Matahari. Deltamas. [3] www.itsb.ac.id A. 176 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016