1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati, dipahami, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebuah karya sastra tercipta karena adanya pengalaman batin pengarang berupa peristiwa atau problem yang menarik sehingga muncul gagasan dan imajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Termasuk di sini karya sastra yang berupa fiksi. Menurut Damono (Wicaksono 2014: 1-2) menyatakan bahwa karya sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Menurut Sumardjo dan Saini (Wicaksono 2014: 5) memberikan batasan tentang sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, ide, perasaan, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Dalam kaitan ini terlihat bahwa peran perasaan cukup besar dalam proses pengkajian atau penulisan karya sastra. Dapat disimpulkan karya sastra adalah suatu karya seni manusia yang dituangkan melalui tulisan yang indah yang dapat dinikmati pembacanya. Novel adalah salah satu jenis karya sastra. Menurut Semi (Wicaksono2014: 115) menyatakan bahwa novel mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat tegang, dan pemusatan kehidupan yang tegas. Novel merupakan karya fiksi yang mengungkap aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.
2 Menurut Zulfanur, dkk (1997: 67) novel merupakan cerita fiksi yang melukiskan suatu peristiwa yang luar biasa dari kehidupan tokoh cerita, di mana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya. Novel menampilkan berbagai macam kisah kehidupan. Nilainilai karya sastra tersebut menggambarkan norma, tradisi, aturan, dan kepercayaan yang dianut, nilai-nilai tersebut yakni nilai moral, nilai sosial, nilai budaya/tradisi, dan nilai agama (Rahman 2013). Sejauh ini nilai-nilai Islam tidak jarang pula termuat dalam karya sastra, baik dalam novel, cerpen, puisi,maupun drama. Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, tema, latar yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut pandang pengarang dan mengandung nilai-nilai hidup, termasuk nilai Islami. Dalam kehidupan sehari-hari, perwujudan nilai Islami dapat di lihat kenyataanya baik dalam bentuk perbuatan hubungan manusia dengan Allah Swt (Hablumminallah), hubungan Antarsesama Manusia (Hablumminannas). Nilai adalah sifat-sifat penting yang berguna bagi manusia, dalam menjalani hidupnya (Daryanto 2005: 412). Menurut Daradjat (1984:260) Nilai adalah suatu sikap perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola pemikiran,perasaan,ketertarikan maupun perilaku. Kata Islam menurut bahasa berasal dari kata aslama, yang berarti tunduk, patuh, dan berserah diri. Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan Allah Swt. Kepada Rasul-rasul Nya untuk di sampaikan kepada
3 manusia. Agama Islam berisi ajaran-ajaran Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt, manusia dengan manusia (Toto Suryana, 1996: 30). Dimensi nilai-nilai Islami yang menekankan keseimbangan dan keselarasan hidup duniawi-ukhrawi menjadi landasan ideal yang hendak dikembangkan atau dibudayakan dalam pribadi manusia melalui pendidikan sebagai alat pembudayaan. Nilai-nilai Islami yang fundamental yang mengandung kemutlakan bagi kehidupan manusia selaku pribadi dan selaku anggota masyarakat tidak berkecenderungan untuk berubah mengikuti selera nafsu manusia yang berubah-ubah sesuai tuntutan perubahan sosial. Nilai-nilai Islami yang absolut dari Allah itu sebaliknya akan berfungsi sebagai pengendali atau pengarah terhadap tuntutan perubahan sosial dan tuntutan individual (Arifin Muzayyin 2003: 109-110).. Dalam sebuah karya sastra terkandung nilai-nilai kehidupan yang berlaku pada masyarakat dimana karya sastra tersebut diciptakan. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk menganalisis sebuah Novel. Nilai Islami ini harus mampu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau membacanya baik dalam berfikir maupun berperilaku karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. Salah satu novel yang banyak mengandung nilai-nilai Islami dalah noveltahajjud cinta karya Muhammad El Natsir. Novel Tahajjud Cinta Karya Muhammad El Natsir adalah sebuah novel yang mendedahkan betapa pentingnya shalat tahajjud bagi kehidupan manusia. Shalat tahajjud yang dilakukan secara istiqamah akan membawa pengaruh positif bagi sang mushalli. Novel ini tidak hanya sekedar menghibur tetapi banyak hikmah yang bisa dipetik bagi kehidupan pembaca tercinta. Novel ini unik, khas,
4 berbeda dari novel-novel religius yang pernah saya baca. Didukung gemuruh konflik dan alur yang terjaga baik, novel ini menghadirkan hikmah spiritual bagi para pembaca, terutama seputar perlindungan iman dan hati dari godaan cinta dan duniawi, melalui kekuatan tahajjud (Natsir 2008). Melalui tokoh utama yaitu Muhammad Abdul Fatih. Fatih benar-benar berhasil mensucikan hati, cintanya, hanya demi ridha Allah Swt tidak ada geliat nafsu, apalagi birahi, yang mengotori ekpresi cintanya. Kebersihan dan kekuatan hati, pikiran dan sikap hidup Fatih itu berpangkal hanya pada satu hal yaitu lantaran Fatih tak pernah meninggalkan shalat tahajjud dengan penuh takzim dan khusyuk. Sangat memberikan inspirasi berharga untuk menjadi manusia bersih berkat energi ibadah malam. Sebuah rahasia hidup yang amat langka ditemukan dalam untaian kisah sebuah novel. Novel Tahajjud Cinta adalah novel yang di tulis oleh Muhammad El Natsir. Ia merupakan pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi, dan tokoh Islam terkemuka Indonesia. Natsir banyak menulis tentang pemikiran Islam. Ia aktif menulis di majalah-majalah Islam setelah karya tulis pertamanya diterbitkan pada tahun 1929, hingga akhir hayatnya ia telah menulis sekitar 45 buku dan ratusan karya tulis lain. Ia memandang Islam sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia.. Novel Tahajjud Cinta karya Muhammad El Natsir adalah salah satu novel yang banyak menggambarkan masalah agama yaitu agama Islam. Di dalam agama Islam banyak terdapat aturan-aturan dan ajaran-ajaran yang ada dalam hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan Allah Swt.
5 Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk menganalisis nilai-nilai Islami dalam novel Tahajjud Cinta karya Muhammad El Natsir. Karena Peneliti memandang penting nilai Islami dalam setiap bidang kehidupan. Penulis menyadari bahwa nilai Islami dapat menjadi pedoman hidup untuk kearah yang lebih baik, dimana nilai Islami harus mampu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau pembacanya baik dalam berfikir dan berperilaku karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya. Selain itu kenapa penulis memilih novel Tahajjud Cinta karya Muhammad El Natsir untuk diteliti karena didalam novel tersebut banyak mengandung nilai-nilai Islami. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah struktur novel Tahajjud Cinta Karya Muhammad El Natsir. 2) Bagaimanakah nilai Islami dalam bentuk hubungan Manusia dengan Allah Swt (Habluminallah) dalam novel Tahajjud Cinta karya Muhammad El Natsir. 3) Bagaimanakah nilai Islami dalam bentuk hubungan Antarsesama Manusia (Habluminannas) dalam novel Tahajjud Cinta karya Muhammad El Natsir.
6 1.3 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1) Memahami secara mendalam struktur novel Tahajjud Cinta karya Muhammad El Natsir yang meliputi alur, tokoh dan penokohan, latar dan tema. 2) Memahami secara mendalam perwujudan nilai Islami hubungan manusia dengan Allah Swt (Habluminallah) dalam novel Tahajjud Cinta Karya Muhammad El Natsir yang meliputi keimanan, ketaatan, zuhud, qonaa ah, taubat, ridha dan bersyukur. 3) Memahami secara mendalam perwujudan nilai Islami hubungan antar Sesama Manusia (Habluminannas) dalam novel Tahajjud Cinta Karya Muhammad El Natsir yang meliputi cinta atau kasih sayang, tanggung jawab, maaf-memaafkan, tolong menolong, menepati janji. 1.4 Manfaat penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan : 1) Untuk Memperkaya kajian tentang penerapan nilai Islami. 2) Menjadi landasan untuk penelitian selanjutnya tentang nilai-nilai Islami. Sedangkan manfaat praktis adalah berikut ini : 1) Untuk memperkaya khasanah keputusan dalam bidang sastra khususnya mengenai penelitian nilai-nilai Islami. 2) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan apresiasi karya sastra berupa novel.