BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting)

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III. Metode Penelitian. yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini, yaitu: A. Identifikasi Variabel. B. Defenisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan buat yang

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Azwar (2000, h. 5) mengatakan bahwametode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif. yang diteliti (Saifudin Azwar, 2003: 5).

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini termaasuk dalam penelitian kuantitatif. Menurut Sarwono (006) metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubunganhubungannya B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti unutk mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 007): 1. variable bebas : Dukungan Sosial Orangtua. variable terikat : Kenakalan Remaja C. Definisi Operasional Variable 1. Dukungan Sosial Orang Tua Secara operasional dapat diartikan dukungan atau bantuan yang berasal dari orang yang memiliki hubungan sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan, dalam penelitian ini adalah orang tua (ayah & ibu) baik secara verbal maupun non verbal. Bentuk dukungan ini 46

47 dapat berupa informasi, tingkah laku, ataupun materi yang dapat menjadikan individu yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai. Secara konseptual pengukuran dukungan sosial orang tua dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial orang tua berdasarkan teori dari (Weiss, dalam Cutrona, 1986). Komponen-komponen dukungan sosial meliputi : guidance, reliable alliance, attachment, reassurance of worth, social integration, dan opportunity to provide nurturance, yang dikelompokkan ke dalam bentuk, yaitu instrumental support dan emotional support Penghitungan dengan skor yang diperoleh dari aitem-aitem skala dukungan sosial dari orang tua. Semakin tingi skor yang diperoleh dari aitem-aitem skala dukungan sosial semakin positif dukungan sosial orang tua. Namun semakin rendah skor dari aitem-aitem skala semakin negatif dukungan sosial dari orang tua.. Kenakalan Remaja Tengah Kenakalan remaja merupakan suatu bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak usia 18 tahun kebawah yang tidak dapat diterima di masyarakat karena melanggar norma yang ada dimasyarakat dan dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya serta dapat menumbulkan tindak kriminal.

48 Secara konseptual pengukuran kenakalan remaja dalam penelitian ini menggunakan skala kenakalan remaja berdasarkan teori Jensen (dalam Sarwono, 00) meliputi: perilaku yang melawan status, perilaku yang tidak menimbulkan korban dipihak orang lain, perilaku yang menimbulkan korban materi, dan perilaku yang menimbulkan korban fisik. Penghitungan dengan skor yang diperoleh dari aitem-aitem skala kenakalan remaja. Semakin tingi skor yang diperoleh dari aitem-aitem skala kenakalan remaja semakin negatif kenakalan remaja pada remaja atau semakin tinggi kenakalan remajanya. Namun semakin rendah skor dari aitem-aitem skala semakin positif kenakalan pada remaja atau dengan kata lain semakin rendah tingkat kenakalan remajanya. D. Populasi, Sample dan Tehnik Sampling 1. Populasi Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karateristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti (Burhan, 005). Dalam penelitian ini peneliti ingin mengambil populasi dari SMA Theresiana, karena diperkirakan di SMA tersebut terjadi kecenderungan kenakalan remaja pada siswa-siswanya. Jumlah populasi yang sesuai dengan kriteria sebagai

49 berikut : siswa putri yang berusia antara 15-18 : 3 orang. Siswa putra berusia 15-18 tahun : 38 Tabel 3.1 Populasi Jumlah siswa No Usia Remaja Jumlah Putri Putra 1. Remaja tengah usia 15-18 tahun 3 38 61. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 00:109). Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa dalam pengambilan sample untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga pemilihannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 0-5% atau lebih tergantung dari pertama, kemampuan peneliti baik waktu, tenaga atau dana. Kedua, sempit luasanya tempat pengamatan subyek. Ketiga, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Dari uraian diatas peneliti mengambil secara keseluruhan dari kelas X sampai kelas XII, karena populasi yang ada masuk dalam kriteria penelitian yaitu berjumlah 61 siswa yang terdiri dari 3 putri dan 38 putra.

50 3. Tehnik Sampling Sample yang diambil dari penelitian ini menggunakan tehnik sampling Non-Probability Sampling yaitu sampling jenuh. Menurut Sugiyono (006) sampling jenuh yaitu Sample jenuh adalah teknik samplng bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi kecil atau kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. E. Metode pengumpulan data Menurut Sugiyono (008) Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, sedangkan menurut Pengertian metode angket menurut Arikunto (006) Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini metode pengambilan data dengan menggunakan metode angket dengan menggunakan skala likert dengan skore 1-4. Ada dua skala yang digunakan dalam penelitian ini.

51 1. Skala Dukungan Sosial Orang Tua Skala Dukungan Sosial Orang Tua dalam penelitian ini bentuk dukungan sosial yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi : guidance, reliable alliance, attachment, reassurance of worth, social integration, dan opportunity to provide nurturance, yang dikelompokkan ke dalam bentuk, yaitu instrumental support dan emotional support (Weiss, dalam Cutrona, 1986). Skala Dukungan Sosial Orang Tua mempunyai jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (ST), dan sangat tidak setuju (STS). Skor dalam setiap aitem berkisar dari 4 sampai dengan 1diberikan untuk aitem yang bersifat favourable, sedangkan untuk unfavourable bergerak dari 1 sampai 4. Makin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah kecenderungan kenakalan pada remaja tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi kecenderungan kenakalan pada remaja tersebut.

5 Tabel 3. Blue Print Dukungan Sosial Orang Tua Variabel Indikator Sub indicator Jumlah Dukungan sosial orang tua A. Instrumental support 1. Reliable alliance a) Mendapat kesempatan untuk berbagi cerita suka dan duka dengan orang tua. b) Mendapat bantuan apapun tanpa diminta.. Guidence a) Mendapat nasehat atau saran dari orang tua. b) Mendapat penjelasan atau informasi dari orang tua. B. Emosional support 1. Reassurance of worth c) Mendapat umpan balik atas perilaku yang dilakukan remaja. a) Mendapat penghargaan dari orang tua, baik pujian atau hadiah. b) Mendapat umpanbalik yang baik dan membangun terhadap ide dan pendapat remaja dari orang tua c) Mendapat dorongan semangat dari orang tua. d) Mendapat pengakuan positif terhadap kemampuan yang dimiliki remaja.. Attachment a) Merasakan kedekatan dengan orang tua. b) Memiliki perasaan aman dan terlindungi dari orang tua.

53 Variabel Indikator Sub indicator Jumlah 3. Social a) Merasakan menjadi integration bagian dari keluarga. b) Mempunyai kesempatan untuk bernagi minat dan kesenangan dengan orang tua. 4. Opportunity to a) Mendapat kepercayaan provide dari orang tua untuk mampu membantu keluarga. b) Mendapat kepercayaan dari orang tua ikut berpendapat dalam masalah keluarga. Jumlah 6 15 30. Skala Kenakalan Remaja Skala kenakalan remaja dalam penelitian ini mengunakan Jensen (dalam Sarwono, 00). Adapun jenis-jenis yang diambil dari pendapat tersebut terdiri dari jenis: perilaku yang melawan status, perilaku yang tidak menimbulkan korban pihak lain, perilaku yang mengakibatkan korban materi dan perilaku yang mengakibatkan korban fisik. Skala kenakalan remaja mempunyai jawaban yaitu: YA dan TIDAK. Skor dalam setiap aitem berkisar dari 0 dan 1 diberikan untuk aitem yang bersifat favourable. Makin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi kecenderungan kenakalan pada remaja tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah

54 Kenakalan remaja skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah kecenderungan kenakalan pada remaja tersebut. Tabel 3.3 Blue Print Kenakalan Remaja Variabel Indikator Sub indikator Jumlah Kenakalan yang melawan status Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban pihak orang lain. Kenakalan yang mengakibatkan korban materi kenakalan yang mengakibatkan korban fisik a) Pelakukan tindakan yang melanggar status sebagai siswa b) Pelakukan tindakan yang melanggar status sebagai anak a) Pelacuran b) Penyalahgunaan obat c) Seks bebas 8 a) Perusakan b) Pencurian c) Pemerasan Perilaku yang mengakibatkan korban fisik Jumlah 4 9 3 F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Akurasi dan kecermatan data hasil pengukuran tergantung dari uji validitas dan reliabilitas alat ukurnya. Oleh karena itu sebelum alat ukur tersebut digunakan oleh peneliti maka sebaiknya di uji pada responden dengan ciri yang sama dengan sample penelitian. Uji alat test tersebut adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Sehingga nantinya menjadi instrumen penelitian yang baik dan memenuhi standar penelitian. 8 8 8

55 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu tes atau istrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas yang rendah (Azwar, 001). Untuk mencari koefisien dukungan sosial orang tua dan kecenderungan kenkalan remaja dilakukan dengan tehnik internal konsistensi validity yaitu dengan mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang digunakanuntuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah korelasi person product moment. Rumus korelasi pearson product moment sebagai berikut : N it - i t Rumus : r it N i i N t t Keterangan : r it it i = koefisien korelasi variabel i dengan variabel t = jumlah hasil perkalian variabel I dan variabel t = jumlah nilai setiap item

56 t = jumlah nilai konstan N = jumlah subyek penelitian Uji ini untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan sudah memadai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dengan cara meminta pendapat atau penilaian ahli yang berkompeten dengan masalah yang diteliti. Data dikatakan valid jika memiliki Corrected item-total correlation (r hitung) lebih besar 0,3 (Sakaran, 000).. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata real dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi tersebut sebagai pengukuran yang reliabel. Namun pada prinsipnya, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah (Azwar, 001). Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skorenya bukan 1 sampai 0, misalnya angket atau butir soal uraian menggunakan rumus alpha. Rumus alpha sebagai berikut (Azwar, 001) :

57 k k 1 S 1 S x i Keterangan : k : Jumlah Instrumen pertanyaan S i : Jumlah varians dari tiap instrumen S X : Varians dari keseluruhan instrumen Instrumen dikatakan reliable bila memiliki alpha cronbach lebih besar dari 0,6 (Sakaran, 000). G. Analisis Data Menurut Taylor, (1975) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.

58 Dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis statistik parametrik yaitu menggunakan Korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation. Korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang berskala interval (skala yang menggunakan angka sebenarnya), korelasi ini termasuk kedalam uji statistik parametrik. Nilai r berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Interpretasi harga koefisien korelasi adalah sebagai berikut: a. Jika nilai r > 0, artinya terjadi hubungan linear positif. Semakin besar nilai variabel X, semakin besar pula nilai variabel Y dan sebaliknya. b. Jika nilai r < 0, artinya terjadi hubungan linear negatif. Semakin kecil nilai variabel X, semakin besar pula nilai variabel Y dan sebaliknya. c. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan variabel Y. d. Jika nilai r = 1 atau r = -1, artinya telah terjadi hubungan linear sempurna,yaitu berupa garis lurus. Untuk r yang semakin mengarah ke 0, garis semakin tidak lurus. Interpretasi terhadap nilai r hasil analisis korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan adalah sebgai berikut : 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,0 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang

59 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Sugiyono (009:184) Dengan rumus sebagai berikut : N it - i t Rumus : r it N i i N t t Keterangan : r it it i t N = koefisien korelasi variabel i dengan variabel t = jumlah hasil perkalian variabel i dan variabel t = jumlah nilai setiap item = jumlah nilai konstan = jumlah subyek penelitian