I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga negara. Setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO 1948), menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan investasi sumber daya manusia. Dengan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Berlandaskan pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional dewasa ini sasaran utama ialah lebih

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung dengan tujuan agar

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat hidup masyarakat, sehingga semua negara berupaya

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan masyarakat, oleh karena itu mendapatkan. layanan kesehatan adalah hak setiap warga negara Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

I. PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 1. manusia yang harus dilindungi dan diperhatikan oleh Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur

II. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhannya oleh negara. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan nafkah, yang berada di luar kekuasaannya (Kemenkes RI, 2012).

I. PENDAHULUAN. maupun tenaga kesehatan yang ada di tempat-tempat tersebut belum memadai

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional

PENDAHULUAN A. Latar belakang

Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit adalah sebuah institusi kesehatan yang ditugasi khusus untuk

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah

BUPATI PONTIANAK, NOMOR 19 TAHUN 2013 DI PUSKESMAS DAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Republik Indonesia Nomor 1820);

BAB 1 PENDAHULUAN. orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia yang diakui oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Karena

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Banyaknya pemahaman yang berbeda mengenai good governance

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan bukan menjadi hal baru bagi negara berkembang, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

I. PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari ancaman bahaya yang akan

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan hak bagi setiap orang. Untuk mewujudkannya pemerintah bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. memandang negara tersebut negara berkembang atau negara maju, namun pada

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 36 SERI E

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh warga Negara termasuk fakir miskin dan orang tidak mampu.

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat dan sejahtera adalah hak setiap warga negara. Pemerintah

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan

Oleh : WAHYU D. SAPUTRO

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan saran dalam CSI (Customer Satification Indeks) rawat inap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki manusia untuk mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya Indonesia belum mampu untuk memenuhinya. Kemiskinan dan kesehatan pada dasarnya saling berhubungan. Kemiskinan dapat mempengaruhi kesehatan, sehingga orang miskin rentan terhadap berbagai penyakit, karena mereka mengalami gangguan seperti menderita gizi buruk, pengetahuan rendah, kesehatan kurang, perilaku kesehatan kurang, lingkungan pemukiman yang buruk, serta kesehatan tidak tersedia. Sebaliknya, kesehatan mempengaruhi kemiskinan. (sumber : Yerubel dalam jurnal Gambaran Perilaku Keluarga Pengguna Jamkesmas, Taziz Anshori Situmorang, USU). Kesehatan adalah modal utama untuk tetap Beraktifitas. Disini peran pemerintah sangat diperlukan dalam hal regulasi kebijakan sehingga masyarakat Indonesia tetap dapat menikmati pelayanan kesehatan dengan mudah. Pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Kesehatan RI, telah mulai menerapkan berbagai kebijakan yang bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu kebijakan tersebut adalah menetapkan adanya Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Jamkesmas adalah

2 bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah, diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2008 dan merupakan perubahan dari Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin. Program Jamkesmas sebagai kelanjutan dari Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin atau dikenal Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (ASKESKIN). Program jamkesmas diselenggarakan sejak Agenda 100 Hari Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu untuk mengatasi hambatan dan kendala akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan dan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat miskin. Kebijakan Jamkesmas dilaksanakan untuk memenuhi hak dasar setiap individu/semua warga negara termasuk masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Kebijakan ini merujuk pada Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Tahun 1948 dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28 H ayat 1 yang berbunyi : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Kebijakan Jamkesmas diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan untuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu selama masa transisi pelaksanaan UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN). Selanjutnya, penyelenggaraan akan diserahkannya kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sesuai UU

3 SJSN. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Provinsi Lampung sendiri memerlukan penyelenggaraan kesehatan yang dapat membantu seluruh masyarakat, hal itu sesuai dengan misi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yaitu Masyarakat Lampung yang sehat dan mandiri. Dalam implementasinya layanan Jamkesmas diantaranya terdapat pada RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Lampung. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek merupakan salah satu penyedia pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran yang sangat strategis untuk menciptakan sumberdaya manusia berkualitas dalam rangka upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan secara menyeluruh, terpadu, merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Jika kita melihat dari sudut lainya Provinsi Lampung memiliki Jumlah penduduk miskin pada september 2013 tercatat 1.134.280 jiwa atau 14,39% dari total jumlah penduduk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Lampung yang berada di perkotaan pada september 2013 sebanyak 222.750 jiwa, Sementara di perdesaan penduduk miskin mencapai 911.530 jiwa. (sumber : http://lampost.co/berita/lampung-2-besar-termiskin-di-sumatera diakses pada 29 Januari 2014 10:49 AM). Tingkat kemiskinan akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, karena tingkat kemiskinan memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan. Menurut Hardiyansah (2011 : 21) ada tiga

4 poros seseorang menjadi miskin,yaitu (1) rendahnya tingkat kesehatan, (2) rendahnya pendapatan, dan (3) rendahnya tingkat pendidikan. Rendahnya tingkat kesehatan merupakan salah satu pemicu terjadinya kemiskinan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa tingkat kesehatan masyarakat yang rendah akan menyebabkan tingkat produktivitas rendah. Tingkat produktivitas yang rendah lebih menyebabkan pendapatan rendah. Pendapatan yang rendah menyebabkan terjadinya kemiskinan. Kemiskinan tersebut menyebabkan seseorang tidak mampu membayar biaya pemeliharaan dan perawatan kesehatan, Hardiyansah (2011 : 21). Dalam hal kebutuhan penduduk sendiri khusunya provinsi Lampung memerlukan upaya kesehatan yang dapat membantu pengobatan bagi masyarakat yang kurang mampu atau tergolong miskin yaitu salah satunya adalah program JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Dalam pelayanan Jamkesmas, masyarakat yang ingin berobat ataupun rawat inap pada rumah sakit Abdul Moeloek harus memiliki kartu peserta jamkesmas, serta membawa persyaratan lain seperti Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan surat rujukan dari puskesmas atau rumah sakit sebelumnya. Dalam pra Riset yang Peneliti lakukan pada tanggal 13 November 2013 bertempat di RSUD Abdul Moeloek mendapatkan data yaitu berupa data peserta pasien pengguna layanan jamkesmas antara rentang tahun 2009 sampai dengan 2012, data tersebut dapat kita lihat dalam gambaran tabel sebagai berikut :

5 1 Tabel 1 : Data pasien Jamkesmas RSUD Abdul Moeloek Tahun 2009-2012 Tahun 2009 2010 2011 2012 Jumlah Persentase Pertumbuhan Jumlah Persentase Pertumbuhan Jumlah Persentase Pertumbuhan Jumlah Persentase Pertumbuhan Rawat Jalan 30054 70% 34503 69% 14.80% 30062 64% -12.87% 28621 69% -4.79% Rawat Inap 12941 30% 15422 31% 19.17% 16903 36% 9.60% 12561 31% -25.69% Jumlah 42995 100% 49925 100% 16.12% 46965 100% -5.93% 41182 100% -12.31% total Sumber data : data RSUD Abdul Moeloek yang diolah peneliti 5

6 Dari uraian diatas dapat kita lihat bahwa pengguna Jamkesmas khususya peserta rawat inap mengalami pertumbuhan dari tahun ketahun dan kemudian mengalami penurunan, hal ini dapat mengindikasikan bahwa ada gap/kesenjangan antara pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dengan kuwalitas layanan yang dirasakan oleh pengguna layanan rawat inap tersebut. Dalam kaitannya dengan fasilitas pelayanan kesehatan, perawat memiliki peran yang sangat penting terhadap terciptanya sumberdaya manusia yang memiliki kualitas dan kinerja yang profesional. Peran perawat di rumah sakit khususnya di Instalasi Rawat Inap sangatlah penting. Perawat merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit dan tenaga yang paling lama berhubungan dengan pasien. Akan tetapi kinerja perawat masih banyak dikeluhkan oleh pasien dan keluarganya. Hal ini tampak dari banyaknya masukan dari pasien dan keluarganya atau pengunjung tentang pelayanan rumah sakit terutama perawat. Kondisi tersebut sangat bertentangan dengan praktik keperawatan yang seharusnya senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya (Kusnanto, 2004). Untuk bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan, pihak rumah sakit perlu meningkatkan kualitas pelayanannya. Menelaah masalah kualitas pelayanan terutama pelayanan kesehatan di rumah sakit tidaklah mudah karena disatu sisi mempunyai tanggung jawab sosial dengan memberikan pelayanan kesehatan secara manusiawi, tetapi di sisi lain juga harus memperhatikan prinsip-prinsip

7 ekonomi menyangkut penyelenggaraan rumah sakit yang memerlukan biaya investasi, operasional dan pemeliharaan yang begitu besar. Dalam Pemberitaan Media Masa mengatakan sebagian besar masyarakat Bandar Lampung sangat tidak puas dengan pelayanan RSUD Yang berada di Bandar Lampung, hal tersebut berdasarkan hasil survei Pusbik (Pusat Studi Kebijakan Publik) pada Desember 2012 hingga Maret 2013, dalam hal ini masyarakat mengaku tidak puas terhadap pelayanan petugas, sarana dan fasilitas, serta prosedur dalam pelayanan. (Tribun Lampung, edisi 9 Oktober 2013 dengan judul Pelayanan Kesehatan Sangat Buruk). Dari permasalahan diatas peneliti tertarik untuk meneliti kualitas pelayanan yang diberikan Oleh RSUD Abdoel Moeloek Provinsi Lampung khususnya layanan jamkesmas, karena Rumah Sakit tersebut merupakan Rumah sakit umum Provinsi Lampung yang menjadi rumas sakit rujukan utama untuk tingkat provinsi khususnya layanan Jamkesmas serta RSUD tersebut berada diwilayah yang Strategis yaitu ditengah Kota Bandar Lampung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan yaitu Seberapa besar Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Jamkesmas pada Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung?

8 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan Indeks Kepuasan Masyarakat pada layanan jasa administrasi Jamkesmas Pada Rumah sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi studi Ilmu Administrasi Negara, khususnya mengenai Administrasi Pelayanan Publik di Provinsi Lampung. 2. Secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait kususnya rumah sakit dalam mengimplementasikan kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan Publik di Provinsi Lampung