BAB I PENDAHULUAN. formal tahun 1942, Gorontalo belum ada. Saat itu yang ada adalah linula-linula yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Budaya minum kopi di Indonesia sudah berkembang sejak lama, sejak

FENOMENA WARUNG KOPI. (Suatu Penelitian di Warung Kopi 42 Andalas Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah Kabupaten Gorontalo) Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Makanan dalam pandangan sosial budaya, memiliki makna yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Toko Sumber Hidangan dibangun pada tahun 1929, didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kopi adalah jenis minuman yang dikenal banyak orang. Kopi masuk ke

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yang menempati urutan ke-4. Data ini berasal dari CIA World

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata sebagai sumber pendapatan tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. para penikmat kopi dimanapun ia berada. Saat ini sebagian masyarakat memiliki minat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ina Kristiani, 2013

Bab I PENDAHULUAN. perkembangan industri jasa dirasakan cukup dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, Indonesia dihadapi dengan berbagai pengaruh, terutama pengaruh

BAB V PENUTUP. hanya bersifat fungsional untuk mengisi perut namun juga memenuhi lifestyle.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. (untuk selanjutnya bisa disingkat dengan HIK) atau bisa disebut pula dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

BAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta

BAB I PENDAHULUAN. golongan pedagang adalah orang-orang yang dalam pekerjaan sehari-harinya

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang dinamis ditandai dengan semakin kompetetifnya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan konsumen atau kebutuhan manusia merupakan dasar bagi semua

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipungkiri. Selama ini masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu negara ke negara lain di dunia. Internet berasal dari kata Interconnection

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan. Setelah dilakukan pengolahan data dari data terdahulu serta analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.

BAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan maupun di pedesaan. Eksisnya pasar tradisional di tengah-tengah

Persiapan yang wajib diperhatikan para calon pengusaha warung kopi :

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini yang mengalami persaingan begitu

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi dibandingkan beberapa sektor lainnya. PDB sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB IV KESIMPULAN. Sensasi kesenangan..., Melati Sosrowidjojo, FIB UI, 2010.

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak sekali pebisnis atau investor yang membuka bisnis coffee shop di

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT YANG BERAKTIVITAS DI KOTA LAMA SEMARANG DAN SEKITARNYA TERHADAP CITY WALK DI JALAN MERAK SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

2015 PENGARUH BUDAYA K-POP TERHADAP NASIONALISME REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Contohnya adalah tren untuk makan sambil hang-out

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat kebutuhan dan. keinginan manusia terhadap makanan semakin bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein.

BAB I PENDAHULUAN. banyak cafe yang menawarkan konsep one stop shopping pengunjung dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek budaya dan sosial yang datang dari luar negeri membuat pola

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat

BAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjamur di seluruh kota bahkan hampir keseluruh pelosok daerah di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia malam. Dua patah kata ini rasanya semakin sering beredar di telinga kita,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gorontalo sebagai bangsa lahir dan berdiri berkat nasioanalisme lokal. Sebelum berdiri formal tahun 1942, Gorontalo belum ada. Saat itu yang ada adalah linula-linula yang mempunyai coraknya masing-masing. Ketika gorontalo ditegakkan, kerumunan tadi bermetamorfosa menjadi Gorontalo. Tampak jelas bahwa gorontalo berupa federasi kultural, gabungan linula, kesatuan marga feodal dengan sikap kebudayaanya masing-masing. 1 Ternyata nasionalisme lokal yang ditancaplkan tanggal 23 januari 1942 itulah yang mempersatukan berbagai aliran, marga, bahasa, egosektoral dan teritori menjadi satu bangsa; Gorontalo. Maka sesungguhnya nasionalis Gorontalo adalah nasionalisme yang berakar pada aliran, marga, bahasa, ego sektoral dan teritori. Sifat multikultural itu sepantasnya tetap terjaga, eksis bersama, tumbuh kembang bersama pula Lenyapnya atau tertekanya satu unsur kebudayaan tertentu akan menyebabkan sakitnya kebudayaan dan peradaban kita sebagai satu keutuhan. 2 Terlepas dari sejarah Gorontalo yang begitu besar nilai Nasionalismenya, masyarakat Gorontalo juga masih mewarisi tradisi yang secara turun temurun tetap ada, yakni tradisi mengkonsumsi kopi. Kopi memang telah menjadi bagian erat dalam kehidupan masyrakat Gorontalo. Kopi pada dasarnya merupakan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan, karena kopi merupakan salah satu komuditi terlaris saat ini, yang selalu diburuh, dan di gandrungi oleh para penikmat kopi dimamanpun ia berada. Apabila kita berbicara mengenai kopi maka tidak terlepas dengan tempat yang menawarkan atau menjual aneka minuman kopi atau lebih akrab disebut warung kopi. Saat ini masyarakat mempunyai minat yang besar dalam mengunjungi tempat ini dan dapat dikatakan tempat ini menjadi slah satu pilihan favorit yang digemari oleh 1 ) Lihat Funco Tanipu, Raut Muka Gorontalo (HPMIG Press, 2008) 2 ) Ibid.,

semua kalangan. Bagi sebagian besar masyrakat, mengunjungi warung kopi telah menjadi kebutuhan dan kebiasaan. Salah satu contohnya, yakni kebiasaan ngopi (aktifitas mengonsumsi kopi) di warung kopi yang menjadi salah satu kebutuhan bagi sebagian masyrakat yang ingin mengisi waktu luang setelah menjalani rutinitas. Pada awalanya ngopi hanyalah sebentuk aktivitas untuk mengisi waktu luang, tempat istirahat untuk melepas kepenatan, baik secara individu maupun komunal. Biasanya keberadaan warung kopi diasosiasikan dengan tempat yang jauh dari prestise, bahkan terkesan kumuh. 3 Fenomena menjamurnya warung kopi tidak terlepas dari kebiasaan ataupun budaya minum kopi masyarakat. Budaya minum kopi di setiap daerah ataupu kota-kota di seluruh dinia berbeda-beda. Dikota Vienna (Austria), kebiasaan minum kopi pada pagi hari di warung kopi sudah menjadi aktivitas wajib bagi penduduk lokalnya. Warung kopi dengan ciri khas yang mewah dan elegan menjadi warisan budaya di vienna. Lain lagi di Amsterdam (Belanda), yang masyrakatnya sangat suka bersosialisasi di tempat-tempat semacam warung kopi, sehingga disana terdapat banyak warung kopi. Kemudian di negara Selandia baru, kota Wellington merupakan kota favorit bagi warga penikmat kopi Pada saat ini warung kopi telah mengalami pergeseran makna, yang mana mengunjungngi warung kopi bukan hanya sebagai tempat sebagian orang melakukan aktifitas konsumsi akan tetapi mengunjungi warung kopi juga sudah menjadi salah satu gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat saat ini. Seiring berkembangnya perubahan fisik juga tampak pada berdirinya warkop-warkop yang bernuansa modern yang lebih banyak menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang publik untuk menarik pengunjung. Warung kopi yang bernuansa modern memberikan berbagai fasilitas baik dari segi menu maupun sarana dan prasarana yang 3 ) Fidagta Khoironi, Ekspresi Keberagaman Komunitas Warung Kopi : Analisis Profil Komunitas Warung Kopi Blandongan di Yogyakarta, (Skripsi Sarjana, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009), hal. 1

berbeda dengan warung kopi pada umumnya. Dan perbedaan yang paling menonjol adalah dari segi harga minuman kopi yang jauh lebih mahal dibandingkan menu kopi di warung kopi biasa. Kehadiran warung kopi modern menawarkan aktifitas ngopi yang berbeda dengan warkop-warkop sebelumnya. warung kopi 42 Andalas kota Gorontalo misalnya, citra warung kopi yang terletak di jalan John Aryo Katili, keluraha Paguyaman, kecamatan kota tengah ini memiliki kesan yang bergengsi dan elit dimata pengunjungnya. Salah satu pengaruh keberhasilan warung kopi 42 andalas ini tidak terlepas dengan citra yang berhasil dimunculkan, bukan hanya terkenal dengan kopi pinogunya yang nikmat namun sarana dan prasarana yang di tawarkan sangan menunjang bagi penikmat kopi. Fasilitas Wifi yang di hadirkan ditengahtengah penikmat kopi memberikan kesan tersendiri. Kemudian warung kopi 42 andalas buka 24 jam, maka dari itu jangan heran ketika lewat di depan warung kopi 42 andalas pasti akan selalu ramai dikunjungi oleh para penikmat kopi. Keberadaan warung kopi di kota Gorontalo juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan hal-hal baru yang tidak ditemui selain di warung kopi. Tak aneh rasanya bila pengunjung berkumpul mampu menciptakan suasana baru di warung kopi. Ada nilai serta tanda tersendiri sampai kenapa banyak masyarakat yang lebih memilih untuk minum ataupun mengkonsumsi kopi di warung kopi. Warung kopi adalah sebuah wadah yang dapat memberikan tempat bagi masyarakat khususnya masyarakat Kota Gorontalo untuk berkomunikasi satu sama lain. Kondisi di mana orang-orang dengan cara berinteraksi di warung kopi. warung kopi selalu dijadikan opsi untuk melakukan interaksi oleh masyarakat Kota Gorontalo. Sebenarnya orangorang mengunjungi warung kopi untuk mencari lawan bicara sehingga tidak akan ditemukan warung kopi yang luput dari hiruk-piku percakapan (Maurisa, 1998). Selain itu tidak sedikit yang mengaku bahwa warung kopi dapat memberikan inspirasi dan informasi. Hal ini tidak terlepas dari manfaat warung kopi yaitu sebagai tempat menemukan ide dan gagasan. Maka

tidak heran begitu banyak kelompok-kelompok sosial dari berbagai kalangan datang dan menjadi pelanggan tetap pada warung kopi ini. Hal ini tentu menarik untuk dikaji, keberadaan warung kopi yang terus berkembang telah menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dalam melakukan rutinitas keseharianya dengan latar belakang pengguna yang beragam. Bagi kaum muda khususnya pelajar dan mahasiswa, warung kopi telah dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas, diskusi kelompok, dan rapat organisasi. Artinya ada makna dan nilai serta tanda tersendiri bagi mereka yang datang ke Warung kopi, karena secara sederhana aktivitas mengkonsumsi kopi dapat di lakukan di manapun, bahkan di rumah sebagai contoh sederhananya, namun sampai mengapa masyarakat pada umumnya lebih memilih untuk mengkonsumsi kopi di Warung kopi. Hal ini yang membuat mengapa peneliti ingin melakukan penelitian terkait dengan fenomena warung kopi di Wrung Kopi 42 Andalas. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Fenomena Warung Kopi di Warung Kopi 42 Andalas? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis aktifitas konsumsi dalam konsep nilai tanda Di Warung kopi 42 Andalas. 2. Menganalisis tentang Realitas semu dari Warung Kopi 42 Andalas. 3. Menganalisis tentang Fungsi Sosial Dri Warung Kopi 42 Andalas. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Manfaat untuk Alamamater yaitu diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan terhadap seluruh elemen Intelektual yang ada dalam Atmosfir Akademika.

2. Sekurang-kurangnya Penelitian ini dapat berguna sebagai sumbang pemikiran bagi Dunia Ilmu Pengetahuan. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Manfaat untuk diri sendiri yaitu diharapkan agar penelitian ini dapat menambah wawasan diri sebagai kaum Intelektual yang peka dengan masalah-masalah sosial. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis. 3. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi pengguna atau atau pengunjuk warung kopi terkait dengan dampak-dampak yang ditimbulkan pada saat mengkonsumsi kopi di warung kopi.