INDONESIA OPTIMIS Selasa, 27 September 2011

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA SELEKSI CALON PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Sambutan Presiden RI - Pembukaan KNPK dan Peluncuran Program Jaga, Jakarta, 1 Desember 2016 Kamis, 01 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. Peran aparat pengawasan di daerah yang tidak efektif merupakan

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

LAPORAN KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PROFESI HUKUM. bphn. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun BPK merupakan suatu lembaga negara yang bebas dan

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adanya korupsi di berbagai bidang menjadikan cita-cita demokrasi

Laporan Hasil Pertemuan Pelaksana Teknis Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (Knpk) Tahun 2016

Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.

Pemberantasan Korupsi : Antara Asset Recovery dan Kurungan Bd Badan. Adnan Topan Husodo Wakil Koordinator ICW Hotel Santika, 30 November 2010

SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. penerapannya dilakukan secara kumulatif.

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 016/PUU-IV/2006 Perbaikan 11 September 2006

BAB I PENDAHULUAN. khususya di tingkat Pemerintah Daerah. Korupsi sebenarnya termasuk salah

Trio Hukum dan Lembaga Peradilan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pola Pemberantasan Korupsi Sistemik

DHAHANA PUTRA DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 155)

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi

Hukum Progresif Untuk Pemberantasan Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TANTANGAN DAN HARAPAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

FENOMENA KORUPSI SEBAGAI PATOLOGI SOSIAL DI INDONESIA Disusun oleh : Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H.

9. Para Bupati/Walikota.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI AIRMADIDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22 ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang...

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5493

BAB I PENDAHULUAN. pula praktik kejahatan dalam bentuk kecurangan (fraud) ekonomi. Jenis fraud

JURNAL BRIEF AKSI KOALISI MASYARAKAT SIPIL ANTIKORUPSI INDONESIA FEBRUARI 2015

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. UNODC dan KPK memandang bahwa korupsi tidak dapat digolongkan

Metrotvnews.com, Banjarmasin:

Revisi UU KPK Antara Melemahkan Dan Memperkuat Kinerja KPK Oleh : Ahmad Jazuli *

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI NGABANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas, mewujudkan pemerintahan yang good governance, dan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. reformasi berjalan lebih dari satu dasawarsa cita- cita pemberantasan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan dalam pemerintahan di era reformasi ini. Pemerintah telah

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 86/PUU-XIV/2016 Pemidanaan Bagi Penyedia Jasa Konstruksi Jika Pekerjaan Konstruksinya Mengalami Kegagalan Bangunan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE KOORDINASI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Instruksi Presiden RI setelah Rapat Terbatas Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, 17 Januari 2011 Senin, 17 Januari 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AGENDA PENEGAKKAN HUKUM DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

REFORMASI TATA KELOLA PERADILAN. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

Bab I PENDAHULUAN. Kecurangan biasanya identik dengan ketidakjujuran. Kecurangan itu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keuangan negara sebagai bagian terpenting dalam pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pengelolaan Taman Pintar. Pada BAB 1, penelitian ini menjelaskan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perkara Nomor 47/PUU-XV/2017 Denny Indrayana

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Reformasi Hukum

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB LAPOR HARTA KEKAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Korupsi merupakan salah satu bentuk fraud yang berarti penyalahgunaan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN NEGERI TANJUNG SELOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERAN SERTA MASYARAKAT

KETATANEGARAAN PASKA 1998 DAN TANTANGANNYA BAGI PRAKTEK LITIGASI UNTUK KEPENTINGAN PUBLIK

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Forum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 22/IT3/HM/2015 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI PUBLIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

BAB I PENDAHULUAN. Jenis fraud (kecurangan) yang terjadi di setiap negara ada kemungkinan

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

Menyongsong Perspektif Baru Perlindungan Saksi dan Korban dalam Revisi Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Transkripsi:

INDONESIA OPTIMIS Selasa, 27 September 2011 Indonesia optimis dapat dirtikan sebagai sebuah sikap bangsa Indonesia untuk selalu berpandangan dan berpengharapan baik dan positif dalam menghadapi berbagai masalah kebangsaan dan kenegaraan untuk mencapai keberhasilan. Sikap optimis bangsa Indonesia harus tumbuh dan berkembang  dalam rangka menghilangkan dan mengikis sikap pesimisme yang cenderung merusak dan tidak memiliki harapan baik dan positif untuk mencapai keberhasilan. Sikap optimis dapat memberikan nuansa harapan keberhasilan yang dapat membangkitan semangat untuk melakukan hal terbaik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita dapat membuktikan bahwa karya-karya agung  bangsa dan dunia juga dihasilkan dari sikap optimis untuk berhasil dan mencapai kesuksesan. Adalah Prof. Denny Indrayana, SH, LLM, PHD, (Sekretaris Satgas Anti Mafia Hukum dan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan KKN) yang membangkitkan semangat optimismeâ dengan meluncurkan buku â œindonesia Optimisâ, untuk didedikasikan secara khusus dalam rangka mengimbangi berbagai pemberitaan yang mengesankan Indonesia selalu berisi masalah tanpa capaian. Indonesia jelas sangat berhak untuk optimistis. Berbagai capaian tanpa apresiasi yang memadai, karena lebih terfokus pada detail masalah dan tidak membuka ruang yang cukup bagi apresiasiâ atas hasil kerja bangsa sendiri.

Dalam peluncuran buku â œindonesia Optimisâ, yang dilakukan di Gedung I Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tanggal 17 September 2011, dihadiri unsur-unsur akademisi dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Dosen Universitas Gadjah Mada, Ketua Mahkamah Konstitusi (Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH, SU), Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (Dr. Busyro Muqoddas, SH, MH), Dekan Fakultas Hukum UGM (Prof. Dr. Marsudi Triadmojo, SH, LLM), Wakil Rektor Universitas Paramadina (Ir. Wijayanto, MPP), Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Zainal Arifin Muchtar SH, LLM), Aktivis ICW (Febridiansyah, SH), Sekretariat Kabinet,  Kementerian Sekretariat Negara serta unsur-unsur lainnya. Ketua Mahkamah Konstitusi dalam Keynote Speech-nya menyampaikan mengenai demokrasi dan konstitusi â œdunia internasional mengakui betapa baik hukum dan demokrasi di Indonesiaâ. Demokrasi merupakan penunjang pemberantasan korupsi. Pentingnya optimisme terhadap penegakan hukum di Indonesia didasari oleh niat untuk membuat negara menjadi lebih baik dan maju. Penegakan hukum bukan saja berarti pelaksanaan pasal-pasal, tetapi juga diperlukan common sense. Penegakan hukum itu dapat dilakukan apabila pasal dan common sense  berjalan seimbang. Buku Indonesia Optimis merupakan buku yang bagus karena menggunakan indeks disertai data, analisis obyektif dan tidak kehilangan bobot intelektual. Buku ini melawan arus umum opini yang berkembang, karena arus umum saat ini adalah pesimis. Modal untuk Indonesia optimis tetap ada, tinggal bagaimana menjalankan rasa optimis tersebut. Setidaknya ada 3 hal yang menunjukkan peningkatan yaitu demokrasi, pemberantasan KKN dan pemerintahan. Sedangkan Ketua KPK dalam keynote speech-nya menyampaikan bahwa temuan yang didasarkan data dapat dipahami ada pesimisme, tetapi secara akademik ada optimisme. Ada banyak faktor negara mengupayakanâ kebijakan publik untuk good governance. Transparansi penegakan hukum harus menjadi political will dalam rangka meminimalisir problem di Indonesia secara terintegrasi. Fenomena korupsi semakin sistemik dan berhadapan dengan kasus-kasus harus optimis. Dibutuhkan dunia kampus untuk mengajarkan hal-hal yang realâ agar mampu lebih peka menyelami masalah bangsa. Jangan serahkan bangsa ini kepada yang bukan ahlinya atau bukan

profesional sebab nantinya bisa hancur atau dihancurkan. Prof. Denny Indrayana, SH, LLM, PHD. dalam pemaparan buku Indonesia Optimis menjelaskan hal-hal pokok antara lain : - Indonesia berhak optimis karena selama ini selalu disuguhi dengan berita bernada pesimistis. Jika ada yang menilai buku Indonesia Optimis subyektif, silakan saja, tetapi buku Indonesia Optimis disertai dengan penelitian dan data empiris. Buku ini untuk mengimbangi pemberitaan tentang bangsa ini yang cenderung pesimistis. - Meskipun masalah banyak tetapi harus optimis yang realistis. Ada 3 hal yang dapat memberikan optimisme : Indonesia lebih demokratis, Pemerintah masih efektif, ada capaian pemberantasan korupsi. Sejauh ini belum ada tulisan yang menyatakan bahwa Indonesia tidak demokratis. Buku ini didukung fakta dan data-data tetapi berlawanan arus dengan pemberitaan dan menunjukkan optimisme (Tersirat dalam buku Indonesia Optimis) antara lain : - Reformasi tidaklah mati suri. Reformasi tidak hanya menghadirkan konstitusi yang lebih demokratis, TNI yang menolak Dwifungsi dan lebih profesional â tetapi reformasi jelas menghadirkan Indonesia yang lebih demokratis. Indonesia yang lebih menghargai perbedaan pendapat tanpa tapol/napol, tanpa undang-undang subversi. Indonesia lebih menjamin kebebasan pers, sebagaiâ salah satu pilar utama yang mengawal berjalannya proses Indonesia menuju negara yang lebih baik. - Tantangan Presiden reformasi tidak ringan tetapi mempunyai capaian yang menunjukkan efektifitas kerja yang tidak kecil. Meskipun Presiden pasca reformasi secara signifikan kewenangan konstitusionalnya, tidak mempunyai dukungan politik yang memadai, serta mendapat kontrol ketat dari segala lini, Presiden Reformasi utamanya era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono capaian-capaian tetap berhasil ditorehkan. - Di Bidang anti korupsi yang penuh dengan tantangan lebih berat, Indonesia telah menorehkan capaian. Indeks persepsi korupsi Indonesia telah meningkat meski hanya 0,8 poin pada rentang pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari 2,0 ditahun 2004 menjadi 2,8 di tahun 2010. Kenaikan tersebut merupakan skor peningkatan yang tertinggi di antara sepuluh negara ASEAN. - Terdapat 10 pendekatan dan strategi anti korupsi (Tersirat dalam buku Indonesia Optimis) : - Penerapan pembalikan beban pembuktian yang lebih efektif. - Koruptor harus lebih dimiskinkan maka perampasan aset hasil korupsi harus makin dimaksimalkan.

- Penangkapan kasus korupsi harus makin menerapkan model modern investigation, yaitu penyadapan, penyamaran, forensik audit dan lain-lain. - Perlindungan dan insentif yang lebih bagi pemukul kentongan (whistle blower)  dan pelaku yang bekerjasama (justice collaborator).â   - Penguatan KPK danâ pengadilan tindakâ pidanaâ korupsi (Tipikor). - Penanganan korupsi harus dilakukan dengan strategi three in one, bersama danganâ tindakâ pidanaâ pencucian uang dan tindak pidana perpajakan. - Karena modus korupsi yang paling umum adalah suap menyuap, maka kriminalisasi cashâ paymentâ harus mulai dilakukan. - Prinsip transparansi yang digariskan UU Keterbukaan Informasi Publik harus diterapkan dengan konsisten, utamanya pada bagian pemberian sanksi bagi yang melanggar. - Sejalan dengan transparansi, perlu segera direalisasikan penerapan single identity number bukan saja masalah kependudukan tetapi juga melengkapi sistem anti korupsi. - Semua strategi itu harus diterapkan dalam kerangka pikir â œhukum progresifâ, yaitu cara berfikir yang tidak semata â œteksâ kepastian hukum, tetapi lebih pada â œkonteksâ keadilan dan kemanfaatan hukum. Beberapa tanggapan dalam diskusi dimaksud disampaikan Wakil Rektor Universitas Paramadina (Ir. Wijayanto, MPP), aktifis Indonesian Corruption Watch (Febridiansyah, SH), dan Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi/PUKAT, UGM (Zainal Arifin Muchtar SH, LLM) antara lain : - Buku Indonesia Optimis ditujukan kepada orang yang pesimis tetapi pragmatis. Sebaiknya jangan ajari masyarakat pesimis tetapi negaralah yang harus diberikan optimisme. - Apabila ingin melakukan hal-hal yang bersifat optimis harus realistis. - Indonesia harus bekerja lebih keras untuk dapat membangkitkan optimisme. - Demokrasi tidak selalu identik dengan logika anti korupsi. - Isu penegakan hukum harus menjadi bagian dalam membangkitkan optimisme.

Buku  Indonesia Optimis  telah memberikan gambaran dan menghadirkan pemahaman mengenai pentingnya sikap optimis yang didasarkan kepada realitas, dalam rangka meniti jalan menuju keberhasilan dan menolak pesismisme yang cenderung memberikan kontibusi negatif yang mengarah kepada kegagalan.  (Chairil Abdini/Yuhardi Jusuf/Johar Arifin) Download: Indonesia Optimis.pdf