BAB I PENDAHULUAN. Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium Development

dokumen-dokumen yang mirip
TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

DATA-DATA TEKNIK SARANA DAN PRASARANA

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

Berdasarkan, Juknis LLAJ, Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PENUMPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000) TENTANG TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUMAN YANG MAHA ESA

3. Pengelolaan air kotor dan kotoran manusia (Sawage and Exreta Disposal) 4. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BAB ~1. Lokasi kajian ditentukan secara sengaja di terminal AKAP Mayang Terurai

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 NOMOR 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

C merupakan terminal Watukelir, terminal Mojolaban,

DAFTAR ISI. 1. Ruang Lingkup Acuan normatif Definisi dan istilah Kendaraan Bermotor Mobil Penumpang...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sehat 2015 adalah lanjutan dari visi pembangunan kesehatan

TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

EVALUASI PURNA HUNI SIRKULASI DAN FASILITAS TERMINAL KARTASURA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

MASALAH TERMINAL MAYANG TERURAI DAN EVALUASI PROGRAM PENANGANANNYA

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TERMINAL LEUWIPANJANG BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT SEBAGAI PENGGUNA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

III. METODE PENELITIAN. Adapun data yang diperlukan dalam penyusunan hasil penelitian ini dibedakan

RETRIBUSI TERMINAL SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN/KOTA. Oleh. Zainab Ompu Zainah ABSTRAK

EVALUASI KELAYAKAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM DI KECAMATAN TOBELO TENGAH

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN,

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

4.1. Konsep Dasar Perencanaan

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro.

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Latar Belakang Pengadaan Proyek

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terminal dibangun sebagai salah satu prasarana yang. sangat penting dalam sistem transportasi.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TINJAUAN ASPEK TEKNIK PEMBANGUNAN SUATU TERMINAL. Oleh : Pingit Broto Atmadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 6 SERI C

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

5. Bagaimanakah menurut Saudara loket tempat penjualan karcis yang tersedia di terminal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

yang ada. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggolongkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BUPATI BOM BAN A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR: 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

TERMINAL BIS KOTA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 2.1 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kertonegoro

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada prinsipnya semua bentuk dan keadaan kehidupan dalam kegiatan

berbagai pertimbangan, yaitu : jalur sirkulasi, kondisi lahan dan lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak, Luas, dan Batas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK. 75/AJ.601/DRJD/2003. Tentang PENYELENGGARAAN POOL DAN AGEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO)

EVALUASI KINERJA OPERASI TERMINAL BIS INDIHIANG TASIKMALAYA

b-tl 1t I! Dr-r;Yl PERATURAN DAE,RAH KOTAPAYAKUMBUH NOMOR : 05 TAHUN 2OO4 TENTANG RE,TRIBUSI TERMINAL PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2OO4

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

STUDI KELAYAKAN TERMINAL TINGKIR DENGAN ADANYA JALAN LINGKAR CEBONGAN BLOTONGAN SALATIGA

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL B I S M I L L A H I R R A H M A N I R R A H I M DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

EXECUTIVE SUMMARY STUDI KELAYAKAN TERMINAL TERPADU INTERMODA DAN ANTARMODA DI KETAPANG BANYUWANGI

STUDI TINGKAT LAYANAN TERMINAL BUS KAMPUNG MELAYU DILIHAT DARI SISI PENGGUNA. Winoto Hadi

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL DAN RETRIBUSI TERMINAL

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

6.1 Program Dasar Perencanaan

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Struktur organisasi BIDANG ANGKUTAN SARANA DAN PRASARANA TUGAS POKOK DAN FUNGSI

NOMOR 7 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2014 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN JEMBRANA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam visi Indonesia Sehat 2015 yang mengacu pada Millenium Development Goals (MDG s), lingkungan yang diharapkan pada masa depan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa (Ratnasari, 2011). Upaya penyehatan lingkungan, merupakan suatu usaha pencegahan terhadap berbagai kondisi lingkungan yang mungkin dapat menimbulkan penyakit. Dimana pada saat ini penyakit yang disebabkan oleh lingkungan semakin bertambah. Dalam hal ini faktor yang harus diperhatikan adalah keadaan sanitasi. Sanitasi mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, salah satunya adalah sanitasi tempat-tempat umum yang meliputi sanitasi terminal (Hadiwinarso, 2010). Terminal merupakan unit fasilitas untuk pelayanan umum, dalam hal ini pergerakan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai fasilitas umum, terminal harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya mulai dari penyediaan ruang tunggu yang nyaman, pengaturan tempat pemberangkatan bis sesuai dengan tujuan sampai dengan penertiban bis yang masuk ke terminal (Kementerian Pekerjaan Umum, 2010).

Terminal di Kota Medan ada 5 (lima) sampai tahun 2009, yaitu Terminal Amplas, Terminal Pinang Baris, Terminal Sambu, Terminal Veteran, dan Terminal Belawan. Kelima terminal di Kota Medan masing-masing melayani kendaraan umum dari berbagai penjuru. Terminal Terpadu Amplas melayani angkutan umum Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dari wilayah Timur dan Selatan ke Kota Medan, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Terminal Terpadu Pinang Baris melayani angkutan umum untuk angkutan AKDP dan AKAP dari wilayah Barat dan Selatan ke Kota Medan angkutan kota dan angkutan pedesaan. Terminal Sambu melayani kendaraan umum (mobil penumpang) dalam Kota Medan menuju inti kota. Terminal Veteran melayani kendaraan umum dalam Kota Medan yang menuju inti kota. Terminal Belawan melayani kendaraan umum dalam Kota Medan yang menuju inti kota Belawan Medan (Malau, 2011). Masing-masing tipe terminal mempunyai fasilitas yang dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas pendukung. Semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan semakin baik. Fasilitas utama yang harus memiliki jalur pemberangkatan kendaraan umum, jalur kedatangan kendaraan umum. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum. bangunan kantor terminal, tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar; menara pengawas, loket penjualan karcis. Ramburambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi. Fasilitas penunjang memiliki kamar kecil/toilet, musholla, kios/kantin, ruang pengobatan.

Ruang informasi dan pengaduan, wartel, tempat penitipan barang, taman (Malau, 2011). Fasilitas pendukung terminal di kota Medan banyak yang perlu dilakukan perbaikan. Tidak diketahui mengapa perawatan fasilitas terminal di Kota Medan kurang mendapat perhatian dan terkesan dibiarkan tidak terawat. Padahal, terminal di Kota Medan turut menyumbangkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) setiap tahun. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan Kota Medan, PAD yang disumbangkan dari terminal di Kota Medan tahun 2008 sebesar Rp. 1.747.914.000,- tahun 2009 Rp. 1.690.467.000,- dan tahun 2010 Rp. 1.690.467.000,-. Idealnya, retribusi dari angkutan umum yang masuk ke terminal dikelola untuk perawatan fasilitas yang dibutuhkan terminal. Perawatan fasilitas terminal sangat penting untuk memenuhi kebutuhan angkutan umum dan penumpang. Buruknya fasilitas yang tersedia, penumpang merasa tidak nyaman berada terminal. Lebih dari itu, pemandangan di sekitar terminal terkesan tidak bersahabat seperti sampah berserakan, bau pesing dari kamar kecil, tercium sampai ke areal terminal. Kursi untuk penumpang menunggu angkutan umum, banyak yang rusak dan sebagainya. (Malau, 2011). Dari kelima terminal yang ada di Kota Medan, Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris adalah terminal terbesar yang memungkinkan untuk dilihat sanitasi lingkungannya. Berdasarkan survei pendahuluan, masih banyak sampah yang berserakan di halaman, tempat sampah yang jumlahnya tidak memadai di terminal, hal ini memudahkan vektor penyakit seperti lalat untuk menyebarkan penyakit. Kamar mandi yang tidak memiliki penerangan yang cukup dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana keadaan sanitasi terminal di Kota Medan khususnya Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris. 1.2. Perumusan Masalah Dari survei pendahuluan ditemukan bahwa di terminal terlihat banyaknya sampah berserakan, bau pesing dari kamar mandi yang menyebar sampai ke luar, dan masih adanya air yang tergenang di lapangan parkir ketika hujan turun. Keadaan itu membuat orang yang ada di terminal merasa tidak nyaman. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mengetahui tentang kondisi sanitasi terminal kendaraan bermotor yang ada di Kota Medan khususnya Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris tahun 2012. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi lingkungan terminal kendaraan bermotor di Kota Medan tahun 2012. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui kondisi sanitasi di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris, meliputi sistem pembuangan sampah, jamban dan urinoir, sistem pembuangan air limbah dan air hujan, pengelolaan tempat parkir, penerangan, gedung perkantoran, ruang tunggu, tempat cuci tangan, alat pemadam kebakaran, dan kotak P3K. 2. Untuk mengetahui persepsi pekerja di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris tentang sarana sanitasi di terminal tersebut.

3. Untuk mengetahui peran serta pekerja di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris dalam upaya pemeliharaan sarana sanitasi di terminal tersebut. 4. Untuk mengetahui manajemen atau pengelolaan sarana sanitasi di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi PEMDA dan pengelola Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris. 2. Memberikan pengalaman dan menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian. 3. Sebagai bahan bacaan dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.