PENELUSURAN PANG KALAN DATA TEKS BIDANG BIOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENGENALAN NATIONAL CENTRE FOR BIOTECHNOLOGY INFORMATION (NCBI)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 52 Tahun 2011, ISSN:

DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Indexing dan Bahasa Penelusuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA SEARCH ENGINE MENGGUNAKAN PENELUSURAN PRECISION DAN RECALL UNTUK INFORMASI ILMIAH BIDANG ILMU KEDOKTERAN

TES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan.

BROWSING DAN SEARCHING SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI SUMBER- SUMBER INFORMASI DALAM PERPUSTAKAAN DIGITAL

TUGAS AKHIR LAPORAN PRODUK BIBLIOGRAFI KOLEKSI BUKU DENGAN SUBYEK ILMU PERTANIAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia menjadi sebuah fenomena yang sangat mengejutkan dalam satu abad

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan kecerdasan buatan maka tidaklah mustahil akan ada mesin yang benar-benar mampu berpikir layaknya manusia.

Pedoman Penelusuran Jurnal Elektronik LanTEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library) Oleh: Azizah

Information Retrieval

ABSTRAK. Kata kunci: DNA, bioinformatika, sekuens, Needleman-Wunsch, Lempel-Ziv, algoritma pensejajaran DNA, frase sempurna

BAB I PENDAHULUAN. informasi

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERKEMBANGAN PENGINDEKSAN SUBYEK. Pengindeksan kata Derivative indexing. 1. Pengindeksan konsep Assignment indexing

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGENALAN INTERNET. Gita Kostania, S.ST.,M.Kes. Prodi D-IV Kebidanan, Poltekkes Kemenkes RI Surakarta

OPTIMALISASI FITUR PENGINDEKSAN WINISIS UNTUK KETEPATAN DAN KECEPATAN LAYANAN PENELUSURAN PUSTAKA KELABU. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JASA PENELUSURAN INFORMASI

Search Engines. Information Retrieval in Practice

PRAKTIKUM PENGANTAR KOMPUTER DAN INTERNET. Searching di Internet

Definisi. Company Logo

Penerapan Berbagai Teknik Sistem Temu-Kembali Informasi Berbasis Hiperteks

Pengenalan Teknologi Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARYA ILMIAH BIOINFORMATIKA MENJELMA MENJADI BISNIS BESAR

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER. BIOKOMPUTASI BIO 4017 (3 SKS) Semester VII. PENGAMPU MATA KULIAH Dr. Djong Hon Tjong, M.Si

DYNAMMIC PROGRAMMING DALAM MENENTUKAN ARTI URUTAN UNTAIAN GEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

MODUL KURSUS SINGKAT METODE PENELUSURAN INFORMASI ILMIAH JURNAL EBSCO

BAB I PENDAHULUAN. Information retrieval (IR) adalah ilmu yang mempelajari pencarian

PANG KALAN DATA DAFTAR lsi MAJALAH INDONESIA

PENELUSURAN EFEKTIF PADA WINISIS Oleh: B. Mustafa

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM), atau lebih dikenal dengan istilah kencing manis,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 ISOLASI DAN AMPLIFIKASI GEN PARSIAL MELANOCORTIN - 1 RECEPTOR (MC1R) PADA IKAN GURAME

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS

3. Darimana anda mengakses Database PubMed? a. Laptop/wifi

UNIVERSITAS INDONESIA

Pengenalan Internet. Ivan Maurits Fakultas Ilmu Komputer Gunadarma University Jakarta - Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009

I. PENDAHULUAN. search engine, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah terhadap

Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang

Manual Pelatihan Pemakaian Elektronik Jurnal. Yang disediakan oleh

2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB I PENDAHULUAN. akan terus mengalami kenaikan rata-rata 3.3% pertahun dengan quantitas dan

PENELUSURAN LITERATURMELALUI DATABASE LARAS DAN ISJD DI PERPUSTAKAAN PDII-LIPI*

BAB II DASAR TEORI Crawler Definisi Focused Crawler dengan Algoritma Genetik [2]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang terlibat serta berkontribusi dalam pembuatan Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk

DUH1A2. ICT Literacy. Pembahasan: MENCARI INFORMASI DARI INTERNET

PENELUSURAN INFORMASI PERTANIAN MELALUI CDROM CAB ABSTRACTS, AGRIS, AGRICOLA, TROPAG & RURAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga. Biasanya pasar tradisional

BAB II Tinjauan Pustaka

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK PENCARIAN WEB SERVICE MENGGUNAKAN LUCENE

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Mandarin (Han Yu) yang telah menjadi Bahasa International

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Iridoviridae yang banyak mendapatkan perhatian karena telah menyebabkan

PENELUSURAN PUSTAKA. The known is finite, the unknown infinite; intelectually we stand upon an islet in the

Sistem Operasi Linux PJJ PENS ITS. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpustakaan jika si pencari informasi di perpustakaan belum mengetahui

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. sebuah perpustakaan di lingkungan pendidikan tinggi (akademi, universitas,

Studi Penggunaan Data Exif Untuk Mengukur Pengaruhnya. Terhadap Peningkatan Kinerja Image Search Engine

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SEARCH MATCHING PADA SEARCH ENGINE

eresources Perpustakaan Unisba

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut diantaranya internet. informasi yang berkaitan dengan perusahaan atau instansi.

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara sedang

Komputer & Software Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari telah mencakup hampir setiap

DASAR-DASAR WEB DESIGN

INDEXING AND RETRIEVAL ENGINE UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTED INDEX

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berinovasi menciptakan suatu karya yang original. Dalam hal ini tindakan negatif

Transkripsi:

ezlrtikel PENELUSURAN PANG KALAN DATA TEKS BIDANG BIOLOGI Siti Elly Faisholyah S«d 8'~ 'D~ 44«'l~ g'~ fla44 44«'l~ '7'«4t fla119 g'~.f!'jp'j Siti Elly Faisholyah (Penelusuran pangkalan data teks bidang biologi) ABSTRAK Pangkalan data teks bidang biologi molekuler dapat ditelusuri melalui sarana Entrez, Sequence Retrieval System (SRS) dan DBGET. Entrez merupakan pangkalan data terpadu sebagai titik entri penjelajah data secara nyata. Sementara SRS adalah interface yang homogen pada lebih dari 80 pangkalan data biologi sehingga user dapat mneghemat waktu dalam penelusurannya. Sedangkan DBGET menyediakan akses sekitar 20 pangkalan data yang dapat langsung menghubungkan informasi yang dibutuhkan oleh user sebagai tambahan pada daftar hasil penelusuran yang dilakukannya. PENDAHULUAN Jumlah informasi biologi yang dapat diperoleh melalui World Wide Web (WWW) sangat banyak, karena volume datanya bertambah dengan sangat cepat. Para ilmuwan selalu mengharapkan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkannya dengan mudah dan cepat sebagai. pembanding terhadap penelitian yan pemah dilakukannya. Penelusuran data biologi pada WWW di atas dapat dilaksanakan dengan menggunakan katakata deskriptif untuk menelusur pangkalan data teks atau dengan menggunakan "sequens protein" untuk menelusur pangkalan data khusus. Ada 3 sarana yang penting dalam proses penelusuran data yang dimaksud yaitu Entrez, Sequence Retrieval System (SRS) dan DBGET. Ketiga sarana tersebut dapat dipakai dalam kegiatan penelusuran pangkalan data teks biologi molekuler. Selain itu sarana-sarana tersebut dapat juga dipakai untuk melakukan hubungan informasi yang relevan dalam proses entri data yang cocok dalam proses penelusuran. Meskipun banyak pangkalan 5

d\rtikel data yang dapat diakses melalui proses penelusuran teks lengkap (foll-text), strategi penelusuran melalui sarana di atas diharapkan dapat diterapkan secara lebih luas dan dapat digunakan untuk menelusur sumber-sumber organisma penting, seperti Saccharomyces Genome Database (SGD) dan Mouse Genome Database (MGD). Sistem temu kembali tersebut sangat penting bagi para ilmuwan dalam menelusur informasi. Pemakaian sistem yaitu dengan cara memasukkan bilangan tertentu dari suatu sequens yang terbit atau cakupan pangkalan data penelusuran melalui istilah-istilah khusus. Keuntungan sarana Entrez, SRS dan DBGET adalah bahwa sistem temu kembali tersebut tidak hanya mencocokkan kembali sebuah permasalahan, tetapi juga menyediakan petunjuk yang mudah digunakan sebagai informasi tambahan penting yang berhubungan dengan pangkalan data. Kinerja ketiga sistem pangkalan data yang dimaksud berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun seluruhnya dapat dipakai untuk menelusur berbagai informasi yang berhubungan dengan sumber-sumber informasi lainnya. Konsep Penelusuran Penelusuran dengan Boolean logic - Teknik ini dipakai untuk menelusur jnformasi yang menggunakan dua istilah atau lebih pada saat penelusuran. Istilah-istilah tersebut dikombinasikan dengan mempergunakan operator DAN (operator default), ATAU dan TIDAK. Penelusuran secara luas - Teknik ini dipakai untuk menelusur informasi sesuai dengan keinginan pemakai (user). Penelusuran dilakukan dengan melakukan perulangan kata, apabila istilah yang dicari tidak dikenali oleh pangkalan data yang digunakan. Penelusuran secara terbatas penelusuran menghasilkan temuan, maka user harus 6 - Apabila hasil terlalu banyak merubah atau menambah istilah-istilah lain yang lebih relevan. Penelusuran proximity - Cara ini dipakai untuk menelusur berbagai kata atau istilah, dengan menempatkan kata secara berulang di seputar istilah yang dicari. Wird card - karakter * dapat ditambahkan di akhir kata untuk menelusur suatu istilah dalam proses penelusuran, agar penelusuran tersebut menjadi lebih spesifik. Sebagai contoh, untuk mencari seluruh nama pengarang yang memiliki nama akhir Zau, penelusuran dilakukan dengan menggunakan Zau *. Entrez Entrez, merupakan pangkalan data dan sistem temu kembali dalam bidang biologi molekuler, telah dikembangkan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI). Pangkalan data tersebut merupakan titik entri untuk menjelajah secara nyata, juga merupakan pangkalan data terpadu. Sistem Entrez menyediakan akses pangkalan data pada nukleotid dan pangkalan data sequens protein, sebuah pangkalan data contoh terstruktur 3-D (MMDB), suatu pangkalan data genom, peta dan literatur. Pangkalan data literatur (PubMed), menyediakan akses yang sangat baik dan mudah pada attikel-artikel di MEDLINE dan pra MEDLINE (tidak diindeks secara penuh). Pangkalan data taksonomi tersebut berisi lebih dari 23.000 spesies yang berbeda dan memungkinkan temu kembali sequens protein dan DNA untuk setiap kelompok taksonomi. Dari ketiga sistem pangkalan data teks di atas, Entrez merupakan yang termudah untuk digunakan, tetapi pangkalan data tersebut menyajikan informasi penelusuran secara lebih terbatas. Contoh penelusurannya berdasarkan teks Tujuan BACA, Vol. 24, No. 3-4, September-Desember 1999 (5-9)

ol\rtikel Untuk menemukan homolog manusia dari gen Drosophila per. Prosedur Di Entrez, mul;nlah dengan menelusur "All Fields" dalam pangkalan data nukleotid. Masukkan istilah human per dalam boks teks. Penelusuran temyata menghasilkan tiga temuan, dimana tidak seorangpun dapat melakukan sesuatu dengan homolog manusia dari gen Drosophila per. Hal ini ditemukan karena istilah tersebut lebih membahas topisomerase manusia, dimana Per merupakan nama akhir salah satu pengarangnya. Kemudian, penelusuran harus 'meluas' dengan menggunakan istilah period daripada per. Period yang dimaksud lebih menggambarkan istilah yang lebih luas tentang fungsi gen dimana hal ini berlawanan dengan per yang merupakan nama gen yang aktual dalam Drosophila. Hasilnya temyata ditemukan sebanyak 24 temuan, namun sejumlah 13 temuan diperoleh apabila penelusuran tersebut dibuat dengan istilah period dan drosophila. Hasil tersebut kemudian dapat dilihat atau penelusuran kemudian dapat dibatasi dengan mencanturnkan ketiga istilah : drosophila, human dan period, sebagaimana homolog manusia dari gen periode Drosophila yang ditelusur. Proses m1 menghasilkan 3 temuan, dimana seluruh temuan menunjukkan bahwa permintaan mulai ditemukan. Gene dalam humans hasil temuan tersebut kemudian disebut sebagai RIGUI. Penelusuran dapat diulang dengan menggunakan SRS dan DBGET melalui search engines yang berbeda. Berdasarkan sarana SRS temyata ditemukan dua cantuman. Sementara dengan menggunakan DBGET, penelusuran akhir tidak menghasilkan temuan dalam pangkalan data nukleotid, dan penelusuran lain tidak menemukan homolog manusia, meskipun pada kenyataannya entri RIGUI manusia dapat ditemukan secara langsung dengan menggunakan perintah BGET. Masalah yang timbul adalah bahwa tidak semua cakupan subjek pangkalan data tersedia untuk penelusuran. Penelusuran dapat dilakukan dalam setiap pangkalan data dengan memasukkan cantuman yang sesuai dengan kehendak user. Berbagai cantuman (yang berdekatan) yang ditelusur dalam pangkalan data tersebut dapat disusun (berhubungan) dalam pangkalan data Entrez lain, sehingga informasi yang diinginkan ditemukan kembali dengan mudah. Hubungan tersebut kemudian disambungkan dengan pangkalan data ekstemal seperti Online Inheritance in Man (OMIM) dan MGD. Istilahistilah yang berdekatan dan berhubungan lalu didaftar dalam susunan yang sama. Kesamaan ini didasarkan pada analisis pra-perhitungan sequens, struktur dan literatur. Sebagai contoh, dalam hal sequens, analisis pra-penghitungan merupakan hasil penelusuran BLAST. Salah satu bagian penting dalam Entrez adalah kemampuannya untuk menemukan kembali serangkaian data yang didasarkan pada beberapa kriteria dan untuk proses simpan datanya (download) pada komputer lokal, memungkinkan sequens tersebut untuk dipekerjakan pada alat analitis yang tersedia di komputer tersebut. Hal ini dikenal dengan sejumlah Entrez yang memungkinkan proses temu kembali DNA atau sequens protein khusus yang sejajar. Selain itu, seluruh entri untuk organisma khusus berdasarkan pangkalan data taksonomi dapat ditemukan kembali, atau suatu penelusuran Boolean dapat dicantumkan untuk mendeskripsi proses penelusuran guna menemukan kembali sequens tersebut sesuai dengan kehendak user. SRS SRS adalah interface yang homogen pada lebih dari 80 pangkalan data biologi yang telah dikembangkan di European Bioinformatics Institute (EBI) di Hinxton, UK. Jenis-jenis pangkalan data yang tercakup adalah sequens dan sequens yang berhubungan, jalan kecil metabolik, faktor-faktor transkripsi, hasil-hasil Siti Elly Faisholyah (Penelusuran pangkalan data teks bidang biologi) 7

dlrtikel genom, pemetaan, mutasi umum dan mutasi khusus. lsi pangkalan data ini dapat diakses secara luas oleh user. Halaman Web SRS mendaftar seluruh pangkalan data yang berhubungan untuk sebuah halaman deskripsi tentang pangkalan data dan mencakup tanggal terakhir kali diperbaharui. Lebih dari 30 versi SRS yang telah diluncurkan dalam World Wide Web (WWW). Setiap SRS meliputi subset pangkalan data yang berbeda dan perangkat analitis yang terhubung. Meskipun terdapat beberapa pangkalan data potensial untuk ditelusur, pangkalan data SRS telah diindeks dengan baik, dengan demikian user dapat mneghemat waktu penelusuran. lsi cakupan data dalam setiap pangkalan data dibagi dalam komponen dan kata-kata yang terpilih yang disarikan dan disisipkan ke dalam indeks. Setiap cakupan pada umumnya memiliki indeks tersendiri. User dapat menelusur seluruh cakupan subjek dengan menggunakan pilihan "all text," SRS juga menyajikan bentuk permintaan altematif yang diinginkan oleh user dengan menggunakan fasilitas Boolean yang lebih kompleks. DBGET DBGET/LinkDb adalah suatu sistem temu kembali pangkalan data terpadu yang dikembangkan oleh Institute for Chemical Research, Kyoto University dan Human Genome Center of the University of Tokyo dan tersedia melalui GenomeNet. DBGET menyediakan akses pada sekitar 20 pangkalan data. DBGET langsung dapat menghubungkan informasi yang diinginkan user, sebagai tambahan pada daftar hasil penelusuran. Pangkalan data LinkDB juga dapat ditelusur secara langsung dengan entri khusus dan menyediakan daftar hubungan pada seluruh entri pangkalan data dengan seluruh informasi yang dimilikinya. Hal yang unik dari DBGET yaitu memiliki hubungan dengan pangkalan data Kyoto Encyclopedia of Genes and Genomes (KEGG), dimana pangkalan data ini merupakan suatu pangkalan data metabolik 8 yang diatur dan dikembangkan oleh kelompok yang sama. DBGET lebih sederhana, namun metode penelusurannya lebih terbatas dibandingkan SRS atau Entrez. Untuk DBGET, user dapat menelusur pangkalan data pilihan dengan menggunakan salah satu dari dua perintah. Perintah bjind memungkinkan penelusuran berdasarkan istilah teks. Sebagai jawaban atas hal ini, istilah yang cocok dengan permintaan user akan disajikan secara bersama-sama. Sedangkan perintah bget ditelusur melalui nama entri atau nomor tambahan. Contoh Setiap sistem dalam penelusuran dengan DBGET dapat digunakan untuk menemukan P04391 SWISS-PROT, suatu protein ornithine carbamoyltranferase dalam Escherichia coli. Sedangkan dengan Entrez, user dapat memasukkan nama P04391 dalam bentuk permintaan pangkalan data protein dan melihat entri serta menyusun informasi lain yang berhubungan. Sementara pada SRS, pertama kali user dapat memilih pangkalan data SWISS PROT, kemudian memasukkan P04391 dalam bentuk permintaan dan sekali waktu entri/istilah dicantumkan lagi selalu dipamerkan, menelusur berbagai hubungan pada pangkalan data lain yang terkait. Meskipun demikian, cara tercepat untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan entri ini adalah dengan menelusur melalui Link DB. Dengan memasukkan Swiss-Prot:P04391 secara sederhana, daftar seluruh hubungan pada seluruh pangkalan data yang terkait dapat dipamerkan. Penelusuran berdasarkan teks tergantung pada kualitas data, anotasi dan indeks yang ditelusur. Jika entri tidak dianotasi secara penuh atau secara konsisten, akan sulit menemukan seluruh entri yang relevan untuk suatu topik. Teks dapat berbentuk kosa kata bebas atau kosa kata terkendali, masing-masing dapat mengakibatkan. masalah yang berbeda untuk suatu BACA, Vol. 24, No. 3-4, September-Desember 1999 (5-9)

d\rt1kel akibatkan masalab yang berbeda untuk suatu penelusuran. Sebagai contoh, jika menelusur teks bentuk-bebas, kesalahan ejaan dalam teks dapat menghasilkan entri hasil penelusuran yang relevan. Ketidak konsistenan juga terdapat dalam tanda penghubung, misalnya. Pada suatu tempat, frase mungkin mengandung tanda penghubung, tetapi di lain tern pat tidak; dengan demikian entri akan hilang pada saat penelusuran. Masalah potensial lainnya yang perlu disadari oleh user adalah keterbatasan penelusuran melalui istilab yang terdapat dalam "Kata kunci". Oleh sebab itu user perlu mengetabui apakab kata kunci yang dicantumkan sesuai dengan topik permasalaban yang sedang dicari. User perlu berhati-hati pada fasilitas indeks kata kunci yang memiliki bilangan penting, yang menunjukkan hanya satu entri, atau kata kunci yang menunjukkan tambaban pengarang, yang dapat menghasilkan informasi yang berbeda dan babkan tidak bermakna sama sekali. Jika hal ini terjadi, maka sebaiknya user melakukan penelusuran 'teks bebas'. Apabila user ingin menelusur subjek dengan kosa kata terkendali (contoh MeSH), maka user harus mengerti dengan benar organisasi dan hirarkinya. Disadur dari : Lewitter, Frank. 1998. "Text-based database searching". Trends Guide to Bioinformatics. (Supplement): 3-5. --ooooooo-- Siti Elly Faisholyah (Penelusuran pangkalan data teks bidang biologi) 9