Prarancangan Pabrik Tetrafluoroethylene dari Chlorodifluoromethane dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer dari Ethylene Dichloride dengan Kapasitas Ton/ Tahun. A.

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Oksalat dari Tetes dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang.

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia berpengaruh pada pembangunan di sub-sektor industri.

BAB I PENGANTAR. I. 1. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

Nabila Dyah Anggraini (11/312797/TK/37649) 1 Devi Swasti Prabasiwi (11/319052/TK/38187)

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI ISOBUTANA, UDARA DAN PROPILEN KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Akrilonitril dari Asetilen dan Asam Sianida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

Pra Rancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Campuran Asam Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama penyebab meningkatnya kebutuhan energi dunia. Berbagai jenis

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari Dodeken dan Benzena Dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Prancangan Pabrik Styrene dari Ethylbenzen Kapasitas ton/tahun A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. DESKRIPSI PROSES

VII. TATA LETAK PABRIK

Prarancangan Pabrik Asam Benzen Sulfonat dari Benzen dan Asam Sulfat dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Asam Suksinat Dari Maleat Anhydride Dan Hidrogen dengan Kapasitas ton/tahun A.

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Aseton Sianohidrin Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Tritolyl Phosphate dari Cresol dan POCl3 Dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

VII. TATA LETAK PABRIK

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA PROSES HIDROKLORINASI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

II. DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

Prarancangan Pabrik Metil Merkaptan dari Metanol dan Hidrogen Sulfida dengan Kapasitas ton /tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.

BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Etilena dari Propana Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Pentaeritritol dari Asetaldehid dan Formaldehid dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Tugas Prarancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Aseton Sianohidrin dari Aseton dan HCN BAB I PENDAHULUAN

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. memikirkan potensi industrinya. Pertumbuhan industri di Indonesia semakin

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR. Tabel I. Produsen Batu Bara Terbesar di Dunia. 1. Cina Mt. 2. Amerika Serikat Mt. 3. Indonesia 281.

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Herbisida Glifosat dari NPMIDA dan Hidrogen Peroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun A.

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

II. DESKRIPSI PROSES

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Maret 2012 Penyusun, iii

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, produksi kaca lembaran di seluruh dunia meningkat tajam. Berdasarkan hasil

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Tetrafluoroethylene (TFE) merupakan produk intermediate yang juga bahan baku (monomer) dalam pembuatan Polytetrafluoroethylene (PTFE) atau yang lebih dikenal dengan nama Teflon. Bahan tersebut memiliki sifat yang sangat reaktif dan hazardous. Karena TFE merupakan bahan baku dari PTFE maka jumlah kebutuhan TFE sangat langsung berkaitan dengan kapasitas produksi PTFE. Berdasarkan data yang diperoleh dari Grand View Research, penjualan PTFE secara global pada tahun 2012 mencapai 3.465 juta USD atau setara dengan 248.500 ton PTFE. Hampir 30% kebutuhan PTFE dunia dihasilkan oleh negaranegara di regional Asia-Pasifik seperti India, Tiongkok, dan Jepang sementara di Indonesia belum terdapat pabrik PTFE. Kapasitas produksi beberapa pabrik penghasil PTFE di dunia ditunjukkan pada tabel I berikut ini. Tabel I.1. Kapasitas Pabrik PTFE di Dunia Tahun 2004 No Pabrik Negara Kapasitas (ton/tahun) 1 Asahi Glass Company Inggris 3000 2 dupont Belanda 5500 3 3M Jerman 9800 4 SolveySolexis Italia 6500 5 Daikin Amerika Serikat 3000 6 Asahi Glass Company Jepang 4000 7 Daikin Jepang 3000 8 dupont Mitsui Jepang 3800 6000 9 (pada tahun 2011 Gujarat Fluorochemical India kapasitas produksi Industry meningkat menjadi 16000 ton/tahun) Sumber: The Gasket Fabricator Newsletter, December 2011 Unggul Adi Wibowo 11/319209/TK/38339 1

Perkembangan industri kimia, otomotif, elektronik, dan manufaktur yang begitu pesat membuat permintaan terhadap PTFE meningkat setiap tahunnya. Grand View Research memperkirakan pada tahun 2020 mendatang, penjualan PTFE dunia akan mencapai nilai 6.640 juta USD atau setara dengan 476.000 ton per tahun. Dengan demikian, masih diperlukan peningkatan produksi PTFE di dunia sekitar 227.500 ton/tahun. Berdasarkan data tersebut, pada tahun 2017 akan didirikan pabrik PTFE dengan kapasitas PTFE sebesar 20.000 ton per tahun. Pemilihan kapasitas tersebut berada di atas kapasitas pabrik PTFE yang sudah ada di dunia, dengan tujuan agar pabrik yang didirikan dapat bersaing secara ekonomi di pasar global. Diharapkan dengan pendirian pabrik PTFE tersebut dapat memenuhi kebutuhan PTFE di dunia dan pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian negara. Untuk menunjang rencana pendirian pabrik PTFE tersebut tentunya juga diperlukan pabrik TFE sebagai penghasil bahan baku pembuatan PTFE. Proses polimerisasi TFE menjadi PTFE menghasilkan yield sebesar 86%, berbekal dasar tersebut maka untuk menghasilkan PTFE dengan kapasitas 20.000 ton per tahun diperlukan TFE sekitar 24.000 ton per tahun. Dengan demikian, pabrik TFE yang direncanakan akan didirikan pada tahun 2017 bersamaan dengan pabrik PTFE memiliki kapasitas 24.000 ton per tahun. Chlorodifluoromethane yang diperlukan sebagai bahan baku pembuatan TFE sebesar 72.191,14 ton per tahun (basis yield sebesar 93% dan konversi 65%) dan diperoleh dengan cara impor karena ketersediaannya di dunia yang masih cukup melimpah. Pada tabel II berikut ini disajikan data ketersediaan chlorodifluoromethane di dunia. Tabel I.2. Kapasitas Produksi Chlorodifluoromethane di Dunia No. Tahun Produksi Chlorodifluoromethane (ton/tahun) 1. 2004 189.545 2. 2005 176.373 3. 2006 165.478 4. 2007 165.862 Sumber: Alternative Fluorocarbons Environmental Acceptability Study (AFEAS) 2007 report Unggul Adi Wibowo 11/319209/TK/38339 2

Pemilihan lokasi pendirian pabrik merupakan salah satu hal yang penting dalam perancangan suatu pabrik kimia. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi suatu pabrik. Dalam perancangan pabrik TFE dari chlorodifluoromethane ini, Dumai, Riau merupakan tempat yang dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik. Gambar 1.1. Lokasi Pendirian Pabrik Tetrafluoroethylene Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik tersebut antara lain yaitu: 1. Sumber Bahan Baku Bahan baku chlorodifluoromethane diperoleh dengan cara impor dari Gujarat Fluorochemical Industry yang berada di India. Lokasi pabrik yang berada di Dumai berada pada posisi yang strategis dan mudah dijangkau dari sumber bahan baku. 2. Sarana Transportasi Salah satu alasan pemilihan Dumai sebagai lokasi pendirian pabrik TFE ini adalah karena letaknya yang berada di dekat garis pantai yang cukup luas. Kondisi ini memberikan kemudahan dalam hal transportasi bahan yang dapat dilakukan melalui jalur laut. Hal ini juga sejalan dengan Unggul Adi Wibowo 11/319209/TK/38339 3

kebijakan pembangunan ekonomi nasional yang berorientasi pada kemaritimian. Kebijakan tersebut salah satunya adalah pembangunan tol laut yang akan menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia termasuk di pulau Sumatera. Hadirnya pelabuhan tersebut nantinya akan terintegrasi dengan pabrik TFE. 3. Sarana Utilitas Posisi Dumai yang berada di dekat laut juga akan memberikan keuntungan dalam hal kemudahan mendapatkan air untuk penyediaan air proses. 4. Kondisi Alam Letak Dumai berada pada sisi timur pulau sumatera yang berjauhan dengan jalur api (ring of fire) sehingga dapat dikatakan bahwa pabrik TFE berada pada lokasi yang relatif aman dari bencana erupsi, gempa bumi, dan tsunami. 5. Sosial Masyarakat Pabrik TFE tergolong pabrik yang berisiko tinggi karena menggunakan bahan yang berbahaya sehingga pabrik harus berada pada lokasi yang relatif jauh dengan pemukiman padat penduduk. Pemilihan lokasi pendirian pabrik di Dumai salah satunya disebabkan karena daerah tersebut merupakan daerah yang tidak padat penduduk. 1.2 Tinjauan Pustaka Proses pembuatan TFE telah banyak dikembangkan terutama dalam rangka meningkatan kemurnian hasil TFE,sehingga akan mengurangi biaya untuk proses pemurnian dan diperoleh proses yang efisien. Berikut ini merupakan beberapa proses pembuatan TFE: 1. Thermal Plasma Pyrolisis of Tetrafluoromethane TFE dapat disintesis dari tetrafluoromethane (CF4) dengan high-intensity arc menggunakan elektrode berupa karbon. Reaksi kimia yang terjadi dalam pembuatan TFE dengan cara ini adalah sebagai berikut (Bronfine, 1970): 2 CF4 C2F4 +2F2 (1.1) Unggul Adi Wibowo 11/319209/TK/38339 4

Selain menghasilkan TFE sebagai produk utama, proses ini juga menghasilkan produk samping berupa hexafluoroethane (C2F6) dan octafluoropropane (C3F8). Semakin tinggi daya listrik yang digunakan dan semakin rendah tekanan operasi, akan meningkatkan yield TFE yang diperoleh. Yield TFE maksimum yang dapat diperoleh adalah 75% dengan menggunakan daya sebesar 20 kw pada tekanan operasi 0,1 atm dan suhu 2000-4000 K. Proses pemisahan TFE dari produk samping dilakukan dengan proses brominasi yang diikuti dengan dehalogenasi menggunakan zinc. Yield TFE yang diperoleh melalui proses ini cukup tinggi, akan tetapi proses ini menggunakan teknologi yang tergolong baru dan membutuhkan energi yang sangat besar. Selain itu, untuk memperoleh TFE dengan kemurnian yang tinggi harus melewati proses pemurnian yang panjang dan kompleks, dengan demikian biaya untuk proses pemurnian produk cukup besar. 2. Dechlorinated and Dimerized of Dichlorodifluoromethane TFE dapat disintesis melalui proses deklorinasi dan dimerisasi dichlorodifluoromethane (CF2Cl2) (Vecchio dkk,1972). Proses pembuatan TFE dengan cara ini dilakukan pada tangki berpengaduk yang berisi medium berupa solven organik dengan alkali amalgam pada suhu 20 o C. Proses ini mampu menghasilkan yield yang tinggi yaitu sebesar 98% dengan hasil samping yang sedikit atau dengan kata lain kemurnian TFE yang diperoleh cukup tinggi, sehingga akan menekan biaya untuk proses pemurnian TFE dari hasil samping lainnya. Selain itu, proses pembuatan TFE menggunakan cara ini memiliki kelebihan dari segi prosesnya yang cukup sederhana dengan kondisi operasi yang tidak ekstrim. Akan tetapi proses ini menggunakan salah satu bahan yang sangat berbahaya baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan yaitu alkali amalgam. Penggunaan bahan tersebut mulai dikurangi bahkan dilarang terkait dengan dampak negatif yang ditimbulkan. 3. Thermal Pyrolisis of Chlorodifluoromethane Pembuatan TFE dengan bahan baku berupa chlorodifluoromethane (CHClF2) melalui mekanisme reaksi sebagai berikut (Broyer dkk, 1987): Unggul Adi Wibowo 11/319209/TK/38339 5

CHClF2 CF2 + HCl (1.2) 2CF2 C2F4 (1.3) 2C2F4 c-c4f8 (1.4) C2F4 + CF2 C3F6 (1.5) C2F4 + HCl H(CF2)2Cl (1.6) Pembuatan TFE dilakukan melalui proses pirolisis pada plug-flow reactor yang tahan terhadap korosi seperti platinum pada tekanan subatmosferis hingga atmosferis dengan suhu 590-900 o C. Yield yang dihasilkan melalui proses ini cukup tinggi yaitu sebesar 95%. Untuk meningkatkan efisiensi proses biasanya digunakan superheated steam sebagai diluen. Setelah proses pirolisis berlangsung, gas keluar reaktor didinginkan dan dilakukan proses absorpsi dengan air untuk memisahkan asam yang terbentuk. Campuran gas keluar absorber selanjutnya dikeringkan menggunakan kalsium klorida atau asam sulfat, kemudian campuran gas dikompresi untuk selanjutnya masuk ke proses refrigerated distillation dimana terjadi proses pemisahan TFE dari sisa reaktan dan produk samping lainnya, sehingga diperoleh TFE dengan kemurnian 99,99%. Proses pembuatan TFE dengan cara ini merupakan proses yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Kelebihan proses ini adalah dapat menghasilkan yield yang tinggi dengan menggunakan teknologi proses yang sederhana dibanding proses lainnya. Hasil samping berupa asam klorida juga merupakan bahan yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Selain itu, ketersediaan bahan baku berupa chlorodifluoromethane yang merupakan salah satu jenis refrigerant sangat melimpah karena penggunaannya sebagai refrigerant mulai ditinggalkan terkait dengan isu pemanasan global, dimana senyawa tersebut dapat merusak lapisan ozon pada atmosfer. Kekurangan dari proses ini adalah banyaknya hasil samping yang dihasilkan, akibatnya untuk memperoleh TFE dengan kemurnian 99,99% diperlukan proses pemisahan yang cukup kompleks. Berdasarkan pertimbangan kelebihan dan kekurangan proses tersebut yang meliputi aspek teknologi proses, kondisi operasi, dan yield yang diperoleh, maka Unggul Adi Wibowo 11/319209/TK/38339 6

dalam tugas prarancangan pabrik kimia ini dipilih proses pembuatan TFE dari chlorodifluoromethane dengan proses thermal pyrolysis. Unggul Adi Wibowo 11/319209/TK/38339 7