GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEKASAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SOPPENG BUPATI SOPPENG,

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas d

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BERAU

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEDOMAN EVALUASI INTERNAL ATAS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK. PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 11.a TAHUN 2013

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN TEKNIS EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 50

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 55

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA MAHKAMAH AGUNG DAN PENGADILAN TINGKAT BANDING SELURUH LINGKUNGAN PERADILAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG

Disampaikan dalam Persiapan Asistensi Sakip Barenlitbang Kota Malang Malang, 11 April Oleh : Sugeng Widodo, AP, MM Inspektorat Kota Malang

Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi. transparan, akuntabel, efisien dan efektif terhadap

2011, No Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

A. PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN EVALUASI TERHADAP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 20 /KPTS/013/2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

-5- Kerangka kerja evaluasi atas implementasi SAKIP secara umum digambarkan sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA SKPD kota TAHUN 2010 Y T a b c d e HITUNGAN

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

oaaaimahmaiffli^^ PT?PTrmcT?iTiTTTTV?m[n]m;V.'/ii um _ GHIQIIDma3!ZESEC] /MoatiiMDnnani

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGELOLAAN ENERGI, SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2015

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 1 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) 1

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERCEPATAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN ANGGARAN 2015

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 092/KA/VI/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional (RPJPN) , bahwa tahun

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

LAPORAN HASIL EVALUASI LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

BAB I P E N D A H U L U A N

2016, No Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentan

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

Transkripsi:

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMANTAUAN PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa dalam rangka memantau pencapaian kinerja organisasi, serta menilai keberhasilan organisasi sesuai ketentuan Pasal 9 huruf a dan huruf c Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Penetapan Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur. : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614); 4. Peraturan

- 2-5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 1, Seri E); 8. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 2014. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMANTAUAN PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR. Pasal 1 Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Penetapan Kinerja (Kontrak Kinerja) Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur sebagaimana tersebut dalam Lampiran. Pasal 2 Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, merupakan panduan bagi evaluator yang berkaitan dengan : a. Pemahaman mengenai tujuan pemantauan serta penetapan ruang lingkup pemantauan; b. Pemahaman mengenai strategi pemantauan dan metodologi yang digunakan dalam pemantauan; c. Penetapan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam proses pemantauan; dan d. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan dan mekanisme pelaporan hasil pemantauan serta proses pengolahan data. Pasal 3

- 3 - Pasal 3 (1) Pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, dilaksanakan oleh Tim pemantau yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur. (2) Ketentuan teknis dalam rangka pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur ditetapkan lebih lanjut oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. Pasal 4 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 2013 DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TGL. 31-1-2013 No 6 Th 2013/ D GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 6 TAHUN 2013 TANGGAL : 31 JANUARI 2013 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMANTAUAN PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR 1.1 UMUM BAB I P E N D A H U L U A N a. Perbaikan governance dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan secara self assesment oleh masing-masing instansi pemerintah, ini berarti instansi pemerintah secara mandiri merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Pelaksanaan sistem dengan mekanisme semacam itu, memerlukan pemantauan dari pihak yang lebih independen agar diperoleh umpan balik yang obyektif untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah. b. Gubernur Jawa Timur selaku pemimpin tertinggi di Provinsi Jawa Timur perlu mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh implementasi Sistem AKIP terhadap tingkat akuntabilitas dan capaian kinerja SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, sebagaimana yang diharapkan melalui program-program prioritas yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja. Untuk mencapai maksud tersebut, pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) sebagai bagian yang inheren dengan Sistem AKIP haruslah direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. c. Untuk mengetahui sejauh mana SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur melaksanakan dan memperlihatkan kinerjanya, serta sekaligus untuk mendorong adanya peningkatan kinerja SKPD, maka perlu diberikan penghargaan dan sanksi atas hasil pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD. Penghargaan dan sanksi ini diharapkan dapat mendorong SKPD dilingkungan Pemernitah Daerah Provinsi Jawa Timur secara konsisten meningkatkan akuntabilitas kinerjanya dan mewujudkan capaian kinerja organisasinya sesuai yang diamanahkan dalam RENSTRA SKPD. d. Pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur yang merupakan bagian inheren dengan sistem AKIP, harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu diperlukan suatu petunjuk pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 yang dapat dijadikan panduan bagi evaluator.

- 2 - e. Petunjuk pelaksanaan (Juklak) pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2013 ini, disusun selaras dengan kebijakan Pemerintah sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 9 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Juklak ini merupakan petunjuk yang lebih teknis dari Pasal 9 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 diatas. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Petunjuk pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 ini dimaksudkan untuk : a. memberikan panduan bagi pemantau untuk : 1) Memahami tujuan pemantauan serta penetapan ruang lingkup pemantauan; 2) Memahami strategi pemantauan serta metodologi yang digunakan dalam pemantauan; 3) Menetapkan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam proses pemantauan; 4) Menyusun Laporan Hasil Pemantauan dan Pengendalian (LHP&P) serta memahami mekanisme pelaporan hasil pemantauan serta proses pengolahan datanya. b. menjadi panduan dalam mengelola pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2013. c. menjadi bahan acuan bagi SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam menyusun petunjuk pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) internal di masing-masing SKPD. 2. Tujuan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 ini adalah sebagai berikut : a. memperloleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP; b. menilai pelaksanaan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur; c. memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur; d. memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil pemantauan periode sebelumnya.

1.3 RUANG LINGKUP PEMANTAUAN - 3-1. Ruang lingkup pemantauan tahun 2013 meliputi : a. Pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dilakukan melalui perkembangan pencapaian kinerja SKPD setiap semester. b. Pemberian penghargaan dan sanksi diberikan atas dasar capaian kinerja pelaksanaan Penetapan Kinerja (PK) SKPD selama 1 (satu) tahun dan diserahkan pada tahun berikutnya. 2. Entitas Penetapan Kinerja (PK) yang dipantau pada tahun 2013 adalah seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. 1.4 PENUGASAN 1. Pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dilaksanakan oleh Tim pemantau yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur dan diketuai oleh Sekretaris Daerah serta beranggotakan SKPD terkait. 2. Pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur mengacu pada Pasal 9 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. 1.5 SISTEMATIKA Sistematika Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 terdiri dari 5 (lima) BAB yaitu : BAB I PENDAHULUAN BAB II PELAKSANAAN PEMANTAUAN SECARA UMUM BAB III PEMANTAUAN PENETAPAN KINERJA (PK) SKPD BAB IV PELAPORAN HASIL PEMANTAUAN BAB V PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

- 4 - BAB II PELAKSANAAN PEMANTAUAN SECARA UMUM 2.1 STRATEGI PEMANTAUAN PENETAPAN KINERJA (PK) SKPD DILINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR 1. Pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD Tahun 2013 difokuskan untuk peningkatan mutu penerapan manajemen berbasis kinerja dan peningkatan kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam rangka mewujudkan instansi pemerintah yang berorientasi pada hasil. 2. Strategi yang akan dijalankan menggunakan prinsip : (i) partisipasi dan coevaluation dengan pihak yang dievaluasi; (ii) proses konsultasi yang terbuka dan memfokuskan pada pembangunan dan pengembangan serta implementasi komponen utama Penetapan Kinerja (PK). 2.2 TAHAPAN EVALUASI Tahapan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) yang dilakukan pada Tahun 2013 meliputi : 1. Pemantauan pelaksanaan Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. 2. Penetapan katagori hasil pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. 3. Melaporkan hasil pemantauan kepada Gubernur Jawa Timur. 2.3 METODOLOGI EVALUASI Motodologi yang digunakan untuk melakukan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan teknik criteria referrenced survey dengan cara menilai secara bertahap setiap 6 bulan sekali dan selanjutnya menilai secara keseluruhan ( 1 tahun ), sebagaimana tertuang dalam Lembar Kriteria Pemantauan (LKP) Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dengan berdasarkan kepada : a. Kebenaran normatif sebagaimana yang ditetapkan dalam pedoman penyusunan Penetapan Kinerja (PK) SKPD; b. Kebenaran normatif yang bersumber pada modul-modul atau buku-buku petunjuk mengenai Penetapan Kinerja (PK) SKPD; c. Kebenaran normatif yang bersumber pada berbagai praktik manajemen kinerja yang baik. Dalam menilai apakah suatu instansi telah memenuhi suatu kriteria, harus didasarkan pada fakta obyektif dan professional judgement dari para evaluator dan supervisor.

- 5-2.4 TEKNIK EVALUASI Teknik pemantauan pada dasarnya merupakan cara/alat/metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan analisis data. Berbagai teknik pemantauan dan evaluasi dapat dipilih untuk digunakan dalam pemantauan ini, namun demikian pada akhirnya teknik yang digunakan harus dapat mendukung penggunaan metode pemantauan yang telah ditetapkan, sehingga mampu menjawab tujuan dilakukannya pemantauan evaluasi ini. 2.5 KERTAS KERJA PEMANTAUAN Pendokumentasian langkah pemantauan dalam kertas kerja perlu dilakukan agar pengumpulan data dan analisis fakta-fakta dapat ditelusuri kembali dan dijadikan dasar untuk penyusunan Laporan Hasil Pemantauan (LHP). Setiap langkah evaluator yang cukup penting dan setiap penggunaan teknik pemantauan harus didokumentasikan dalam Kertas Kerja Pemantauan (KKP). Kertas kerja tersebut berisi fakta dan data yang dianggap relevan dan berarti untuk perumusan temuan permasalahan. Data dan deskripsi fakta ini ditulis mulai dari uraian fakta yang ada, analisis, sampai pada kesimpulannya. 2.6 ORGANISASI DAN JADWAL PEMANTAUAN 1. Pengorganisasian pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur sepenuhnya dikendalikan oleh Tim Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur. Selanjutnya hasil pemantauan tersebut dapat digunakan sebagai bahan informasi kepada Gubernur Jawa Timur. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK), seperti penanggung jawab pemantauan, mekanisme penerbitan surat tugas, penerbitan laporan hasil pemantauan tetap mengikuti kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur. 3. Laporan Hasil pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD diselesaikan paling lambat tanggal 10 Juli 2013 untuk semester I (satu) dan tanggal 10 Januari 2014 untuk semester II (dua) dan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur, dengan tembusan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

- 6 - BAB III PEMANTAUAN PENETAPAN KINERJA 3.1 UMUM Terdapat beberapa langkah kerja yang berkaitan dengan pemantauan atas Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur yang tidak dapat dilepaskan dari ruang lingkup dan tujuan pemantauan dan pengendalian. Langkah-langkah kerja tersebut terdiri dari (i) pemantauan atas capaian komponen Penetapan Kinerja (PK), dan (ii) penilaian dan penyimpulan. 3.2 PEMANTAUAN ATAS KOMPONEN PENETAPAN KINERJA 1. Pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD difokuskan pada kriteriakriteria yang ada dalam Lembar Kriteria Pemantauan (LKP) dengan tetap memperhatikan hasil pemantauan Penetapan Kinerja (PK) tahun sebelumnya, maka isu-isu penting yang ingin diungkap melalui pemantauan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013 adalah sebagai berikut: a. Kesungguhan SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam menyusun, mereviu dan menyempurnakan Penetapan Kinerja (PK) agar berfokus pada hasil; b. Keterkaitan komponen komponen Penetapan Kinerja (PK) dengan penganggaran, kebijakan pelaksanaan dan pelaporannya; c. Tingkat Akuntabilitas Kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. 2. Lembar Kriteria Pemantauan (LKP) dan penjelasannya untuk pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur sebagaimana contoh berikut ini :

- 7 - LEMBAR KRITERIA PEMANTAUAN PENETAPAN KINERJA (PK) SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NO KOMPONEN PENJELASAN KERANGKA LOGIS 1 Dokumen PK telah ada Ya apabila terdapat dokumen PK yang secara formal telah ditanda tangani (sesuai dengan PermenPAN dan RB No. 29/2010 ) 2 Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui Ya apabila tanggal pada dokumen PK tidak melebihi 31 Januari 2013 3 Dokumen PK telah memuat a. Apabila PK telah memuat keseluruhan sasaran, program, indikator subtansi komponen tersebut; kinerja, dan target jangka b. Apabila PK telah memuat keseluruhan pendek c. d. e. subtansi komponen tersebut, namun hanya dilengkapi dengan >60% indikator dan target yang SMART; Apabila PK telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut, namun hanya dilengkapi dengan >40% indikator dan target yang SMART; Apabila PK tidak dilengkapi dengan indikator sasaran; Apabila PK tidak dilengkapi dengan indikator sasaran dan target sasaran. 4 PK telah menyajikan IKU a. Apabila lebih dari 80% indikator di PK adalah IKU; b. Apabila 60%< indikator di PK adalah IKU < 80%; c. Apabila 40%< indikator di PK adalah IKU < 60%; d. Apabila 20%< indikator di PK adalah IKU < 40%; e. Apabila indikator di PK adalah IKU< 20% 5 Capaian Kinerja berdasarkan Target PK a. b. c. d. Apabila capaian kinerjanya lebih dari 90% dari target di PK Apabila 75%< capaian kinerjanya dari target di PK < 90% Apabila 60%< capaian kinerjanya dari target di PK < 75% Apabila 45%< capaian kinerjanya dari target di PK < 60% Apabila capaian kinerjanya dari target di PK < 45%

- 8-3.3 PENILAIAN DAN PENYIMPULAN 1. Pemantauan atas Penetapan Kinerja (PK) SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur harus menyimpulkan hasil penilaian atas fakta obyektif SKPD dalam mengimplementasikan target kinerja dan capaian kinerja sesuai dengan kriteria masing-masing komponen yang ada dalam LKP. 2. Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut : a. Dalam melakukan penilaian, terdapat 2 (dua) variable yaitu : (i) komponen, dan (ii) kriteria. b. Setiap Komponen penilaian diberikan alokasi nilai sebagai berikut : No Komponen Bobot 1 Dokumen PK telah ada 10 % 2 Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui 15 % 3 Dokumen PK telah memuat sasaran, program,indikator kinerja, dan target jangka pendek 25 % 4 PK telah menyajikan IKU 25 % 5 Capaian Kinerja berdasarkan Target dalam PK 25 % c. Setiap komponen akan dibagi kedalam beberapa pertanyaan sebagai kriteria pemenuhan komponen tersebut. Setiap pertanyaan akan dijawab dengan ya/tidak atau a/b/c/d/e. Jawaban ya/tidak diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan yang langsung dapat dijawab sesuai dengan pemenuhan kriteria. Jawaban a/b/c/d/e diberikan untuk pertanyaan yang membutuhkan judgement dari evaluator dan biasanya terkait dengan kualitas suatu komponen tertentu. d. Setiap jawabannya Ya akan diberikan nilai 20 sedangkan jawaban Tidak maka akan diberikan nilai 0. e. Untuk jawaban a/b/c/d/e, penilaian didasarkan pada judgement evaluator dengan kriteria sebagai berikut : Jawaban Kriteria Nilai A Memenuhi hampir semua kriteria (lebih dari 80% 25 s/d 100 % ) B Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih dari 60% s/d 80 % ) 20 C Memenuhi sebagian kriteria (lebih dari 40% s/d 60 % ) 15 D Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari 20 % s/d 40 % ) 10 E Sangat kurang memenuhi kriteria (kurang dari 20% ) 5

- 9 - f. Apabila pertanyaan yang digunakan dalam kriteria berhubungan dengan kondisi yang memerlukan penyimpulan, karena terdiri dari beberapa sub kriteria, (masalnya kriteria mengenai kondisi sasaran atau Indikator Kinerja, berhubungan dengan lebih dari satu sasaran atau Indikator Kinerja, penilaian Ya atau Tidak dilakukan atas masing-masing sasaran atau Indikator Kinerja ). g. Dalam memberikan penilaian ya atau tidak maupun a/b/c/d/e, evaluator harus menggunakan profesional judgementnya dengan mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi pada setiap kriteria, dan didukung dengan suatu kertas kerja evaluasi. h. Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka penyimpulan akan dilakukan sebagai berikut : Tahap pertama dijumlahkan nilai pada setiap pertanyaan pada setiap komponen sehingga ditemukan suatu angka tertentu misal : komponen Indikator Kinerja mempunyai alokasi nilai 25 % dan memiliki 10 (sepuluh) buah pertanyaan. Dari 10 (sepuluh) pertanyaan tersebut apabila pertanyaan yang dijawab Ya ada 4 (empat) pertanyaan maka nilai untuk komponen tersebut adalah : (4/10) x 25 = 10; Untuk kriteria yang berhubungan dengan kondisi yang memerlukan penyimpulan, karena terdiri dari beberapa sub kriteria, penyimpulan tentang kriteria dilakukan melalui nilai ratarata; Tahap berikutnya adalah melakukan penjumlahan seluruh nilai komponen yang ada sehingga ditemukan suatu angka tertentu untuk total nilai dengan range nilai antara 0 s/d 100. 3. Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka penyimpulan akan dilakukan sebagai berikut : Penyimpulan atas hasil reviu terhadap Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilakukan dengan menjumlahkan angka tertimbang dari masing-masing komponen. Nilai hasil akhir daram penjumlahan komponen-komponen akan dipergunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan Penetapan Kinerja (PK) SKPD yang bersangkutan terhadap kinerjanya, dengan kategori sebagai berikut : No Katagori Nilai Angka Interpretasi 1 AA >85-100 Memuaskan 2 A >75-85 Sangat Baik 3 B >65-75 Baik, perlu sedikit perbaikan 4 CC >50-65 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar 5 C >30-50 Kurang, perlu banyak perbaikan yang mendasar 6 D 0-30 Sangat Kurang, perlu banyak sekali perbaikan & perubahan yang sangat mendasar.

- 10-4. Dalam rangka untuk menjaga obyektivitas dalam penilaian maka dilakukan reviu secara berjenjang atas proses dan hasil pemantauan dan pengendalian dari tim pemantau dengan pengaturan sebagai berikut : a. Reviu tingkat 1 dilakukan di masing-masing tim pemantau oleh supervisor tim; b. Reviu tingkat 2 dilakukan dalam bentuk forum panel, khusus untuk menentukan Nilai dan penentuan katagori hasil pemantauan dan pengendalian serta pemberian penghargaan dan sanksi.

- 11 - BAB IV PELAPORAN HASIL PEMANTAUAN 4.1 UMUM 1. Setiap surat tugas untuk pelaksanaan pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD harus menghasilkan Kertas Kerja Pemantauan (KKP) dan Laporan Hasil Pemantauan (LHP). Laporan Hasil Pemantauan ini disusun berdasarkan berbagai hasil pengumpulan data dan fakta serta analisis yang didokumentasikan dalam Kertas Kerja Pemantauan dan Pengendalian. 2. Sumber data untuk pelaporan hasil pemantauan dan pengendalian atas Penetapan Kinerja (PK) SKPD adalah Lembar Kriteria Pemantauan (LKP), yang diisi dan dilengkapi selama proses pemantauan dilaksanakan. 3. Laporan Hasil Pemantauan (LHP) disusun berdasarkan prinsip kehatihatian dan mengungkapkan hal-hal penting bagi perbaikan manajemen kinerja instansi yang dipantau dan dikendalikan. Permasalahan atau temuan hasil pemantauan dan saran perbaikannya harus diungkapkan secara jelas dan dikomunikasikan kepada pihak SKPD yang dipantau. 4. Penulisan LHP harus mengikuti kaidah-kaidah umum penulisan laporan yang baik, yaitu antara lain : a. Penggunaan kalimat dalam laporan, diupayakan menggunakan kalimat yang jelas dan bersifat persuasif untuk perbaikan. Akan tetapi disarankan tidak menggunakan ungkapan yang ambivalen atau membingungkan dalam proses penyimpulan dan kompilasi data. b. Evaluator harus berhati-hati dalam menginterpretasikan data hasil pemantauan,menyimpulkan dan menuangkan dalam laporan. 4.2 FORMAT DAN ISI LAPORAN HASIL PEMANTAUAN (LHP) Bentuk dari Laporan Hasil Pemantauan (LHP) Tahun 2013 oleh Tim Pemantauan Provinsi Jawa Timur terhadap SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam bentuk surat, dengan contoh sebagai berikut :

- 12 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR SEKRETARIAT DAERAH Jl. Pahlawan 110 Telp. (031) 3524001-3524011 S U R A B A Y A 60174 LAPORAN HASIL PEMANTAUAN PENETAPAN KINERJA (PK) SKPD... PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Nomor Tanggal Lampiran Satuan Kerja Tahun : : : : : 065/ /041/2013 2013 Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, PermenPAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2013, disampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Tim telah melakukan pemantauan atas pelaksanaan Penetapan Kinerja (PK) SKPD(Badan/Dinas/Instansi/Biro)... Provinsi Jawa Timur, dengan tujuan : a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP. b. Memantaun dan menilai pelaksanaan Penetapan Kinerja (PK). c. Memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan Penetapan Kinerja (PK). 2. Pemantauan dilaksanakan terhadap komponen Penetapan Kinerja (PK) SKPD. 3. Hasil Pemantauan yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 s/d 100, yang selanjutnya diberikan kategori peringkat untuk menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan Penetapan Kinerja (PK) instansi yang bersangkutan, dengan kriteria sebagai berikut : No Katagori Nilai Angka Interpretasi 1 AA >85-100 Memuaskan 2 A >75-85 Sangat Baik 3 B >65-75 Baik, perlu sedikit perbaikan 4 CC >50-65 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar 5 C >30-50 Kurang, perlu banyak perbaikan yang mendasar 6 D 0-30 Sangat Kurang, perlu banyak sekali perbaikan & perubahan yang sangat mendasar.

- 13 - Hasil pemantuan atas Penetapan Kinerja SKPD (Badan/Dinas/Instansi /Biro/Kantor)... Provinsi Jawa Timur, memperoleh nilai sebesar... dengan kategori... 4. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen Penetapan Kinerja (PK) yang dipantau dilingkungan SKPD (Badan/Dinas/Instansi/Biro)... Provinsi Jawa Timur, dengan rincian sebagai berikut : No Komponen Bobot Nilai Hasil Pemantauan a Dokumen PK telah ada 10 % b Dokumen PK disusun segera setelah 15 % anggaran disetujui c Dokumen PK telah memuat sasaran, program,indikator kinerja, dan target 25 % jangka pendek d PK telah menyajikan IKU 25 % e Capaian Kinerja berdasarkan Target PK 25 % J u m l a h 100% a. Dokumen Penetapan Kinerja (PK) unit kerja telah ada b. Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui c. Dokumen PK telah meuat sasaran,program,indikator kinerja, dan target kinerja jangka pendek d. Penetapan Kinerja telah menyajikan IKU e. Capaian Kinerja berdasarkan target 5. Berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa hal yang dapat disarankan/direkomendasikan kepada Badan/Dinas/Instansi/Biro/Kantor... Provinsi Jawa Timur agar dilakukan beberapa perbaikan terhadap masing-masing komponen pada Penetapan Kinerja (PK) Badan/Dinas/Instansi/Biro/Kantor... Provinsi Jawa Timur sebagai berikut : a.... b.... c.... d.... e.... Demikian disampaikan hasil pemantauan atas Penetapan Kinerja (PK) Badan/Dinas/Instansi/Biro/Kantor... Provinsi Jawa Timur, dengan harapan pada tahun-tahun selanjutnya menjadi lebih baik dan terarah. Mengetahui An. GUBERNUR JAWA TIMUR Sekretaris Daerah (NAMA)..(Pangkat) NIP. TIM PEMANTAU 1 : 2 : 3 : 4 5 : :

- 14-4.3 PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMANTAUAN 1. Kumpulan Laporan Hasil Pemantauan (LHP) Penetapan Kinerja SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur yang dilakukan oleh tim pemantau disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur. 2. Hasil Pemantauan Penetapan Kinerja (PK) SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur selanjutnya disampaikan Gubernur Jawa Timur kepada SKPD yang bersangkutan dengan tembusan kepada : a. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; b. Menteri Dalam Negeri.

- 15 - BAB V P E N U T U P 5.1 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Sebuah evaluasi, termasuk pemantauan Penetapan Kinerja (PK) merupakan siklus manajemen yang tidak terlepas dari perubahan paradigma baru dalam manajemen pemerintahan terutama melalui manajemen kinerja yang berorientasi hasil. 2. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, para penyelenggara pemantauan harus mengembangkan keahlian profesionalnya, termasuk mengikuti perkembangan terbaru di bidang manajemen pemerintahan dan auditing, agar dapat memberikan sumbangan yang berarti untuk perbaikan kinerja instansi pemerintah. DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TGL. 31-1-2013 No 6 Th 2013/ D GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO