Pembuatan Cake Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Dengan Pencampuran Tepung Gandum

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

PEMBUATAN MIE KERING DARI TEPUNG KOMPOSIT (TERIGU DAN SERBUK UBI KAYU) YANG DIFORTIFIKASI TEPUNG KACANG TUNGGAK

LOGO BAKING TITIS SARI

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor

BAB I PENDAHULUAN. (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

PENDAHULUAN. aktif dan sehat (Martianto, 2005). Diversifikasi pangan akan memungkinkan

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR PADA TEPUNG BERAS DALAM PEMBUATAN APEM DAN KUE MANGKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Tepung terigu digunakan untuk pembuatan mie, roti, kue sebagai bahan

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisikokimia Kadar Air

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar produk makanan jajanan di pasaran yang digemari. anak-anak berbahan dasar tepung terigu. Hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung

PEMBUATAN ROTI TAWAR DARI TEPUNG SINGKONG DAN TEPUNG KEDELAI

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. ubi jalar merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

PEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN KADAR PROTEIN DAN LEMAK MI ALTERNATIF DARI PATI GANYONG (Canna edulis Ker) DAN PATI UBI KAYU (Manihot utilissima Pohl) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

KUALITAS MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis G.Forst)

Lampiran 1. Spesifikasi Tepung Jagung

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

PENDAHULUAN. kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian cukup tinggi untuk digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dengan menambahkan santan, gula merah, daun pandan dan. pisang.menurut Veranita (2012), bolu kukus adalah bolu yang berbahan

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

II. TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENGARUH PROPORSI TEPUNG SUKUN TEPUNG MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA DAN OAGANOLEPTIK "BISKUIT MANIS" SKRIPSI 0 LE H :

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

Hasil Penelitian J. REKAPANGAN VOL. 7 NO. 2 Th 2013 PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI WORTEL DAN GLUTEN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : 1.1. Latar Belakang, 1.2. Identifikasi

STUDI PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR KUNING

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. yang memadai akan mengakibatkan terjadinya kerawanan sosial berupa

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan terigu oleh masyarakat Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari APTINDO (2014) dilaporkan bahwa konsumsi tepung

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR DALAM PEMBUATAN BOLU GULUNG SWEET POTATO FLOUR SUBSTITUTION OF ROLL CAKE

NASKAH PUBLIKASI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE

PEMANFAATAN BIJI TANAMAN KESUMBA (Bixa orellana) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DAN ANTIOKSIDAN (VITAMIN C) UNTUK PEMBUATAN KUE BOLU DARI BERBAGAI MACAM TEPUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan pangan menurut Indrasti (2004) adalah dengan

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

PENDAHULUAN. dengan ciri khasnya yaitu memiliki tekstur yang agak kasar, kurang lentur, dan

Transkripsi:

Pembuatan Cake Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Dengan Pencampuran Tepung Gandum D. U. M. SUSILO & FENNY IMELDA Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Pontianak, Jalan Ahmad Yani Pontianak 78124 Abstrak: Pada umumnya cake dibuat dari tepung gandum. Untuk mengurangi ketergantungan gandum dalam pembuatan cake diperlukan bahan pengganti yang mengandung pati. Pembuatan cake dengan menggunakan bahan dasar tepung kacang tunggak yang dicampur dengan tepung gandum bisa dilaksanakam, namun berapa jumlah tepung gandum minimal yang perlu dicampurkan untuk menghasilkan cake dengan sifatsifat masih baik belum diketahui. Tujuan Penelitian adalah mengetahui pengaruh jumlah penggunaan tepung gandum pada pembuatan cake tepung kacang tunggak terhadap sifatsifat yang dihasilkan dan menentukan jumlah minimal tepung gandum yang dapat disubstitusikan dalam pembuatan cake kacang tunggak dengan sifat-sifat yang sudah baik dan disukai. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial dengan perlakuan sebanyak 5 level, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan terdiri dari: A1 = Tepung gandum 10%; A2 = Tepung gandum 15%; A3 = Tepung gandum 20%; A4 = Tepung gandum 25%; A5 = Tepung gandum 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penambahan tepung gandum sebagai campuran sebagian tepung kacang tunggak berpengaruh terhadap daya kembang, tekstur luar dan dalam, kenampakan irisan atau struktur remah dan tidak berpengaruh terhadap warna dan rasa dari cake yang dihasilkan serta penambahan tepung gandum dalam pembuatan cake tepung kacang tunggak menghasilkan cake dapat dilakukan sampai 25% (A4), yaitu menghasilkan cake dengan daya kembang sebesar 44, 58%, tekstur luar sebesar 42,67 mm/10 detik, tekstur dalam sebesar 50,67 mm/10 detik dan kenampakan irisan dengan skor sebesar 3,83. Kata-kata kunci: cake, kacang tunggak, gandum Dewasa ini kebutuhan akan bahan pangan semakin meningkat, seiring dengan bertambahnya populasi manusia. Bahan dasar dari produk pangan sangatlah terbatas, sehingga dibutuhkan diversifikasi yang baik dan tepat untuk menghasilkan produk pangan yang lebih bervariasi. Salah satu bentuknya adalah dalam pembuatan cake. Cake adalah salah satu jenis makanan yang cukup populer dan biasanya dijadikan sebagai makanan hidangan disela-sela minum the atau kopi. Pada umumnya cake dibuat dari tepung gandum. Sampai saat ini kebutuhan akan tepung gandum masih impor. Untuk mengurangi ketergantungan gandum, dalam pembuatan cake ataupun roti diperlukan bahan pengganti yang mengandung pati. Telah ditemukan formula roti dari tepung gandum dengan campuran 20% tepung lain, yaitu tepung ubi kayu, jagung, beras dan uwi, dengan tambahan 0,5% sodium steaoril-2 laktat, untuk menghasilkan roti yang dapat diterima (Haryadi, 1993). Kacang tunggak (Vigna unguiculata) adalah suatu bahan berpati dengan kandungan protein cukup tinggi, sehingga cukup potensial digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan roti ataupun cake. Namun demikian kacang tunggak tidak mengandung gluten, sehingga perlu dicampur dengan bahan lain sebagai sumber gluten dalam pembuatan cake. Bahan tersebut antara lain tepung gandum. Gluten di dalam cake berperan membentuk kerangka atau struktur yang kokoh dan elastis untuk mempertahankan terjadinya pengembangan. Pembuatan cake dengan menggunakan bahan dasar tepung kacang tunggak yang dicampur dengan tepung gandum bisa dilaksanakam, namun berapa jumlah tepung gandum minimal yang perlu dicampurkan untuk menghasilkan cake dengan sifat-sifat masih baik belum diketahui. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah 1

DUM Susilo & Fenny Imelda - Pembuatan Cake Kacang... 2 untuk mengetahui pengaruh jumlah penggunaan tepung gandum pada pembuatan cake tepung kacang tunggak terhadap sifat-sifat yang dihasilkan dan untuk menentukan jumlah minimal tepung gandum yang dapat disubstitusikan dalam pembuatan cake kacang tunggak dengan sifatsifat yang sudah baik dan disukai. Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) berasal dari benua Afrika dan belum dapat dipastikan tempat tanaman ini untuk pertama kali didomestikasi, tergolong dalam famili Leguminoceae, sub famili Papitionidae, genus Vigna dan spesies unguiculata. Produksi biji kering kacang tunggak ditaksir 1,5 sampai 2 juta ton per tahun (Goldworthy dan Fisher, 1992). Menurut Aykroyd dan Doughty dalam Goldworthy dan Fisher (1992), secara kimia biji kacang tunggak yang masak mengandung protein rata-rata 23%, karbohidrat 60% dan minyak 2%. Tepung gandum merupakan olahan dari biji gandum (Triticum vulgare). Gandum termasuk famili Gramineae dan sub famili Festucoideae (Anonim, 1981). Menurut Buckle, dkk, (1985), gandum hampir seluruhnya digunakan dalam industri pangan dalam bentuk tepung. Kandungan proteinnya antara 8 16%, selain mengandung karbohidrat, lemak, mineral (abu) dan serat. Secara fungsional dalam pengolahan roti ataupun cake, protein gandum terdiri atas protein pembentuk gluten dan protein bukian pembentuk gluten (Utami, 1992). Kemampuan daya bentuk struktur cake ditentukan oleh mutu dan jumlah glutennya. Gluten terbentuk dari gliadin dan glutenin yang bereaksi dengan air, dipercepat dengan perlakuan mekanis, membentuk jaringan tiga dimensi yang kontinyu. Gluten mempunyai sifat lentur/elastis dan rentang/ekstensible. Kelenturannya ditentukan oleh glutenin sedangkan kerentangannya oleh gliadin. Gliadin tersusun oleh glutamin (-C-NH2) dan asam glutamat, prolin dan sedikit lisin. Glutenin tersusun sub unit yang bervariasi berat molekulnya. Masing-masing bagian dihubungkan satu sama lain melalui ikatan disulfida (S-S). Gabungan gliadin dan glutenin membentuk lapisan film yang kuat dan lentur. Kelenturan gluten terjadi setelah terjadi hidrasi protein fibril (Utami, 1992). Gula di dalam pembuatan cake sangat berperan sebagai pemanis, pengempuk dan pewarna kulit cake. Sebagai pengempuk, gula membantu menahan air dalam remah dan menghambat pemampatan adonan. Pewarnaan kulit cake, disebabkan karamelisasi saat pemanggangan (Desrosier, 1988). Shortening merupakan lemak atau minyak sebagai pelembut cake. Selain itu juga meningkatkan gizi, rasa lezat dan bahan pengempuk serta membantu pengembangan susunan fisik adonan yang dibakar. Bahan berlemak yang digunakan adalah mentega. Komponen terbanyak didalamnya lemak, air dan garam (Hadiwiyoto, 1983). METODE Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan sebanyak 5 level, yang masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Adapun perlakuan terdiri dari: A1 = Tepung ganum 10%; A2 = Tepung gandum 15%; A3 = Tepung gandum 20%; A4 = Tepung gandum 25%; A5 = Tepung gandum 30%. Data diolah menggunakan Analisa Varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji beda dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). HASIL Tabel 1. Sidik Ragam Daya Kembang Cake Tepung Kacang Tunggak Perlakuan 4 1023,4 255,8 25,32** 3,48 5,98 Galat 10 101,03 10,1 Total 14 1124,42 Keterangan : ** = berbeda sangat nyata pada tingkat 1%

3 Jurnal Belian Vol. 6 No. 1 Mar. 2007: 1-5 Tabel 2. Uji Beda Daya Kembang Cake Pada Berbagai Jumlah Tepung Gandum Yang Dicampurkan Jumlah Tepung Gandum Daya Kembang (%) Notasi 10% (A1) 25,57 c 15% (A2) 29,70 c 20% (A3) 31,78 b 25% (A4) 44,58 a 30% (A5) 46,95 a Tabel 3. Sidik ragam tekstur cake tepung kacang tunggak. JK KT F- Hitung Tekstu db Tekstur Tekstur Tekstu Tekstur Tekstur r Luar Dalam r Luar Luar Dalam Dalam Perlakuan 4 2150,9 248,26 537,73 602,06 43,36** 36,86** 3,48 5,98 Galat 10 124 163,33 12,4 16,33 Total 14 2274,9 2571,6 Keterangan: ** = berbeda sangat nyata pada tingkat 1% Tabel 4. Uji Beda Tekstur Cake Pada Berbagai Jumlah Tepung Gandum Yang Dicampurkan Jumlah Tepung Gandum Tekstur (mm/10 detik) Luar Dalam 10% (A1) 13,33 (e) 26,67 (d) 15% (A2) 20 (d) 37,33 (c) 20% (A3) 31 (c) 38,37 (c) 25% (A4) 42,67 (b) 50,67 (b) 30% (A5) 43,33 (a) 63,67 (a) Tabel 5. Sidik Ragam Warna Cake Tepung Kacang Tunggak. db JK KT F-Hitung Perlakuan 4 2,897 0,724 2,562 ns 3,48 5,98 Galat 10 2,827 0,283 Total 14 5,724 Keterangan: ns = berbeda tidak nyata Tabel 6. Sidik ragam kenampakan irisan cake tepung kacang tunggak. Perlakuan 4 5,397 1,349 10,171 ** 3,48 5,98 Galat 10 1,327 0,132 Total 14 6,724 Keterangan: ** = berbeda sangat nyata pada tingkat 1% Tabel 7. Uji Beda Kenampakan Irisan Cake Pada Berbagai Jumlah Tepung Gandum Yang Dicampurkan Jumlah Tepung Gandum Kenampakan irisan Notasi 10% (A1) 2,3 d 15% (A2) 2,77 c 20% (A3) 3,17 b 25% (A4) 3, 83 a 30% (A5) 3, 83 a.

Tabel 8. Sidik ragam rasa cake tepung kacang tunggak. DUM Susilo & Fenny Imelda - Pembuatan Cake Kacang... 4 Perlakuan 4 1,991 0,498 1,287ns 3,48 5,98 Galat 10 3,867 0,387 Total 14 5,857 Keterangan: ns = berbeda tidak nyata Rerata Skor PEMBAHASAN Gambar 1. Histogram Warna Cake Tepung Kacang Tunggak Dengan Campuran Gandum Adanya pencampuran dengan tepung gandum sangat berpengaruh terhadap daya kembang cake tepung kacang tunggak yang dihasilkan. Daya kembang cake semakin meningkat dengan meningkatnya jumlah tepung gandum yang ditambahkan. Perlakuan A4 dan A5 mempunyai daya kembang cake yang berbeda tidak nyata. Selain itu juga berpengaruh terhadap tekstur cake yang dihasilkan. Tekstur luar dan dalam cake sangat dipengaruhi oleh jumlah tepung gandum yang dicampurkan, yang menunjukkan semakin rendah tingkat kekerasannya. Hal ini berkaitan dengan daya kembang cake, karena cake membentuk struktur yang berpori dengan kerangka yang elastis. Skor uji organoleptik warna cake berkisar 2,4 hingga 3,73. Dari histogram pengamatan warna, terlihat semakin banyak jumlah tepung gandum memberikan warna cake semakin terang. Warna cake juga dikarenakan adanya karamelisasi dan reaksi maillard selama pemanggangan, sehingga dihasilkan warna kecoklatan. Terigu yang dicampurkan berpengaruh terhadap kenampaka irisan cake. Pada perlakuan A4 dan A5 berbeda tidak nyata dan memberi hasil yang sudah baik. Berkaitan dengan daya kembang cake. adanya gluten yang tercampur ke adonan akan membentuk massa adonan koloidal yang elastis. Akibatnya dapat memerangkap udara yang akan dipertahankan maka terbentuk rongga-rongga udara di dalam cake tepung tunggak yang kecil-kecil secara merata. Skor uji organoleptik rasa cake berkisar 2,57 hingga 3,67, terlihat semakin banyak jumlah tepung gandum memberikan skor rasa cake semakin besar namun memberikan tingkat rasa yang tidak berbeda nyata. SIMPULAN DAN SARAN 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 A1 A2 A3 A4 A5 Perlakuan Simpulan Dari data hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah penambahan tepung gandum sebagai campuran sebagian tepung kacang tunggak berpengaruh terhadap daya kembang, tekstur luar dan dalam, kenampakan irisan atau struktur remah dan tidak berpengaruh terhadap warna dan rasa dari cake yang dihasilkan serta adanya penambahan tepung gandum dalam pembuatan cake tepung kacang tunggak menghasilkan cake dapat dilakukan sampai 25% (A4), yaitu menghasilkan cake dengan daya kembang sebesar 44, 58%, tekstur luar

5 Jurnal Belian Vol. 6 No. 1 Mar. 2007: 1-5 sebesar 42,67 mm/10 detik, tekstur dalam sebesar 50,67 mm/10 detik dan kenampakan irisan dengan skor sebesar 3,83. Saran Adapun yang dapat dijadikan saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlu adanya kajian lagi mengenai variasi penggunaan bahan penstubtitusi yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1981. Pedoman Pembuatan Roti dan Kue. Jakarta: Djambatan. Bakrie, A. 1990. Mempelajari Pengaruh Penggunaan Tepung Campuran Terigu dan Tapioka terhadap Mutu Roti Manis. Jember: Pusat Penelitian Univ. Jember. Bennion, M. 1990. The Science of Food. New York: John Willeyand Sons. Buckle, K. et al. 1985. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press. Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan (Penerjemah: Muchji Moeljohardjo). Jakarta: UI Press. Goldworthy, P. R dan N. M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropis. (Penerjemah: Tohari), Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur, Yogyakarta: Liberty,. Haryadi. 1993. Dasar-dasar dan Pemanfaatan Ilmu dan Teknologi Pati. Yogyakarta: Agritech (majalah jurnal) volume 13. Hui, Y. H. 1991. Encyclopedia of Food Science and Technology. New York: John Willeyand Sons. Pomeranz, Y. 1987. Modern Cereal Science and Techniology. New York: VCH Publish Inc. Pyler, E. Y. 1973. Baking Science and Technology Vol. I. Chicago: Siebel Public. Co. Utami, I. S. 1992. Pengolahan Roti. PAU Pangan dan Gizi, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Sudarmadji, S. 1984. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Pertanian, Yogyakarta: Liberty,.