BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. perkembngan perekonomian di Indonesia khususnya untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya jual beli, masyarakat mampu untuk memenuhi kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha, yakni salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah menjanjikan rezeki bagi makhluk yang ada di permukaan bumi ini, namun

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat semakin meningkat terhadap barang-barang produksi,

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluknya. Manusia juga mewakili sifat-sifat Allah yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. 2005, hal , hal , hal Moh.Saefulloh, Fiqih Islam Lengkap, Surabaya:Terbit Terang,

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas dalam bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktek

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga perbankan merupakan salah satu aspek yang diatur dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

PELAKSANAAN SISTEM MUSAQAH DALAM PENGELOLAAN PERKEBUNAN SAWIT DI DESA SUNGAI PUTIH KECAMATAN TAPUNG DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. proses ditribusi kekayaan tersebut dan berbagai hal kegiatan Ekonomi diliputi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam akan bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. aslama yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti pula berserah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Hukum beribadah maupun muamalah berlaku bagi

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

III. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. bersusah payah untuk melunasi utang beserta bunganya kepada pemilik dana. 1

BAB V PENUTUP. 1. Etika Bisnis Pedagang Pakaian Terhadap Transaksi Jual Beli di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik bermasyarakat maupun urusan ibadah kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki berbagai keperluan hidup,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

SKRIPSI BISNIS WARALABA PADA PT. INDOMARKO PRISMATAMA MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bunga bank yang umumnya berlaku dalam sistem dunia perbankan dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Islam berlaku secara universal sesuai dengan perkembangan umat manusia, bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dan menolak segala kerusakan. Islam memberikan prioritas yang tinggi kepada akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya hukum Islam bersifat elastis. Ekonomi Islam yang menjadi pedoman utama adalah petunjuk Allah berupa wahyu (Al-Quran), Al-Sunnah, Ijma, Qiyas dan Ijtihad. 1 Indonesia adalah negara dengan pemeluk muslim terbesar di dunia. Di Indonesia, umat Islam juga mayoritas. 2 Secara kuantitas berada pada posisi puncak. Hal ini terbukti bahwa masyarakat muslim di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Fakta ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pengembangan Ekonomi Islam. Namun dalam pelaksanaannya ekonomi Islam hanya dikenal oleh masyarakat dalam ruang lingkup yang sempit yaitu sebagai suatu lembaga keuangan syari'ah, padahal ruang lingkung ekonomi Islam itu meliputi sektor 140 1 Akhmad Mudjahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hal. 10 2 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam 2, (Pekanbaru: Al-Mujtahadah press, 2010), hal.

2 riil juga perdagangan, pertanian maupun dalam bentuk uasaha-usaha. Semua macam usaha itu merupakan bagian dari ekonomi Islam. 3 Hal ini dapat direalisasikan dalam transaksi bermuamalah atau ekonomi, seperti melakukan jual beli kelapa sawit. Hampir setengah wilayah Riau dikelilingi oleh hamparan perkebunan kelapa sawit. Ini merupakan suatu peluang bagi pengusaha sebagai usaha yang menjanjikan, namun semua transaksinya harus sesuai syari at yang telah ditentukan. Dijelaskan di dalam QS. An-Nisa (4): 29: Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu." Dalam berwirausaha hendaknya ada norma dan etika agama dan prikemanusiaan. Hal ini merupakan pokok landasan bagi pasar Islam yang bersih. Secara singkat dapat disebutkan bahwa wirausaha yang sesuai dengan ajaran Islam apabila usaha tersebut berlandaskan norma-norma Islam. Diantaranya adalah sebagai berikut : 103 3 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal.

3 1. Menegakan usaha yang tidak haram, 2. Bersikap benar, amanah, dan jujur, 3. Menegakan keadilan dan mengharamkan bunga, 4. Menegakan kasih sayang, nasehat, dan mengharamkan monopoli untuk melipat gandakan keuntungan pribadi, 5. Menegakan toleransi dan persaudaraan, 6. Berprinsip bahwa perdagangan merupakan bekal untuk akhirat. 4 Desa Tapung Jaya merupakan salah satu desa yang sebagian wilayahnya dikelilingi perkebunan kelapa sawit, mata pencaharian terbesar mereka pada perkebunan ini. Sehingga masyarakat didaerah tersebut banyak menggantungkan hidupnya sebagai petani kelapa sawit. Pemilihan perkebunan ini dikarenakan usia produktifnya lebih lama dibanding dengan komuditas lainnya. Seperti yang diungkapkan pak Sudiro sebagai tauke sawit di Desa Tapung Jaya menjelaskan, daerah Desa Tapung Jaya merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani, khususnya petani kelapa sawit. Maka dari itu beliau tertarik untuk membuka usaha pembelian buah kelapa sawit, yang mana usaha tersebut memberikan kontribusi untuk kelangsungan hidup. 5 Mendirikan sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba yang maksimal. Tujuan tersebut tercapai apabila suatu 4 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), Cet. Ke1, hal. 173 5 Sudiro, Tauke, Wawancara, Desa Tapung Jaya : Pelita 07, 01 Mei 2014

4 usaha dapat mampu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan dengan cara memuaskan pelanggan. Namun pada saat ini, usaha pembelian buah kelapa sawit di Desa Tapung Jaya sedang dalam keadaan menurun. Hal tersebut terjadi karena adanya penumbangan perkebunan sawit plasma, yang mempengaruhi usaha tauke sawit, sehingga ada beberapa tauke yang menutup usahanya. Pada saat ini jumlah tauke sawit di Desa Tapung Jaya berjumlah 8 tauke, yang sebelumnya berjumlah 14 tauke. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Dwi, ia bekerja sebagai pembeli buah kelapa sawit kurang lebih selama tiga tahun ini, usianya yang masih muda 24 tahun, ia sudah dapat mencukupi kebutuhan keluarganya baik sandang, pangan dan papan. Namun semenjak adanya penumbangan perkebunan plasma pendapatan kami berkurang. Pendapatan dari pembelian buah kelapa sawit sebelumnya mencapai 2 ton/ harinya, akan tetapi semenjak terjadinya penumbangan sawit plasma pendapatan kami berkurang menjadi 1 ton/harinya. 6 Dari fenomena diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang usaha pembelian buah kelapa sawit. Pada saat ini dalam keadaan menurun, yang tentunya akan mengalami persaingan diantara tauke sawit. Dengan melihat hal seperti ini, timbulah pertanyaan bagaimana strategi bersaing yang mereka gunakan untuk menarik pelanggan agar menjual 6 Dwi Supriyanto, Tauke, Wawancara, Desa Tapung Jaya : Pelita 07, 30 April 2014

5 buah kepada tauke tersebut, kemudian bagaimana strategi yang digunakan dalam menarik pelanggan menurut tinjauan Ekonomi Islam. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh dalam bentuk karya ilmiah yang disusun dengan judul STRATEGI BERSAING TAUKE (PEMBELI BUAH KELAPA SAWIT) DALAM MENARIK PELANGGAN DI DESA TAPUNG JAYA KECAMATAN TANDUN KABUPATEN ROKAN HULU MENURUT TINJAUAN EKONOMI ISLAM B. Batasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari topik pembahasan, maka penulis membatasi penelitian ini pada strategi tauke sawit dalam menarik pelanggan. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana strategi yang diterapkan tauke (pembeli buah kelapa sawit) dalam menarik pelanggan? 2. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap strategi tauke (pembeli buah kelapa sawit) sawit dalam menarik pelanggan? D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui strategi yang digunakan tauke (pembeli buah kelapa sawit) dalam menarik pelanggan. b. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi Islam tentang strategi tauke (pembeli buah kelpa sawit) dalam menarik pelanggan.

6 2. Manfaat Penelitian a. Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Syari ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. b. Sebagai penerapan ilmu ekonomi Islam yang penulis dapatkan selama bangku kuliah terutama yang berhubungan dengan strategi. c. Sebagai wawasan yang baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan bagi pihak yang berkepentingan. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada tauke sawit yang beralamat di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah tauke sawit di Desa Tapung Jaya, sedangkan objek adalah strategi bersaing tauke sawit dalam menarik pelanggan. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit yang ciri-cirinya dapat diduga. 7 7 Masri Singarimbun dan sopian Efendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia, 1995), hal. 152

7 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha tauke sawit (pembeli buah kelapa sawit) di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu yag berjumlah 8 tauke. b. Sampel Sampel adalah wakil dari populasi yang memenuhi persyaratan untuk memberikan keterangan kepada penulis mengenai objek penelitian. 8 Untuk mengambil sampel pada tauke sawit di Desa Tapung Jaya yang populasinya sedikit, maka penulis menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 8 tauke sawit. 4. Sumber Data a. Data Primer: Berupa data yang diperoleh secara langsung dari observasi dan wawancara dengan tauke sawit di Desa Tapung Jaya, berkaitan dengan strategi yang digunakan untuk menarik pelanggan. b. Data Sekunder: Data yang diperoleh melalui instansi terkait, bukubuku, serta literature lainnya yang menunjang dan berhubungan dengan penelitian ini. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi: yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Observasi merupakan proses yang komplek yang tersusun dari proses 8 Sutrisno Hadi, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Yayasan Fakultas Psikologi UGM, 1987), Jilid, hal. 152

8 biologis dan fisikologis. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadiian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. 9 b. Wawancara: yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan menggunakan pedoman. 10 Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci. Hal ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lebih lanjut, demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lebih lengkap. c. Studi Pustaka: yaitu peneliti menggunakan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang dibahas. 6. Analisa Data Penelitian pada hakekatnya merupakan salah satu rangkaian kegiatann ilmiah baik untuk keperluan mengumpulkan data, menarik kesimpulan atas gejala-gejala tertentu. Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis data kualitatif. Dilihat dari tujuan analisis, maka ada dua hal yang ingin mdicapai dalam analisis data kualitatif, yaitu menganalisis proses berlangsungnnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut, dan 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prkatik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hal. 229 10 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 108

9 menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data, dan proses suatu fenomena sosial itu. Dengan kata lain data kualitatif adalah Data yang diperoleh dari lapangan, kemudian di klasifikasikan menurut jenis dan sifatnya. Dalam hal ini penulis menggunakan metode kualitatif yaitu dengan cara menjelaskan data dengan fakta-fakta yang diperoleh dalam penelitian kemudian dihubungkan dengan teori yang erat kaitannya dengan masalahmasalah yang kemudian dibahas diambil kesimpulannya. 7. Metode penulisan a. Deduktif: menggambarkan kaedah umum yang ada kaitannya dengan masalah yang penulis teliti. Kemudian dianalisa dan ditarik kesimpulannya yang bersifat khusus. b. Deskriptif: suatu metode dimana penulis mengumpulkan data-data, kemudian dijelaskan apa adanya untuk menjawab permasalahan yang ada. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan dan permasalahan dalam penelitian maka penelitian ini dibagi kepada beberapa bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

10 Bab ini menguraikan keadaan Lokasi Penelitian, Umur, Suku Bangsa, Agama dan Mata Pencaharian, Pendidikan. BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Strategi dan Persaingan, Hukum Persaingan, Jenis-jenis Persaingan, Taktik Persaingan Bisnis, Persaingan dalam Islam. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi bersaing tauke (pembeli buah kelapa sawit) dalam menarik pelanggan. B. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap strategi bersaing tauke (pembeli buah kelapa sawit) dalam menarik pelanggan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

11