HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR. Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : ABSTRAK. Kata kunci: gaya kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru.

PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA MENGAJAR DAN PELATIHAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 SRAGEN ARTIKEL PUBLIKASI

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. LKMD Kec. Tapung Hulu Kab.Kampar.Pemilihan lokasi ini berdasarkan

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

Analisis Kinerja Mahasiswa Peserta PPL FKIP Universitas Kanjuruhan Malang

KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI KOMUNIKASI DAN BUDAYA KERJA PADA CV. GLOBAL MANDIRI SEJAHTERA CABANG SURAKARTA TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nisa Dian Rachmawati* Wahyudin Noe ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

APRIANI. MANGASOK Dra. Hj. Salma Bowtha. M.Pd (Pembimbing I) Agil Bachsoan. S.Ag, M.Ag (Pembimbing II)

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD NEGERI 40 BANDA ACEH. Zulhandayani, Mahmud HR, Bukhari. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SDN CIAWIGEBANG KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober sampai dengan 28 Desember Penelitian ini berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang berjudul Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Budaya Sekolah, Mutu Mengajar A. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KORELASI ANTARA PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERBAHASA PRODUKTIF SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 JEMBER TAHUN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELAKSANAAN MGMP IPA TERPADU DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA SMP/MTS SE-KOTA MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KINERJA GURU DI KECAMATAN GIRIMULYO KABUPATEN KULON PROGO. Oleh: ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektivitas

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Srandakan. Sekolah ini berlokasi di Godegan, Poncosari,

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

Indah Nursuprianah, Aan Ani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. botupingge kabupaten bone bolango. Penetapan objek pada lokasi ini di

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR Oleh: Dita Destiana 1, Dadang Kurnia 2, Sumardi 3 1 ABSTRAK Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat hubungan dengan kinerja guru Sekolah Dasar di Gugus 2 Bogor. Metode penelitian adalah metode survai dengan pendekatan studi korelasi untuk mendapatkan data empiris variable kompetensi pedagogic dengan kinerja guru Sekolah Dasar. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang guru Sekolah Dasar yang telah diambil secara acak untuk mewakili populasi penelitian yang berjumlah 67 orang guru Pegawai Negeri Sipil di Gugus 2 Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan derajat kekuatan hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru Sekolah Dasar menghasilkan koefisien korelasi r xy = 0,570, artinya jika kompetensi pedagogik sebesar satu unit, maka kinerja guru akan mengalami peningkatan sebesar 0,570. Hal ini menunjukkan hubungan dengan kinerja guru Sekolah Dasar disajikan dalam persamaan regresi sebagai berikut:. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru Sekolah Dasar dengan koefisien korelasi Pearson (r) yang diperoleh sebesar 0,570 dan nilai sig. (2- tailed) sebesar 0,000. Dimana apabila kompetensi pedagogik semakin tinggi makan akan semakin tinggi pula kinerja guru Sekolah Dasar di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor dan sebaliknya. Kata kunci : Kinerja Guru, Kompetensi Pedagogik 1 Mahasiswa program studi PGSD 2 Staf pengajar program studi PGSD 3 Staf pengajar program studi PGSD A. PENDAHULUAN Guru sebagai figur sentral dalam proses pendidikan di sekolah/madrasah, guru merupakan komponen atau pun unsur yang sangat menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan

strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan itu sendiri. Peran guru sangat penting dalam proses pendidikan, maka seorang guru dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Kenyataan di lapangan hasil observasi terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri yang ada di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara yang dihimpun oleh masing-masing sekolah yang dibina oleh pengawas Dinas Pendidikan melalui supervisi adminstrasinya diperoleh data: N o Tabel 1 Data Hasil Supervisi Administrasi Kateg Ju Pers Keterangan ori mla en Hasil h (%) Penila ian 1 Baik Sekali 2 Baik 26 38,8 3 Cukup 16 23,8 4 Kuran g Jumla h 2 18 26,8 Indikator Penilaian: 7 10,4 67 RPP, administrasi kelas, proses belajar mengajar (KBM), pengelolaan kelas, dan penialian hasil belajar. Berdasarkan hasil pendataan awal di atas, maka masih terdapat 23,8% guru Sekolah Dasar Negeri di gugus 2 Bogor yang berkategori cukup dalam administrasi perencanaan pembelajaran dan 10,4% berkategori kurang, artinya ada 34,2% guru yang belum mampu menyusun administrasi pembelajaran secara baik dan benar. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku dan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan belajar mendiri dengan memanfaatkan sumber belajar. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Memperhatikan pentingnya peran guru dan kompetensi pedagogik guru terhadap peningkatan kinerja guru, sudah seharusnya menjadi perhatian kita semua. Latar belakang itu pula maka dirasakan perlu adanya penelitian mengenai kompetensi pedagogik dan hubungannya dengan kinerja guru. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dikaji hal-hal yang berhubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru di gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya masalah rendahnya kinerja guru Sekolah Dasar di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru Sekolah Dasar? 2. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru Sekolah Dasar? 3. Apakah terdapat hubungan dengan kinerja guru Sekolah Dasar? Beberapa ahli mengungkapkan teori mengenai kinerja guru, diantara lain yaitu menurut Mulyasa (2004: 137) kinerja mempunyai hubungan erat dengan produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat produktivitas organisasi yang tinggi. Kemudian Wirawan (2009: 5) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikatorindikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Sinambela (2012: 5) mengemukakan bahwa kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Berdasarkan uraian di atas, dapat disintesiskan kinerja guru adalah hasil atau wujud dari 3 segenap daya upaya yang berkenaan dengan segala macam tugas dan kewajiban yang harus dilakukan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh sekolah. Upaya yang dilakukan untk mencapai kinerja yang tinggi maka diperlukan kompetensi. Menurut Musfah (2011: 27) kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku dan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Sependapat dengan itu, Menurut Sarimaya (2008: 17) kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Menurut Musfah (2011: 30-31), yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman tentang peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disintesiskan kompetensi pedagogik adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran peserta didik secara berhasil sesuai standar yang dibutuhkan dan telah ditetapkan. B. METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan informasi empirik mengenai hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru. Penelitian ini dilaksanakan di gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor pada bulan September 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012. Subjek penelitian adalah guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil di Gugus 2 Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi yaitu seluruh guru Sekolah Dasar berstatus Pegawai Negeri Sipil di gugus 2 Bogor yang berjumlah 67 orang. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto: 2002: 109). Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan teknik simple 4 random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan sistem acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Banyak sampel di gugus 2 Bogor adalah 40 orang guru untuk mewakili populasi penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang tepat kemudian dilanjutkan dengan menyusun alat pembantunya yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu Angket dan tes. Konstelasi Penelitian : Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas yaitu kompetensi pedagogik (X) dan variabel terikat yaitu kinerja guru (Y), desain penelitian dirumuskan dalam bagan berikut: X Gambar 1 Bagan Studi Korelasi Y C. TEMUAN PENELITIAN Deskripsi data penelitian variable kinerja guru Sekolah Dasar dapat dilihat dalam table berikut:

Kiner ja Guru Tabel 2 Analisis Deskriptif Kinerja Guru Data Data Rata N terke terbes -rata cil ar 4 0 134 159 145, 70 Simpang an baku 6,1067 korelasi yang sedang/moderet dan kinerja guru dengan arah hubungan positif, artinya jika kompetensi pedagogik tinggi, maka kinerja guru pun meningkat dan demikian sebaliknya. Tabel 2 menunjukkan bahwa skor tertinggi mencapai 159, skor terendah 134, sehingga rentangnya adalah 25. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang diperoleh rata-rata hitung (mean) sebesar 145,70, nilai tengah (median) sebesar 145,21, dan simpangan baku sebesar 6,1067. Data penelitian variable kompetensi pedagogic dapat dilihat dalam table berikut: Tabel 3 Analisis Deskriptif Kompetensi Pedagogik Data Data N terkecil terbesar Kompetensi Pedagogik 5 Ratarata Simpanga n baku 40 18 28 23,75 2,8443 Tabel 3 menunjukkan bahwa skor tertinggi 28, skor terendah 18, sehingga rentangnya adalah 10. Berdasarkan perhitungan statistik dasar diperoleh nilai ratarata hitung sebesar 23,75, nilai tengah (median) 23,85, dan simpangan baku 2,8443. D. PEMBAHASAN Berdasarkan data di atas diperoleh data analisis korelasi Pearson (r XY ) sebesar 0,570 yang signifikan pada taraf nyata α 5%. Hal ini menunjukkan adanya Terdapat hubungan positif dan kinerja guru memiliki koefisien determinasi (r 2 XY ) yang dihasilkan mencapai 32,5%. Artinya peningkatan atau penurunan kinerja guru ditentukan oleh variabel kompetensi pedagogik sebesar 32,5%. Sedangkan sisa pengaruh lainnya sebesar 67,5% dikontribusikan oleh aspek-aspek lainnya yang turut berperan dalam peningkatan kinerja guru, namun tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik terbukti memiliki hubungan dalam peningkatan kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada guru yang memiliki kompetensi pedagogik tinggi memiliki skor rata-rata kinerja guru lebih tinggi dari guru yang memiliki kompetensi pedagogik rendah. Kinerja guru yang buruk cenderung disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan, motivasi dan keyakinan diri. Kurangnya keyakinan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur atau informasi lain yang dibutuhkan untuk

melakukan pekerjaan. Pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Hasil analisis tersebut sesuai dengan landasan teoritik yang dikemukakan oleh Bill Poster dan Karen R. Seeker dalam Agus Darma (2001: 37-38) bahwa kompetensi pedagogik bekerja secara sinergi dengan kinerja guru, guru yang berkinerja baik memiliki keduanya. E. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan dengan kinerja guru Sekolah Dasar yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r xy = 0,570, 2 koefisien determinan r XY = 1,223. Setiap peningkatan satu unit kompetensi pedagogik akan meningkatkan kinerja guru sebesar 1,223 unit. Kontribusi variabel kompetensi pedagogik dalam menerangkan variabel kinerja guru sebesar 32,5%. Persamaan regresinya adalah. Jadi upaya untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan memberikan fokus lebih terhadap kompetensi/kemampuan pedagogiknya. F. DAFTAR PUSTAKA Mulyasa, E. 2007b. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosdakarya. Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kinerja Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. Wirawan. 2009. Evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Sinambela, Poltak, Lijan. 2012. Kinerja Pegawai, Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogjakarta: Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta Darma, Agus. 2001. Pembinaan Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jakarta: PPM. Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru. Jakarta: Kencana. 6

BIODATA PENULIS Dita Destiana, putri ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Syafruddin Chaniago dan Ermida. Lahir di Kota Bogor tercinta pada tanggal 17 Desember 1990. Bertempat tinggal di Jalan Palayu 6 No. 38 RT 04/07 Bantarjati Bogor. Menyelesaikan pendidikan formal Sekolah Dasar Negeri Bantarjati 3 Bogor tahun 1996-2002, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bogor tahun 2002-2005, Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Bogor tahun 2005-2008, kemudian melanjutkan pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan sejak tahun 2008 sampai sekarang. 7