Mata Kuliah : Penerapan Komputer Dosen : Toto Haryanto Hari, tanggal : Senin, SISTEM PAKAR. Kelompok 1. Nama Kelompok

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR ( EXPERT SYSTEM )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS)

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

Teknologi Artificial Intelligence Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

SISTEM PAKAR. (Expert System) L/O/G/O

BAB I Pengenalan Kecerdasan Buatan (Artificial Inteligent / AI ) Created A.Tohir from Dosen Mr.Zulkifli

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

Expert System. MATA KULIAH : Model & Simulasi Ekosistem Pesisir & Laut. Syawaludin A. Harahap 1

Pengenalan Kecerdasan Buatan (KB)

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

Artificial Intelegence. Eka Yuniar

ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan)

Pengendalian Manajemen. Pengendalian Operasi

Pengantar ke Expert System 1

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI)

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

JURNAL SKRIPSI IMPLEMENTASI ALGORITMA DEMPSTER SHAFER DALAM PEMBUATAN ITS UNTUK MATAKULIAH SIMULASI DAN PERMODELAN ABSTRAKSI

SISTEM PAKAR. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

Pengantar Sistem Pakar

BAB I PENGANTAR KECERDASAN BUATAN

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar

Menjelaskan pengertian kecerdasan buatan dengan baik

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

HANDOUT SIM KELOMPOK 1

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pendukung Keputusan. Lecture s Structure. Pengambilan Keputusan

EXPERT SYSTEMS ARTIFICIAL INTELLEGENCE

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

Pengenalan Sitem Pakar

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar (James Martin & Steve Osman, 1988, halaman 30)

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar

BAB 1 PENGENALAN KECERDASAN BUATAN 2 Dengan definisi ini, Kecerdasan Buatan menawarkan baik media maupun uji teori kecerdasan. Teori-teori ini dapat d

INTELEGENSI BUATAN. Sistem Pakar. M. Miftakul Amin, M. Eng. website :

PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI

KECERDASAN BUATAN Artificial intelligence TRI WAHYUDI TIPA 15

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN PENDAHULUAN HENKI FDS R

KONSEP SKEMA SISTEM CERDAS BUATAN KONSELING MAHASISWA BERBASIS CASE BASED REASONING (CBR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pakar. Pertemuan 2. Sirait, MT

PENGANTAR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Materi yang akan dibahas: 11-1

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

mental kita begitu penting bagi kehidupan

PEMAKAI SISTEM PAKAR UTHIE

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

SISTEM PAKAR. Farah Zakiyah Rahmanti, M.T Mei Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence sejak pertama kali

KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) By :Suthami A.

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS

Menurut Kaplan, AI mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan kecerdasan alami

BAB I PENGENALAN INTELEGENSI BUATAN

Artificial intelligence

P12 AI, ES & DSS. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

H. A. Simon [1987] : Rich and Knight [1991]:

Struktur Sistem Pakar

L ctur er: M. Mift Mi ak ft ul Am A i m n i,,s. Kom om,. M. M. ng.

Sekilas Tentang Kecerdasan Buatan

By: Sulindawaty, M.Kom

APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM.MT

4/7/2016. fakultas ilmu komputer program studi. informatika. Apakah

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya

Kecerdasan Buatan. Untuk mengetahui dan memodelkan proses proses berpikir manusia dan mendesain Mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.

Kecerdasan Buatan B Artificial Inttelligent CEH3I3 PRODI SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2017

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI

1. PENGANTAR KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

Jonh Fredrik Ulysses

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (2010), kakao (Theobroma

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai cabang ilmunya telah membantu manusia menyelesaikan pekerjaan dengan

RANGKUMAN SIM BAB 11 MENGELOLA PENGETAHUAN (MANAGING KNOWLEDGE)

BAB I PENDAHULUAN. (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-06. Sistem Informasi. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO FAKULTAS ILMU KOMPUTER

MENGENAL SISTEM PAKAR

Pengantar Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem

Penggunaan Mamdani Fuzzy Expert System untuk Mengevaluasi Kinerja Dosen

Pengantar Sistem Pakar

Sistem Pendukung Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di

SA N BUA BU T A A T N

Transkripsi:

Mata Kuliah : Penerapan Komputer Dosen : Toto Haryanto Hari, tanggal : Senin, 7-11-2011 SISTEM PAKAR Kelompok 1 Nama Kelompok 1. Yovi Redhia Mulsi D14090048 2. Edgina Burton D14090027 3. Devin Krissandy D14090074 4. Adam Hussin D14090096 5. Ike Wulan Sari D14090108 6. Syaifudin D14090114 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Definisi Expert System Pada tahun 1956, mulai diperkenalkan istilah Kecerdasan Buatan (AI), yang kemudian ditegaskan lagi pada tahun 1961 oleh suatu tulisan Marvin Minsky dari MIT tentang Steps towards AI. Semenjak itu istilah AI menjadi semakin populer, dan kemajuan bidang ini mencapai puncaknya dengan munculnya pengetahuan tentang Sistem Pakar. Di dalam perspektif ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem cerdas merupakan bagian dari bidang inteligensia semu (Artificial Intelligence/AI). Istilah expert system berasal dari knowledge-based expert system (sistim cerdas berbasis pengetahuan), dimana suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia (human knowledge) yang dimasukkan ke dalam komputer untuk memecahkan masalah yang umumnya memerlukan keahlian seorang pakar/expert. Atau dapat juga dikatakan, sebuah program komputer yang menggunakan pengetahuan dan teknik inferensi (pengambilan kesimpulan) untuk memecahkan persoalan seperti yang dilakukan oleh seorang pakar. Berbeda dengan program komputer biasa, sistem cerdas dapat digunaan untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur dan dimana tidak ada suatu prosedur tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. Sedangkan definisi pengetahuan (knowledge) menurut Webster s New World Dictionary of the American Language: persepsi tentang sesuatu yang jelas dan tentu, semua yang telah dirasakan dan diterima oleh otak, serta merupakan informasi terorganisasi yang dapat diterapkan untuk penyelesaian masalah. Penggunaan Knowledge-based expert system (sistem pakar berbasis pengetahuan) ini tidak menjamin solusi yang lebih akurat, tetapi paling tidak mampu menghasilkan keputusan-keputusan yang didasari informasi relatif lebih banyak/terstruktur. Sesuai dengan namanya, suatu Sistem Pakar akan sangat tergantung pada pengetahuan

(knowledge) yang didapat dari pakar yang menyumbangkan keahlian dan pengalamannya. Biasanya suatu sistem cerdas dapat dibagi menjadi beberapa bagian: (1). Basis pengetahuan (knowledge-base): berisi pengetahuan yang spesifik mengenai domain tertentuyang mana basis pengetahuan ini dapat diperbaharui sesuai dengan tingkat kemampuan seorang expert terhadap pemecahan suatu masalah, (2). Mesin inferensi (Inference Engine) : sustu program yang bertugas mengolah data masukan sesuai pengetahuan dalam basis pengetahuan, menurut kaidah-kaidah tertentu. (3). Bagian kendali/user interface : bagian yang berkomunikasi langsung dengan pengguna (user) sistem. Ada 2 (dua) macam mesin inferensi, yaitu yang bersifat pasti (deterministik) dan kemungkinan (probabilistik). Struktur dari sistem cerdas diperlihatkan pada Gambar 1. Sistem konvensional yang berlandaskan logika konvensional berdasarkan pada dua keadaan -benar atau salah (true or false)-, ternyata kurang serasi untuk mengadopsi cara berfikir manusia yang banyak mengandung hal ketidak-pastian (uncertainty), proses belajar (learning process), penalaran, sifat adaptif dan sebagainya. Cara penalaran otak manusia tidaklah sama dengan komputer, karena komputer menalar dengan langkah yang jelas/pasti, sedangkan manusia menalar dengan istilah seharihari, misalnya: udara sejuk, airnya hangat, kecepatannya rendah, dan lainnya. Pengertian Sistem Informasi dan kegunaannya Pengertian dan kegunaan Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaanya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar peyajian. Istilah tersebut menyiratsuatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya.

Setiap sistem informasi menyajikan tiga gatra pokok : 1. Pengumpulan dan pemasukan data, 2. Penyimpanan dan pengambilan kembali data, 3. Penerapan data. Suatu sistem informasi dibuat untuk suatu keperluantertentu atau untuk memenuhi permintaan pengguna tertentu, maka struktur dan cara kereja sistem informasi berbeda-beda tergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Contoh kegunaan sistem informasi lainnya adalah informasi sumberdaya, penelitian pasar, perencanaan, administrator, pengolaan dan lain-lain. Sejarah Sistem Informasi Sistem informasi tertua muncul setelah manusia mengenal sistem tulis menulis dan menggambar. Dengan sistem menulis dan menggambar orang dapat mencatat dan menyimpan hal-hal yang difikirkan untuk kemudian dialihkan kepada orang lain. Sebelum ini orang menyampaikan fikirannya secara lisan, dari mulut ke mulut. Naskah-naskah tertulis yang tertua bertanggal 3.250 SM berupa inskripsi pada monumen dan piramid di Mesir. Setelah ditemukan bahan menulis yang ringan, mudah dibawa dan lentur barulah naskah-naskah dapat tersimpan dalam ruangan khusus. Waktu itu mulai berdiri perpustakaan tertua berarti juga informasi tertua. Sejak saat itu perpustakaan menjadi sistem informasi penting. Tahun 1956 diselenggarakan meetingdi Dartmounth Colleg, yang dihadiri oleh Maein Minsky dan john McCartly dari Dartmounth, Nathaniel Rochester dari IBM, dan Claude Shannon dari Bell Laboratories. Pada pertemuan itu berhasil menemukan istilah Artificial Intelegence, dan mereka menamakan program komputer AI yang pertama dengan nama Logic Theorist. Logic Theorist adalah produk hasil kerja yang beberapa tahun sebelumnya telah diterapkan di Carnegie Institute Of Technology ( sekarang namanya Carnegie Mellon University ) oleh Herbert Simon dan Alan Newell.

Contoh aplikasinya Dewasa ini sistem informasi geografis (GIS) dipandang sebagai suatusubsistem utama dari sistem informasi terkomputer. Ada banyak macam GIS, yang di Amerika Serikat terdapat 54 macam. Kelebihan dan Kekurangan Expert System Sistem pakar sekarang banyak digunakan baik pada aplikasi bisnis maupun apikasi lainnya. Aplikasi sistem pakar di dalam pengelolaan sumberdaya alam masih relatif baru dan merupakan pendekatan alternatif yang dapat digunakan untuk penyelesaian masalah-masalah di dalam pengembangan teknologi pengelolaan sumberdaya alam. Hal ini karena sistem pakar memberikan banyak kelebihan. Akan tetapi perlu juga diketahui bahwa seperti halnya sistem yang lainnya, selain memberikan banyak kelebihan, sistem pakar juga mempunyai beberapa kelemahan. Kelebihan-kelebihan dari sistem pakar secara umum adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik. Karena sistem pakar memberikan jawaban yang konsisten dan logis dari waktu ke waktu. Jawaban yang diberikan logis karena alasa logiknya dapat diberikan oleh sistem pakar dalam proses konsultasi. 2. Memberikan solusi tepat waktu. Kadang kala seorang manajer membutuhkan jawaban dari pakar, tetapi pakar yang dibutuhkan tidak berada ditempat, sehingga keputusan menjadi terlambat. Dengan sistem pakar, jawaban yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan selalu tersedia setiap saat dibutuhkan. 3. Menyimpan pengetahuan di organisasi. Pengetahuan pakar merupakan hal yang penting dan kadang kala pengetahuan iniakan hilang jika pakar keluar atau telah pensiun dari perusahaan. Dengan sistem pakar, pengetahuan dari pakar dapat disimpan di sistem pakar dan tersedia terus selama dibutuhkan.

Kekurangan-kekurangan dari sistem pakar adalah sebagai berikut: 1. Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten. Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan konsisten sesuai dengan alur di diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang cepat berubah-rubah dari waktu ke waktu, maka knowledge base di sistem pakar harus selalu diubah (perbarui red), yang tentu cukup merepotkan. 2. Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement. Sistem pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambilan keputusan jika melibatkan kebijaksaaan dan institusi masih tetap di tangan manajemen. 3. Format knowledge base sistem pakar terbatas. Knowledge base pada sistem pakar berisi aturan-aturan (rules) yang ditulis dalam bentuk statemen if-then. Expert System : Paradigma Baru dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Pengembangan signifikan di dalam teknologi ruang angkasa, mampu menyediakan berbagai sensor dan platform, teknik penginderaan jauh (remote sensing) dan teknik pengolahan data (digital image processing) memungkinkan untuk mengoleksi, analisa dan interpretasi data secara cepat dan efisien. Saat ini, teknik penginderaan jauh yang dilengkapi dengan teknik pengolahan data telah banyak diaplikasikan di dalam pengelolaan sumberdaya alam. Teknik ini berbasis pada pemrosesan informasi (information processing) dengan pendekatan statistik yang oleh para ahli biasa disebut dengan sistem konvensional. Dalam perjalanannya, ditemukan begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi di dalam pengelolaan sumber daya alam, sehingga menyebabkan keterbatasan sistem konvensional dalam penerapannya. Untuk itu dengan dilandasi kesadaran tinggi, para ahli berupaya keras untuk mengembangan teknologi baru yang mampu memberi kontribusi di dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh sistem konvensional diatas.

Kehadiran teknologi knowledge-based expert system yang fokus pada pemrosesan pengetahuan (knowledge processing), merupakan suatu paradigma baru di dalam memberi solusi pengelolaan sumberdaya alam. dentifikasi obyek (object identification) merupakan suatu teknik untuk mengidentifikasi obyek di permukaan bumi dengan menggunakan satelit penginderaan jauh. Proses klasifikasi dapat dilakukan menggunakan pendekatan fuzzy-neural network model. Parameter-parameter jaringan saraf tiruan (artificial neural network) diestimasi dengan proses pembelajaran (learning process) secara supervisi untuk daerah yang telah diketahui (known-sites). Parameter-parameter yang sudah di estimasi selanjutnya digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis obyek, seperti hutan, sumberdaya air, lahan pertanian, sumberdaya kelautan, mineral, dan lainnya. Pada tahapan pemodelan (modeling stage), obyek yang telah diidentifikasi digunakan untuk kalibrasi model matematika, model berbasis pengetahuan dan keluarannya merupakan model estimasi untuk pengelolaan dan perencanaan sumber daya alam. Sedangkan, tahap optimasi (optimization stage) merupakan tahapan untuk pemanfaatan optimal dari sumberdaya alam, untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem pendukung keputusan secara cerdas (intelligent decision support system) dengan memformulasikan sebuah fungsi obyektif biaya minimum (cost minimizing objective function), serta bermanfaat secara ekonomi. Integrasi dari ketiga tahapan tersebut (pada Gambar 2) merupakan suatu proses pendekatan dalam memberi solusi penyelesaian permasalahan sumberdaya alam. Pengembangan Sistem Pakar Pengembangan sistem pakar melibatkan 4 (empat) pihak yaitu analis sistem, knowledge engineer, pakar dan pemakai sistem (users). Keempat pihak ini akan terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut:

(a). Studi awal. Bertujuan untuk mempelajari domain dari permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat dibuatkan sistem pakarnya atau tidak. Studi ini dilakukan oleh analis sistem. (b). Pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan, apakah akan membangun sendiri inference-engine atau menggunakan ES shell. Tahap ini dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan pemakai sistem. (c). Pemilihan pakar. (d). Pengambilan pengetahuan. Tahap pengambilan pengetahuan (knowledge acquisition) dilakukan ole analis sistem bersama-sama dengan knowledge engineer dan pemakai sistem. (d). Membangun sistem pakar. Membangun sistem pakar melibatkan ke empat pihak dengan langkah-langkah sebagai berikut: - mengidentifikasi sasaran (goal). - mengidentifikasi atribut item-item dan nilai-nilainya. - menderivasi aturan-aturan. - membuat prototip. (e). Menguji sistem (f). Mengimplementasikan sistem (g). Mengoperasikan sistem (h). Merawat sistem (maintenance) Komponen Expert System Prompts and feedback Knowledge Instruction and Solution and explanation Informasi Expert system dan

system analyst Development engine Inference engine User interface User Knowledge Base Problem domain Kesimpulan Mengingat begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi di dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya di negara kita. Maka tidak ada pilihan lain kita harus segera menguasai dan mengembangkan teknologi yang mampu memberikan solusi nyata. Teknologi berbasis pengetahuan (knowledge-based expert system) dengan berbagai kehandalannya merupakan suatu terobosan baru yang mampu memberi nilai tambah di dalam pengelolaan sumber daya alam secara lebih baik. Dampak dari kemajuan teknologi komputer yang mampu menggantikan tugas manusia di era intelijensi ini tidak akan mengurangi lapangan pekerjaan, bahkan sebaliknya akan membuka lapangan kerja baru yang lebih efisien. Bermimpi tentang kehebatan teknologi expert system sudah waktunya dihentikan, sekarang mimpi itu harus segera diwujudkan dengan melakukan kajian-kajian di dalam pengembangan teknologi ini sebagai suatu paradigma baru di dalam pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia.

link source : http://www.untukku.com/berita-untukku/kajian-pemanfaatan-teknologi- knowledge-based-expert-system-di-dalam-pengelolaan-sumber-daya-alam- untukku.html