PROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
IPD: I KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirrrahim

Pedoman Pemberian Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Bagi Pemerintah Daerah Provinsi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PETUNJUK TEKNIS PENGHARGAAN KIHAJAR UNTUK KEPALA DAERAH 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2010 NOMOR 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

APRESIASI GURU PAI TK, SD, SMP, SMA dan SMK TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 202 TAHUN : 2016 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 24 TAHUN

-23- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH OLEH WARGA MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

, No.1735 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

Hari Sekolah. Permendikbud Nomor 23 Tahun Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Juni

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA PAREPARE

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG HARI SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYYAH AWALIYYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 322 / /2010 TENTANG TIM PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI KOTA SURABAYA

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG SEKOLAH GRATIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN GUNUNG MAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2016

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Kepala madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan memimpin raudhotul athfal (RA), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs),

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 014 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

PEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON PENGAWAS

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN NOMOR STATISTIK LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 5 WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2650 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN AMAL BHAKTI BIDANG PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN BAGI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN AMAL BHAKTI BIDANG PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN BAGI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab. Meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia merupakan domain Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan yang menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat, meskipun kebijakan Pendidikan Agama dan pendidikan Keagamaan secara teknis menjadi tanggung jawab Kementerian Agama sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan hubungan yang sinergis dan komitmen yang kuat dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, serta organisasi dan anggota masyarakat yang peduli pendidikan. Di bidang pendanaan, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) mengamanatkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Di dalam undang-undang ini juga diamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediaakn anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945. Sejalan dengan amanat Undang-Undang Sisdiknas, di dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa salah satu urusan wajib 1

yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota adalah penyelenggara pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial. Dengan demikian, pelaksanaan pendidikan di daerah sangat ditentukan oleh komitmen Pemerintah Daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota, serta komitmen masyarakat. Atas pertimbangan tersebut, selayaknya Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI memberi Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang memiliki kepedulian dan komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu Pendidikan yang berfungsi sebagai pertahanan moral dan akhlak bangsa. B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia (UUD RI) 1945. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010. 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara seta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010. 8. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama. 9. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama. C. TUJUAN Kegiatan Pemberian Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan ini bertujuan untuk memberi apresiasi/penghargaan kepada Gubernur selaku Kepala Pemerintah Daerah Provinsi dan Bupati/Walikota selaku Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota yang memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi terhadap peningkatan mutu, akses, dan daya saing Pendidikan. D. MANFAAT 1. Terwujudnya peningkatan mutu, akses, dan daya saing dalam penyelenggaraan Pendidikan di Provinsi dan kabupaten/kota. 2

2. Meningkatnya kepedulian dan komitmen Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terhadap peningkatan mutu, akses, dan daya saing Pendidikan ; 3. Meningkatnya citra pendidikan serta perhatian dari penyelenggara pendidikan, anak didik, orang tua, pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota dan stakeholders lainnya; 4. Terjalinnya kerja sama konstruktif antara Kementerian Agama dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam meningkatkan mutu, akses, dan daya saing Pendidikan Agama dan Keagamaan. E. SASARAN Sasaran penerima Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan ini adalah Gubernur selaku Kepala Pemerintah Daerah Provinsi dan Bupati/Walikota selaku Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi terhadap peningkatan mutu, akses, dan daya saing Pendidikan Agama dan Keagamaan. 3

BAB II PENGERTIAN, SIFAT, DAN KRITERIA PENERIMA A. PENGERTIAN 1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tugas dalam bidang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan dilaksanakan oleh Menteri Agama Republik Indonesia. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembangunan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 4. Pendidikan Agama adalah pendidikan memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. 5. Pendidikan Keagamaan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya. 6. Pendidikan Umum Berciri Islam adalah jenis pendidikan pada jalur formal yang diselenggarakan pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini oleh Satuan Pendidikan Raudhatul Athfal (RA), pada jenjang Pendidikan Dasar oleh Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs), pada jenjang Pendidikan Menengah oleh Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah (MA), dan pada jenjang Pendidikan Tinggi oleh Satuan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). 7. Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah jenis pendidikan agama yang dilaksanakan dalam bentuk mata pelajaran/kuliah Pendidikan Agama Islam pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini oleh Satuan Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), pada jenjang Pendidikan Dasar oleh Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada jenjang Pendidikan Menengah oleh Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan jenjang Pendidikan Tinggi oleh Satuan Pendidikan Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 8. Pendidikan Keagamaan Islam adalah jenis pendidikan keagamaan yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan Pondok Pesantren dan Satuan Pendidikan Diniyah yang meliputi Satuan Pendidikan Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKA/TKQ), Satuan Pendidikan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), dan Satuan 4

Pendidikan Madrasah Diniyah pada tingkat Ula, Wustha, dan Ulya, dan Satuan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam. 9. Kepedulian adalah perhatian Kepala Pemerintah Daerah Provinsi dan Kepala Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap Pendidikan Agama dan Keagamaan. 10. Komitmen adalah kemauan Kepala Pemerintah Daerah Provinsi dan Kepala Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendukung Pembangunan Pendidikan Agama dan Keagamaan yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang mendorong kemajuan Pendidikan Agama dan Keagamaan. 11. Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan adalah apresiasi/penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang memiliki kepedulian dan komitmen tinggi terhadap Pendidikan Agama dan Keagamaan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 12. Gubernur adalah jabatan Kepala Pemerintahan pada Provinsi. 13. Bupati/Walikota adalah jabatan Kepala Pemerintahan pada Kabupaten/Kota. 14. Kantor Kementerian Agama Provinsi adalah instansi vertikal Kementerian Agama yang mempunyai wilayah kerja di tingkat Provinsi dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Agama RI. 15. Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota adalah instansi vertikal Kementerian Agama yang mempunyai wilayah kerja di tingkat Kabupaten/Kota dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi. B. SIFAT 1. Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan adalah suatu penghargaan Pemerintah yang diberikan kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. 2. Setiap penerima penghargaan hanya berhak menerima satu kali penghargaan sejenis dalam kurun waktu lima tahun. C. KRITERIA PENERIMA Penghargaan diterima oleh Gubernur sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi dan Bupati/Walikota sebagai Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang memenuhi kriteria sebagai berikut. (a) Memiliki visi, misi, strategi, dan target yang terukur dan jelas untuk peningkatan mutu, akses, dan daya saing Pendidikan Agama dan Keagamaan. (b) Memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk peningkatan mutu, akses, dan daya saing Pendidikan Agama dan Keagamaan dengan mengalokasikan anggaran yang memadai dan berkeadilan untuk Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. 5

(c) Memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk mengalokasikan anggaran dalam rangka peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan dalam Program Pendidikan Agama dan Keagamaan. (d) Memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk mendukung penyediaan sarana dan prasarana Pendidikan Agama dan Keagamaan dan memfasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikannya. (e) Masa jabatan minimal lebih dari 1 (satu) tahun. 6

BAB III MEKANISME, PROSEDUR, TAHAPAN, DAN WAKTU PEMBERIAN PENGHARGAAN A. MEKANISME PELAKSANAAN Pedoman ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan Pemberian Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan bagi Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang mempunyai kepedulian dan komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu, akses dan daya saing Pendidikan Agama dan Keagamaan. Adapun mekanisme Pemberian Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan disajikan pada bagan di bawah ini: SOSIALISASI SOSIALISASI KANWIL PENGUMUMAN DI WEBSITE & MEDIA MASSA PENGISIAN FORMULIR IPD 1 PENGIRIMAN PEMBERITAHUAN & FORMULIR IPD 1 PRAKUALIFIKASI PENGEMBALIAN FORMULIR IPD 1 VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA ISIAN IPD 1 PENEYUSUNAN SHORTLIST PENILAIAN BERKAS ISIAN FORMULIR IPD 1 PENGUMUMAN SHORTLIST NOMINASI SURVEI OPINI STAKEHOLDERS SKORING DAN PENYUSUNAN INDEKS DUKUNGAN STAKEHOLDERS PENGUMUMAN DAFTAR NOMINASI PENETAPAN DAFTAR NOMINASI PENETAPAN PENERIMA PENGHARGAAN UNDANGAN PRESENTASI PRESENTASI DAN INTERVIEW DGN DEWAN JURI PENGGABUNGAN NILAI AKHIR PENILAIAN DEWAN JURI PENYUSUNAN PENERIMA PENGHARGAAN PENGUMUMAN PENERIMA PENGHARGAAN 7

B. PROSEDUR PENGUSULAN 1. Nama Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota calon penerima Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan diusulkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota bersangkutan. Usulan calon penerima penghargaan disertai dengan dokumen lengkap yang membuktikan kelayakan calon penerima, berikut bukti-bukti fisik sebagaimana dimaksud dalam instrumen penyaringan data awal dengan kode IPD - I. 2. Tim Pusat yang terdiri dari unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan verifikasi dan penilaian atas kelayakan calon penerima penghargaan. 3. Jumlah calon penerima yang akan diverifikasi ditentukan oleh Tim Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 4. Dokumen usulan calon penerima penghargaan dikirim kepada Direktur Jenderal Islam dengan alamat seperti di bawah ini: TIM PUSAT PEMBERIAN PENGHARGAAN AMAL BHAKTI BIDANG PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN BAGI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI PO BOX 2719 JKP 10027 C. JADWAL DAN TAHAPAN KEGIATAN SOSIALISASI 1 Sosialisasi Kanwil : 29 September - 30 September 2013 2 Pengumuman di Website : 11 Oktober 3 Pengiriman Pemberitahuan : 11 Oktober - 18 Oktober 2013 dan Formulir IPD-1 PRAKUALIFIKASI 4 Pengisian Formulir IPD-1 : 11 Oktober - 20 Oktober 2013 5 Pengembalian Formulir : 20 Oktober - 25 Oktober 2013 IPD-1 6 Verifikasi dan Validasi Data Formulir IPD-1 : 28 Oktober - 30 Oktober 2013 7 Penilaian Berkas Isian : 31 Oktober - 3 November 2013 Formulir IPD-1 8 Penyusunan Shortlist : 4 November 2013 9 Pengumuman Shortlist : 4 November 2013 NOMINASI 10 Survei Opini Stakeholders : 7 November - 11 November 2013 11 Skoring dan Penyusunan Indeks Dukungan Stakeholders : 12 November - 14 November 2013 8

12 Penyusunan Daftar : 15 November 2013 Nominasi 13 Pengumuman Daftar Nominasi 15 November 2013 PENETAPAN PENERIMA PENGHARGAAN 14 Undangan Presentasi : 18 November 2013 15 Presentasi & Interview : 20 November 22 November 2013 dengan Dewan Juri 16 Penilaian Dewan Juri : 22 November 2013 17 Penggabungan Nilai : 23 November 2013 Dewan Juri dengan Indeks Dukungan Masyarakat 18 Penyusunan Daftar : 24 November 2013 Penerima Penghargaan 19 Penetapan SK Daftar Penerima Penghargaan : 25 November - 28 November 2013 20 Undangan Acara Pemberian Penghargaan : 29 November 2013 D. WAKTU PEMBERIAN PENGHARGAAN Pemberian Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan bagi Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang mempunyai kepedulian dan komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu, akses, dan daya saing Pendidikan Agama dan Keagamaan dilaksanakan pada awal Desember 2013 oleh Menteri Agama RI di Jakarta. 9

BAB IV PENUTUP Pedoman ini merupakan acuan umum pelaksanaan Pemberian Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan bagi Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang mempunyai kepedulian dan komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu, akses, dan daya saing Pendidikan Agama dan Keagamaan. Jakarta, 27 September 2013 DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Ttd NUR SYAM 10