PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA DINAS PARIWISATA, SENI DAN BUDAYA

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS RAJA BERNEH DOULU DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KARO

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAHASA INGGRIS SEBAGAI SALAH SATU SARANA PENUNJANG UNTUK MEMPROMOSIKAN DAN MENINGKATKAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

PEMERINTAH KOTA GORONTALO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

VIII. ARAHAN PENGELOLAAN KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2001 TENTANG

Disampaikan oleh : KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KAB.HSS

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAGAN 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA KOTA BINJAI KEPALA DINAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pariwisata di Sumatera Barat. Untuk itu peningkatan kunjungan wisatawan

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

RENCANA KERJA Tahun 2016

BAB III DESKRIPSI MENGENAI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. 1. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

Kepala Dinas mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Dinas; b. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas;

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memperbesar pendapatan asli daerah maka pemerintah perlu. pariwisata dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat (1) : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

1 of 5 02/09/09 11:53

BAB I PENDAHULUAN. Konsep otonomi daerah, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang no 32 tahun

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINANN TERTENTU

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA SORONG

BAB I PENDAHULUAN. wisata kuliner, dan berbagai jenis wisata lainnya. Salah satu daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN KINERJA (LK) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata sudah menjadi salah satu industri pelayanan dan jasa yang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Foto Wawancara Dengan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Magetan

Transkripsi:

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA DINAS PARIWISATA, SENI DAN BUDAYA 1) Bagaimana sebenarnya gambaran Kepariwisataan Karo dan faktor apa yang membuatnya unggul? 2) Bagaimana dengan potensi pariwisata Kabupaten Karo, apakah sudah dimanfaatkan secara optimal? 3) Menurut Bapak, apa yang harus dilakukan agar potensi wisata tersebut bisa dimanfaatkan lebih optimal lagi? 4) Sebenarnya, apa faktor yang menyebabkan banyak tidaknya wisatawan yang mengunjungi suatu objek wisata?

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA BIDANG BINA OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA 1) Bagaimana mekanisme atau strategi yang dilakukan untuk mengembangkan objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh, Doulu? 2) Apa yang mendasari pengembangan objek wisata Pemandian Air Panas ini ada apa tujuan pengembangannya? 3) Apa saja program-program pengembangan yang dilakukan untuk membenahi dan memperlengkapi objek wisata ini dan bagaimana implementasinya di lapangan? 4) Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan daya tarik objek wisata Pemandian Air Panas ini sehingga lebih bernilai dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan? 5) Bagaimana dengan sistem transportasi / akses menuju kawasan ini? Apakah perlu dibuka trayek angkutan baru khusus untuk menjangkau objek wisata ini? 6) Dari segi anggaran, bagaimana tentang ketersedian dana yang diaggarkan untuk mengembangkan objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh secara khusus? 7) Menurut data base, bagaimana grafik pengunjung yang datang ke objek wisata ini setiap tahunnya? Dari mana saja asal wisata tersebut? 8) Apakah ada peraturan daerah yang mendasari pemungutan yang dilakukan di objek wisata Pemandian Air Panas? Apa saja jenis pemasukan yang diperoleh dari objek wisata ini? 9) Bagaimana pengelolaan terhadap pemasukan yang diperoleh? Apakah ada tim khusus yang ditugaskan untuk menanggungjawabi pengelolaan tersebut? 10) Bagaimana dengan pelaporan / penyetoran pemasukan yang diperoleh? Apakah dilakukan secara periodik atau ada jangka waktu tertentu?

11) Dari segi kualitas dan kuantitas, apakah personalia yang ada telah memadai dan memiliki kompetensi dalam mengupayakan pengembangan objek wisata Pemandian Air Panas? Apakah ada program kerja khusus yang mengarah kepada pendidikan dan pelatihan bagi pegawai sehingga kualitas dan kinerjanya lebih meningkat? 12) Sejak diberlakukannya pengelolaan objek wisata Pemandian Air Panas oleh Dinas Pariwisata, bagaimana konstruksi objek wisata ini dalam meningkatkan pemasukan bagi daerah? Apakah objek wisata Pemandian Air Panas telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan PAD? 13) Apakah yang menjadi faktor penghambat dalam upaya pengembangan objek wisata ini? Bagaimana Dinas menyikapinya? 14) Bagaimana perspektif objek wisata Pemandian Air Panas ini di masa mendatang? Apa yang menjadi harapan pemerintah terhadap kesinambungan fungsi objek wisata ini secara khusus dan pariwisata di Karo secara umum?

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKSI INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA 1) Promosi merupakan salah satu komponen pariwisata yang cukup penting. Apa langkah yang dilakukan untuk mengembangkan objek wisata Pemandian Air Panas ini dari segi promosi? Jalur promosi apa yang ditempuh? 2) Apakah ada kerjasama yang dilakukan dengan pihak lain untuk mempromosikan objek wisata? 3) Menurut Bapak, apakah langkah promosi yang telah dilakukan selama ini sudah bagus dan sesuai dengan kebutuhan objek wisata Pemandian Air Panas ataukah perlu ditempuh strategi promosi yang lain? 4) Bagaimana dengan ketersediaan dana untuk kegiatan promosi? Apakah anggaran yang ditemukan cukup memadai? 5) Apakah masalah yang dihadapi oleh Seksi Informasi dan Promosi sendiri dalam mempromosikan objek wisata Kabupaten Karo? Bagaimana pula cara menanganinya?

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA 1) Hal-hal apa saja yang menjadi cakupan kerja dari seksi pengembangan objek dan daya tarik wisata ini? 2) Apa upaya yang dilakukan untuk mengelola sarana / prasarana pariwisata khususnya di kawasan objek wisata Pemandian Air Panas ini? 3) Bagaimna sistem kerja dari seksi pengelolaan sarana pariwisata secara khusus untuk objek wisata Pemandian Air Panas ini? Berapa orang tenaga pegawai yang bertugas di objek wisata inl? Apakah jumlah tersebut telah memadai mengigat kawasan objek wisata Pemandian Air Panas cukup luas? 4) Apa fasilitas yang akan diperlengkapi dalam rangka pengembangan objek wisata Pemandian Air Panas ini? 5) Bagaimana dengan ketersediaan dana yang diangarkan untuk kegiatan pengelolaan sarana/prasarana pariwisata di kawasan wisata ini? 6) Upaya-upaya apa yang dilakukan agar lokasi objek wisata Pemandian Air Panas dengan segala sarana / prasarana yang telah tersedia dapat terpelihara dengan baik? Bagaimana sistem keamanan di sepanjang kawasan objek wisata ini? 7) Apakah masyarakat setempat dilibatkan dalam kegiatan pengelolan sarana/prasarana di kawasan objek wisata ini? Seperti apa keterlibatan mereka? 8) Apa permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sarana/prasarana pariwisata di kawasan objek wisata Pemandian Air Panas ini? Apa solusi yang ditempuh

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN STAFF KHUSUS PENGELOLA OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS RAJA BERNEH DOULU 1) Hal-hal apa saja yang menjadi tanggung jawab Bapak sebagai staff sebagai staff khusus pengelola objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh ini? 2) Bagaimana Bapak mengupayakan kinerja yang lebih baik dalam mengelola objek wisata? Apakah ada strategi tertentu yang Bapak lakukan? 3) Sebagai seseorang yang benar-benar mengetahui secara mendalam tentang kawasan objek wisata ini, menurut Bapak hal-hal apa saja yang perlu dibenahi dalam pengelolaan objek wisata Pemandian Air Panas ini sehingga arus pengunjung yang masuk ke daerah ini semakin meningkat? misalnya dari segi daya tariknya, apakah yang dilengkapi dan diperbaharui? 4) Bagaimana dengan sistem trasnportasi/akses menuju kawasan ini? Apakah perlu dibuka trayek angkutan baru khusus untuk menjangkau objek wisata ini? 5) Apa saja jenis pemasukan yang diperoleh dari objek wisata Pemandian Air Panas ini? Bagaimana tatacara pengutipannya? Apakah melibatkan komponen masyarakat atau pihak lain? Bagaimana pula dengan pengawasan yang diperoleh? 6) Menurut Bapak, bagaimana grafik pemasukan yang diperoleh dari objek wisata ini sejak diberlakukannya pengelolaan yang terkontrol oleh pemerintah daerah? Apakah objek wisata ini telah mampu memberikan kontriusi yang berarti dalam meningkatkan PAD? 7) Apa saja yang menjadi permasalahan yang Bapak hadapi dalam mengelola kawasan wisata Pemandian Air Panas dan bagaimana Bapak mengatasinya? Apakah Bapak pernah mendapat keluhan dari pengunjung berkaitan dengan fasilitas yang ada di kawasan wisata alam ini?

8) Dari segi kuantitas dan kualitas, apakah pegawai yang ditugaskan di kawasan wisata ini sudah cukup memadai? Seperti apa bentuk pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada pegawai yang bertugas di kawasan wisata ini sehingga dalam melaksanakan tugasnya, seluruh pegawai selalu mengupayakan kinerja yang lebih baik? 9) Apa yang menjadi harapan Bapak terhadap pengembangan objek wisata ini di masa mendatang sehingga kawasan wisata ini menjadi salah satu sumber andalan dalam meningkatkan PAD Kabupaten Karo? Kebijakan seperti apa yang seharusnya dilakukan oleh Pemda lebih lanjut?

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA BIDANG PEMASARAN DAN PROMOSI USAHA PARIWISATA 1) Hal-hal apa saja yang menjadi cakupan kerja bidang pemasaran dan promosi usaha pariwisata? 2) Di dalam memberikan pelayanan kepada para pengunjung, hal-hal apa saja yang dilakukan? 3) Bagaimana tindak lanjut terhadap pemasukan yang diperoleh? Aakah ada tim khusus yang ditugaskan untuk menanggungjawabi pengelolaan tersebut? 4) Apa langkah pengembangan yang diupayakan untuk memperlengkapi kawasan wisata Pemandian Air Panas ini? 5) Apa harapan Bapak atau apa ya ng harus dilakukan di masa mendatang perihal keberadaan objek wisata yang ada di Doulu ini sehingga semakin berkembang lebih baik?

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) 1) Secara umum, bagaimana pandangan Bapak tentang kepariwisataan di Kabupaten Karo? Apakah potensi pariwisata yang dimiliki telah dikelola dan dimanfaatkan semaksimal mungkin? 2) Objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh merupakan salah satu objek wisata yang sangat penting yang dimiliki oleh Kabupaten Karo. Apa pendapat Bapak tentang keberadaan objek wisata tersebut? Apakah kawasan wisata ini telah dimanfaatkan dan dikelola dengan maksimal? 3) Sektor pariwisata merupakan sektor yang dinamis, sehingga perlu dilakukan pengembangan berkelanjutan. Menurut Bapak, seperti apa usaha pengembangan yang seharusnya dilakukan sehingga keberadaan objek wisata ini memberikan pengaruh yang berarti bagi masyarakat Karo? 4) Masyarakat lokal merupakan salah satu pelaku pariwisata yang memegang peranan penting. Bagaimana respon masyarakat setempat terhadap keberadaan objek wisata tersebut? Apakah perilaku masyarakat tersebut telah mencerminkan pola hidup yang sadar wisata? 5) Menurut pengamatan Bapak, sejak diberlakukannya pengelolaan objek wisata Pemandian Air Panas yang terkontrol oleh Pemda, bagaimana kontribusi objek wisata ini terhadap PAD Kabupaten Karo? 6) Dari data yang diperoleh dari Dinas, jumlah pengunjung yang datang ke kawasan wisata secara umum meningkat. Namun terjadi penurunan dalam dua (2) tahun terakhir. Menurut Bapak, apa yang menyebabkan hal tersebut?

7) Menurut pendapat Bapak, seperti apa langkah pengembangan yang perlu dilakukan kedepan untuk memaksimalkan fungsi objek wisata ini, sehingga dapat diandalkan menjadi salah satu sumber PAD? Apakah strategi tertentu? 8) Apakah harapan bapak terhadap kesinambungan kawasan wisata ini di masa mendatang?

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) 1) Secara umum, bagaimana pandangan Bapak tentang kepariwisataan di Kabupaten Karo? Apakah potensi yang dimiliki telah dikelola dan dimanfaatkan semaksimal mungkin? 2) Objek wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh merupakan salah satu objek wisata yang sangat penting yang dimiliki oleh kabupaten Karo. Apa pendapat Bapak tentang keberadaan objek wisata tersebut?apakah objek wisata ini telah dimanfaaatkan dan dikelola dengan maksimal? 3) Sektor pariwisata merupakan sektor yang sinais, sehingga perlu dilakukan pengembangan berkelanjutan. Menurut Bapak, seperti apa usaha pengembangan yang seharusnya dilakukansehingga keberadaan objek wisata ini memberikan pengagruh yang berarti bagi masyarakat Karo? 4) LSM merupakan salah satu organisasi non-pemerintah yang selalu berrsentuhan dengan aktivitas kemasyarakatan bagaimana peran LSM dalam hal pengembangan pariwisata Karo? 5) Masyarakat lokal merupakan salah satu pelaku pariwisata yang memegang peranan penting. Bagaimana respon masyarakat setempat terhadap keberadaan objek wisata tersebut? Apakah perilaku masyarakat tersebut telah mencerminkan pola hidup yang sadar wisata? 6) Dari data yang diperoleh dari Dinas, jumlah pengunjung yang datang ke kawasan wisata secara umum meningkat. Namun terjadi penurunan dalam dua (2) tahun terakhir.

STUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KABUPATEN KARO DINAS PARIWISATA, SENI DAN BUDAYA Kepala Dinas Sekretaris Kelompok Jabatan Fungsional Sub. Bagian Keuangan Sub. Bagian umum dan Kepegawaian Bidang Pembinaan dan kebudayaan Bidang Perencanaan Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata Bidang Bina Objek dan Daya Tarik Wisata UPT dan Pendapatan UPT Promosi Pemasaran Seksi Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan Seksi Informasi dan Promosi Usaha Pariwisata Seksi Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisat Seksi Kesenian dan Antaraksi Wisata Seksi Perencanaan Program dan Pengendalian Seksi Pengawasan dan Perizinan Usaha Pariwisata Seksi Penyuluhan Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata