IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE INQUIRY ARTIKEL. Oleh MARIYATI TELUMA F

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 KAWAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh AJUNG NIM F

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR TEMATIK DI KELAS RENDAH DENGAN KEGIATAN PEER TEACHING PADA GURU DI SDN 27 PANGIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 71 PONTIANAK BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

BAB I PENDAHULUAN. dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS I SD 3 SIANTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

guna mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENERAPAN METODE PERCOBAAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN O1 TELUK PAKEDAI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh HAMDI NIM.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS III SDN 131/VII TEMENGGUNG. Oleh BADARIA ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR 17 KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BELAJAR UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK KELAS IV SDN 48 KETANJAK MELIAU ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TEMATIK DI SDN 16 SINTUK TOBOH GADANG PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN PERMAINAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL STAD IPS KELAS V DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TPS KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN STRATEGI POLAMATIKA DI SD ARTIKEL PENULISAN

SEPTI SUBIANTI NIM F

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membangun peradaban manusia di era modern seperti saat ini. Pada hakikatnya. mengalami perubahan (Wayan Somayasa, 2013: 2).

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF JURNAL. Oleh. SULIHAWATI Siswantoro Sowiyah

AGUS SALIM NIM. F

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F34211056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I Siti Ruqayah, Marzuki, Mastar Asran PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Abstrak: Implementasi pembelajaran Tematik di kelas I. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan implementasi pembelajaran Tematik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah APKG I untuk mengamati rancangan pembelajaran, APKG II untuk mengamati implementasi pembelajaran, dan lembar observasi untuk mengamati aktivitas pembelajaran. Setelah dilakukan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa implementasi pembelajaran Tematik memberikan kebermaknaan belajar. Kata Kunci: Implementasi, pembelajaran tematik Abstract: Implementation of Thematic learning in first grade. This study aims to improve and enhance the implementation of Thematic learning in class Primary School 18 Sungai Raya. The method used in this research is descriptive method. The subjects were teachers who taught in the first grade of primary school 18 Sungai Raya. The tools used in this study is the first to observe lesson plan, to observe the implementation of learning, and the observation sheet to observe learning activities. After analyzing the data it is concluded that the implementation of the Thematic learning provides learning meaningfulness. Keywords: Implementation, Thematic learning

PENDAHULUAN Guru sebagai pengajar yang bertugas di dalam kelas tentu terlibat dalam interaksi dan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar ini ditentukan oleh kemampuan guru tersebut dalam mengelola pembelajaran, dan sangat menentukan pula akan kualitas pendidikan di dalam sekolah tersebut. Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan semua komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem mutu pendidikan. Subsistem yang pertama dan utama dalam peningkatan mutu pendidikan adalah faktor guru, karena ditangan gurulah hasil pembelajaran banyak ditentukan yaitu pembelajaran yang bermutu dan sekaligus bermakna. Prasarat utama yang harus dipenuhi bagi berlangsungnya proses belajar mengajar yang menjamin optimalisasi hasil pembelajaran adalah tersedianya guru dengan kualifikasi dan kompetensi yang mampu memenuhi tuntutan tugasnya. Mutu pendidikan pada hakikatnya yaitu bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan guru. Dalam membentuk kemampuan tersebut, tentulah guru harus mempunyai strategi dan metode yang tepat agar keterampilan peserta didik sesuai dengan tujuan, dan dapat tercapai secara optimal. Kegiatan pembelajaran akan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku peserta didik. Perubahan tingkah laku yang dimaksud dapat terjadi apabila dalam proses pembelajaran peserta didik melakukan aktivitas. Aktivitas tersebut adalah aktivitas fisik, mental, dan emosional. Namun kenyataannya yang terjadi di dalam kelas sangat berlawanan, karena pembelajaran mengutamakan hasil dari pada aktivitas belajar peserta didik. Proses pembelajaran di kelas I SD Negeri 18 Sungai Raya masih berlangsung satu arah karena pembelajaran hanya berpusat pada guru, serta kurangnya metode pembelajaran dan kurangnya memberikan penguatan kepada peserta didik dan penggunaan media yang kurang bervariasi, sehingga guru masih belum mampu mengaktifkan peserta didik, dan pembelajaran menjadi kurang bermakna. Pembelajaran adalah merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung mempengaruhi terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal. Pembelajaran Tematik adalah sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran, dan pembelajaran Tematik ini menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Prinsip dasar pembelajaran Tematik menurut Ujang Sukandi, dkk (2001 : 109), pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia peserta didik, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran. Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran Tematik dapat diklasifikasikan menjadi : (1) Prinsip penggalian tema (2) Prinsip pengelolaan pembelajaran (3) Prinsip evaluasi (4) Prinsip reaksi.

Pentingnya pembelajaran Tematik pada peserta didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pembelajaran Tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran Tematik harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema perlu mempertimbangkan karakteristik peserta didik, seperti minat, kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu terlalu dipaksakan, artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan. Pembelajaran Tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Karakteristik pembelajaran Tematik menurut Depdiknas (2006 : 6), memiliki beberapa ciri khas antara lain : (1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar (2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran Tematik bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik (3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama (4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik (5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya (6) Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Pembelajaran Tematik perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin dan saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. Mungkin terjadi, ada materi pengayaan dalam bentuk contoh aplikasi yang tidak termuat dalam kurikulum. Tetapi ingat, penyajian materi pengayaan seperti itu perlu dibatasi dengan mengacu pada tujuan pembelajaran. Aktivitas merupakan suatu kegiatan, belajar salah satu aktivitas karena seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif. Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan peserta didik, karena guru hanya dapat mengamati manifestasinya yaitu dengan kegiatan peserta didik sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan pada diri peserta didik. Simpulan dari Sardiman (2008 : 100) menyatakan aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik dan mental. Banyak cara yang dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, dimana peserta didik dapat mengembangkan aktivitas belajarnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Keaktifan peserta didik tersebut dapat dilihat pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru bukan

hanya mengajarkan materi saja, namun juga bertugas sebagai pembimbing peserta didik dalam belajar seperti mengusahakan agar peserta didiknya aktif jasmani maupun rohani yang meliputi: (1) Keaktifan indera pendengaran, penglihatan, peraba, dan lain-lain. (2) Keaktifan akal, akal anak harus aktif untuk memecahkan masalah. (3) Keaktifan ingatan, yaitu aktif menerima bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. (4) Keaktifan emosi, peserta didik senantiasa berusaha mencintai mata pelajaran yang disampaikan oleh guru. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. Dalam kegiatan pertama, peneliti menemukan masalah yang dihadapi, hal ini dikarenakan kurangnya motivasi positif dan percaya diri dalam belajar, pasifnya peserta didik dalam pembelajaran, dan pengajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional. Dalam pelaksanaan ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran Tematik agar peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran dan aktivitas belajar peserta didik meningkat. Implementasi pembelajaran Tematik dilaksanakan berpedoman pada rancangan pembelajaran Tematik. Penelitian yang dilakukan peneliti bersama kolaborator berlangsung sebanyak dua siklus yaitu dua kali pertemuan, siklus I dan siklus II. Subjek dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya dan peserta didik yang berjumlah 29 orang. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) Teknik observasi langsung yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan dan mencatat gejala-gejala yang dialami guru dan peserta didik. (2) Teknik Komunikasi langsung yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan komunikasi langsung dengan objek penelitian. Alat pengumpul data pada teknis observasi langsung adalah lembar observasi yang terdiri dari: (1) APKG I untuk mengamati rancangan pembelajaran. (2) APKG II untuk mengamati implementasi pembelajaran. (3) Lembar observasi untuk mengamati aktivitas pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase aktivitas belajar peserta didik baik aktivitas fisik, mental, maupun emosional. Dari data tersebut kemudian ditarik kesimpulan apakah tindakan yang dilaksanakan berhasil atau tidak.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Deskripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Implementasi Pembelajaran Tematik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya diuraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti dengan subyek penelitian peserta didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya yang berjumlah 29 orang dengan 2 siklus penelitian. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, diadakan sosialisasi peneliti bersama kolaborator dalam penelitian. Sosialisasi bertujuan memperoleh kesepahaman kepada kolaborator tentang pengamatan serta menegosiasikan jadwal pelaksanaan tindakan siklus I. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam (2) kali pertemuan dengan dihadiri peserta didik yang berjumlah 29 orang. Penerapan pembelajaran ini dilaksanakan berpedoman pada rancangan pembelajaran Tematik. Pada siklus I, guru mengkaitkan tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Matematika. Pada penerapan pembelajaran kegiatan yang dilakukan guru adalah menyampaikan tujuan serta curah pendapat untuk menentukan dan mengembangkan tema dengan melakukan tanya jawab dengan peserta didik. Pada penerapan siklus II dilaksanakan (2) kali pertemuan.pada tindakan siklus II, guru mengkaitkan tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Seni Budaya dan Keterampilan. Setelah dilakukan siklus ke-2 ternyata terjadi peningkatan yang signifikan, dikomunikasikan dalam sebuah diskusi antara guru dan kolaborator disepakati bahwa penelitian dihentikan pada tindakan siklus II, karena dianggap bahwa penerapan pembelajaran Tematik telah mencapai hasil yang diharapkan. PEMBAHASAN Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran Tematik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya yang dilakukan peneliti bersama kolaborator. Dalam peneltian ini diperoleh rekapitulasi kemampuan guru dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran Tematik yaitu pada siklus pertama memiliki rata-rata 3,39 dan mengalami peningkatan pada siklus kedua rata-rata 3,66, sedangkan pada setiap siklus terlihat bahwa ada peningkatan dari semua aspek kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran yaitu sebagai berikut : (1) Perumusan Tujuan Pembelajaran siklus I sebesar 3,3 meningkat menjadi 3,6 pada siklus II. (2) pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar siklus I sebesar 3 meningkat menjadi 3,75 pada siklus II. (3) Pemilihan Sumber Belajar / Media Pembelajaran siklus I sebesar 3,3 meningkat menjadi 3,6 pada siklus II. (4) Skenario/Kegiatan Pembelajaran siklus I sebesar 3,25 meningkat menjadi 3,75 pada siklus II. (5) Penilaian Hasil Belajar siklus I sebesar 3,3 meningkat menjadi 3,6 pada siklus II.

Dari siklus pertama dan kedua diperoleh rekapitulasi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Tematik sudah sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus dan Peraturan Menteri Diknas Nomor 41 Tahun 2007, terdiri dari membuka pelajaran, kegiatan inti pembelajaran, menutup pembelajaran dengan rata-rata siklus pertama memiliki 3,41 mengalami peningkatan pada siklus kedua rata-rata 3,56. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas tentang topik/tema materi yang akan dipelajari, menggunakan beragam pendekatan pembelajaran dan media pembelajaran. Dalam kegiatan elaborasi, guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dan memfasilitasi untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai Kompetensi Dasar. Dari siklus pertama dan kedua diperoleh rekapitulasi observasi aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran Tematik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya setiap indikator kinerja aktivitas belajar peserta didik (1) Aktivitas fisik, pada indikator aktivitas fisik berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu pada siklus I sebesar 68,96%, meningkat menjadi 86,20% pada siklus II. (2) Aktivitas Mental, pada indikator aktivitas mental berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu pada siklus I sebesar 75,86%, meningkat menjadi 96,55% pada siklus II. (3) Aktivitas Emosional, pada indikator aktivitas emosional berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu pada siklus I 68,96%, meningkat menjadi 89,65% pada siklus II. SIMPULAN Rancangan pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus dan Peraturan Menteri Diknas Nomor 41 Tahun 2007, proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran Tematik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya diarahkan secara sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Aktivitas fisik peserta didik dengan pembelajaran Tematik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya lebih aktif dan bersungguh-sungguh menyimak/mendengarkan, mengamati/menggunakan media dan memperhatikan pada saat diberi instruksi. Aktivitas mental peserta didik dengan pembelajaran

Tematik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya lebih aktif dalam menjawab pertanyaan, berdiskusi, menyimpulkan materi dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Aktivitas emosional peserta didik dengan pembelajaran Tematik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Raya lebih antusias, saling memberikan pendapat, dan lebih aktif pada proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: ALFABETA BNSP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas. Kunandar. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajawali Pers. Hamalik Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. Trianto. (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.