Disusun oleh : Setyawan Hesta Rustendi NPM : FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAKSI

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : PTPAS, Perempuan Korban Kekerasa

: FUNGSI AKTA OTENTIK DALAM PERJANJIAN JUAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAK

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

: KAJIAN YURIDIS PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAAD HAKIM DALAM PERKARA NO.

: TINJAUAN HUKUM DIVERSI PADA ANAK PELAKU TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP ANAK FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAKSI

: MEDIASI PENAL DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAK

: UPAYA PERLINDUNGAN ANAK BERHADAPAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN ANAK FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

mengalami wanprestasi rata-rata nasabah dalam kondisi ekonominya sedang masa leluasa atau tenggang waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak

DIMAS WILANTORO NIM: C.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan atau data sekunder, dengan mengkaji mengenai asas-asas, norma,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MAS ALAH

BAB III METODE PENELITIAN. empiris, yang mencakup, penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis)

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dilakukan baik menggunakan sarana pengangkutan laut maupun melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah pendekatan empiris dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari suatu badan dengan nama Pos en Telegraafdients yang

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 1 Untuk mendapatkan data dan. menggunakan metode penelitian hukum sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. data dan membahas permasalahan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. garis khatulistiwa, oleh karenanya angkutan laut sangat dibutuhkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 73

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. dari aktivitas yang dilakukan. Tetapi beberapa di antara resiko, bahaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. bertumbukan, serang-menyerang, dan bertentangan. Pelanggaran artinya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang

TANGGUNG JAWAB PT. MITRA ATLANTIK NUSANTARA SEMARANG MELALUI LAUT SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Hukum

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi rakyat Indonesia guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laut Dan Perairan Darat, (Jakarta: Djambatan, 1989), hal 120. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, undang-undang yang mengatur asuransi sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari masa ke masa pun selalu meningkat. Usaha seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Pasal 1400 KUHPerd menetapkan, Subrogasi atau. dapat terjadi karena persetujuan atau karena Undang-undang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang ditanggung oleh pelaku ekspor-impor. Pelaku perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

I. PENDAHULUAN. rasa tidak aman yang lazim disebut sebagai risiko. kelebihan. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat-sifat

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

KONSORSIUM ASURANSI PENYINGKIRAN KERANGKA KAPAL

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif (normative law

KAJIAN HUKUM TERHADAP AKTUALISASI ASAS INDEMNITAS DALAM POLIS STANDAR ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA PT. ASURANSI RAMAYANA Tbk.

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut

Fendhi Harsinto Aji NIM : C

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan logika berpikir. Metodologi artinya ilmu tentang cara melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Risiko ini dapat timbul dalam berbagai bentuk, seperti kerusakan alat-alat,

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba-lomba untuk terus berusaha dalam memajukan ekonomi masingmasing.

PERLINDUNGAN KEPENTINGAN PELAKU USAHA DI INDONESIA DALAM PERJANJIAN REASURANSI DENGAN REASURADUR LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

: EMMA MARDIASTA PUTRI NIM : C.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan yang tidak kekal merupakan sifat alamiah yang

Transkripsi:

Judul : PELAKSANAAN GANTI RUGI TERHADAP KERUSAKAN BARANG DALAM PENGANGKUTAN BARANG MELALUI LAUT PADA PT. ASURANSI RAMA SATRIA WIBAWA SURAKARTA. Disusun oleh : Setyawan Hesta Rustendi NPM : 13101070 FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAKSI Tujuan Penelitian ini adalah Mengkaji konsekwensi hukum yang harus dilakukan oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap kerusakan barang dalam hal pengangkutan barang melalui laut. Pengangkutan laut memiliki resiko tinggi, karena sangat dipengaruhi oleh cuaca, sehingga tidak jarang barang-barang yang diangkut mengalami kerusakan bahkan terpaksa hilang karena kapal yang mengangkutnya tenggelam. Kerugian demi kerugian selalu diderita oleh pemilik barang bahkan tidak jarang terjadi konflik antara pemilik barang dan perusahaan angkutan laut atau pembeli (buyer), untuk menghindari permasalahan pertanggungjawaban kerusakan/kehilangan barang yang diangkut maka dibutuhkan sebuah pertanggungan atas resiko/bahaya tersebut melalui sebuah asuransi. Metode penelitian ini menggunakan Jenis penelitian penelitian hukum normatif karena mengkaji ketentuan pemberian ganti rugi atas kerusakan barang dalam hal pengangkutan barang melalui laut di PT. Asuransi Rama Satria Wibawa Surakarta dalam studi kasus pada Polis Nomor 130301110006 atas nama CV Citra Karya Indotama terhadap asas-asas hukum yang berlaku dan sinkronisasi terhadap hukum yang terkait. Berdasarkan pada hasil kajian pustaka dan analisa yang dilakukan penulis terhadap ketentuan Polis Asuransi Pengangkutan Barang melalui Laut di PT. Asuransi Rama satria Wibawa Surakarta dalam studi kasus pada Polis Nomor 1303011100006 atas nama CV Citra Karya Indotama Bentuk konsekwensi hukum yang diberikan oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap kerusakan barang dalam hal pengangkutan barang melalui laut adalah dengan memberikan ganti rugi kepada tertanggung sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai antara tertanggung dan PT. Asuransi Rama Satria Wibawa. Dalam hal ini PT. Asuransi Rama Satria Wibawa sepakat menggunakan kondisi pertanggungan Full Cover atau Institute Cargo Clouses A. PT. Asuransi Rama Satria Wibawa akan membayar kerusakan barang dalam hal pengangkutan barang melalui laut yaitu dengan dikurangi pembebanan biaya resiko sendiri.adapun Faktor-faktor Yang Menghambat Dalam Pelaksnaaan Pemberian Ganti Rugi Oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa, ada dua macam yaitu: Faktor yang ditimbulkan oleh tertanggung sendiri. Dan Adanya pengangkutan barang melalui laut ke luar negeri di dalam itu tidak hanya milik tertanggung saja, tetapi milik orang atau banyak orang lain 1

dimana barang-barang milik orang atau banyak orang tersebut juga dipertanggungkan ke perusahaan-perusahaan asuransi yang lain. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pengangkutan laut memiliki resiko tinggi, karena sangat dipengaruhi oleh cuaca, sehingga tidak jarang barang-barang yang diangkut mengalami kerusakan bahkan terpaksa hilang karena kapal yang mengangkutnya tenggelam. Kerugian demi kerugian selalu diderita oleh pemilik barang bahkan tidak jarang terjadi konflik antara pemilik barang dan perusahaan angkutan laut atau pembeli ( buyer), untuk menghindari permasalahan pertanggungjawaban kerusakan/kehilangan barang yang diangkut maka dibutuhkan sebuah pertanggungan atas resiko/bahaya tersebut melalui sebuah asuransi. Barang-barang yang diangkut melalui laut pada umumnya harus diasuransikan kepada perusahaan asuransi. Dewasa ini tidak ada perusahaan pelayanan niaga atau pengangkut yang mau menerima barang-barang untuk diangkut ke tempat tujuan jika barang-barang tersebut tidak diasuransikan. Perjanjian asuransi sendiri dapat dilakukan oleh pihak pemilik barang dengan perusahaan asuransi, pihak perusahaan pelayaran dan perusahaan asuransi, atau pihak pembeli dengan perusahaan asuransi. Keberadaan perusahaan asuransi yang bersedia menanggung barangbarang selama pengangkutan dari pelabuhan pemuatan hingga pelabuhan 2

tujuan sangat meringankan beban pemilik barang dalam persoalan tuntutan ganti rugi terhadap pengangkut. Pemilik barang/tertanggung yang dapat menuntut ganti rugi mengajukan kepada perusahaan asuransi apabila dicantumkan dengan jelas identitasnya pada polis asuransi, yaitu asuransi yang ditutup atas suatu kejadian (resiko atau bahaya) yang mungkin menimbulkan kerugian. Jika suatu kejadian tercantum dalam polis asuransi menimbulkan kerugian, maka perusahaan asuransi mengganti kerugian tersebut. Jadi, tidak semua kejadian yang menimbulkan kerugian ditanggung oleh perusahaan asuransi, tetapi hanya terbatas pada kejadian yang dicantumkan pada polis asuransi yang telah dirundingkan dan disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu antara penanggung jawab dan tertanggung. 2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada uraian yang mendasari penelitian ini di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitin ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan ganti rugi yang dipenuhi oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap kerusakan barang dalam hal pengangkutan barang melalui laut? 2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa? 3

B. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa Penelitian hukum itu berdasarkan tujuannya terdiri atas pertama, penelitian hukum normatif, yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum, penelitian sejarah hukum, dan penelitian perbandingan hukum. Kedua, penelitian hukum sosiologis atau empiris yang mencakup, penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis) dan penelitian terhadap efektifitas hukum. ( Soerjono Soekanto, 1983, 51) Penelitian ini merupakan Penelitian yuridis sosiologis atau sering disebut penelitian hukum yang sosiologis berdasarkan madzhab sosciological jurisprudence, karena penelitian ini berbasis pada ilmu hukum normatif (peraturan perundangan), tetapi bukan mengkaji mengenai sistem norma dalam peraturan perundangan, namun mengamati bagaimana reaksi dan interaksi yang terjadi ketika sistem norma itu bekerja di dalam masyarakat. Penelitian ini juga sering disebut sebagai penelitian bekerjanya hukum (law in action) yang mendasarkan pada doktrin para realis Amerika seperti Holmes, yaitu bahwa law is not just been logic but experience atau dari Roscou Pound tentang law as tool of social engineering...(mukti Fajar ND, 2010, 47) 4

Untuk itu maka Peneliti mengkaji pelaksanaan ganti rugi terhadap kerusakan barang dalam pengangkutan barang melalui laut pada PT. ASURANSI RAMA SATRIA WIBAWA SURAKARTA. 2. SIFAT PENELITIAN Penelitian ini bersifat diskriptif analitis, yang mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum dalam pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenaan objek penelitian.(zainuddin Ali. 2011, 105 106) Oleh karenanya Penelitian ini bersifat diskriptif analitis sebab bertujuan menggambarkan pelaksanaan ganti rugi terhadap kerusakan barang dalam pengangkutan barang melalui laut pada PT. ASURANSI RAMA SATRIA WIBAWA SURAKARTA. 3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Menurut Hadari Nawawi, dalam setiap penelitian, disamping metode yang tepat diperlukan pula kemampuan untuk memilih bahkan menyusun teknik dan alat pengumpul data yang relevan. Kecermatan dalam memilih dan menyusun teknik, serta alat pengumpul data berpengaruh pada obyektivitas hasil penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan teknik untuk pengumpulan data dari salah satu atau beberapa sumber data yang 5

ditentukan. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Data Primer Teknik pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan wawancara, yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab kepada pihak-pihak yang dipandang mengetahui dan memahami obyek yang diteliti, yaitu pejabat yang berwenang di PT. Asuransi Rama Satria Wibawa Surakarta. b. Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan melalui studi pustaka, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tersier dan atau bahan non hukum. Penelusuran bahan-bahan hukum tersebut dapat dilakukan dengan membaca, melihat, mendengar, maupun sekarang banyak dilakukan penelusuran bahan hukum tersebut dengan melalui media internet..(mukti Fajar ND, 2010, 160) C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT Asuransi Rama Satria Wibawa PT Asuransi Rama Satria Wibawa yang sering disebut dengan Asuransi Rama merayakan ulang tahun yang ke-30 (tiga puluh) pada tanggal 31 Agustus 2008 dan peristiwa ini menandai perkembangan perusahaan dari sebuah perusahaan asuransi kaptif kecil pada awal pendirian 6

pada tahun 1978. Sejak perdiriannya, Asuransi Rama telah berkembang menjadi sebuah perusahaan asuransi umum yang termasuk dalam peringkat 20 (dua puluh) pe rusahaan asuransi teratas di Indonesia dan sekarang menjadi sebuah perusahaan asuransi umum menengah dengan kekayaan sebesar Rp. 160.2 milyar dan premi bruto sebesar Rp.211.9 milyar pada tahun 2007. Hal ini tentu tidak akan terjadi tanpa adanya kepercayaan dari mitra usaha perusahaan mulai dari nasabah langsung, para perusahaan pialang asuransi, perusahaan reasuransi, industri perbankan dan jasa keuangan serta semua mitra usaha dan kepercayaan tersebut tentu di bangun atas pengalaman yang memuaskan yang mereka peroleh dari asuransi rama. Sebagai perusahaan asuransi umum, Asuransi Rama sangat fokus pada kepuasan pelanggan yang hanya dapat di buktikan melalui pelayanan klaim yang memuaskan. Asuransi Rama sangat mengutamakan penyelesaian klaim, baik besar maupun kecil, sehingga semua nasabah mendapat manfaat dari pertanggungan yang di belinya sesuai dengan ketentuan dan persyaratan polis yang di milikinya. B. Pembahasan 1. Pelaksanaan Ganti Rugi yang dipenuhi oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa Terhadap Kerusakan Barang Dalam Hal Pengangkutan Barang Melalui Laut Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis memaparkan terlebih dahulu akan memaparkan salah satu contoh polis 7

asuransi pengangkutan barang melalui laut yang terjadi di PT Asuransi Rama Satria Wibawa, yaitu sebagai berikut : Pertanggungjawaban PT. Asuransi Jasa Indonesia diberikan berdasarkan syarat from warehouse to warehouse clause, yaitu syarat yang menentukan bahwa batas berlakunya pertanggungan atas barangbarang yang ditutup dengan syarat dari gudang ke gudang. Maksud dari syarat ini adalah periode pertanggungan berlangsung sejak barang-barang dikeluarkan dari gudang di tempat awal (di pelabuhan muatan) sampai barang-barang dimasukkan ke dalam gudang di tempat akhir (di pelabuhan tujuan) yang disebutkan dalam polis, pertanggungjawaban ini berlangsung sampai dengan jangka waktu 60 hari setelah barang sampai di gudang di pelabuhan tujuan. Dalam jangka waktu tersebut tertanggung dapat mengajukan tuntutan atau klaim terhadap penanggung. Dan setelah syarat-syarat dipenuhi oleh tertanggung PT. Asuransi Rama Satria Wibawa memeriksa kebenaran adanya kerugian atau kerusakan barang secara langsung, kemudian bila benar telah terjadi kerugian atau kerusakan barang PT. Asuransi Rama Satria Wibawa memberikan ganti rugi kepada tertanggung. PT. Asuransi Rama Satria Wibawa akan membayar kerusakan barang dalam hal pengangkutan barang melalui laut adalah dengan memberikan ganti rugi kepada tertanggung sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai antara tertanggung dan PT. Asuransi Rama Satria Wibawa, yaitu dengan dikurangi pembebanan biaya resiko sendiri. 8

2. Faktor-faktor Yang Menghambat Dalam Pelaksanaan Pemberian Ganti Rugi Oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa Faktor yang menghambat di dalam pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa adalah sebagai berikut: 1. Faktor yang ditimbulkan oleh perbuatan dari tertanggung sendiri. Sebelum PT. Asuransi Rama Satria Wibawa memberikan ganti rugi kepada tertanggung, tertanggung diharuskan memenuhi syarat-syarat seperti yang telah disebutkan penulis sebelumnya. Kendalanya, tertanggung tidak memiliki kelengkapan dokumen tersebut dan adanya manipulasi terhadap salah satu atau semua dokumen tersebut, terutama mengenai dokumen kelayakan kapal. Pemberitahuan merupakan kewajiban tertanggung yang sangat ensesial, terutama mengenai keadaan benda yang dipertanggungkan. Apabila tertanggung melalaikan kewajibannya itu maka ancamannya adalah batalnya perjanjian asuransi. Dengan adanya hal yang dilakukan oleh tertanggung seperti di atas, maka PT. Asuransi Rama Satria Wibawa tidak dapat memberikan ganti rugi kepada tertanggung. 2. Faktor yang lain yang menghambat adalah untuk pengangkutan barang melalui laut ke luar negeri, dimana barang-barang diangkut di dalam kapal bukan hanya milik tertanggung saja tetapi milik orang atau banyak orang lain dimana barang-barang milik orang atau banyak orang lain tersebut juga dipertanggungkan ke perusahaan-perusahaan asuransi yang lain. 9

Hambatan ditemui setelah PT. Asuransi Rama Satria Wibawa akan menuntut kepada pihak ketiga yang menimbulkan kerugian tersebut (subrogasi). Dalam hal ini yang dimaksud pihak ketiga adalah pihak pemilik barang yang lain yang menimbulkan kerugian yang berada di dalam kapal tersebut atau yang berada di kapal lain (dalam hal kapal bertabrakan) padahal pihak tersebut juga menanggungkan barang-barang kepada perusahaan asuransi dimana bagina juga berlaku prinsip subrograsi. Penyelesaian masalah ini bisa berlangsung sangat lama, bahkan bisa mencapai 5 (lima) sampai 10 tahun sampai terjadinya kesepakatan. D. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pembayaran ganti rugi yang diberikan oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap kerusakan barang dalam hal pengangkutan barang melalui laut adalah dengan memberikan ganti rugi kepada tertanggung sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai antara tertanggung dan PT. Asuransi Rama Satria Wibawa. Dalam hal ini PT. Asuransi Rama Satria Wibawa sepakat menggunakan kondisi pertanggungan Full Cover atau Institute Cargo Clouses A. PT. Asuransi Rama Satria Wibawa akan 10

membayar kerusakan barang dalam hal pengangkutan barang melalui laut yaitu dengan dikurangi pembebanan biaya resiko sendiri. Pertanggungjawaban PT. Asuransi Jasa Indonesia diberikan berdasarkan syarat from warehouse to warehouse clause, yaitu syarat yang menentukan bahwa batas berlakunya pertanggungan atas barangbarang yang ditutup dengan syarat dari gudang ke gudang. Maksud dari syarat ini adalah periode pertanggungan berlangsung sejak barang-barang dikeluarkan dari gudang di tempat awal (di pelabuhan muatan) sampai barang-barang dimasukkan ke dalam gudang di tempat akhir (di pelabuhan tujuan) yang disebutkan dalam polis, pertanggungjawaban ini berlangsung sampai dengan jangka waktu 60 hari setelah barang sampai di gudang di pelabuhan tujuan. Dalam jangka waktu tersebut tertanggung dapat mengajukan tuntutan atau klaim terhadap penanggung. Dan setelah syarat-syarat dipenuhi oleh tertanggung PT. Asuransi Rama Satria Wibawa memeriksa kebenaran adanya kerugian atau kerusakan barang secara langsung, kemudian bila benar telah terjadi kerugian atau kerusakan barang PT. Asuransi Rama Satria Wibawa memberikan ganti rugi kepada tertanggung. 2. Faktor-faktor Yang Menghambat Dalam Pelaksnaaan Pemberian Ganti Rugi Oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa, ada dua macam yaitu: a. Faktor yang ditimbulkan oleh tertanggung sendiri. Tertanggung tidak memiliki kelengkapan dokumen tersebut dan adanya manipulasi terhadap salah satu atau semua dokumen. 11

b. Adanya pengangkutan barang melalui laut ke luar negeri di dalam itu tidak hanya milik tertanggung saja, tetapi milik orang atau banyak orang lain dimana barang-barang milik orang atau banyak orang tersebut juga dipertanggungkan ke perusahaan-perusahaan asuransi yang lain. Hambatan ditemui setelah PT. Asuransi Jasa Indonesia akan menuntut kepada pihak ketiga yang menimbulkan kerugian tersebut (subrogasi). Dalam hal ini yang dimaksud pihak ketiga adalah pihak pemilik barang yang lain yang menimbulkan kerugian yang berada di dalam kapal tersebut atau yang berada di kapal lain (dalam hal kapal bertabrakan) padahal pihak tersebut juga menanggungkan barangbarang kepada perusahaan asuransi dimana baginya juga berlaku prinsip subrograsi. Penyelesaian masalah ini bisa berlangsung sangat lama, bahkan bisa mencapai 5 (lima) sampai 10 tahun sampai terjadinya kesepakatan. BUKU-BUKU DAFTAR PUSTAKA Mukti Fajar ND. 2010. Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soerjono Soekanto. 1983. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. Zainuddin Ali. 2011. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika. 12