BAB IV KESIMPULAN. masyarakatnya. Pandan pakuburan dibuat oleh masyarakat nagari dengan cara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pranata,salah satu diantaranya adalah basosok bajurami yang artinya mempunyai. singok nan bagisie, halaman nan salalu, batunggue

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM KECAMATAN BASO NAGARI SIMARASOK Alamat : Anak Ala Jorong Simarasok Kode pos 26192

BAB V PENUTUP. Proses evaluasi implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan pada. 52 Laporan Keuangan SKPD dilakukan dengan membandingkan LK SKPD

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA. Nomor : 7 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN UMUM DAN HIAS MAKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN. Balai yang bernama Balai Tilatang. Balai Tilatang menjadi pasar distributor bagi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 2 SERI E

BAB V KESIMPULAN. Pasar Bandar Buat awal berdirinya merupakan sebuah pasar nagari, pasar

Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PADANG (Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 Tanggal 21 Maret 1980)

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KOTA PADANG

PEMBERITAHUAN KEPADA SELURUH AHLIWARIS TPU TANAH KUSIR

DAFTAR RAYONISASI SMP KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NO RAYON SEKOLAH ASAL 1 SMP NEGERI 1 PADANG BEBAS RAYON (PSB ONLINE 30%)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi satu kesatuan yang utuh dan sekaligus unik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PRAKTIK JUAL BELI DIATAS MAKAM DI TPU ISLAM KARANG TEMBOK SURABAYA. diperuntukkan untuk jenazah yang beragama Islam.

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Max. Vegetatif (41-54 HST)

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LOKASI DAN ALOKASI BLM PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 PNPM DAERAH TERTINGGAL & KHUSUS ALOKASI BLM (Rp. x Juta) SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TAMAN PEMAKAMAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR / SLB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KOTA PADANG PASCA GEMPA TAHUN (Studi Kasus: Kecamatan Kuranji) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan tanah perkebunan besar pada masa Hindia Belanda selalu

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

ARAHAN PENATAAN PEMAKAMAN UMUM TRUNOJOYO BANYUMANIK DENGAN KONSEP TAMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat

1. SOP IJIN PENGGUNAAN TANAH MAKAM

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kota Medan merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara, juga termasuk

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEMAKAMAN

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

Lampiran I.13 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI TEMPAT PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA DEPOK

HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot dan Penilaian Parameter Potensi Pariwisata

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan.

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

Peraturan /2

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

MAKNA SIMBOL UPACARA MANGONGKAL HOLI (PENGGALIAN TULANG BELULANG) PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI BEKASI

BIOGRAFI MR. ASAAT DATUK MUDO

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil KTT bumi di Rio de Janeiro (1992) dan Johannesburg

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELAYANAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENASAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan.

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2000 NOMOR 43 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN RETRIBUSI TEMPAT PEMAKAMAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN DI KABUPATEN MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OKU TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah. Suku Karo adalah salah satu suku yang ada di Provinsi Sumatera

Presiden Republik Indonesia,

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan

WALIKOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PENGELOLAAN PEMAKAMAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 100 TAHUN : 2009 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 100 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

-2- Dengan Persetujuan

Rendra Suprobo aji

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pekarangan pada dasarnya merupakan lahan di sekitar rumah yang di

BAB III PRAKTIK KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB III APLIKASI PENYEWAAN MAKAM DELTA PRALOYO DAN DAMPAKNYA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan data yang ada penduduk Kabupaten Lampung Selatan secara garis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN UMUM

E. KOMPLEKS PEMAKAMAN ASTANA GUNUNG SEMBUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan: 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 2. Nilai strategis dari aspek-

UU NO 4/ 1992 TTG ; PERUMAHAN & PERMUKIMAN. : Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal/hunian & sarana pembinaan. keluarga.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB IV EVALUASI PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) DI KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang memiliki dampak yang sangat besar terhadap

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN Pandan pakuburan adalah salah satu pranata yang ada disetiap nagari bahkan disetiap suku yang ada di Minangkabau. Sejak zaman dahulu setiap suku dan nagari yang ada di Minangkabau sudah memiliki lokasi perkuburan tersendiri untuk masyarakatnya. Pandan pakuburan dibuat oleh masyarakat nagari dengan cara bergotong-royong. Perkuburanbiasanya terletak di daerah pinggir kampung atau di daerah ketinggian seperti di bukit-bukit sekitar kampung atau nagari. Tidak jauh berbeda dengan nagari, sebuah kota di Indonesia juga memiliki sebuah pemakaman. Pemakaman disebuah kota merupakan salah satu tempat yang tidak bisa dipisahkan dari tata ruang kota.semua kota besar di Indonesia memiliki lahan perkuburan, salah satu diantaranya adalah Kota Padang. Pemakaman di kota disebut juga dengan TPU. Dikatakan TPU karena pemakaman ini dipergunakan untuk masyarakat umum dan dikelola oleh pemerintah daerah masing-masing. TPU di kota merupakan salah satu pelayanan umum yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kota Padangmempunyaipenduduk yang heterogenbaikbudayamaupun agama. SehinggaKota Padang memiliki pemakaman yang beragam dengan tempat yang terpiasah-pisah. Kota ini memilikitigapolapemakaman, yaitupemakamanpendudukpribumi, pendatangasing (non pribumi) dantamanmakampahlawan.masing- 112

masingpolapemakamaninidapatdikelompokkankedalambeberapakelompokmakamseb agai sub bagiandaritigakelompoktersebut. Pemakaman umum di Kota Padang pada masa pemerintahan kolonial Belanda atau sebelum tahun 1970 berlokasi di Gunung Padang. Gunung Padang pada masa itu termasuk keadalam daerah pinggiran kota. Disana terdapat perkuburan pribumi dan pemakaman orang Tionghoa. Sedangkan perkuburan orang Belanda pada masa itu terdapat di daeral Olo yang letaknya terpisah dan terdapat di daerah dataran rendah. Pemakamanpendudukaslipribumisebelum tahun 1970 berada diberbagai tempat yang dimulai dari daerah Air Dingin sampai ke daerahbungustelukkabung sesuai dengan tempat tinggal mereka. Pemakaman tersebut bernama Tampat Singka, Gunung Sariak, Bukit Bulek, Bukit Napa, Gunung Nago, Bukit Karamuntiang, Bukit Pakah, dan pemakaman suku yang ada smapai ke daerah Teluk Kabung. Selanjutnya perkuburan penduduk asli pribumi pendatang yang teradapat di Gunung Padang. Pemakaman pribumi pendatang ini di kapling-kalping berdasarkan daerah asal atau nagari para pendatang tersebut. Beberapa perkuburan yang ada disana adalah perkuburan orang Koto Anau, BanuAmpu, Maninjau, Kamang, LubuakBasuangatauperkuburanpendatang yang tergolongkepadaurangdagang. Selain di Gunung Padang perkuburan pribumi pendatang ini juga terdapat di daerah Gunung Pangilun. 113

Selain pemakaman penduduk pribumi Kota Padang juga memiliki pemakaman penduduk asing. Pemakaman Belanda terdapat di daerah Olo dan Belantung, pemakaman, pemakaman orang Tionghoa berada di Gunung Padang, pemakaman orang Turki di Mata Air, dan pemakaman orang India di Kasiak Angek. Selain memiliki pemakaman pribumi dan pendatang asing Kota Padang juga memiliki Taman Makam Pahlawan Indonesia. Para pahlawan 1945 mempunyai pemakaman khusus yang telah disediakan oleh pemerintah Kota Padang. Taman Makam Pahlawan di Kota Padang ini terdapat pada dua lokasi pemakaman yaitu Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara yang terletak di Lolong dan Taman Makam Pahlawan Harimau Kuranji yang terletak di Kelurahan Korong Gadang, Kec. Kuranji. Tidak hanaya memiliki Taman Makam Pahlawan Indonesia, di Kota Padang juga terdapat makam pahlawan Belanda. Makam pahlawan Belanda ini dibuka padatahun 1951 di daerah Belantung. Sekitartahun 1960-an pemakamaninidigusur dan dibongkar kembali untuk pembuatan kantor pemerintah.pemakaman ini dipindahkan dan disatukan kedalam sebuah lobang yang dibuat di depan lokasi pemakaman. Di atas lobang tersebut dibangun sebuah tugu perjuanagan untuk mengenang perlawanan masyarakat Indonesia melawan Belanda. Setelah pemakaman umum di Gunung Padang dirasa sudah penuh dan tidak memungkinkan lagi. Pada tahun 1970 pemerintah Kota Padang membuka lokasi 114

pemakaman baru. Pemakaman tersebut terdapat di daerah Tunggul Hitam yang pada masa itu termasuk ke dalam Kabupaten Padang Pariaman. Tunggul Hitam dipilih sebagai Tempat Pemakaman Umum di Kota Padang karena lokasi yang cocok untuk sebuah pemakaman terletak didaerah pingiran kota. Daearah ini merupakan hutan tanah rawa yang belum dihuni oleh masyarakat Kota Padang. Daerah ini merupakan hutan tanah rawa yang belum dihuni oleh masyarakat Kota Padang. Pada saat itu di sana belum ada bangunan rumah warga yang bertempat tinggal di sekitar TPU, seperti yang dapat dilihat pada saat sekarang ini. TPU Tunggul Hitam merupakan tempat bermakam bagi masyarakat yang bertempat tinggal dan menetap di Kota Padang. TPU tersebut merupakan tempat pemakaman bagi orang Islam Kristen, dan India.TPU ini pertama kali diisi oleh pemakaman orang Kristen (Belanda) pada tahun 1970. Pada tahun yang sama TPU ini juga diisi oleh pemakaman orang India Keling. Setelah itu pada tahun 1972 TPU ini baru diisi oleh pemakaman orang Muslim (pribumi pendatang). Areal pemakaman di TPU Tunggul Hitam ini terbagi kedalam 2 lokasi yaitu Lokasi A dan Lokasi B. Lokasi A merupakan areal perkuburan yang terletak pada daerah ketinggian dengan biaya retribusi lebih mahal. Lokasi B merupakan areal perkuburan yang berada pada daerah dan mudah tergenang oleh air yang yang identik dengan daerah yang berada di pinggir rawa, sungai atau daerah cekungan. Biaya retribusi pada lokasi B ini lebih murah dari pada lokasi A. 115

Pada tahun 2008 TPU ini sudah penuh, tidak teratur dan tidak bisa diisi dengan pemakaman baru. Pada tahun 2012 DKP Kota Padang dengan resmi menutup TPU Tunggul Hitam untuk pemakaman baru kecuali tumpang sari.untuk mengantisipasi penuhnya TPU di Tunggul Hitam, pemerintah membuka lahan baru pada tahun 2003 yang berlokasi di Air Dingin.Pembangunan TPU wilayah II ini tidak berdampak besar terhadap TPU wilayah I. Masyarakat Kota Padang masih banyak bermakam di TPU Tunggul Hitam. TPU Tunggul Hitam ini dikelola oleh pemerintah Kota Padang yang dikontrol oleh DKP. Awalnya pada tahun 1970 pengelolaan TPU dilakukan oleh 2 orang yaitu Ali dan Nur yang bertugas sebagai juru makam, petugas kebersihan, administrasi pemakaman sekaligus menjaga keamanan TPU.Pada tahun 2009 pemerintah membentuk sebuah UPT karena telah terbentuknya 3 pemakaman di Kota Padang.UPT terbagi 3 yaitu: UPT TPU Wilayah I Tungggul Hitam, UPT TPU Wilayah II Air Dingin, dan UPT TPU Wilayah III Bungus. Pemerintah mengatur TPU dengan cara membuat peraturan-peraturan yang akan dilaksanakan sebagai prosedur untuk melakukan suatu proses pemakaman. Di dalam prosedur tersebut terdapat biaya retribusi pemakaman, biaya perpanjangan pemakaman, biaya penembokan dan luas lahan yang sudah ditetapkan untuk pemakaman. Peraturan tersebut berganti sebanyak lima kali yaitu pada tahun 1973, 1980, 1985, 1995, Sampai tahun 2011. 116

Semenjak dibukanya TPU Tunggul Hitam pada tahun 1970, TPU ini dapat memberikan pemasukan baru dan berdampak positif bagi masyarakat yang ada sekitar TPU. Keberadaan TPU Tunggul Hitam ini memberikan rezeki baru bagi masyarakat disekitar Tunggul Hitam. Ada beberapa masyarakat yang mencari rezeki untuk menambah penghasilan sehari-hari di TPU Tunggul Hitam. Beberapa pekerja yang mencari rezeki tambahan ini seperti para penggali kubur, para tukang untuk menyemen dan pemasang keramik makam, para penjual bunga dan ada juga anakanak beserta ibu-ibu yang bekerja serabutan sebagai pembersih makam. Proses pemindahan perkuburan pertama kali ke TPU Tunggul Hitam adalah pemakaman Belanda yang sebelumnya berlokasi di Olo dan pemakaman orang India yang sebelumnya berlokasi di Kasiak Anggek. Tulang-belulang pemakaman Belanda yang terdapat di daerah Olo dipindahkan ke Tunggul Hitam dan di tempatkan kedalam satu lobang pemakaman dengan ukuran makam 2x3 m. Pemakaman Belanda terletak pada Lokasi A, Blok E I. Sedangkan pemakaman orang India dari Kasiak Angek di pindahkan dengan cara menyatukan beberapa tulang-belulang yang terdapat dalam beberapa kelompokdi bagian tengah lokasi TPU. 117