OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

ANALISIS PELAYANAN SERVIS DI BENGKEL NASMOCO CABANG SOLO BARU DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS MODEL PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT KARIADI DENGAN PENDEKATAN POISSON-EKSPONENSIAL. Abstract

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA KASUS TPPRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG ABSTRACT

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

ANALISIS ANTRIAN PENGUNJUNG DAN KINERJA SISTEM DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI. Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PEMBAYARAN KASIR INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr KARIADI SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS II SEMARANG ABSTRAK

Unnes Journal of Mathematics

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN KERETA API DI STASIUN BESAR CIREBON DAN STASIUN CIREBON PRUJAKAN. Sugito 1, Marissa Fauzia 2

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X

MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X ABSTRACT

MODEL ANTREAN NORMAL DAN TRIANGULAR (Studi Kasus : Gerbang Tol Tembalang Semarang) DOI: /medstat.X.X.XX-XX. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang penting dipelajari karena

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS II SEMARANG

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

Riska Puspitasari J. Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN MODEL ANTRIAN DAN PENGUKURAN KINERJA PELAYANAN PLASA TELKOM PAHLAWAN SEMARANG

MODEL ANTREAN DENGAN DISTRIBUSI PELAYANAN NORMAL, ERLANG, WEIBULL STUDI KASUS TOL BANYUMANIK

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KOTA TEGAL Ernawati Sya diyah 1, Kris Suryowati 2 1,2

BAB II. Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode

ANALISIS PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN. KELAS PERAWATAN DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

PENENTUAN MODEL DAN UKURAN KINERJA PROSES ANTRIAN PADA UNIT PELAYANAN TEKNIK DINAS PUSKESMAS LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP. Dr. KARIADI BAGIAN POLIKLINIK, LABORATORIUM, DAN APOTEK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PENGUNJUNG DAN KINERJA SISTEM DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

MODEL ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI (SPPBE) PT USAHA GAS ELPINDO PONTIANAK DENGAN NOTASI KENDALL-LEE

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

BAB II KAJIAN TEORI. probabilitas, teori antrean, model-model antrean, analisis biaya antrean, uji

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN PENGURUSAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SEMARANG

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

PENENTUAN KAPASITAS TERMINAL KAPAL PENGANGKUT CURAH KERING DI PT. XYZ

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

UNNES Journal of Mathematics

ANALISIS ANTRIAN RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1, LANTAI 3 DAN PENDAFTARAN RSUP DR. KARIADI SEMARANG

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

BAB 2 LANDASAN TEORI

PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG

APLIKASI MODEL ANTRIAN MULTISERVER DENGAN VACATION PADA SISTEM ANTRIAN DI BANK BCA CABANG UJUNG BERUNG

ANALISA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N DENGAN RETENSI PELANGGAN YANG MEMBATALKAN ANTRIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

Transkripsi:

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) Diyan Mumpuni 1, Bambang Irawanto 2, Dr. Sunarsih 3 1,2,3 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Matematika UNDIP deem282@gmail.com, b_irawanto@yahoo.co.id ABSTRAK. The problem occurs because there is a queue length of the queue at service facilities, or the presence of maids who are unemployed at the time of service due to vacancy queue. Services providers that can not be separated from the issue queue is the Post Office. queuing theory is used to determine the queuing model that can represent the state at the service counter, and to optimize the service time at the service counter. Queuing model of optimal service counter M / M / 2 : GD / / model queue. The highest number of customer at the Post Office is arrivals during the study time on each date that is 20, if M / M / 2 : GD / / model is applied on these days can lead to a buildup of the queue, so the queue model is used to optimally serve the M / M / 3 : GD / / model queue. customer every 20 is Keywords : queueing process, queueing model, counters, Post Office. I. PENDAHULUAN Salah satu lembaga penyedia pelayanan jasa yang tidak dapat dipisahkan dari masalah antrian adalah Kantor Pos. Masalah ini terlihat pada antrian pelanggan yang menunggu dilayani di depan loket pelayanan. Untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan pada loket pelayanan, digunakan teori antrian untuk mengetahui dan menganalisa model antrian yang cocok untuk diterapkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah model antrian yang diterapkan pada loket pelayanan? 2. Bagaimanakah mengoptimalkan waktu pelayanan pada loket pelayanan? A. Deskripsi Sistem Antrian Suatu antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan, yaitu a. Tersedianya pelayanan b. Kapasitas pelayanan 1

c. Lama berlangsungnya pelayanan [4] Proses antrian terdapat enam unsur penting yang terkait erat dengan sistem antrian tersebut, yaitu a. Distribusi kedatangan pelanggan b. Distribusi waktu pelayanan c. Fasilitas pelayanan d. Disiplin pelayanan e. Ukuran sistem antrian f. Sumber pemanggilan [3] Notasi Kendall digunakan untuk merinci ciri dari suatu antrian. Notasi yang sesuai untuk meringkaskan karakteristik utama dari antrian paralel telah secara universal dibakukan dalam format berikut: ( a / b / c ) : ( d / e / f ) a b c : Distribusi kedatangan : Distribusi waktu pelayanan : Fasilitas pelayanan atau banyaknya tempat service (stasiun serial paralel atau jaringan) d e : Disiplin pelayanan (FIFO, LIFO, SIRO) dan prioritas pelayanan : Ukuran sistem dalam antrian (terhingga atau tak terhingga) f : Sumber pemanggilan (terhingga atau tak terhingga). [3] Umumnya proses antrian diasumsikan bahwa waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial, atau sama dengan jumlah kedatangan dan jumlah pelayanannya mengikuti distribusi poisson. Proses stokastik yang dinyatakan sebagai {N(t), t 0} akan dikatakan sebagai suatu proses penjumlahan (counting process) apabila N(t) menunjukkan jumlah angka kedatangan (kejadian) yang terjadi sampai waktu t, dengan N(0) = 0 dan akan dinyatakan sebagai suatu proses Poisson apabila memenuhi tiga asumsi berikut: i. Probabilitas terjadi satu kedatangan antara waktu t dan t t adalah sama dengan λδt Δt. Dapat ditulis P = {terjadi kedatangan antara t dan t Δt }= λδt Δt, dengan λ adalah suatu konstanta yang independen dari N (t), Δ t adalah elemen penambah waktu, dan (Δ t) dinotasikan 2

sebagai banyaknya kedatangan yang bisa diabaikan jika dibandingkan dengan (Δt) Δ t, dengan Δt 0, yaitu: lim 0. Δt0 Δt ii. P {lebih dari satu kedatangan antara t dan t Δt } adalah sangat kecil atau iii. bisa dikatakan diabaikan. Jumlah kedatangan pada interval yang berturutan adalah tetap / independen, yang berarti bahwa proses mempunyai penambahan bebas, yaitu jumlah kejadian yang muncul pada setiap interval waktu tidak tergantung pada interval waktunya. [2] B. Model (M/M/c):(GD/ / ) [5] Dalam model ini, para pelanggan tiba dengan laju konstan λ dan maksimum c pelanggan dapat dilayani secara bersamaan. Laju pelayanan per pelayan juga konstan dan sama dengan μ. Pengaruh terakhir dari penggunaan c pelayan yang paralel adalah mempercepat laju pelayanan dengan memungkinkan dilakukannya beberapa pelayanan secara bersamaan. Jika jumlah pelanggan adalah sistem, n, sama dengan atau lebih besar dari c, laju keberangkatan gabungan dari sarana tersebut adalah c. Jika n lebih kecil dari c, laju pelayanan adalah nµ, sehingga diperoleh, n 0 p n n, n c n c, n c Untuk menghitung ukuran dasar dari kinerja antrian dalam model ini adalah sebagai berikut Tingkat utilitas sistem antrian adalah Peluang tidak ada pelanggan dalam sistem antrian adalah 0 1 1 n c c 1, 1 n 0 n! c! 1 c c 3

dan, peluang terdapat n pelanggan dalam sistem antrian adalah n p0, n c n! pn n p0, n c nc c!c dimana 1 atau 1 c c Jumlah pelanggan yang diperkirakan dalam antrian adalah L q c c 2 p c Jumlah pelanggan yang diperkirakan dalam sistem adalah L s q Waktu menunggu pelanggan yang diperkirakan dalam antrian adalah Lq Wq Waktu menunggu pelanggan yang diperkirakan dalam sistem adalah W s L 1 Wq C. Ukuran Steady State dari Kinerja Sistem [5] Asumsi kondisi steady-state (atau kondisi tunak) terpenuhi apabila sehingga 1 di mana adalah jumlah rata-rata laju kedatangan dan adalah rata-rata laju pelayanan. D. Uji Kecocokan Distribusi [1] Setiap analisis statistika diperlukan adanya persyaratan distribusi yang sesuai. Uji kecocokan distribusi ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Langkah-langkah uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut a. Menentukan hipotesis H 0 : distribusi yang diamati sama dengan distribusi yang diduga H 1 : distribusi yang diamati tidak sama dengan distribusi yang diduga b. Menentukan taraf signifikansi 4

Disini akan digunakan taraf signifikansi =5% c. Statistik uji D = Sup S(x)-F 0 (x) S(x) : distribusi frekuensi kumulatif dari data sampel F 0 (x) : distribusi kumulatif dari distribusi yang dihipotesiskan d. Kriteria uji Tolak H 0 pada taraf signifikansi jika nilai D > nilai D*(). Nilai D*() adalah nilai kritis dari kuantil 1- yang diperoleh dari tabel Kolmogorov- Smirnov. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel data selama empat bulan selama waktu pelayanan. Penelitian dilakukan di Terminal Induk Purabaya pada tanggal 5 April 2013 hingga 25 Juli 2013. Data waktu pelayanan pelanggan hanya diambil sampel dua hari, yaitu pada saat sistem melayani pelanggan dengan fasilitas pelayanan sebanyak 3 loket dan 2 loket. Adapun alur pembahasannya, disajikan pada Gambar 2.1 berikut : Mulai Input Data Data jumlah kedatangan Data waktu pelayanan T Apakah Steady State? Y Uji Kecocokan Distribusi pola kedatangan Uji kecocokan distribusi pola pelayanan A 5

A Perbandingan dengan Tabel Kolmogorov-smirnov T Apakah Data Berdistribusi Poisson? Apakah Data Berdistribusi Eksponensial? T Model General (G) Y Model Poisson Y Model Eksponensial Model General (G) Penentuan Model Antrian Analisis Hasil Penelitian ( Menentukan Ukuran Kinerja sistem Antrian ) Pengambilan Keputusan Selesai Gambar 3.1 Alur Pengolahan Data III. HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem pelayanan pelanggan di Kantor Pos ini memiliki 3 loket pelayanan, namun terkadang hanya 2 loket pelayanan yang dibuka. Berdasarkan data yang diperoleh penulis, jumlah jam sibuk pelayanan pelanggan di Kantor Pos ini setiap hari selama satu minggu tidak selalu sama, yaitu antara lain 7 jam, 6 jam, dan 5 jam. Untuk lebih jelas, sistem antrian pos pelayanan adalah sebagai berikut : P1 DATANG antrian P2 KELUAR P3 Gambar 3.1. Sistem Antrian Loket Pelayanan Pelanggan di Kantor Pos Cabang Sukorejo 6

Analisis data awal akan dimulai dengan menghitung faktor utilisasi () untuk tiap-tiap pelayanan per loketnya. Ukuran steady-state dari kinerja sistem pelayanan dapat di peroleh dari data jumlah kedatangan pada obyek penelitian dan data waktu pelayanan dengan menghitung tingkat utilitas dari sistem pelayanan. Kondisi steady-state harus terpenuhi sehingga dapat diketahui bahwa jumlah ratarata pelanggan yang datang lebih kecil dari rata-rata laju pelayanan agar sistem pelayanan mencapai keadaan yang stabil. Tabel 3.1. Analisis Steady State Tipe (pelanggan/jam) µ (pelanggan/jam) = λ / μ Steady State I 32,14 24,36 0,66 Terpenuhi II 28 24,36 0,57 Terpenuhi III 33 24,36 0,68 Tidak terpenuhi IV 25,18 17,96 0,47 Tidak terpenuhi V 28,22 17,96 0,52 Terpenuhi Sebelum melakukan analisis antrian terlebih dahulu dilakukan analisis kecocokan model apakah distribusi kedatangan mengikuti distribusi Poisson dan distribusi pelayanan mengikuti distribusi Eksponensial. Untuk data jumlah Kedatangan dan waktu pelayanan dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut : Tabel 3.2. Uji kecocokan Data Jumlah kedatangan dan Jumlah Pelayanan Pos Tip e D D*(α) Keputusan Kesimpulan I 0,478 0,182 Poisson Kedatangan II 0,565 0,352 Poisson III 0,716 0,265 Poisson 7

Pos Tipe D D*(α) Keputusan Kesimpulan Kedatangan IV 0,427 0,314 V 0,659 0,636 Poisson Poisson Pelayanan A 0,827 0,184 B 0,645 0,178 Eksponensial Eksponensial Tipe pelayanan A adalah pelayanan pelanggan dengan jumlah loket sebanyak 2 buah dan untuk tipe B adalah pelayanan dengan jumlah loket sebanyak 3 buah. Setelah dilakukan uji kecocokan distribusi maka dapat ditentukan model antriannya. Untuk Pos Kedatangan model antriannya yaitu M/M/c : GD//, dengan jumlah server sebanyak 2 buah pada tipe I, II dan II sedangkan jumlah server sebanyak 3 buah pada tipe IV dan V. Setelah dilakukan analisis steady-state dan uji kecocokan model, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis kinerja sistem antrean dengan menggunakan program WinQSB akan diperoleh tabel ahasil akhir antrian sebagai berikut : Tipe λ ( pelanggan /jam) I 33 Tabel 5. Perolehan hasil akhir analisis antrian μ L s L q ( pelanggan /jam) (pelanggan) (pelanggan) W s (menit) W q (menit) 0,66 3 2 4,36 1,9 0,21 II 28 25 0,57 2 1 3,68 1,22 0,27 III 33 0,68 3 2 4,55 2,09 0,19 IV 26 0,47 2 1 3,76 0,43 0,23 18 V 29 0,52 2 1 3,95 0,61 0,19 Berdasarkan hasil dan pembahasan, model antrian yang diterapkan pada loket pelayanan di Kantor Pos Cabang Kendal Unit Sukorejo ada dua yaitu model P 0 8

antrian M / M / 2 : GD / / dan model antrian M / M / 3 : GD / /. Apabila kedua model tersebut diterapkan pada loket pelayanan Kantor Pos Cabang Kendal Unit Sukorejo pada dasarnya adalah sama, hanya saja jika pada hari-hari biasa diterapkan model M / M / 3 : GD / / maka terdapat pelayan yang sering menganggur karena terdapat antrian yang kosong, sehingga model antrian optimal yang sesuai untuk diterapkan setiap hari adalah model antrian M / M / 2 : GD / /. Diketahui bahwa jumlah kedatangan pelanggan tertinggi selama waktu penelitian yaitu pada setiap tanggal 20, dan apabila model antrian M / M / 2 : GD / / diterapkan pada hari-hari tersebut dapat mengakibatkan penumpukan antrian, sehingga model antrian optimal yang digunakan untuk melayani pelanggan setiap tanggal 20 adalah model antrian M / M / 3 : GD / /. Untuk menjaga kinerja sistem antrian yang diterapkan oleh Kantor Pos, perlu menetapkan jumlah pelayan pada setiap tanggal 20 atau minggu kedua dan ketiga setiap bulannya menjadi 3 pelayan dengan rata-rata waktu pelayanan pelanggan yang sama dengan rata-rata waktu pelayanan 2 pelayan, hal tersebut berarti waktu pelayanan pelanggan oleh pelayan adalah tetap, agar kinerja operasional secara keseluruhan tidak terganggu dan proses transaksi dapat berjalan secara optimal sehingga tidak membuat pelanggan menunggu terlalu lama. IV. PENUTUP Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Model antrian yang diterapkan pada loket pelayanan di Kantor Pos Cabang Kendal Unit Sukorejo ada dua yaitu model antrian M / M / 2 : GD / / dan model antrian M / M / 3 : GD / /. 2. Berdasarkan analisis kinerja sistem antrian, model antrian yang optimal pada loket pelayanan di Kantor Pos Cabang Kendal Unit Sukorejo adalah model antrian M / M / 2 : GD / /, akan tetapi diketahui bahwa jumlah kedatangan pelanggan tertinggi pada setiap tanggal 20, yaitu dengan rata- 9

rata tingkat kedatangan sebanyak 72 pelanggan/jam jika diterapkan model antrian M / M / 2 : GD / /, tingkat utilitas kinerja sistem antrian sebesar 1,46, artinya kondisi ini tidak memenuhi steady state dan apabila diterapkan model antrian M / M / 3 : GD / / maka tingkat utilitas kinerja sistem antrian sebesar 1,32, artinya kondisi ini masih tidak memenuhi steady state. 3. Model antrian yang sesuai pada loket pelayanan Kantor Pos Cabang Sukorejo setiap tanggal 20 adalah model antrian M / M / 3 : GD / /, akan tetapi pihak Kantor Pos Cabang Sukorejo harus mengubah standar waktu pelayanan pelanggan pada saat jumlah fasilitas pelayanannya sebanyak 3 pelayan menjadi sama dengan standar waktu pelayanan pelanggan pada saat jumlah fasilitas pelayanannya sebanyak 2 pelayan, yaitu rata-rata waktu pelayanan pelanggan adalah selama 2,46 menit sehingga tingkat utilitas kinerja sistem antrian sebesar 0,98, artinya kondisi ini memenuhi steady state. V. DAFTAR PUSTAKA [1] Daniel, Wayne W., 1989. Statistik Nonparametrik Terapan (halaman 343-345). Penerbit PT. Gramedia. Jakarta. [2] Gross, D. and Harris, C. M., 1998. Fundamental of Queueing Theory Third Edition (halaman 16-20). New York : John Wiley and Sons, INC. [3] Kakiay, Thomas J., 2004. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata (halaman 4-6, 17-18). Penerbit Andi. Yogyakarta. [4] Siagian, P., 1987. Penelitian Operasional : Teori dan Praktek (halaman 390,392). Universitas Indonesia Press. Jakarta. [5] Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi Jilid 2 (halaman 189-208). Binarupa Aksara. Jakarta. 10