BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

INTENSITAS PENCAHAYAAN ALAMI RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR

REKAYASA TATA CAHAYA ALAMI PADA RUANG LABORATORIUM (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. Jumlah Penduduk DKI Jakarta Sumber : diakses tanggal 2 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Optimalisasi Kinerja Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang)

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan Ideal Kantor

Analisis Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Itensitas Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh

Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum

BAB I PENDAHULUAN. cahaya, baik yang berasal dari benda itu sendiri maupun berupa pantulan yang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS CAHAYA ALAMI PADA GEDUNG PERBELANJAAN (STUDI KASUS : MALL DAYA GRAND SQUARE MAKASSAR)

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH

NATURAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION. Canisius College Sport Hall Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil survey lapangan, running eksisting dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

of natural lighting as the main lighting source, homever it still needs the help of artificial lighting. Keywords: Natural lighting opening, sun shadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tata Cahaya pada Ruang Baca Balai Perpustakaan Grhatama Pustaka Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengukuran intensitas penerangan di tempat kerja

5 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas, ada masalah-masalah terkait kenyamanan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif

BAB IV ANALISA. ruangan. Aktifitas yang dilakukan oleh siswa didalam ruang kelas merupakan

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

Ashadi 1, Nelfiyanti 2, Anisa 3. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

KAJIAN KOORDINASI SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN PADA RUANG BACA PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS HALUOLEO)

STUDI PEMANFAATAN CAHAYA ALAM SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN RUANG KULIAH GEDUNG E KAMPUS A UNIVERSITAS TRISAKTI DALAM RANGKA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

HOTEL BUTIK DENGAN OPTIMALISASI BENTUK FASADE BERDASARKAN PENCAHAYAAN ALAMI DI JAKARTA SELATAN

EVALUASI BUKAAN PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK MENDAPATKAN KENYAMANAN VISUAL PADA RUANG PERKULIAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

APARTEMEN MENENGAH DI KAWASAN CENGKARENG DENGAN PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN ALAMI PADA BUKAAN JENDELA

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

11. Batasan dan Definisi Judul I 1.2. Latar Belakang Permasalahan I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)

RUMAH SUSUN HEMAT ENERGI DI LEBAK BULUS JAKARTA DENGAN PENERAPAN PENCAHAYAAN ALAMI

Evaluasi Kualitas Pencahayan Alami Pada Rumah Susun Sebelum dan Setelah Mengalami Perubahan Denah Ruang Dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA. Rilpani Orien Meliala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Optimasi Pemerataan Tingkat Terang Cahaya pada Rancangan Ruang Kelas Bangunan Pendidikan Nonformal di Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta,

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

18 HOME LIVING desember 2013

Gambar 4.7 Foto Langit di Sekitar Bangunan Masjid Al-Irsyad

TATA RUANG DALAM RUMAH SEDERHANA T-54 PERUMAHAN KEDUNG BADAK BARU BOGOR DITINJAU DARI PENCAHAYAAN

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4. ANALISA DAN BAHASAN

Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Distribusi Pencahayaan Alami pada Gedung Menara Phinisi UNM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TUGAS AKHIR GALERI & SANGGAR KREATIFITAS SENI ANAK RUANG EKSPLORATIF MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

K153 - TEKNIK OPTIMASI PENCAHAYAAN ALAMI DALAM INTERIOR RUMAH TINGGAL

Manajemen Pencahayaan Alami dan Buatan pada Gedung Pascasarjana UNISMA

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

Hemat Energi dalam Kurikulum di Program Studi Arsitektur. Institut Teknologi Indonesia)

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Penelitian. menjadi bagian yang tak terpisahkan dari arsitektur. Ketergantungan bangunan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

Rekayasa Tata Cahaya Alami pada Ruang Kelas Sekolah Autis Laboratorium Universitas Negeri Malang

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Analisis standar dan prosedur pengukuran intensitas cahaya pada gedung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar merupakan proses perubahan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut ini adalah diagram konsep adaptif yang akan diterapkan pada SOHO :

BAB I PENDAHULUAN. Studio gambar adalah merupakan salah satu sarana ilmu pendidikan yang

Pengoptimalan Pencahayaan Alami pada Pondok Pesantren Putri Darul Huda, Mayak, Ponorogo

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

Dasar Dasar Desain 1 08FTPD. Modul ke: Prinsip Rupa : Ukuran. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengembangan RS Harum

PENGARUH DESAIN CLERESTORIES TERHADAP KINERJA DAYLIGHT PADA GOR BULUTANGKIS ITS DI SURABAYA GUNA MENDUKUNG KONSEP GREEN BUILDING

OPTIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUMAH SUSUN DI JAKARTA TIMUR

MODUL I RPKPS DAN TUGAS BANGUNAN PINTAR PENGAMPU : DR. AGUNG MURTI NUGROHO ST, MT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cahaya matahari sebagai sumber pencahayaan alami merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang sangat berlimpah di Indonesia. Sebagai negara yang melintang dari Barat sampai ke Timur di bawah garis khatulistiwa, negara ini sangat kaya akan energi yang dihasilkan oleh matahari. Kondisi geografis ini pulayang membawa pada stabilnya cahaya matahari yang diterima diseluruh wilayah di Indonesia sepanjang tahun (Parmonangan Manurung, 2012). Salah satu peran yang yang diberikan cahaya alami pada manusia adalah dalam hal kenyamanan. Peran ini diberikan tidak hanya di dalam bangunan, tetapi juga diluar bangunan. Setidaknya ada dua macam kenyamanan yang dipengaruhi oleh cahaya alami pada diri manusia, yaitu kenyamanan visual dan kenyamanan termal. Kenyamanan visual terkait dengan cahaya alami yang membantu manusia dalam mengakses informasi visual tanpa mengganggu indera visual manusia. Kondisi visual yang terlalu gelap karena kurangnya cahaya akan menciptakan ketidaknyamanan bagi indera visual. Ketidaknyamanan ini juga akan mempengaruhi persepsi visual manusia terhdap lingkungan visualnya (Parmonangan Manurung, 2012). Pencahayaan alami merupakan hal yang sangat dibutuhkan pada suatu bangunan, tidak terkecuali untuk bangunan sekolah. Bangunan sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus memiliki sistem pencahayaan yang baik sehingga dapat menciptakan kenyamanan saat proses belajar mengajar. Pencahayaan yang baik akan membantu kita mengerjakan pekerjaan dan membuat kita merasa nyaman ketika mengerjakannya. Walaupun terkesan sederhana, pernyataan ini merupakan tujuan dari

2 lighting design, yaitu untuk menciptakan kenyamanan, suasana yang menyenangkan, dan ruang yang fungsional bagi setiap orang di dalamnya (Lam, 1977). Pada interior bangunan, pencahayaan alami membantu memperjelas segala benda dalam ruangan menyangkut bentuk, warna, ukuran, dan susunannya dalam ruangan. Namun yang paling penting adalah mendukung berbagai aktivitas manusia dalam bangunan pada pagi sampai sore hari, dengan catatan ruangan mendapat cahaya matahari secara cukup memadai. Pencahayaan yang tidak tepat dapat merusak atmosfer ruang sehingga menimbulkan perasaan kurang nyaman, selain itu juga memberikan tekanan psikologis terhdap pengguna ruang, gangguan kesehatan, dan lainnya. Kualitas pencahayaan alami yang baik tidak terlepas dari distribusi cahaya yang masuk melalui jendela (bukaan) dan orientasi arah bukaan. Semakin luas bukaan, maka akan semakin besar cahaya yang masuk ke dalam ruang. Kualitas pencahayaan alami yang baik juga dipengaruhi oleh letak bukaan terhadap arah datangnya sinar matahari. Ruang kelas sebagai salah satu ruang yang mengakomodir aktivitas belajar di sekolah memiliki arti penting bagi siswa dalam membantu kegiatan belajar sehingga mampu meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan serta menambah tingkat kecerdasan. Selain itu kondisi ruang kelas sangat berperan penting dalam memberikan kenyamanan terhadap penggunanya. Keseimbangan cahaya langsung dan tidak langsung yang tersedia cukup dalam ruang kelas dapat mendukung siswa untuk mengerjakan tugas yang berorientasi pada kertas dan komputer dengan baik (Perkins, 2001). Pencahayaan yang ideal untuk proses belajar dan mengajar di ruang kelas menurut SNI 03-6575-2001 adalah 250 lux. Pertanyaannya adalah apakah ruang kelas di Sekolah Menengah Pertama yang akan diteliti sudah memenuhi standar pencahayaan?

3 Berdasarkan paparan tersebut maka penulis tertarik melakukan evaluasi mengenai pencahayaan alami ruang kelas di SMP Negeri 3 Bandung. SMP Negeri 3 berlokasi di Jalan Raden Dewi Sartika no.96, Bandung. Kondisi pencahayaan alami ruang kelas di SMP Negeri 3 cukup beragam. Beberapa kelas dianggap memiliki pencahayaan alami yang cukup, sedangkan beberapa kelas lainnya dianggap memiliki intensitas pencahayaan alami yang berlebih dan kurang. Hal ini menjadi dasar pelaksanaan penelitian mengenai evaluasi standar pencahayaan alami ruang kelas di SMP Negeri 3 Bandung. Evaluasi tersebut akan dijadikan dasar untuk mengembangkan prosedur perbaikan dalam upaya pemenuhan standar pencahayaan alami ruang kelas di SMP Negeri 3 Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Orientasi bangunan SMP Negeri 3 Bandung terhadap arah pergerakan Matahari. 2. Adanya perbedaan kondisi dan intensitas pencahayaan alami pada tiap blok ruang kelas. 3. Rumusan bentuk solusi arsitektur untuk pemenuhan standar pencahayaan alami di ruang kelas SMP Negeri 3 Bandung. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan sehingga objek yang akan diteliti dapat menjadi lebih jelas dan dapat menghindari kesalahpahaman.dalam hal ini pembatasan masalah dibagi menjadi dua, diantaranya : 1. Objek penelitian Objek penelitian merupakan aspek aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian sehingga peneliti dapat lebih fokus dalam melaksanakan penelitian. Dalam kasus ini yang

4 menjadi objek penelitian adalah pencahayaan alami di ruang kelas SMP Negeri 3 Bandung 2. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah ruang kelas di SMP Negeri 3 Bandung 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka di rumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana hasil evaluasi kondisi pencahayaan alami ruang kelas SMPN 3 Bandung? 2. Bagaimana bentuk solusi untuk pemenuhan standar pencahayaan alami di ruang kelas SMPN 3 Bandung? 1.5 Penjelasan Istilah 1. Pencahayaan alami Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang dihasikan oleh sumber cahaya alami yaitu matahari dengan cahaya yang kuat tetapi bervariasi menurut jam, musim, dan tempat. 2. Prosedur evaluasi pencahayaan a. Melakukan pengamantan (observasi) ke lapangan. Hadi (1986), observasi sebagai metode ilmiah diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena yang diselidiki di lapangan. Hasil yang diperoleh berupa dimensi ruang, besar bukaan, material ruang, dan perspektif ruang. b. Melakukan pengukuran tingkat pencahayaan. Pengukuran menggunakan alat lux meter. Hasil yang diperoleh berupa kuat penerangan. Pengukuran dilakukan dengan mengambil beberapa titik di atas bidang kerja pada seluruh area ruang kelas. Titik pengukuran diambil setinggi bidang kerja(meja siswa).

5 c. Pengolahan data penelitian. Hasil yang diperoleh berupa kesimpulan mengenai kondisi pencahayaan alami di SMP Negeri 3 Bandung. d. Merancang desain ruang kelas yang memenuhi standar pencahayaan. 3. Standar pencahayaan 1.6 Tujuan Penelitian Tabel 1.1 Tingkat pencahayaan alami yang direkomendasikan untuk sekolah Sumber : SNI 03-6575-2001, Darmasetiawan dan Puspakesuma dalam bukunya Good lighting for school (1991), Bean (2004) Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Melaukan evaluasi pencahayaan alami ruang kelas di SMP Negeri 3 Bandung. 2. Merekomendasikan bentuk solusi arsitektur pemenuhan standar kenyamamanan pencahayaan alami ruang kelas SMP Negeri 3 Bandung. Tingkat pencahayaan NO Fungsi ruangan (lux) Good lighting for SNI (lux) school building Bean (2004) 1 Ruang kelas 250 lux 250-300 lux 250-300 lux 2 Perpustakaan 300 lux 3 Laboratorium 500 lux 4 Ruang gambar 750 lux 5 Kantin 200 lux 1.7 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ke semua pihak yang terlibat. Manfaat yang diperoleh dari diadakannya penelitian ini antara lain :

6 1. Mendapatkan data intensitas pencahayaan alami alami ruang kelas di SMP Negeri 3 Bandung. 2. Memberikan kesimpulan mengenai kondisi pencahayaan alami ruang kelas di SMPN 3 Bandung. 3. Memberikan rekomendasi desain ruang kelas yang memenuhi standar pencahayaan alami