KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

Landasan Pengembangan Kurikulum. Farida Nurhasanah, M.Pd Sebelas Maret University Surakarta-2012

Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI KONSEP DASAR PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

BAB II KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

STRUKTUR SIKAP Komponen Kognitif Komponen Afektif Komponen Konatif

MANAJEMEN PEMBELAJARAN YANG KREATIF PADA MATA PELAJARAN SAINS FISIKA DI SMP NEGERI 3 KARTASURA

TEORI BELAJAR. Oleh: Wisnu Prawijaya/ NIM: Blogs:

PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME

TEORI BELAJAR. Abdur Rohim/

Konsep dan Makna Belajar

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keterampilan intelektual. Karena itu pengorganisasian materi pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

WAWASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003, UU RI No. 20 TH 2003, Jakarta : Sinar Grafika, 2003, hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

KONSEP KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan generasi muda inilah melalui pemberian fondamen yang kuat yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belum diketahui serta memaksimalkan potensi yang dimiliki seseorang.

MODEL PEMBELAJARAN DAN PENDEKATANNYA. Oleh: Wawan Danasasmita

Teori Belajar dan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Rini Andini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

Rumpun Pembelajaran Interaksi Sosial

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PERKEMBANGAN BELAJAR MOTORIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenny Fitria, 2014

Landas an Politis. Landas an Psikolo

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. akumulasi dari berbagai faktor dimulai dari faktor awal proses sampai denga hasil.

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB IV PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam dalam menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

LANDASAN PENDIDIKAN DISUSUN OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang :

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem

PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didalam lingkungan nyata (Taufiq dkk : 6.2). Suatu teori biasanya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berperan sebagai pendengar saja, ketika guru menerangkan mereka justru

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal Untirta Civic Education Journal ISSN : e-issn :

Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam membina kehidupan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. istilah ini dikenal Cerdas Istimewa adalah bentuk alternatif pelayanan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar menurut pandangan konstruktivisme adalah proses. pengkonstruksian pengetahuan oleh individu pembelajar sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2011

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Mengenai Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi. Pendidikan tinggi dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

yang sesuai standar, serta target pembelajaran dan deadline terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tinjauan Tentang Pendidikan Lalu Lintas. a. Pengertian Pendidikan Lalu Lintas. Tahun. 2003) dijelaskan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan hal itu, tidak akan pernah terlepas dari peran guru untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang melibatkan kemampuan kognitif, afektif, maupun. UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

Transkripsi:

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI TUJUAN PEMBELAJARAN Memiliki wawasan/ pemahaman yang luas tentang landasan pengembangan kurikulum Mengidentifikasi beberapa landasan kurikulum yang dijadikan dasar pijakan dalam mengembangkan kurikulum Memiliki sikap positif bahwa setiap landasan kurikulum harus dijadikan dasar pertimbangan dalam pembelajaran

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI TOPIK KAJIAN Landasan Filosofis Landasan Psikologis Landasan Sosiologis Landasan IPTEK

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM FILOSOFIS PSIKOLOGIS SOSIAL BUDAYA KURIKULUM TUJUAN IPTEK

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM FILOSOFI merupakan konseptual dan ideal : Sasaran pendidikan (tujuannya?) Proses pendidikan (bagaimana caranya?) Pendidik-siswa (siapa peserta didik, siapa pendidik?) PSIKOLOGIS rencana belajar untuk pengalaman Perkembangan siswa Karakteristik siswa Metode belajar-mengajar

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI SOSIAL BUDAYA dalam hal ini masyarakat (siswa, keluarga, masyarakat umum) merupakan sesuatu yang nyata Perubahan tata nilai Perubahan tuntutan kehidupan Perubahan tuntutan kerja ILMU DAN TEKNOLOGI arahnya bahwa pendidikan tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa depan Teori baru Teknologi baru

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SUMBANGAN MASING-MASING LANDASAN TERHADAP KURIKULUM TUJUAN PEND. ISI PEND. PROSES PEND. EVALUASI FILOSOFIS PSIKOLOGIS SOSIAL BUDAYA ILMU TEKNOLOGI

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI LANDASAN FILOSOFIS MERUPAKAN JAWABAN ESENSIAL MENDASAR (JAWABAN FILOSOFIS) ATAS PERTANYAAN-PERTANYAAN : APA YANG MENJADI TUJUAN PENDIDIKAN? SIAPA PENDIDIK DAN TERDIDIK? APA ISI PENDIDIKAN? BAGAIMANA PROSES INTERAKSI PENDIDIKAN?

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI LANDASAN PSIKOLOGIS Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofisik manusia sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksinya dengan lingkungan. Perilaku merupakan manifestasi dari ciri-ciri kehidupan baik yang tampak maupun tidak tampak perilaku kognitif, afektif, psikomotor

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI ANAK / SISWA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PENDIDIKAN Karakteristik perilaku / pola2 perkembangan untuk menyesuaikan apa yang dididik dan bagaimana cara mendidik PSIKOLOGI BELAJAR BERKEMBANG OPTIMAL Perkembangan belajar melalui proses peniruan, pengingatan, latihan, pembiasaan, pemahaman, penerapan, pemecahan masalah

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Membahas perkembangan individu sejak masa konsepsi sampai dengan dewasa (proses belajar dan pematangan) melalui interaksi dengan lingkungan, meliputi : Kemampuan belajar melalui persepsi Mencapai pertimbangan berdasarkan pengalaman Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri Hal-hal yang harus diperhatikan dalam psikologi perkembangan : Siswa selalu berkembang (developing, changing, becoming, ongoing) dalam situasi opened spiral Manusia merupakan mahluk unik, memiliki sejumlah kemampuan yang terintegrasi menjadi sesuatu yang khas Perkembangan siswa dinamis, pada dasarnya manusia unpredictable

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI PSIKOLOGI BELAJAR Studi tentang bagaimana individu belajar Belajar diartikan terjadinya perubahan perilaku ke arah positif melalui pengalaman. Gagné perubahan berkenaan dengan kapabilitas individu Hilgard & Bower perubahan terjadi karena interaksi dengan lingkungan sebagai reaksi terhadap siatuasi yang dihadapi

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI Morris L. Bigge, membagi ke dalam 3 rumpun Teori Belajar 1. TEORI DISIPLIN MENTAL Secara herediter anak mempunyai potensi tertentu Belajar merupakan upaya mengembangkan potensi2 tersebut DISIPLIN MENTAL THEISTIK Individu mempunyai daya mental(mengamati, menanggap, mengingat, berpikir) Belajar merupakan proses melatih daya2 tersebut DISIPLIN MENTAL HUMANISTIK Menekankan keseluruhan aspek (pendidikan umum) NATURALISME Selain mempunyai potensi, anak memiliki kemauan dan kemampuan untuk belajar & berkembang sendiri APERSEPSI Hasil belajar disimpan dan membentuk apersepsi untuk belajar lebih lanjut

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI 2. TEORI BEHAVIORISME Anak tidak membawa potensi apapun dari lahirnya Perkembangan ditentukan oleh faktor yang berasal dari lingkungan Bersifat pasif TEORI S-R BOND (Thorndike) Kehidupan tunduk pada hukum stimulus respon Belajar upaya membentuk S-R sebanyaknya CONDITIONING (Guthrie) Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi tertentu (pada stimulus) REINFORCEMENT (Skinner) Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi tertentu (melalui respon)

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI 3. COGNITIVE GESTALT FIELD Menekankan pada unity, wholeness, integrity (keterpaduan) Bersifat aktif INSIGHT / GESTALT FIELD Belaajr adalah proses mengembangkan pemahaman baru Belajar merupakan perbuatan yang bertujuan, eksploratif, imajinatif, kreatif GOAL INSIGHT Belajar merupakan usaha untuk mengembangkan pemahaman tingkat tinggi COGNITIVE FIELD Belajar merupakan proses interaksi (individu selalu berada dalam life space, ada tujuan yang ingin dicapai dan motif yang mendorong untuk mencapai tujuan dan hambatan yang harus diatasi)

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI LANDASAN SOSIAL BUDAYA Pendidikan mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke dalam kehidupan masyarakat memberi bekal pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat Kehidupan masyarakat, kekayaan budaya menjadi landasan & acuan bagi pendidikan TUJUAN, ISI, PROSES disesuaikan dengan Kondisi, Karakteristik Kekayaan Masyarakat

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI 3 SIFAT PENTING PENDIDIKAN PENDIDIKAN MENGANDUNG NILAI PENDIDIKAN BERSIFAT SOSIAL PENDIDIKAN DIDUKUNG OLEH LINGKUNGAN Diarahkan pada pengembangan pribadi sesuai dengan nilai yang diharapkan Berhubungan dalam situasi sosial / menyiapkan peserta didik untuk kehidupan dalam masyarakat Proses pendidikan merupakan bagian dari proses kehidupan masyarakat ; pelaksanaannya membutuhkan dukungan dari lingkungan masyarakat

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI Masyarakat membentuk kelompok melahirkan sistem sosial dan budaya Tatanan nilai masing2 daerah berbeda mengatur pola kehidupan dan pola hubungan Berbeda antar periode waktu karena masyarakat berkembang Seperangkat ketentuan, peraturan, hukum, moral, yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku warga masyarakat P E N D I D I K A N Merupakan bagian dari kebudayaan / proses pembudayaan

PERKEMBANGAN MASYARAKAT Terjadi perubahan Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI Mempengaruhi perkembangan individu, pengetahuan, kebiasaan, pola hidup Mobilitas tinggi Mempercepat pertemuan antarbangsa Membuka daerah terisolasi Peningkatan pemerataan pembangunan Komunikasi cepat & akurat Memudahkan perolehan informasi Terjadi proses pembauran Adakalanya terjadi pertentangan / konflik antarsektor sosial budaya

PENDIDIKAN BERSIFAT PRIBADI Diarahkan pada pengembangan pribadi sesuai dengan nilai yang diharapkan Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI SIFAT PENDIDIKAN PENDIDIKAN BERSIFAT SOSIAL Berlangsung dalam siatuasi sosial / dipengaruhi keadaan lingkungan masyarakat di mana proses pendidikan berlangsung Berlangsung dalam : interaksi dengan orang lain interaksi dengan lingkungan PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Komunikasi Transportasi Industri Pertanian Dll

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI PERKEMBANGAN IPTEK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Technology is the art of utilizing scientific knowledge Pengembangan ilmu pengetahuan tidak hanya ditujukan pada perkembangan ilmu pengetahan itu sendiri, melainkan diharapkan dapat memberi sumbangan kepada bidang-bidang kehidupan Teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware & software)

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI TRANSFORMASI TEKNOLOGI Proses pengalihan, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan secara teratur (penyesuaian, modifikasi, pengembangan) PRINSIP TRANSFORMASI TEKNOLOGI : 1. Pendidikan dan pelatihan untuk pelaku transformasi 2. Konsep yang jelas dan realistis tentang masyarakat yang akan dibangun & teknologi pendukungnya 3. Teknologi harus diterapkan 4. Bangsa yang menerapkan teknologi harus dapat memecahkan masalah yang dihadapinya 5. Melindungi kemampuan nasional hingga nantinya mampu bersaing secara internasional

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI PENGARUH PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP MASYARAKAT KOMUNIKASI TRANSPORTASI MEKANISASI INDUSTRI DAN PERTANIAN TERHADAP PENDIDIKAN PENDIDIKAN MELALUI MEDIA MASSA TEKNOLOGI INDUSTRI MENGHASILKAN ALAT/BAHAN YANG DIBUTUHKAN PENDIDIKAN MENUNTUT PENGUASAAN PENGETAHUAN, LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN TERHADAP TERJADINYA PERUBAHAN PADA SISTEM DAN ISI PENDIDIKAN

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - 19661019 199102 1 001 - - FIP - UPI RANGKUMAN Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam UU no. 20 tahun 2003.