BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Oleh karena itu diperlukan pendidikan yang bermutu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irma Riswanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibuktikan dari hasil penelitian Institute of Management Development (dalam

BAB I PENDAHULUAN. 9001:2000. Konsep Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 lahir

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara, karena pendidikan merupakan sarana pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu. komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin cepatnya tuntutan kehidupan global sekarang ini akan

mengembangkan Sekolah Bertaraf Internasional (Septikasari, 2009).

` 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbincangan mengenai rendahnya mutu pendidikan di Indonesia bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara sehingga muncul slogan Quality is everybody business, dimana

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya mutu lulusan dapat dilihat dari rendahnya daya saing sumber

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bersama kalangan swasta bersama-sama telah dan terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan model-model tertentu sehingga orang dapat memperoleh. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan lagi. Tujuan dari pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

KOMPARASI PROSES SUPERVISI KLINIS DITINJAU DARI SERTIFIKASI DAN MASA KERJA KEPALA SEKOLAH SD/MI KECAMATAN KEDUNGTUBAN BLORA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB I PENDAHULUAN PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

TESIS. Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan. Gelar Magister Manajemen Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar bisa hidup lebih

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan menjadi sangat penting perannya dalam mengantarkan

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Ga G mb m a b ra r n n Umu m m m Obj b ek k Pene n lit e ian a. Pro r fil Org r anis n a is sis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Adapun pengertian pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003: melimpah, Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkualitas dapat diwujudkan melalui tingkat satuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB II LANDASAN TEORI. dengan Total Quality Manajemen (TQM). Manajemen ini dilaksanakan guna

BAB I PENDAHULUAN. Pendidik merupakan salah satu komponen yang menentukan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk menjadi negara maju, bermartabat, dan sejahtera. Upaya

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI PADA PDAM TIRTANADI MEDAN : JALAN SISINGAMANGARAJA NO. 1 MEDAN. Kode Klausul Terlaksana Tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati oleh seluruh komponen bangsa baik untuk masyarakat terpencil

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang bermutu merupakan harapan dan dambaan seluruh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat perkembangan dan kemajuannya. Hal tersebut menuntut sumber daya manusia di suatu negara berkompetisi untuk mencukupi tuntutan hidupnya. Untuk itu setiap sumber daya manusia dituntut memiliki kualitas dan kuantitas sehingga dapat berkompetisi dikehidupan global ini. Dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya setiap manusia membutuhkan pendidikan yang bermutu. Pada Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 pasal 1 (2003:1) dijelaskan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sehubungan dengan hal tersebut mutu pendidikan menjadi isu yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. Berbicara tentang mutu atau kualitas, sebagaimana dikemukakan oleh Goetsch dan Davis, Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. (Tjiptono dan Diana, 2003: 4). Dalam prosesnya, pendidikan dikatakan bermutu apabila seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Faktorfaktor dalam proses pendidikan adalah berbagai input, seperti bahan ajar, metodologi, sarana sekolah, dukungan administrasi, sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. Sedangkan mutu pendidikan dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Prestasi yang

2 dicapai atau hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa hasil tes kemampuan akademis (semisal ulangan umum, UAS dan UN). Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri masih tertinggal dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC) (Shabri : 2013), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara, berada di bawah Vietnam. Akibat rendahnya kualitas pendidikan, maka Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Indonesia pun hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai leader teknologi dari 53 negara di dunia. Dengan kondisi mutu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) yang tidak mampu bersaing, cita-cita untuk membangun kehidupan bangsa yang sejahtera akan sulit tercapai. Kaitan kualitas pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi disuatu negara memang sangat erat. Karena untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, suata negara membutuhkan sumber daya yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Isu mengenai sumber daya manusia (human capital) sebagai input pembangunan ekonomi sebenarnya telah dimunculkan oleh Adam Smith pada tahun 1776, yang mencoba menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara, dengan mengisolasi dua faktor, yaitu; 1) pentingnya skala ekonomi; dan 2) pembentukan keahlian dan kualitas manusia. Faktor yang kedua inilah yang sampai saat ini telah menjadi isu utama tentang pentingnya pendidikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Maka penjaminan mutu pendidikan menjadi salah satu cara agar kualitas lulusan SDM dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat. Dalam Pedoman Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) 2012, dijelaskan bahwa : Penjaminan mutu pendidikan adalah serentetan proses dalam sistem yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan data tentang program atau kegiatan pendidikan dalam mencapai mutu pendidikan. Proses penjaminan mutu diawali dari

3 mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Penjaminan mutu secara langsung tentu saja memiliki kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan. SMK sebagai satuan lembaga pendidikan sekolah yang mempunyai misi menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang mampu mengisi lapangan kerja dan berkualitas profesional diharapkan mampu berperan sebagai alat unggulan bagi industri-industri Indonesia dalam menghadapi persaingan global sekaligus membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 15, yang menjelaskan bahwa... Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Namun pada kenyataanya pada lulusan SMK masih terdapat angka pengangguran yang cukup besar,dan menjadi penyumbang pengangguran terbanyak setelah SMA dan SMP dilihat dari tingkat pendidikan terakhir. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran lulusan SMK sebagai angkatan kerja pada tahun 2013 masih berada pada angka diatas 7,68%. Berikut disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011-2013 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (persen) 2011 2012 2013 Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) SD Ke Bawah 3,37 3,56 3,69 3,64 3,61 Sekolah Menengah Pertama 7,83 8,37 7,80 7,76 8,24 Sekolah Menengah Atas 12,17 10,66 10,34 9,60 9,39 Sekolah Menengah Kejuruan 10,00 10,43 9,51 9,87 7,68 Diploma I/II/III 11,59 7,16 7,50 6,21 5,65 Universitas 9,95 8,02 6,95 5,91 5,04 Jumlah 6,80 6,56 6,32 6,14 5,92 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013

4 Data tersebut mencerminkan adanya penurununan jumlah pengangguran pada lulusan SMK setiap tahunnya namun angka ini masih cukup besar bagi lembaga pendidikan yang menyiapkan lulusannya bersaing didunia kerja. Maka jaminan kualitas sekolah kejuruan ini menjadi tuntutan bagi lembaga pemerintah melalui pemberlakuan standarisasi yang berlaku secara nasional maupun internasional. Salah satu kebijakan Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) yang diambil untuk meningkatkan kualitas tamatan Sekolah Menengah Kejuruan adalah program pengembangan sekolah yang berstandar Nasional dan Internasional. Program pengembangan ini telah menetapkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi bagi sekolah-sekolah yang akan melaksanakannya. Salah satu kriteria Sekolah Menengah Kejuruan berstandar Internasional adalah mengadopsi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, dan bersertifikat ISO 9001:2008. Sertifikat ISO 9001:2008 sebagai salah satu bentuk pengakuan mutu, adalah salah satu alternatif yang memberikan harapan bagi upaya penjaminan mutu proses dan produk pendidikan di SMK sehingga benar-benar dapat selaras dengan kebutuhan Industri. Dan dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ini diharapkan terjadi pengembangan berkelanjutan (continual improvement) terhadap kinerja lembaga sebagai sebuah institusi penyelenggara pendidikan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Standar ISO 9001 adalah standar tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang penerapannya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu produk dan jasa/pelayanan, sehingga mampu memberikan dan meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja organisasi. Senada seperti yang di jelaskan Prabowo (2009:45) bahwa ISO 9001 merupakan standar internasional yang mengatur tentang Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System). ISO sendiri merupakan singkatan dari International Standardization Organization yang merupakan federasi badan-badan standarisasi dari seluruh dunia yang berdiri pada 23 Februari 1947 di Jenewa, Switzerland. ISO 9001 menguraikan serangkaian kegiatan terencana dan sistematis yang diimplementasikan ke dalam sistem mutu untuk memberikan keyakinan

5 bahwa suatu produk akan memenuhi persyaratan mutu. Pada 14 November 2008, ISO telah merilis edisi terbaru dari standar ISO 9001, yaitu ISO 9001: 2008. Keuntungan penerapan ISO 9001 pada lembaga pendidikan menurut Sendari (Usman, 2011: 550) adalah...dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001 oleh suatu sekolah, berarti sekolah tersebut terbukti telah menerapkan sistem penjaminan mutu ISO 9001.. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan diterimanya sertifikat ISO 9001 pada suatu sekolah adalah dapat menetapkan aturanaturan dasar untuk sistem kualitas terhadap barang/jasa agar tetap konsisten, terdokumentasi, dan terevaluasi. Mengingat banyaknya manfaat yang dapat diambil, sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dibutuhkan oleh organisasi dalam bidang pendidikan terutama SMK untuk meningkatkan kualitas mutu lulusannya agar dapat bersaing di dunia kerja. Sebagai standar mutu internasional, implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara konsisten akan meningkatkan mutu sekolah serta efisiensi dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Selain itu, sekolah akan mendapatkan nilai lebih di mata masyarakat sebagai sekolah berkualitas internasional atau memiliki citra yang lebih baik dibanding sekolah lainnya. Hal ini tentunya akan meningkatkan kemampuan sekolah dalam memancing minat masyarakat untuk memasukan anaknya pada sekolah tersebut. Di kota Bandung terdapat 15 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang fokus pada beberapa program keahlian. Dan semua SMK Negeri di Bandung sudah menerapkan SMM ISO. Salah satunya adalah SMK N 11 Bandung yang beralamat di JL. Budi Cilember. SMK N 11 Bandung telah menerapkan SMM ISO 9001:2008 sejak tahun 2010, tetapi untuk Seri 9001:2000 SMK N 11 Bandung sudah menerpakannya sejak tahun 2008. Dalam perjalanan penerapan SMM ISO 9001:2008 pada setiap lembaga tentunya menemui berbagai kendala. Termasuk di SMK N 11. Berdasarkan studi pendahuluan di SMK N 11 Bandung dengan mewawancarai Wakil Manajemen Mutu Bapak Drs. Cece Heryana, M. Si.

6 pada tanggal 13 September 2013 dijelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang mempengaruhi efektifitas penerapan SMM ISO 9001:2008. Diantaranya komitmen, konsekuen, dan konsisten dari seluruh stake holder dalam menjalankan program sesuai prosedur dari SMM ISO 9001 2008. Dan salah satu yang paling mempengaruhi efektifitas penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMK N 11 Bandung adalah komitmen dari tenaga pendidik dan kependidikan dalam menjalankan program SMM ISO 9001:2008 dengan segala konsekuensi yang telah ditetapkan.. Dan permasalahan tersebut senada dengan hasil pemantauan awal dan analisis sederhana dari Tim IDEA Consultant (2010) bahwa terdapat beberapa faktor penyebab utama kegagalan sekolah dan organisasi lain dalam menerapkan SMM ISO 9001:2008. Dan salah satu faktor yang paling utama yang mempengaruhi keberhasilan dari program SMM ISO 9001:2008 adalah komitmen yang penuh dan kesungguhan dalam pelaksanaan program yang telah dirancang dari semua pihak yang terlibat, termasuk tenaga pendidikan dan kependidikan disekolah. Komitmen adalah kekuatan yang utama untuk menggerakkan mesin manajemen dalam menerapkan SMM. Tanpa komitmen dari manajemen puncak/kepala sekolah yang didukung oleh seluruh perangkat sekolah maka SMM tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Senada seperti yang diungkapkan Robbins (2002:284) Komitmen merupakan sikap kesediaan diri untuk memegang teguh visi, misi serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas. Komitmen karyawan tidak akan tumbuh dengan sendirinya, ada hubungan signifikan antara budaya kerja dengan komitmen karyawan. Mengutip kata-kata bijak Mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan. Mempertahankan Sistem Manajemen Mutu bukan hanya sekedar untuk memenuhi persyaratan saja, namun harus menjadi bagian dari budaya lembaga pendidikan sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab sekolah dalam menjamin mutu jasa yang di hasilkan. Begitupula dengan mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 dibutuhkan komitmen dan kerja

7 sama yang baik dari semua unsur yang ada dalam suatu organisasi/perusahaan dalam mengimplementasikan klausul-klausul yang ada dalam ISO. Jika pengguna bisa menyadari bahwa alat bantu ini membawa ke arah kinerja yang lebih baik, maka yang dituntut oleh SMM ISO 9001: 2008 adalah komitmen dari semua pihak yang terdapat disekolah dalam implementasinya yang terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, kepala kompetensi keahlian, pustakawan, teknisi, sumber belajar, dan tenaga administrasi sekolah. Dengan demikian dapat diduga komitmen pegawai berpengaruh terhadap efektivitas penerapan SMM ISO 9001: 2008 di Sekolah Menengah Kejuruan. Namun perlu diteliti lebih mendalam. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti mengambil objek penelitian di SMK Negeri Se-Kota Bandung, karena peneliti melihat sudah semua SMK Negeri di kota Bandung menerapkan SMM ISO 9001: 2008. Maka peneliti mengadakan penelitian mengenai PENGARUH KOMITMEN PEGAWAI TERHADAP EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI SEKOTA BANDUNG. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berikut ini diuraikan beberapa masalah hasil identifikasi lapangan, yaitu : 1. Lulusan SMK masih menjadi penyumbang pengangguran terbanyak setelah SMA dan SMP dilihat dari tingkat pendidikan terakhir. 2. Pentingnya sistem penjaminan mutu pendidikan terutama di SMK dan salah satu penjaminan mutu pendidikan adalah SMM ISO 9001: 2008. 3. Penyebab utama kegagalan sekolah dan organisasi lain dalam menerapkan SMM ISO 9001: 2008 adalah komitmen yang penuh kesungguhan dalam pelaksanaan program yang telah dirancang dari tenaga pendidikan dan kependidikan disekolah.

8 Mohammad Ali (1987: 36) mengemukakan bahwa: Rumusan masalah pada hakekatnya adalah generalisasi deskripsi ruang lingkup masalah penelitian dalam pembatasan dimensi dan analisis variabel yang tercakup di dalamnya. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana gambaran komitmen pegawai dalam hal ini tenaga pendidik dan kependidikan di SMK Negeri se-kota Bandung? 2. Bagaimana efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri se-kota Bandung? 3. Seberapa Besar pengaruh komitmen pegawai terhadap efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri sekota Bandung? C. Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui dan memahami pengaruh komitmen pegawai terhadap efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri Sekota Bandung. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui dan memahami komitmen pegawai di SMK Negeri Sekota Bandung. b. Untuk mengetahui dan memahami efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri Sekota Bandung. c. Seberapa Besar pengaruh komitmen pegawai terhadap efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri Sekota Bandung. D. Manfaat Penelitian Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan keilmuan khususnya disipin ilmu Administrasi Pendidikan tentang Pengaruh Komitmen Pegawai terhadap Efektifitas Penerapan ISO 9001:2008 Di SMK Negeri Sekota Bandung.

9 Secara praktis dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan wawasan pengetahuan peneliti mengenai disiplin ilmu Administrasi Pendidikan, khsususnya tentang Pengaruh Komitmen Pegawai dalam Penerapan ISO 9001: 2008 Di SMK Negeri Sekota Bandung. 1. Bagi Kepala Sekolah Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang berarti bagi kepala sekolah agar dapat membantu menciptakan komitmen pegawai yang baik dalam rangka penerapan sistem manajemen mutu disekolah. 2. Bagi Pegawai Sekolah Penelitian ini diharapkan memberikan solusi bagi pegawai dalam menciptakan komitmen dalam diri yang baik dalam rangka penerapan ISO 9001:2008 Di SMK Negeri Sekota Bandung. 3. Bagi Khalayak Luas Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan sumber inspirasi bagi peneliti lain yang akan memperdalam permasalahan yang berkaitan dengan komitmen pegawai dengan implimentasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. E. Struktur Organisasi Skripsi Sebagai kerangka dalam penelitian ini, maka sistematika penulisan disusun sebagai berikut : 1. BAB I: Pendahuluan yang berisi tentang atar belakang masalah, identifikasi masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. 2. BAB II: Kajian Pustaka yang berisi Kerangka Pemikiran dan Konsep yang mendukung terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, diantaranya Konsep Komitmen Pegawai, Konsep Sistem Manajemen Mutu Pegawai. 3. BAB III: Metode Penelitian yang berisi tentang Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

10 4. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan yag berisi tentang deskripsi hasil Pengolahan atau Analisis Data dan Pembahasan atau Analisis Temuan Pengaruh Komitmen Pegawai terhadap efektifitas penerapan ISO 9001: 2008 Di SMK Negeri Sekota Bandung 5. BAB V: Kesimpulan dan saran yang berisi tentang penyajian penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian yang ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya kepada pemecahan masalah dilapangan dari hasil penelitian.