BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan desainnya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Metode penelitian digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang dijabarkan lebih lanjut dalam persoalan penelitian. Metode penelitian ini menunjuk pada cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian. 3.2. Satuan pengamatan dan Satuan analisis Menurut W.Gulo (2005:77) Satuan pengamatan adalah satuan tempat untuk memperoleh informasi tentang satuan analisis. Pada penelitian ini yang menjadi satuan pengamatan adalah Koperasi Simpan Pinjam TABITA kota Salatiga. Satuan analisis (W.Gulo, 2005:77) adalah objek yang menjadi pusat perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Sedangkan yang menjadi satuan analisis adalah sistem pengendalian. 3.3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data adalah : 3.3.1. Metode Kuisioner Metode kuisioner dalam penelitian adalah pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberika respons sesuai dengan permintaan pengguna. Menurut Bagong Suyanto (2008:60) Kuisioner merupakan daftar
pertanyaan terstruktur dengan alternatif jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan aspirasi. Persepsi, sikap, keadaan atau pendapat sendiri. 3.3.2. Metode Wawancara Menurut Bagong Suyanto (2008:69) Wawancara diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari responden dengan cara bertanya langsung secara tatap muka. Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pengurus atau manajer dan karyawan KSP TABITA kota Salatiga. 3.3.3. Metode Trianggulasi Menurut Maleong (2000:178) Metode trianggulasi terdapat dua strategi yaitu : a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa metode pengumpulan data. b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode trianggulasi dengan cara sebagai berikut : a. Membandingkan data hasil kuisioner dengan hasil wawancara b. Membandingkan data yang diperoleh dari beberapa sumber dengan metode yang sama
3.4. Sumber Data Data yang dikumpulkan harus relevan dengan persoalan yang dihadapi, artinya data yang dikumpulkan harus berkaitan erat, mengenai, dan tepat. Oleh karena itu dalam pengambilan data, digunakan dua sumber sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yang didapat langsung dan segera diperoleh dari sumber data langsung. Untuk data primer yang digunakan adalah form-form permohonan dan langsung dari wawancara pimpinan dan karyawan KSP TABITA sendiri. 2. Data Sekunder Dana sekunder berupa data hasil dari wawancara dan hasil kuisioner kepada responden, yang kemudian akan diolah kembali berupa data pengendalian. 3.5. Instrumen Penelitian Menurut Sugiono (2009) Instrumen penelitian digunakan untuk mengulur nilai variabel yang diteliti, maka instrumen penelitian merupakan alat yang berupa pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Tabel 3.1 Intrumen Berdasarkan Definisi Operasional Sistem Pengendalian Kredit Konsep Indikator Definisi Butir Sistem pengendalian KSP TABITA Prosedur 1. Pengajuan berkas-berkas 2. Penyelidikan berkas pinjaman 3. Wawancara I 4. On the spot 5. Wawancara II 1. Calon peminjam mengajukan permohonan dengan dilampiri berkas-berkas yang dibutuhkan 2. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. 3. Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam secara langsung untuk meyakinkan apakah berkas-berkas telah sesuai dan lengkap. 4. Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. 5. Merupakan kegiatan perbaikan berkas jika mungkin ada 7
6. Keputusan 7. Penandatanga nan akad atau perjanjian lainnya 8. Realisasi 9. Penyaluran atau penarikan dana kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. 6. Merupakan penetuan apakah akan diberikan atau ditolak. 7. Merupakan kelanjutan dari diputuskannya, maka sebelum dicairkan terlebih dahulu pemohon menandatangani akad. 8. Realisasi diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka tabungan di bank atau koperasi yang bersangkutan. 9. Merupakan pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan.
Metode 1. Proses pengajuan 2. Pengelompok an jenis pinjaman 3. Penilaian kelayakan 1. Calon nasabah atau anggota memperoleh informasi persyaratan mengenai pengambilan 2. Pinjaman dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : pinjaman angsuran dan berjangka 3. Kelayakan persyaratan apakah persyaratan tersebut layak atau tidak diterima 4 4. Proses pencairan 5. Pengawasan terhadap 6. Pengendalian jaminan 7. Analisis gejala terjadinya 8. Pengelolaan terhadap resiko 4. Prosedur dalam pencairan 5. Pengawasan tentang kegunaan 6. Jaminan aktiva tetap atau harta yang digunakan sebagai agunan kepada pihak koperasi. 7. Pengamatan tindakan terjadinya gejala macet 8. Kegiatan yang dilakukan pihak koperasi dalam mengelola risiko yang 4
9. Penggolonga n kualitas terhadap terjadinya macet 10. Menghilangk an atas kerugian yang telah terjadi timbul 9. Pihak koperasi melakukan penggolongan terhadap peminjam yang bermasalah 10. Pihak koperasi melakukan penyitaan agunan nasabah atau anggota yang tidak biasa membayar kewajibannya