BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

profesional, bersih dan berwibawa.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2906); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran N

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA TAHUN 2015

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

BAB I PENDAHULUAN. manusianya (pegawai) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 073/J.A/07/1999

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indragiri Hilir. yang ingin diwujudkan oleh Instansi Pemerintah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TUNJANGAN HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

1. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA DENPASAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

ALUR KARIR PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram

2012, No

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

5. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO;

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 19 TAHUN 2000 (19/2000) TENTANG TUNJANGAN HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

- 1 - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2012 T E N T A N G

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk berdasarkan peraturan daerah kabupaten lombok timur, nomor 4 tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur, yang telah diubah atau diperbaharui dengan peraturan daerah Kabupaten Lombok Timur, Nomor 15 tahun 2009, tentang perubahan atas peraturan daerah Kabupaten Lombok Timur nomor 4 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur dengan tugas dan fungsi sebagai berikut: 1. Badan Kepegawaian dan Diklat mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang Kepegawaian dan Diklat. 2. Badan Kepegawaian dan Diklat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana strategis bidang kepegawaian dan diklat b. Penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan daerah dibidang kepegawaian sesuai dengan norma, standard dan prosedur yang ditetapkan pemerintah. c. Perencanaan dan pengembangan kepegawaian. d. Penyiapan kebijakan teknis pengembangan kepegawaian. e. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil daerah 1

sesuai dengan norma, strandar, dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. f. Pelayanan administrasi kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural atau fungsional sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan peraturan perundang-undangan. g. Penyiapan dan penetapan pensiun pegawai negeri sipil daerah sesuai dengan norma, sandar dan prosedur yang ditetapkan dengan perundang-undangan. h. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah bidang diklat aparatur dan kemasyarakatan. i. Penyiapan penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan pegawai negeri sipil daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dengan perundang-undangan. j. Penyelenggaraan administrasi pegawai negeri sipil daerah. k. Pengelolaan system informasi kepegawaian daerah dan diklat. l. Penyampaian informasi kepegawaian daerah kepada Badan Kepegawaian Daerah. m. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis badan bidang kepegawaian dan diklat. n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Keseluruhan tugas dan fungsi tersebut, dikelola dan dilaksanakan oleh 6 (enam) bidang dan 1 (satu) sekretariat yang masing-masing membawahi 2 (dua) sampai 3 (tiga) sub bidang atau sub bagian, yakni: 2

1. Sekretariat, terdiri dari: a. Sub bagian program dan pelaporan b. Sub bagian keuangan c. Sub bagian umum dan kepegawaian. 2. Bidang mutasi, terdiri dari: a. Sub bidang mutasi kepangkatan dan penggajian b. Sub bidang pemberhentian pegawai 3. Bidang pengembangan, terdiri dari: a. Sub bidang formasi dan pengadaan pegawai b. Sub bidang pengembangan karir 4. Bidang pembinaan disiplin, terdiri dari: a. Sub bidang pembinaan disiplin pegawai b. Sub bidang hukum dan tata naskah kepegawaian 5. Bidang dokumen dan informasi, terdiri dari: a. Sub bidang pengolahan data dan informasi b. Sub bidang dokumentasi 6. Bidang pendidikan dan pelatihan teknis fungsional dan institusi masyarakat, terdiri dari: a. Sub bidang pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional b. Sub bidang pendidikan dan pelatihan institusi masyarakat 7. Bidang penjenjangan, terdiri dari: a. Sub bidang penjenjangan umum b. Sub bidang penjenjangan dasar 8. Unit pelaksana teknis badan (UPTB) 9. Kelompok jabatan fungsional (Jafung). Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas, pada kantor Badan kepegawaian dan diklat kabupaten lombok timur memiliki 57 orang 3

pegawai negeri sipil dengan rincian sebagaimana terlihat dalam tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur (Keadaan 31 Januari 2012) NO PANGKAT/GOL JUMLAH 1 2 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. IV/b IV/a IV/c III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/c 4 4 1 11 7 2 9 1 4 6 6 2 JUMLAH 57 Sumber: Kantor BKD Kabupaten Lombok Timur Selanjutnya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat, semua tugas telah didistribusikan keseluruh jenjang organisasi sebagaimana terlihat pada Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur dengan komposisi pejabat ecelon I sebanyak 1 (satu) orang, pejabat ecelon III sebanyak 7 (tujuh) orang dan 4

pejabat ecelon IV sebanyak 15 (lima belas) orang dengan jumlah staf yang tidak memegang jabatan sebanyak 34 (tiga puluh) empat orang. 1.1.2 Visi dan Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur Visi Pegawai Negeri yang Professional, Berkepribadian, dan Sejahtera. Misi 1. Menyelengarakan koordinasi kepegawaian 2. Melaksanakan pengadaan, penataan dan mutasi pegawai daerah 3. Menjadikan pegawai negeri daerah yang professional, berkepribadian dan sejahtera. 5

Sumber: Kantor BKD dan Diklat Kabupaten Lombok Timur Gambar 1.1 Struktur organisasi Pada Struktur Organisasi tersebut di atas terlihat bahwa dari 21 (dua puluh satu) jabatan struktural yang ada masih terdapat 2 (dua) formasi jabatan struktural yang belum terisi yaitu Sub Bidang Penjenjangan dasar Sub Bidang Diklat Teknik Fungsional sehingga dapat mengakibatkan terciptanya kerjasama yang kurang baik. Disamping itu juga berdasarkan data yang diproleh adanya beberapa pimpinan belum melakukan pendidikan dan pelatihan mengenai kepemimpinan sebagaimana yang diharapkan yaitu kepemimpinan demokratis. 6

1.2 Latar Belakang Penelitian Kepemimpinan pemerintahan pada Badan Kepegawaian dan Diklat adalah satu jenis kepemimpinan, yaitu kepemimpinan di bidang pemerintahan atau kepemimpinan yang dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Dengan mempergunakan istilah tersebut jelas yang dimaksudkan, satu jenis kepemimpinan tertentu yaitu pemerintahan. Penelitian ini dilakukan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk berdasarkan peraturan daerah kabupaten lombok timur, nomor 4 tahun 2008, tentang organisasi dan tata kerja perangkat daerah kabupaten lombok timur, yang telah diubah atau diperbaharui dengan peraturan daerah kabupaten lombok timur, Nomor 15 tahun 2009, tentang perubahan atas peraturan daerah kabupaten lombok timur nomor 4 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja perangkat daerah kabupaten lombok timur, dengan jumlah pegawai sebanyak 57 orang pegawai. Berdasarkan data yang diproleh di temukan bahwa pejabat struktural yang memegang ecelon II atau kepala Badan Kepegawaian dan Diklat belum mengikuti diklat pimpinan tingkat II sebagai syarat untuk menduduki jabatan ecelon II, disamping itu dari tujuh pejabat struktural yang memegang ecelon III dalam hal ini satu sekretaris dan enam para kepala bidang, dari tujuh orang tersebut hanya satu Pimpinan yang belum mengikuti diklat pimpinan tingkat III sebagai syarat menduduki ecelon III yaitu hanya kepala bidang penjenjangan yang belum mengikuti diklat pimpinan tingkat III tersebut, demikian pula halnya pada jabatan structural ecelon IV, dari lima belas jabatan structural ecelon IV yang dijabat oleh kepala sub bidang hanya enam pejabat yang telah mengikuti diklat pimpinan tingkat IV sebagai syarat untuk dapat menduduki ecelon IV dari lima belas pejabat structural ecelon IV yang 7

ada. Sementara itu sembilan diantaranya belum mengikuti diklat pimpinan tingkat IV. (sumber:hasil wawancara pegawai pada BKD:2012) Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti terdapat permasalahan mengenai kinerja pegawai pada BKD (Badan Kepegawaian Dan Diklat) sebagai berikut: 1. Kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Dan Diklat belum maksimal karena terbatasnya anggaran untuk pelaksanaan pelatihan dan pendidikan mengenai kepemimpinan pada setiap jenjang kepemimpinan. 2. Sulit dilaksanakannya koordinasi dengan baik karena masih terdapat kekosongan pada beberapa sub bidang seperti yang terdapat pada struktur oganisasi sehingga kurang optimalnya dalam pendistribusian pekerjaan yang menghasilkan kualitas pekerjaan yang kurang maksimal. Kepemimpinan yang dijalankan akan berpegaruh besar terhadap kinerja pegawai yang ada di lingkup Badan Kepegawaian dan Diklat. Semakin tinggi ilmu kepemimpinan yang didapat melalui diklat penjenjangan maka pengaruh terhadap kinerja pegawai akan semakin meningkat demikian sebaliknya, rendahnya kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap pejabat struktural maka kinerja pegawai akan semakin rendah. Sehingga dengan adanya permasalahan mengenai kinerja maka hal ini sangat berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti terdapat permasalahan kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat adanya kesenjangan karena dari sebagian pejabat tersebut diatas belum mengikuti diklat kepemimpinan sehingga kepemimpinan yang dijalankan belum maksimal sebagaimana yang 8

diharapkan yaitu kepemimpinan yang demokratis yang dapat menghasilkan penerapan kepemimpinan kurang maksimal. 2. Terdapat beberapa formasi jabatan struktural ecelon IV yang belum terisi karena harus memenuhi persyaratan pangkat atau golongan penata muda tingkat I (III B) dan harus mengikuti diklat tim pimpinan tingkat IV. Berdasarkan uraian singkat diatas, maka penulis menganggap perlu untuk dilakukan kajian atau penelitian sampai sejauh mana peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil dikabupaten lombok timur, dengan judul penelitian Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur) dengan obyek penelitian difokuskan pada pegawai negeri sipil yang ada di kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kepemimpinan demokratis yang dilaksanakan oleh pimpinan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur? 2. Bagaimanakah kondisi kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur? 3. Apakah gaya kepemimpinan demokratis mempengaruhi kinerja pegawai pada lingkungan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur dan seberapa besar pengaruhnya? 1.4 Tujuan Penelitian 9

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Kepemimpinan demokratis yang dilaksanakan oleh pimpinan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur. 2. Kondisi kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur. 3. Gaya kepemimpinan demokratis mempengaruhi kinerja pegawai pada lingkungan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur dan besarnya pengaruh tersebut. 1.5 Kegunaan Penelitian. 1.5.1 Aspek Teoritis Beberapa manfaat secara teoritis yang diharapkan dapat dihasilkan melalui penelitian ini antara lain adalah: 1. Dapat memberikan kontribusi pada teori-teori kepemimpinan khususnya gaya kepemimpinan demokratis, dan kinerja atau prestasi kerja, terutama dalam mengidentifikasi beberapa sub variabel serta indikator-indikator dari masing-masing variabel gaya kepemimpinan demokratis dan kinerja pegawai. 2. Memberikan kontribusi berupa penjelasan yang lebih komfrehensip melalui analisis data hasil penelitian, terutama dalam menyajikan bukti-bukti empirik tentang, pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja atau prestasi kerja. 10

1.5.2 Aspek Praktis Secara praktis diharapkan, hasil kajian dalam penelitian ini sebagai salah satu masukan bagi unsur pimpinan disemua tingkatan dalam meningkatkan prestasi kerja pegawainya, secara praktis diharapkan: 1. Dapat dijadikan pedoman dalam menerapkan gaya kepemimpinan demokratis seorang pemimpin terhadap bawahannya serta dapat meningkatkan kinerja atau prestasi kerja pegawai. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada suatu organisasi pemerintah dalam melakukan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan kinerja pegawainya terutama dengan menggunakan gaya kepemimpinan demokratis dan menciptakan komitmen organisasi dengan tepat. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Dalam sistematika ini disusun dengan maksud untuk dapat memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan, sistematikanya disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum dari obyek yang diteliti, yakni Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistemetika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan atau berisi uraian secara umum tentang teori-teori yang digunakan, yang terkait dengan masalah yang diteliti yakni tentang gaya kepemimpinan demokratis dan kinerja atau prestasi kerja 11

pegawai. Teori-teori tersebut diambil dari dan atau merujuk pada teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan tentang masalah yang terkait dengan jenis penelitian yang digunakan, operasional variabel, tahapan pelaksanaan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisa data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dijelaskan secara rinci tentang hasil penelitian yang meliputi berbagai hal yang terkait dengan pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja pegawai di lingkungan kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur yang didasarkan atas hasil penelitian yang dilakukan dan disertai bagan-bagan yang mempermudah pemahaman pembaca. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini diuraikan secara ringkas tentang kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan, serta saran-saran yang dapat diajukan untuk dimanfaatkan oleh pihak terkait dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil, khususnya di lingkungan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur. 12