LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KAMPUNG TANJUNG RAJA SAKTI, KAMPUNG NEGERI BUMI PUTRA DAN KAMPUNG PANCA NEGERI KECAMATAN BLAMBANGAN UMPU KABUPATEN WAY KANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAY KANAN, Menimbang : a. bahwa untuk memperpendek rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan dan optimalisasi pelayanaan kepada masyarakat, dipandang perlu melakukan Pembentukan Kampung Tanjung Raja Sakti, Kampung Negeri Bumi Putra dan Kampung Panca Negeri Kecamatan Blambangan Umpu, dengan cara memecah wilayah administrasi Pemerintahan Kampung Tanjung Raja Giham dan Kampung Negeri Batin Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan; b. bahwa atas prakarsa dan aspirasi masyarakat agar Kampung Tanjung Raja Giham dan Kampung Negeri Batin dimekarkan menjadi Kampung Induk dan Kampung Pemekaran; c. bahwa Kampung Tanjung Raja Giham dengan luas wilayah 6.700 Ha dan jumlah penduduk 4.484 jiwa, emmenuhi syarat untuk dimekarkan menjadi 2 (dua) kampung; d. bahwa kampung Negeri Batin dengan luas wilayah 8.004,5 Ha dan jumlah penduduk 10.198 jiwa, memenuhi syarat untuk dimekarkan menjadi 3 (tiga) kampung; e. bahwa...
e. bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, dipandang perlu melakukan Pembentukan Kampung Tanjung Raja Sakti, Kampung Negeri Bumi Putra dan Kampung Panca Negeri Kecamatan Blambangan Umpu dan mengatur Pembentukan Kampung dimaksud dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah Tingkat II Metro (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3825); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389): 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1204 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4537); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 593); Dengan...
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN WAY KANAN dan BUPATI WAY KANAN MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TENTANG PEMBENTUKAN KAMPUNG TANJUNG RAJA SAKTI, KAMPUNG NEGERI BUMI PUTRA DAN KAMPUNG PANCA NEGERI KECAMATAN BLAMBANGAN UMPU KABUPATEN WAY KANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Kabupaten adalah Kabupaten Way Kanan; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Way Kanan; c. Bupati adalah Bupati Kabupaten Way Kanan; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Way Kanan; e. Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) adalah Badan Permusyawaratan Kampung dalam Wilayah Kabupaten Way Kanan; f. Camat adalah Camat Blambangan Umpu; g. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten yang ada di Kecamatan dan dipimpin oleh Camat; h. Kampung adalah Kesatuan Masyarakat Hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten; i. Dusun adalah bagian Wilayah dalam Kampung yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintah Kampung; j. Pembentukan
j. Pembentukan Kampung adalah tindakan mengadakan Kampung baru dalam Wilayah Kampung-Kampung yang telah ada sebagai akibat pemecahan, penggabungan atau penyatuan; k. Batas Wilayah Kampung adalah batas wilayah yurisdiksi pemisah wilayah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan suatu kampung dengan kampung lain; l. Penduduk adalah mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap dan menetap dalam wilayah kampung; m. Pemerintahan Kampung adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah kampung, badan permusyawaratan kampung dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di Kabupaten Way Kanan; n. Pemerintah Kampung adalah Kepala Kampung dan Perangkat Kampung sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Kampung. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Kampung Tanjung Raja Sakti, Kampung Negeri Bumi Putra dan Kampung Panca Negeri Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan. (2) Pembentukan Kampung Tanjung Raja Sakti Kecamatan Blambangan Umpu adalah merupakan pembentukan/ pemekaran dari Kampung Tanjung Raja Giham Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan. (1) Pembentukan Kampung Negeri Bumi Putra dan Kampung Panca Negeri Kecamatan Blambangan Umpu adalah merupakan pembentukan/pemekaran dari Kampung Negeri Batin Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan. BAB III...
BAB III WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAN PENDUDUK Bagian Pertama Paragraf 1 (satu) Wilayah Administrasi Pemerintahan Kampung Tanjung Raja Sakti Pasal 3 (1) Wilayah Kampung Tanjung Raja Sakti terdiri dari 4 (empat) Dusun yaitu meliputi : a. Dusun Sekuang Jaya; b. Dusun Sidomulyo; c. Dusun Rengas Mutung; d. Dusun Bayot Lama. (2) Dusun-Dusun sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dimekarkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur dengan Peraturan Bupati. (3) Luas Wilayah Kampung Tanjung Raja Sakti adalah 2.300 Ha. (4) Dengan dibentuknya Kampung Tanjung Raja Sakti maka Wilayah Kampung Tanjung Raja Giham dikurangi dengan Wilayah Kampung Tanjung Raja Sakti yaitu Dusun- Dusun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sehingga luas Wilayah Kampung Tanjung Raja Giham menjadi 4.400 Ha. (5) Batas Wilayah Kampung Tanjung Raja Sakti dengan luas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dituangkan dalam peta yang telah disetujui oleh Kepala Kampung yang berbatasan, diketahui oleh Camat dan disahkan oleh Bupati dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini dengan batas-batas sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Lintas Sumatera; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Way Giham; c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rebang Tangkas; d. Sebelah Timur berbatasan dengan Way Kawat Kampung Gunung sangkaran. (6) Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah disahkannya Peraturan Daerah ini, peta batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah ditetapkan. Paragraf...
Paragraf 2 (dua) Wilayah Administrasi Pemerintahan Kampung Negeri Bumi Putra Pasal 4 (1) Wilayah Kampung Negeri Bumi Putra terdiri dari 6 (enam) usun yaitu meliputi: b. Dusun Bambu Kuning; c. Dusun Tanjung Mas Baru; d. Dusun Sri Bhakti; e. Dusun Talang Sebaris/Sidodadi; f. Dusun Tunas Harapan; g. Dusun Way Sawa. (2) Dusun-dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dimekarkan susai dengan kebutuhan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati. (3) Luas Wilayah Kampung Negeri Bumi Putra adalah 1.048 Ha. (4) Dengan dibentuknya Kampung Negeri Putra maka Wilayah Kampung Negeri Batin dikurangi dengan Wilayah Kampung Negeri Putra yaitu dusun-dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sehingga luas wilayah Kampung Negeri Batin menjadi 6.956 Ha. (5) Batas Wilayah Kampung Negeri Bumi Putra dengan luas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dituangkan dalam peta yang telah disetujui oleh Kepala Kampung yang berbatasan, diketahui oleh Camat dan disahkan oleh Bupati dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini dengan batas-batas sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Negeri Baru; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Tangkas Kecamatan Kasui; c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Panca Negeri; d. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Kakayan. (6) Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah disahkannya Peraturan Daerah ini, peta batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah ditetapkan. Paragraf...
Paragraf 3 (tiga) Wilayah Administrasi Pemerintahan Kampung Panca Negeri Pasal 5 (1) Wilayah Kampung Panca Negeri terdiri dari 5 (lima) Dusun yaitu meliputi: a. Dusun Sekemay; b. Dusun Sumber Sari; c. Dusun Cimaraksa; d. Dusun Way Kunang; e. Dusun Betung Baru. (2) Dusun-dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dimekarkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati. (3) Luas Wilayah Kampung Panca Negeri adalah 2.120,5 Ha,. (4) Dengan dibentuknya Kampung Panca Negeri maka Wilayah Kampung Negeri Batin dikurangi dengan wilayah Kampung Negeri Bumi Putra dan Kampung Panca Negeri yaitu Dusun-dusun sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) dan ayat (1) Pasal ini, sehingga luas wilayah Kampung Negeri Batin menjadi 4.836 Ha. (5) Batas wilayah Kampung Panca Negeri dengan luas wilayah sebagaimana tersebut pada ayat (3) pasal ini, dituangkan dalam peta yang telah di setujui oleh Kepala Kampung yang berbatasan, diketahui oleh Camat dan disahkan oleh Bupati dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini dengan batas-batas sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Negeri Baru dan Kampung Karang Umpu; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Simpang Tiga Kecamatan Rebang Tangkas; c. Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Tahmi; a. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Tangkas. (6) Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah disahkannya Peraturan Daerah ini, peta batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah ditetapkan. Bagian...
Bagian Kedua Paragraf 1 (satu) Penduduk Kampung Tanjung Raja Sakti Pasal 6 (1) Jumlah penduduk Kampung Tanjung Raja Sakti pada saat pembentukan adalah 1.241 jiwa. (2) Dengan dibentuknya Kampung Tanjung Raja Sakti maka jumlah penduduk Kampung Tanjung Raja Giham dari 4.484 jiwa dikurangi dengan jumlah penduduk Tanjung Raja Sakti sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sehingga jumlah penduduk Kampung Tanjung Raja Giham menjadi 3.243 jiwa. Paragraf 2 (dua) Penduduk Kampung Negeri Bumi Putra Pasal 7 (1) Jumlah Penduduk Kampung Negeri Bumi Putra pada saat pembentukan adalah 2.130 jiwa; (2) Dengan dibentuknya Kampung Negeri Bumi Putra maka jumlah penduduk Kampung Negeri Batin dari 10.198 jiwa dikurangi dengan jumlah penduduk Kampung Negeri Bumi Putra sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sehingga jumlah penduduk Kampung Negeri Batin menjadi 8.068 jiwa. Paragraf 3 (tiga) Penduduk Kampung Panca Negeri Pasal 8 (1) Jumlah Penduduk Kampung Panca Negeri pada saat pembentukan adalah 2.861 jiwa. (2) Dengan dibentuknya Kampung Panca Negeri maka jumlah penduduk Kampung Negeri Batin dari 10.198 jiwa dikurangi dengan jumlah penduduk Kampung Panca Negeri sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1), sehingga jumlah penduduk Kampung Negeri Batin menjadi 5.207 jiwa. BAB IV...
BAB IV KEKAYAAN KAMPUNG Pasal 9 (1) Dengan dibentuknya Kampung Tanjung Raja Sakti, Kampung Negeri Bumi Putra, Kampung Panca Negeri, seluruh kekayaan baik yang berupa benda tidak bergerak maupun benda bergerak serta sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang terdapat di wilayah Kampung Tanjung Raja Giham dan Kampung Negeri Batin sebagaimana dimaksud pada pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 menjadi harta kekayaan Kampung Tanjung Raja Sakti, Kampung Negeri Bumi Putra, Kampung Panca Negeri Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan. (2) Kekayaan Kampung Tanjung Raja Sakti, Kampung Negeri Bumi Putra, Kampung Panca Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselesaikan oleh Kampung Induk dengan Kampung Pemekaran dan dikoordinasikan oleh Camat. (1) Selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah dibentuknya Kampung Raja sakti, Kam pung Negeri Bumi Putra, Kampung Panca Negeri yang ditetapkan dan menjadi kekayaannya setelah diserahkan, deketahui oleh Camat dan disahkan oleh Bupati. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 (1) Dengan diberlakunya Peraturan Daerah ini maka ketentuan yang berlaku sebelum diberlakukannya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku dan secara bertahap disesuaikan dengan Peraturan Daerah ini. (2) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 11...
Pasal 11 Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan. Disahkan di Blambangan Umpu Pada tanggal 12 Desember 2006 BUPATI WAY KANAN, Dto, T A M A N U R I Diundangkan di Blambangan Umpu Pada tanggal 12 Desember 2006 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, Dto AKHMAD SUWANDHY NATAPRAJA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 14
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KAMPUNG TANJUNG RAJA SAKTI, KAMPUNG NEGERI BUMI PUTRA DAN KAMPUNG PANCA NEGERI KECAMATAN BLAMBANGAN UMPU KABUPATEN WAY KANAN I. UMUM Kampung merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memenuhi kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam pemerintahn nasional dan berada di daerah Kabupaten. Tujuan pembentukan kampung adalah untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan kampung secara berdaya guna dan berhasil guna, meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemajuan pembangunan. Dengan terbentuknya Kampung Tanjung Raja Sakti, Kampung Negeri Bumi Putra dan Kampung Panca Negeri Kecamatan Blambangan Umpu maka sektor perekonomian akan mampu berkembang secara signifikan sehingga pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat di kampung tersebut khususnya dan masyarakat Kabupaten Way Kanan umumnya. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup Jelas Pasal 2 : Cukup Jelas Pasal 3 : Cukup Jelas Pasal 4 : Cukup Jelas Pasal 5 : Cukup Jelas Pasal 6 : Cukup Jelas Pasal 7 : Cukup Jelas Pasal 8 : Cukup Jelas.
Pasal 9 : Cukup Jelas. Pasal 10 : Cukup Jelas. Pasal 11 : Cukup Jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 110