Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR
Latar Belakang
PP No. 50 Tahun 2012
PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sistem Manajemen K3 Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara Keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
TUJUAN Latar PENERAPAN Belakang SMK3 a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi; b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas
WAJIB UNTUK : PENERAPAN SMK3
Siklus Penerapan SMK3
PENETAPAN KEBIJAKAN K3
PENETAPAN KEBIJAKAN K3 Penetapan Kebijakan K3 Perencanaan Pelaksanaan rencana K3 Pemantauan & Evaluasi Tinja uan Ulang Organisasi/Personil K3 dalam penerapan SMK3 ; P2K3 (Panitia Pembina K3) Regu Tanggap Darurat Tim Auditor Internal Ahli K3 (umum/khusus) Dokter perusahaan Operator boiler, alat angkat & angkut, dll Fungsional Diatur oleh peraturan Departemen K3/OHS/EHS Safety Supervisor Struktural organisasi Safety Officer, dll g Kebutuhan organisasi
PERENCANAAN K3 PASAL Pasal 9 9 Penetapan Kebijakan K3 Perencanaan IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN & PENGENDALIAN RISIKO Pelaksanaan rencana K3 Pemantauan & Evaluasi Tinja uan Ulang TUJUAN & INDIKATOR KINERJA PROGRAM K3 PERATURAN PERUNDANGAN & PERSYARATAN LAINNYA
IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN ALAT MANUSIA LINGKUNGAN PENILAIAN RISIKO Risiko = Akibat x Peluang PELUANG/KEMUNGKINAN SERING SEDANG JARANG FATAL TINGGI TINGGI SEDANG MEDIS TINGGI SEDANG SEDANG P3K SEDANG RENDAH RENDAH Eliminasi Subtitusi PENGENDALIAN RISIKO Rekayasa Teknik Administrasi Alat Pelindung Diri
Rencana K3 Pasal 9 Dapat diukur, indikator pengukuran, dan sasaran pencapaian Pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi diprioritaskan untuk perencanaan Berdasarkan hasil penilaian i risiko ik sesuai hierarki pengendalian Tersedianya SDM, sarana, prasarana, dan dana Merupakan parameter yang dapat diukur sebagai dasar penilaian K3 dan keberhasilan pencapaian tujuan SMK3 Sesuai dengan fungsi dan tingkat manajemen perusahaan
INDIKATOR NEGATIF Mengukur kegagalan dalam sistem, misal ; statistik kecelakaan, k kasus kebakaran, k penyakit akibat kerja, dll INDIKATOR POSITIF Mengukur keberhasilan sistem, misal; pencapaian program, hasil inspeksi/audit, dll Menetapkan angka kecelakaan kerja 0% Pelaksanaan program pelatihan K3 bagi seluruh level supervisor (100%) Pencapaian sertifikasi emas untuk sertifikasi SMK3 tahun 2016
PROGRAM K3 Menetapkan penanggungjawab program K3 Menetapkan jangka waktu & sarana pencapaian Ditinjau secara teratur BAHAN MANUSIA MESIN/ALAT LINGKUNGAN Komunikasi bahaya B3 Pelatihan Pemeliharaan mesin Housekeeping Pelabelan B3 Sosialisasi K3 Inspeksi Pemantauan NAB Pelatihan B3 Pemeriksaan Sertifikasi alat Engineering control kesehatan MSDS JSA Engineering control Restricted area Inspeksi On the job training LOTO Safety sign Ventilasi P3K Safety sign Hygiene Subtitusi bahan Simulasi darurat Ergonomi Evakuasi Awareness K3 SOP/ Prosedur kerja APD
Penetapan Kebijakan K3 Perencanaan Pelaksanaan rencana K3 Pemantauan & Evaluasi Tinjauan Ulang PELAKSANAAN RENCANA K3 1. SDM, prasarana dan sarana K3 2. Rekrutmen SDM 1. Prosedur Pengadaan SDM Pasal 10 a. Kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan b. Kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari instansi yang berwenang. 2. Konsultasi, Motivasi, dan Kesadaran 3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat 4. Pelatihan dan Kompetensi Kerja 3. Prasarana dan sarana, minimal i terdiri i dari: 1. Organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3; 2. Anggaran yang memadai; 3. Prosedur operasi/kerja, informasi, i dan pelaporan serta pendokumentasian; dan 4. Instruksi kerja.
PELAKSANAAN RENCANA K3 1. Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan dalam pemenuhan persyaratan peruu. 2. Kegiatan tersebut : a. Tindakan pengendalian b. Perancangan (design) dan rekayasa c. Prosedur dan instruksi kerja d. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan e. Pembelian/pengadaan barang dan jasa f. Produk akhir g. Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri h. Rencana dan pemulihan keadaan darurat Pasal 11 Dilaksanakan berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko. Dilaksanakan berdasarkan potensi bahaya, investigasi dan analisa kecelakaan
PELAKSANAAN RENCANA K3 1. Agar seluruh kegiatan bisa berjalan, maka harus : a. Menunjuk SDM yang kompeten dan berwenang dibidang K3 b. Melibatkan seluruh pekerja c. Membuat petunjuk K3 d. Membuat prosedur informasi e. Membuat prosedur pelaporan f. Mendokumentasikan seluruh kegiatan 2. Pelaksanaan kegiatan diintegrasikan dengan kegiatan manajemen perusahaan
Pelaporan K3
Pelaporan K3 Pelaporan K3 Pelaporan Internal Pelaporan Insiden Pelaporan Sumber Bahaya Pelaporan Kinerja K3 Pelaporan Ketidaksesuaian Pelaporan Eksternal Pelaporan Kecelakaan Kerja Pelaporan P2K3 Pelaporan Pemeriksaan Kesehatan Pelaporan Kinerja K3
Pendokumentasian & Pengendaliannya Perusahaan memiliki prosedur untuk identifikasi, penerbitan, distribusi dan update dokumen-dokumen penerapan SMK3. Dokumen SMK3 dapat terintegrasi dengan dokumen perusahaan yang telah ada. 1 2 3 4 Manual Prosedur Instruksi Formulir 1. Identifikasi dokumen 2. Persetujuan dokumen 3. Ditinjau ulang atau direvisi 4. Dokumen versi terbaru 5. Dokumen usang disingkirkan
Persyaratan Dokumentasi yang Dibutuhkan 1. PedomanSMK3 2. Prosedur Identifikasi Potensi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Risiko 3. Prosedur Komunikasi, Partisipasi, dan Konsultasi 4. Prosedur Perancangan atau Modifikasi 5. Prosedur Pengendalian Dokumen dan Catatan 6. Prosedur Audit Internal 7. Prosedur Tinjauan Manajemen 8. Prosedur Pelaporan Insiden & Investigasi (Kecelakaan Kerja, Penyakit Akibat Kerja dan Nearmiss) 9. Prosedur pembelian, seleksi, dan evaluasi subkontraktor 10. Prosedur Seleksi dan Penempatan 11. Prosedur Pelatihan 12. Prosedur Tindakan Koreksi dan Pencegahan 13. Prosedur Pemeliharaan 14. Prosedur Izin Kerja 15. Prosedur Tanggap Darurat dan Pemulihannya 16. Prosedur Pemantauan dan Pengukuran (termasuk inspeksi, pemantauan kesehatan kerja, lingkungan kerja, Sasaran dan Program, dan Kalibrasi) i) 17. Proses Identifikasi Peratutran Perundangan dan Evaluasi Kepatuhan 18. Proses Pengelolaan material termasuk B3 dan limbah
Pasal 14 PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA Penetapan Kebijakan K3 Perencanaan Pelaksanaan rencana K3 K3 Pemantauan & Evaluasi Tinjauan n Ulang Melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit internal SMK3 dilakukan oleh sumber daya manusia yang kompeten Dalam hal perusahaan tidak mempunyai SDM, dapat menggunakan pihak lain Hasil pemantauan dilaporkan kepada pengusaha Hasil tersebut digunakan untuk untuk melakukan tindakan pengendalian Pelaksanaan pemantauan & evaluasi dilakukan berdasarkan peraturan PerUU
Penetapan Kebijakan K3 PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3 Pasal 15 Perencanaan Pelaksanaan 1. Hasil peninjauan digunakan untuk perbaikan dan rencana K3 peningkatan kinerja, Pemantauan & Evaluasi Tinja ua n Ulang 2. Perbaikan dan peningkatan kinerja dilaksanakan dalam hal: a. Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan; b. Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar; c. Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan; d. Terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan; e. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemiologi; f. Adanya hasil kajian kecelakaan k di tempatt kerja; g. Adanya pelaporan; dan/atau h. Adanya masukan dari pekerja/buruh
Dilakukan perusahaan Dilakukan oleh Lembaga Audit yang ditunjuk oleh Menakertrans
Penilaian Penerapan SMK3 Pasal 16 Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan. Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- Undangan. Hasil audit sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan SMK3.
ELEMEN AUDIT SMK3 1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen; 2. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3; 3. Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak; 4. Pengendalian dokumen; 5. Pembelian dan pengendalian produk; 6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3; 7. Standar pemantauan; 8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; 9. Pengelolaan material dan perpindahannya; 10. Pengumpulan dan penggunaan data; 11. Pemeriksaan SMK3; dan 12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan
TINGKAT PENILAIAN AUDIT
KRITERIA PENILAIAN AUDIT
PENGAWASAN Pasal 18 Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. Pengawasan SMK3 meliputi: 1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen; 2. Organisasi; 3. Sumber daya manusia; 4. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3; 5. Keamanan bekerja; 6. Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3; 7. Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri; 8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan 9. Tindak lanjut audit.
SANKSI ADMINISTRATIF PASAL 190 UU NO 13 TAHUN 2003 1. Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi administratif 2. Sanksi administratif berupa : 1. Teguran; 2. Peringatan tertulis; 3. Pembatasan kegiatan usaha; 4. Pembekuan kegiatan usaha; 5. Pembatalan persetujuan; 6. Pembatalan pendaftaran; 7. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi; 8. Pencabutan ijin.
TERIMA KASIH