PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN : KOTA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2013 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN NOPEMBER 2011 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,33 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2007 INFLASI SEBESAR 0,07 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2007 INFLASI SEBESAR 0,08 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2009 MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2012 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,20 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2012 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN : KOTA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2013 MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2009 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,18 PERSEN

BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN MARET 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2012 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,36 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JUNI 2015 INFLASI 0,46 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2009 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

http.//sragenkab.bps.go.id


BULAN DESEMBER 2009 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN JUNI 2016 INFLASI 0,51 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2010 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN : KOTA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,13 PERSEN

Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Oktober 2013 Oktober ,16 0,07 0,08 0,12 0,09 0,07 -0,02

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BULAN DESEMBER 2016 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,35 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BULAN JUNI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 1,29 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MEI 2017, KOTA DUMAI INFLASI 0,11 PERSEN.

BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN JUNI 2016 INFLASI 0,66 PERSEN

BPS KOTA SURAKARTA PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA SURAKARTA OKTOBER 2017 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,01 PERSEN

SELAMA BULAN MARET 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,34 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG BULAN APRIL 2011 DEFLASI 0,38 PERSEN

BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN JUNI 2017 INFLASI 0,90 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN JANUARI 2016 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,53 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2017 secara umum mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bu

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA MAGELANG BULAN MEI 2017 INFLASI 0.57 PERSEN


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te

BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN MARET 2017 DEFLASI 0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,60 PERSEN


BPS KOTA TEGAL PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA TEGAL BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,07 PERSEN

PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JUNI 2015, PROVINSI RIAU INFLASI 0,70 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN AGUSTUS 2015 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,33 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN: BULAN MARET 2016 KOTA YOGYAKARTA DEFLASI 0,09 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

Transkripsi:

1 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 26/07/34/Th.XII, 02 Agus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN : KOTA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 Kota Yogyakarta pada Bulan mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan ini, enam kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan adalah kelompok bahan makanan naik 0,13 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,39 persen; kelompok sandang naik 0,26 persen; kelompok kesehatan naik 0,09 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,14 persen. Sebaliknya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,23 persen Dari 66 kota yang dihitung angka inflasinya pada Bulan, 61 kota mengalami inflasi dan 5 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 2,69 persen, diikuti oleh Kota Kupang dengan laju inflasi 1,59 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang dan Palembang masing-masing sebesar 0,04 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,44 persen, diikuti Kota Lhokseumawe sebesar 0,12 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Kendari sebesar 0,05 persen, diikuti Kota Bima sebesar 0,06 persen. Laju inflasi tahun kalender sama dengan laju inflasi year on year (IHK terhadap IHK 2012) sebesar 7,32 persen. A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Liburan sekolah, datangnya hari Natal dan menjelang Tahun Baru 2014, serta musim penghujan yang tidak menentu sepanjang Bulan ini dimungkinkan sebagai penyebab naiknya harga beberapa komoditas kebutuhan pokok. Beberapa jenis sayuran menjadi faktor dominan yang menyebabkan terjadinya inflasi pada bulan. Dari hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, terlihat bahwa selama Bulan, Kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dengan angka indeks 145,65 relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan angka indeks pada Bulan November yang sudah mencapai 145,41. Hal tersebut menjadikan inflasi pada bulan menjadi 0,17 persen dan laju inflasi pada tahun kalender ( terhadap 2012) menjadi 7,32 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 1

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK) nya, enam kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan yaitu kelompok bahan makanan naik 0,13 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, & tembakau naik 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, & bahan bakar naik 0,39 persen; kelompok sandang naik 0,26 persen; kelompok kesehatan naik 0,09 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,14 persen. Sebaliknya kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,23 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya: bahan bakar rumah tangga dan jeruk naik 2,54 persen dan 7,78 persen dengan masingmasing memberikan andil sebesar 0,07 persen; telur ayam ras naik 6,48 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; bayam naik 13,86 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen; minyak goreng, semen, rokok kretek filter, rokok kretek, wortel, daging sapi, dan daging kambing naik 2,60 persen, 1,26 persen, 1,02 persen, 1,86 persen, 12,18 persen 1,36 persen, dan 5, 43 persen dengan masingmasing memberikan andil sebesar 0,02 persen; kelapa, bubur kacang hijau, bubur, bensin, sabun detergen bubuk, beras, kangkung, rokok putih, ketimun, sawi hijau, tomat sayur, labu siam/jipang, mie kering instant, terong panjang, susu untuk balita, melon, dan susu bubuk naik 6,18 persen, 10,32 persen, 3,03 persen, 0,31 persen, 3,08 persen, 0,26 persen, 12,84 persen, 1,84 persen, 17,52 persen, 9,29 persen, 10,72 persen, 11,00 persen, 0,83 persen, 9,74 persen dan 1,07 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, 2012 Nasional Yogyakarta 3,29 0,54 0,66 1,03 0,96 0,75 0,63 0,93 0,79-0,1-0,03 1,03 0,82 2,58 0,87 1,12-0,35 0,09 0,12-0,3-0,29-0,24 0,61 0,20 0,17 Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan terjadinya inflasi diantaranya salak turun 55,96 persen dengan memberikan andil sebesar -0,07 persen; daging ayam ras turun 4,94 persen dengan andil sebesar -0,06 persen; angkutan udara dan gula pasir masing-masing turun 4,00 persen dan 3,09 persen dengan memberikan andil masing masing sebesar -0,04 persen; pisang dan cabe merah turun 7,17 persen dan 9,07 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,03 persen; cabe rawit dan buncis turun 12,98 persen dan 15,07 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,02 persen; ikan keranjang, bawang merah, semangka, pasta gigi, alpukat dan besi beton turun 2,84 persen, 1,88 persen, 9,43 persen, 1,98 persen, 8,83 persen dan 0,79 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 2

Tabel 1 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Kelompok Pengeluaran Persentase Sumbangan Inflasi [1] [2] Umum 0,17 1. Bahan makanan 0,03 2. Makanan jadi, minuman, rokok dan Tembakau 0,03 3. 4. Perumahan. Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,10 5. Sandang 0,01 6. Kesehatan 0,01 7. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,01 8. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,03 Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran Kelompok Pengeluaran November I H K ( 2007=100 ) 2012 Inflasi *) Laju Inflasi Tahun **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (5) (6) (7) (8) (9) Umum 145,41 135,72 145,65 0,17 7,32 7,32 1. Bahan Makanan 186,74 166,48 186,98 0,13 12,31 12,31 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 156,91 145,32 157,17 0,17 8,15 8,15 3. Perumahan 138,76 132,44 139,30 0,39 5,18 5,18 4. Sandang 141,97 142,34 142,34 0,26 0,00 0,00 5. Kesehatan 126,97 123,28 127,08 0,09 3,08 3,08 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 126,89 123,16 127,07 0,14 3,17 3,17 7. Transpor dan Komunikasi 123,68 111,72 123,40-0,23 10,45 10,45 *) Persentase perubahan IHK terhadap bulan Novemberr **) Persentase perubahan IHK terhadap bulan 2012 ***) Persentase perubahan IHK terhadap bulan 2012 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 3

Gambar 2 Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan menurut Kelompok Pengeluaran P e r s e n 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2-1 01-2 -3-4 7,32 Umum 12,31 Bahan Makanan 8,15 Mak. Jadi,Min, Rok & Temb 5,18 0,00 3,08 3,17 10,45 Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan ini kelompok bahan makanan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,13 persen sehingga besaran angka indeks menjadi 186,98 relatif lebih besar dari bulan sebelumnya yang mencapai 186,74. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, enam sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks. Sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 0,36 persen; sub kelompok ikan segar naik 0,26 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 2,46; sub kelompok sayur-sayuran naik 3,56 persen; sub kelompok kacang-kacangan naik 0,02 persen; dan sub kelompok lemak dan minyak naik 3,30 persen. Sebaliknya lima sub kelompok yang mengalami penurunan angka indeks adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya turun 1,09 persen; sub kelompok ikan diawetkan turun 1,41 persen; sub kelompok buah-buahan turun 1,94 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan turun 3,35 persen; dan sub bahan makanan lainnya turun 4,54 persen. Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya inflasi antara lain jeruk naik 7,78 persen dengan memberikan andil 0,07 persen; telur ayam ras naik 6,48 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; bayam naik 13,86 persen dengan andil sebesar 0,03 persen; minyak goreng, wortel, daging sapi dan daging kambing naik 2,60 persen, 12,18 persen, 1,36 persen, dan 5,43 persen dengan masing-masing memberikan andil 0,02 persen; kelapa, beras, kangkung, ketimun, sawi hijau, tomat sayur, labu siam/jipang, mie kering instant, terong panjang dan susu untuk balita naik 6,18 persen, 0,26 persen, 12,84 persen, 17,52 persesn, 9,29 persen, 10,72 persen, 11,00 persen, 0,83 persen, 9,74 persen dan 1,07 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 4

Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga menghambat lajunya angka inflasi antara lain : salak turun 55,96 persen dengan memberikan andil sebesar -0,07 persen; daging ayam ras turun 4,94 persen dengan memberikan andil -0,06 persen; pisang, dan cabe merah turun 7,17 persen dan 9,07 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar - 0,03 persen; cabe rawit dan buncis turun 12,98 persen dan 15,07 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,02 persen; ikan keranjang, bawang merah, semangka dan alpukat turun 2,84 persen, 1,88 persen, 9,43 persen dan 8,83 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Pada Bulan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,17 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 157,17 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 156,91. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,19 persen; dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 1,36 persen. Sebaliknya sub kelompok minuman yang tidak beralkohol turun 1,13 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga mempertinggi angka inflasi pada kelompok ini diantaranya rokok kretek filter dan rokok kretek naik 1,02 persen dan 1,86 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; bubur kacang hijau, bubur dan rokok putih naik 10,32 persen, 3,03 persen dan 1,84 persen dengan masing-masing memberikan andil 0,01 persen; kembang gula, telur asin dan kopi bubuk naik 3,30 persen, 0,76 persen dan 0,58 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat angka inflasi antara lain: gula pasir turun 3,09 persen dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen; air kemasan, sirop, biskuit, bir dan kacang kulit turun 0,31 persen, 1,49 persen, 0,09 persen, 0,44 persen dan 0,20 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dengan angka indeks 139,30 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 138,76. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruhnya mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,14 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 1,11 persen; sub kelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,22 persen; dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,34 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi, di antaranya : bahan bakar rumah tangga naik 2,54 persen dengan memberikan andil sebesar 0,07 persen; semen naik 1,26 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; sabun detergen bubuk naik 3,08 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; air conditioner (AC), pembersih lantai, kulkas/lemari es, sabun cair/cuci piring, paku dan bola lampu naik 1,99 persen, 2,78 persen, 0,53 persen, 0,59 persen, 0,86 persen dan 0,90 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya adalah besi beton turun 0,79 persen dengan memberikan andil sebesar -0,01 persen dan pengharum cucian/pelembut turun 0,69 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 5

KODE Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan November dan, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2007=100) KELOMPOK / SUB KELOMPOK November IHK Inflasi (%) ANDIL INFLASI [1] [2] [4] [4] [5] [6] 00000 UMUM 145,41 145,65 0,17 0,17 10000 BAHAN MAKANAN 186,74 186,98 0,13 0,03 10100 Padi-padian,umbi2-an & hasilnya 162,60 163,18 0,36 0,02 10200 Daging dan hasil-hasilnya 180,68 178,71-1,09-0,03 10300 Ikan Segar 184,70 185,18 0,26 0,00 10400 Ikan Diawetkan 278,54 274,62-1,41-0,01 10500 Telur,susu,dan hasil-hasilnya 156,87 160,73 2,46 0,06 10600 Sayur-sayuran 207,43 214,81 3,56 0,05 10700 Kacang-kacan 241,01 241,05 0,02 0,00 10800 Buah-buahan 250,74 245,87-1,94-0,05 10900 Bumbu-bumbuan 229,78 222,08-3,35-0,05 11000 Lemak dan minyak 149,54 154,47 3,30 0,04 11100 Bahan makanan lainnya 150,09 143,28-4,54 0,00 20000 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 156,91 157,17 0,17 0,03 20100 Makanan jadi 155,44 155,73 0,19 0,03 20200 Minuman yang tdk beralkohol 154,61 152,87-1,13-0,04 20300 Tembakau dan minuman beralkohol 166,65 168,91 1,36 0,04 30000 PERUMAHAN 138,76 139,30 0,39 0,10 30100 Biaya tempat tinggal 136,96 137,15 0,14 0,02 30200 Bh,bakar,penerangan dan air 155,45 157,17 1,11 0,07 30300 Perlengkapan Rumahtangga 122,51 122,78 0,22 0,00 30400 Penyelenggaraan Rumahtangga 128,00 128,43 0,34 0,01 40000 SANDANG 141,97 142,34 0,26 0,01 40100 Sandang laki-laki 124,97 125,76 0,63 0,01 40200 Sandang wanita 120,46 121,04 0,48 0,01 40300 Sandang anak-anak 116,86 117,07 0,18 0,00 40400 Barang pribadi dan lainnya 199,60 199,44-0,08 0,00 50000 KESEHATAN 126,97 127,08 0,09 0,01 50100 Jasa kesehatan 121,87 121,87 0,00 0,00 50200 Obat-obatan 135,31 136,02 0,52 0,01 50300 Jasa Perawatan Jasmani 130,83 130,83 0,00 0,00 50400 Perawatan jasmani & kosmetika 128,78 128,69-0,07 0,00 60000 PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA 126,89 127,07 0,14 0,01 60100 Jasa Pendidikan 129,99 129,99 0,00 0,00 60200 Kursus-kursus/Pelatihan 150,67 150,67 0,00 0,00 60300 Perlengkapan/peralatan pendidikan 116,19 117,21 0,88 0,01 60400 Rekreasi 117,99 117,99 0,00 0,00 60500 Olahraga 122,56 124,96 1,96 0,00 70000 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 123,68 123,40-0,23-0,03 70100 Transpor 135,68 135,23-0,33-0,03 70200 Komunikasi dan pengiriman 74,18 74,18 0,00 0,00 70300 Sarana & penunjang transport 185,63 185,63 0,00 0,00 70400 Jasa Keuangan 111,58 111,58 0,00 0,00 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 6

4. Sandang Kelompok sandang pada Bulan mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dengan angka indeks sebesar 142,34 persen, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 141,97. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik sebesar 0,63 persen, sub kelompok sandang wanita naik 0,48 persen dan sub kelompok sandang anak-anak naik 0,18 persen, sedangkan satu kelompok pengeluaran yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya turun 0,08 persen. Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga, antara lain blus, celana panjang jeans, seragam sekolah anak, baju kaos/t-shirt, sepatu anak, sandal kulit wanita, celana dalam pria, jas hujan, seragam sekolah wanita, rok dan kain batik naik 3,80 persen, 1,79 persen, 2,57 persen, 1,57 persen, 1,06 persen, 1,93 persen, 2,18 persen, 5,38 persen, 3,11 persen, 2,18 persen dan 1,61 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi adalah kerudung/jilbab, baju muslim, kaos kaki, celana dalam wanita, gaun dan kaos kutang/singlet turun 2,10 persen, 2,93 persen, 6,82 persen, 1,72 persen, 2,34 persen dan 2,48 persen. 5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada Bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 127,08 lebih tinggi dibanding angka indeks Bulan November yang mencapai 126,97. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, satu sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok obat-obatan naik 0,52 persen, satu sub kelompok mengalami penurunan yaitu sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika turun 0,07 persen. Dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif stabil dibandingkan dengan bulan lalu. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya vitamin, sabun mandi, obat gosok, alas bedak, pelembab, lipstik, jamu, pembersih/penyegar dan obat flu naik 2,34 persen, 1,65 persen, 2,17 persen, 6,11 persen, 1,37 persen, 2,61 persen, 1,62 persen, 1,01 persen dan 1,06 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga dapat menghambat laju inflasi adalah pasta gigi turun 1,98 persen dengan memberikan andil sebesar -0,01 persen; obat batuk, bedak, kapas dan sikat gigi turun 3,73 persen, 1,69 persen, 3,58 persen dan 1,12 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Bulan mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan angka indeks sebesar 127,07, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 126,89. Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik 0,88 persen dan sub kelompok olahraga naik 1,96 persen. Tiga sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok pendidikan; sub kelompok jasa perawatan jasmani; dan sub kelompok rekreasi relatif stabil dibandingkan dengan bulan lalu. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Bulan antara lain: biaya foto copy, buku pelajaran SMA, pakaian olah raga pria, raket dan pensil hitam naik 4,00 persen, 6,83 persen, 7,18 persen, 2,32 persen dan 3,03 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 7

7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Bulan sebesar 123,40 atau mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,23 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai angka 123,68. Pada kelompok ini, sub kelompok transpor mengalami penurunan angka indeks dengan perubahannya sebesar -0,33 persen, sedangkan tiga sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman; sub kelompok sarana dan penunjang transpor; dan sub kelompok jasa keuangan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan lalu. Komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menyebabkan terjadinya penurunan angka indeks pada kelompok ini diantaranya angkutan udara turun 4,00 persen dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah bensin naik 0,31 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen dan bahan pelumas/oli naik 0,75 persen. C. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA DAN NASIONAL Pada Bulan dari 66 kota yang dihitung angka inflasinya, 61 kota mengalami inflasi dan 5 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 2,69 persen, diikuti oleh Kota Kupang dengan laju inflasi 1,59 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang dan Palembang masing-masing sebesar 0,04 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,44 persen, diikuti Kota Lhokseumawe sebesar 0,12 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Kendari sebesar 0,05 persen, diikuti Kota Bima sebesar 0,06 persen. Di wilayah Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,25 persen diikuti oleh Kota Sibolga dan Batam masing-masing sebesar 0,75 persen dan 0,71 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,04 persen diikuti oleh Kota Dumai sebesar 0,19 persen. Sementara itu Kota Padang Sidempuan mengalami deflasi terbesar yaitu 0,44 persen diikuti Kota Lhoukseumawe sebesar 0,12 persen. Di pulau Jawa dan Madura, dari 23 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, semua kota IHK mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jember yaitu sebesar 0,92 persen diikuti Kota Probolinggo dan Kota Jakarta masing masing sebesar 0,90 persen dan 0,78 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang dan Tasikmalaya masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,11 persen. Untuk wilayah Sulawesi, dari 9 kota IHK, inflasi terjadi di 8 kota IHK dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado dan Kota Gorontalo masing masing sebesar 2,69 persen dan 1,54 persen, sedangkan deflasi terjadi di Kota Kendari sebesar 0,05 persen. Selanjutnya untuk wilayah Kalimantan, dari 8 kota IHK, semua kota IHK mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Palangka Raya sebesar 1,47 persen diikuti Kota Balikpapan sebesar 1,31 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,24 persen diikuti Kota Singkawang sebesar 0,59 persen. Kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang dan Kota Ambon masing masing sebesar 1,59 persen dan 1,51 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Maumere sebesar 0,15 persen. Kota Bima satu satunya kota di wilayah ini yang mengalami deflasi yaitu sebesar 0,06 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 8

Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi untuk 66 Kota Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 01/01/34/Th.XVI, 02 Januari 2014 9